Home

30 Agu 2018

BSD Digital Society Gathering 2018, Mengenal Digital HUB dan SATU BSD


sumber foto : @harrismaul



Setiap memasuki kawasan BSD City, saya seperti berada di satu tempat yang berbeda. Pepohonan tumbuh dengan rimbunnya, udara bersih bebas polusi nyaris di semua area. Jalanan nihil tiang listrik, tidak tampak kabel berseliweran. Sungguh membuat betah, melihat pemandangan sedap ditangkap bola mata.

“Modern”, satu kata terbersit di benak begitu mendengat  BSD. Kawasan BSD, berdiri di atas lahan seluas 6.000 hektare. Pada tahap awal menjadi kota satelit, berfocus pada pengembangan 1.300 hektare. Kini sedang memasuki tahap kedua, focus pada pengembangan lahan seluas 2.400 hektare.

Pada acara “BSD Digital Society Gathering”, yang diadakan awal bulan Agustus lalu, Panji Himawan, Corporate Communications & Internal Division Head BSD City, menyampaikan di hadapan penggiat medsos (vlogger, influencer, youtuber, blogger)
Bahwa BSD, bukan hanya milik warga yang tinggal di BSD. Tapi orang yang bekerja di kawasan BSD, anak-anak yang sekolah di kawasan BSD, atau orang yang lalu lintas perjalanan melintasi BSD, semua bisa punya kontribusi terhadap BSD.

Saat ini tercatat, sekitar 30 ribu KK (sekitar 150 ribu penghuni) tinggal di BSD City, terdapat 145 ribu student, 4000 Mahasiswa, semua berpeluang memberi kontribusi.

Melihat tren digital, BSD juga menyediakan infrastruktur pendukung digital. Termasuk akses informasi tentang BSD, bisa langsung diupdate. BSD tampak  all out di bidang digital, dengan membangun digital hub di atas lahan seluas 26 ha, di bagian selatan Green Office Park BSD City.

Apa itu digital hub? Adalah transformasi BSD City, sebagai integrated smart digital city di Indonesia, didukung sistem, fasilitas, infrastruktur teknologi dan digital.

Kawasan Digital Hub, didedikasikan sebagai silicon valley Indonesia,” ujar Irawan Harahap, Project Leader Digital Hub Sinar Mas Land.

Demi mewujudkan digital hub, Sinar Mas menggandengan NBBJ sebuat konsultan arsitek terkemuka dunia, kerap men-design sejumlah kantor perusahaan IT dunia seperti Amazon dan markas Samsung di Amerika Serikat.
Irawan Harahap (kiri) dan Panji Himawan (kanan) -dokpri

Program SATU BSD


Tidak hanya dibidang digital teknologi, yang kesannya menjangkau masa depan. BSD City juga sangat mementingkan, aspek sosial kemasyarakatan. Diwujudkan dalan program SATU BSD, yaitu (S)ilaturahmi (A)n(T)ar (U)mat (B)erdikari (S)ehat dan (D)amai.

Program SATU BSD dicetuskan, guna meningkatkan rasa memiliki antar warga BSD, menggali potensi bersama, meningkatkan kerukunan.  Panji Himawan, mengistilahkan program SATU BSD, sebagai wujud dan upaya BSD untuk “down to earth”

Saya jadi teringat pepatah lama, “di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung”. Ya, setinggi apapun pencapain telah diraih, kita tetaplah memijak bumi.

Nah, SATU BSD memiliki kegiatan-kegiatan yang sangat membumi

Bedikari :
Pasar Modern yang bersih dan sehat
Pasar Rakyat School
Peternakan Rakyat
Pendidikan dan Pelatihan Geeks Farm
CODERS

Damai :
Religi : Umroh karyawan, Program Buta Berantas Quran (BBQ), festival Ramadan dan santunan anak yatim dan lain sebagainya.
Bhinneka dan Lintas Agama : Perbaikan Sarana ibadah gebyar kemerdekaan.

Sehat :
Olahraga : Latihan bersama Candra Wijaya Internasional Badminton center, dengan program SATU SMASH guna mencari bakat siswa untuk mendapatkan beasiswa latihan, pemberdayaan fasilitas umum dan sosial untuk olahraga.
Medis : bakti sosial peduli anak, pemeriksaan gratis, layanan bersama Eka Hospital
Budaya : Musik, Nonton Bareng
Green Habit : menyosialisasikan green life, diantaranya dilaksanakan festival hijau.

Coba saya pengin tahu, siapa yang tidak betah tinggal di BSD. Nyaris semua aspek kebutuhan, dengan semaksimal mungkin diupayakan dan diejawantahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA