29 Okt 2019

Mengeja Cinta Melalui Film "99 Nama Cinta"

Poster 99 Nama Cinta-dokpri

Kali pertama membaca “99 Nama Cinta”, benak saya langsung ingat pada Asmaul Husna. Sang Khaliq memang memiliki panggilan nama-nama indah, yang kalau dijabarkan terdapat 99 nama.
Anak saya yang SD, kalau menghapal Asmaul Husna (biasanya) sambil disenandungkan ; Ya, Allah, Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik, Al Qudus, As-Salam, Al Muk’min, Al Muhaymin, Al Aziz, Al Jabbar, Al-Mutakabir, dan seterusnya.

Pekan ketiha bulan oktober 2019, MNC Pictures mempersembahkan film berjudul 99 Nama Cinta. Film dengan genre Religi drama dan romance, disutradarai DanialRifky dan ide dari tulisan Garin Nugroho.
Semoga dapat memberikan tuntunan kepada yang menikmati. Harapan kami, mudah-mudahan ada banyak masyarakat Indonesia yang ingin menikmati film itu,” kata Muhammad Soufan, Eksekutf Produser, MNC Pictures pada saat konfrensi pers.

Memasang Acha Septriasa dan Deva Mahenra sebagai bintang utama, keduanya nama tak perlu diragukan kemampuan aktingnya. Sederet judul film dan Sinetron telah mereka bintangi, turut mematangkan aktingnya di layar lebar.
Didukung  sederet nama bintang lainnya, sebut saja Doni Damara, Ira Wibowo, Chiki Fawzi, Adinda Thomas, Susan Sameh, Roby Purba, Dedi Gumelar alias Miing, Dazwin dan masih banyak lainnya.

Secara garis besar “99 Nama Cinta” mengetengahkan kehidupan dua dunia berbeda. Yaitu kehidupan dunia pesantren, yang cukup kontras dengan hingar bingar dunia selebritis. Konflik yang dibangun sangat ada dalam keseharian, bahkan bisa dialami siapapun.
 
Press Confrence 99 Nama Cinta- dok WAG
Sinopsis

Hidup dan karier Thalia (diperankan Acha), seorang presenter sekaligus produser acara gosip sedang melejit. Berkat kesungguhan dan ambisinya, rating acara infotainment yang dibawakan cukup melejit. Semua mendadak berubah, setelah bertemu Kiblat (diperankan Deva mahenra), seorang ustad muda yang ternyata teman semasa kecil.
Kiblat diminta mengajari Thalia mengaji, atas wasiat almarhum ayah sebagai utang budi. Sejak pertemuan tu, karier Talia merosot acara yang dipandu ratingya jeblok. Kemudian keduanya dipertemukan dalam program religi, yang membuat semakin dekat dan tumbuh benih benih cinta.

-------

Film 99 Nama Cinta dikemas dengan alur cerita cukup ringan, penonton tak perlu mengeryitkan dahi. Lengkap dengan unsur drama, komedi serta tak ketinggalan dengan pesan religi. Emosi penonton dibuat sedih, haru, dan setelahnya tertawa bahkan beberapa saat setelah dibuat kesal.
Mengambil dua lokasi syuting, yaitu Jakarta sebagai representasi kehidupan modern penuh siasat dan persaingan. Dan untuk scene pesantren di Kediri, cerminan kehidupan religius, sederhana dan tidak neko-neko.

Dalam press confrence, Deva Mahenra menyatakan kebahagiaannya dipercaya dalam film 99 Nama Cinta. Dirinya berkesempatan mempelajari ilmu agama, bukan sekedar mengaji, tetapi belajar ilmu agama secara lebih luas.
Menurut Deva, bahwa mengaji tidak sekedar membaca tetapi memahami yang dibaca. “Mengaji yang dimaksud adalah lebih kepada memahami agama lebih jauh,” ujar Deva.

Sementara Acha Septriasa pada kesempatan yang sama menyampaikan, bahwa dari sosok Thalia bisa bisa belajar tentang bagaimana menggapai sesuatu sampai batas kemampuan dimiliki. Namun perlu diingat, bahwa persaingan selalu ada dalam kehidupan ini. “Ini kesempatan lebih kepada proses belajar lagi,” ujar Acha saat press confrence.
dokpri

Sutradara Danial Rifky menuturkan, meskipun bergenre religi, tetapi 99 Nama Cinta tidak dominan dengan scene mengandung hal berbau agama. Agama tidak harus ditampilkan, dengan adegan atau dialog yang sarat unsur ritual agama atau jargon teknis ke bahasa arab.
“Mas Garin Nugroho sebagai penulisnya melihat agama itu harusnya sudah blending ke kehidupan sehari-hari bahkan dalam kisah cinta,” imbuh Danial.

Kalian yang  sudah penasaran, tahan sebentar dan jaga tanggal tayangnya ya. Film 99 Nama Cinta akan tayang serentak di Bioskop pada 14 November 2019. Jangan lupa, nonton rame-rame.
MNC Pictures



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA