17 Feb 2020

Menjadi Sehat Itu (Sebenarnya) Tidak Mahal !

dokpri


Manusia, diciptakan sungguh luar biasa, sanggup beradaptasi dalam segala situasi. Daya tahan tubuh sangat bisa dijaga, cukup dengan memperhatikan asupan dan gaya hidup.

Makanan yang dimasukkan dalam lambung, musti dipilih dan dipilah, dengan mempertimbangkan manfaatnya apabila dikonsumsi.
Setiap kita musti mengatur setiap aktivitas tubuh, kapan musti aktif bergerak dan kapan waktunya beristirahat.

Dua hal (asupan dan aktivitas) yang dijalankan dengan seimbang dan baik, bonusnya adalah sehat. Ya, kesehatan adalah dambaan setiap orang.

Kerap kita terlena ketika memiliki badan sehat, makan dan atau minum sesuka. Apa yang terlihat enak dan sedap, tanpa pikir panjang langsung ‘disikat’.

Setelah sakit dan berobat, melihat kuitansi tagihan berujar “Sehat itu Mahal”.Betapa proses berobat , ternyata membutuhkan biaya tidak sedikit –apalagi kalau sakitnya parah--. Ada yang rela menjual harta benda, demi mendapatkan kesehatan kembali.

-----

Padahal, kalau tubuh sedang sehat. Dan kita dengan rela hati mau menjaga, sejatinya kesehatan itu justru (relatif) tidak mahal. Tergantung setiap orang, bagaimana menjaga kesehatannya.

Coba saja bandingkan, seporsi makanan junk food. seharga (misal) tigapuluh ribu. Kalau membeli Paket, plus ice cone cokelat, kentang, dibandrol (misal) empatpuluh ribu.
Kita pasti bisa mengira- ngira, seberapa sehat makanan junkfood hendak dikonsumsi. Ayam ditepungi kemudian digoreng, ditambah minuman softdrink dengan pemanis buatan.

Bandingkan, uang yang sama apabila untuk membeli buah. Sekotak nanas Honi, sudah diiris bersih dikemas dalam box bening, hanya dijual sepuluh ribu. Satu sisir pisang, tidak lebih mahal dibanding seporsi makanan junk food.  
Betapa memilih sehat, sejatinya lebih murah dan ekonomis. 

Perihal aktivitas fisik, bisa disiasati dengan menggunakan transportasi publik. Memilih berjalan atau berlari kecil, apabila sedang bepergian atau menuju tempat aktivitas. 
So, kalori bisa terbakar dan badan bisa lebih enteng dan sehat.

Oke, mungkin kita tidak bisa total, sesekali konsumsi junk food atau menikmati rasa malas. Tidak terlalu masalah, dengan catatan jangan sampai keterusan.
Jadi, kalau bilang sehat itu mahal. Berarti ada yang salah, dengan gaya hidup dan pola konsumsi saat sedang sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA