21 Okt 2019

Risa Maharani : Desainer Muda Lulusan SMK NU Banat Gelar Karya di Paris

kolase-dokpri

Desainer muda berbakat, Risa Maharani, tampil di ajang fashion show skala internasional. Setelah debutnya merambah pasar global dengan menampilkan karya di Centre Stage-Asia's Fashion Spotlight 2018 di Hong Kong, Risa  menggelar karyanya di perhelatan La Mode Sur La Seine à Paris di Kota Paris, Perancis pada tanggal 29 September 2019.  


Desainer lulusan SMK NU Banat tahun 2017 binaan Bakti Pendidikan Djarum Foundation  ini berhasil menjuarai Modest Young Designer Competition (MYDC) 2019 yang diselenggarakan Muslim Fashion Festival Indonesia (MUFFEST). 
Sebagai Pemenang MYDC 2018, Risa mendapatkan kesempatan sebagai desainer tamu brand ZOYA selama setahun yang akan memperoleh royalti dari setiap penjualan produk yang dibuatnya. “Risa Maharani for ZOYA” telah sukses merilis 40 desain koleksi terdiri dari hijab, dress, tunic, pant, dan skirt yang diproduksi sekitar 1.400 buah per desain, serta scarf yang diproduksi 10.000 buah per desain dan telah tersebar di 104 lebih toko ZOYA di Indonesia.

Dalam fashion show La Mode Sur La Seine à Paris, Risa Maharani membawa brand RISA, label miliknya menghadirkan koleksi busana dengan menonjolkan craftmanship bertemaMaros”. Tema tersebut terinspirasi dari istilah “historia de color” yang dalam bahasa Spanyol berarti sejarah warna, karena pertama kali warna ditemukan di Gua Altamira, Spanyol.  Di Indonesia, warna ditemukan pertama kali di Maros, Sulawesi Selatan, tepatnya di Gua Leangleang. 
kolase-dokpri

Tema tersebut dituangkan dalam desain busana dengan siluet yang simpel dan karakter gaya urban, namun memiliki cerita di dalamnya, sesuai selera segmen pasar kalangan muda di Eropa. Material yang digunakan didominasi oleh bahan polyester dengan permainan warna yang intim dengan kehidupan primitif, yaitu warna merah, kuning, biru, hitam, dan putih. Sentuhan ornamen yang mengandalkan kerajinan tangan dihadirkan pula sebagai daya tarik koleksi ini. 

Koleksi “Maros” akan diperagakan oleh model internasional di atas kapal pesiar Boreas yang menyusuri Sungai Seine berkeliling Kota Paris dengan dihadiri sekitar 300 undangan yang terdiri dari buyer dan media internasional. 
Dalam acara yang akan berlangsung selama kapal berlayar, mulai dari Menara Eiffel dan mengelilingi sejumlah tempat ikonik di Kota Paris, Risa berkesempatan untuk mempresentasikan karyanya yang diharapkan dapat membuka peluang kerjasama bisnis dengan pihak internasional.

Mengikuti fashion show yang pertama kali di Eropa, pastinya banyak tantangan yang saya temui dalam mempersiapkan koleksi ready to wear yang mengarah ke B2B. Mulai dari mempelajari selera pasar Eropa, membuat konsep desain, memilih material yang digunakan, hingga menjaga standarisasi produksi agar sesuai dengan pasar Eropa. Harapan saya pastinya semoga dapat diterima oleh pasar internasional, dan dapat menginspirasi teman-teman milenial yang lain agar lebih bersemangat menggeluti industri fashion, khususnya anak-anak SMK, karena latar belakang saya adalah lulusan SMK,” papar The Rising Star Designer, Risa Maharani. 

Prestasi yang berhasil diraih oleh Risa membuktikan, talenta siswa SMK tidak kalah dan dapat diperhitungkan dalam ranah fashion nasional, bahkan internasional, apabila didukung oleh pendidik, kurikulum, dan sarana yang menunjang, serta selaras dengan kebutuhan industri fashion terkini. 
Seperti SMK NU Banat yang merupakan salah satu dari 16 SMK yang dibina oleh Bakti Pendidikan Djarum Foundation. SMK NU Banat terpilih sebagai sekolah rujukan nasional untuk SMK bidang Tata Busana di seluruh Indonesia. 

Sebagai upaya menetaskan lulusan SMK bidang Tata Busana yang terserap oleh industri fashion, Bakti Pendidikan Djarum Foundation melakukan terobosan dengan meningkatkan mutu SMK bidang Tata Busana yang meliputi pendidik, kurikulum pendidikan, dan penyediaan infrastruktur serta fasilitas penunjang, seperti studio fashion dilengkapi peralatan canggih yang umumnya digunakan oleh industri fashion standar internasional. Kiprah alumni SMK NU Banat ini membuktikan bahwa slogan SMK Bisa! bukan sekadar slogan.

1 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA