4 Des 2019

#LindungiKeluargadariDiabetes, Ajak Masyarakat Cegah dan Kendalikan Diabetes

Olaraga itu penting- dok WAG

Hayo, Siapa yang pengin sehat? Saya yakin, semua orang pasti pengin dan maunya selalu sehat. Syaratnya (sebenarnya) tidak susah kok. Yaitu dengan rajin berolahraga atau aktivitas fisik, menjaga asupan makanan, kemudian menerapkan gaya hidup sehat (misal tidak merokok, tidak minum alkohol dsb).
Nah, pada syarat-syarat inilah, yang tidak semua orang mau menjalankan. Ngaku, kita lebih senang naik ojol dibanding jalan kaki, padahal jarak ditempuh hanya 1 kilometer-an. Kita suka konsumsi junk food, padahal ada pilihan buah yang lebih menjanjikan tubuh sehat.

Sudah pada tau kan, tanggal 14 November diperingati sebagai Hari Diabetes Dunia. Setiap mendengar kata diabetes, saya diingatkan pada satu hal. Yaitu waspada, mengingat ibu kandung pernah diopname karena diabetes.   Sejak saat itu, saya move on dari kebiasaan konsumsi gula dan kebiasaan mager (malas gerak).
Apalagi setelah mendengar penjelasan,  Prof. Dr. dr. Mardi Santoso, DTM&H, SpPD-KEMD, FINASIM, FACE, Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi dan Depok, saya semakin teryakinkan. Bahwa orang memiliki riwayat keturunan Diabetes, berpotensi terkena diabetes sebesar 28%.

-----

Sabtu pagi, di kawasan Taman MRT Dukuh Atas Jakarta Pusat. Atmosfir ajakan hidup sehat penuh semangat, benar-benar saya rasakan. Bloger datang dengan dresscode baju olahraga, dan acara dikonsep lesehan duduk beralas warna-warni matras.
Musik dengan beat energik dan ceria diputar, benar-benar membuat badan pengin bergerak sampai keluar keringat dan badan segar.
Ki-Ka; Rudi Kurniawan, Suria Nataatmadja, Prof Mahdi, Dwi Oktavia H, Ahmad Pratomo- dok WAG

Masih dalam rangkaian Hari Diabetes Dunia dan Bulan Kesadaran Diabetes Dunia, Merck Sharp Dohme (MSD) Indonesia bersama Kementerian Kesehatan, Dinkes Prov. DKI Jakarta, Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, komunitas masyarakat dan MRT Jakarta.
Besinergi menggaungkan kampanye #LindungiKeluargadariDiabetes. Kampanye ini sejalan dengan tema besar kampanye Hari Diabetes Dunia 2019,  yang diusung oleh International Diabetes Federation (IDF), “Protect Your Family”, dengan fokus utama deteksi diabetes, cegah diabetes tipe 2, dan penanganan diabetes anggota keluarga dengan diabetes.

George Zaki, Managing Director MSD Indonesia, menyampaikan, kampanye bertujuan mengajak seluruh keluarga Indonesia mengetahui resiko dan meningkatkan kesadaran mencegah diabetes type 2 (Kenapa diabetes type 2, jawabnya nanti).
Dengan lebih banyak bergerak, mengurangi konsumsi gula dan #LindungiKeluargaDariDiabetes. Peran aktif keluarga sangat penting, mensupport pasien dalam penanganan, pencegahan, dan edukasi mengenai diabetes. 
(Btw, pagi itu George datang dengan naik sepeda dari Pakubuwono ke Dukuh Atas)

Mengacu data IDF  Atlas edisi 9 tahun 2019, Indonesia adalah peringkat 7 penyandang diabetes di dunia. Diperkirakan akan meningkat, menjadi 16,6 juta pada tahun 2045. Dan Indonesia peringkat 3, untuk penyandang toleransi glukosa terganggu. 1 dari 2 penyandang diabetes, tidak menyadari kondisinya, dan hampir 67% berada di usia produktif ( < 60 tahun).
Seperti kita ketahui bersama, diabetes adalah penyakit tidak menular (PTM) penyebab nomor tiga kematian. Maka kesadaran hidup sehat, harus ditumbuhkan dan dimulai dari diri sendiri. Cara paling sederhana, misalnya naik kendaraan publik dan membiasakan jalan kaki.

Seperti dikemukakan Ahmad Pratomo, Head of Corporate Communication Department PT MRT Jakarta. Sesuai tagline MRT “Increassing, Improving, Mobiliting, Live Quality”, menyarankan escalator hanya diperuntukan bagi prioritas (lanjut usia, diasbilitas, ibu hamil). Pengguna MRT usia produktif, sebaiknya berjalan melalui tangga manual.
Lebih lanjut Ahmad menekankan, berjalan melalui tangga manual adalah upaya untuk mengurangi faktor resiko diabetes.
pc by Rara

Kampanye #LindungiKeluargadariDiabetes, Ajak Cegah dan Kendalikan Diabetes


Sebagai mitra global dari IDF, MSD berkomitmen untuk terus mendukung upaya peningkatan kesadaran terhadap diabetes. Dengan kampanye #LindungiKeluargadariDiabetes, kami berharap masyarakat semakin menyadari pentingnya peran keluarga dalam hal deteksi, pencegahan, dan penanganan diabetes.” Jelas dr Suria Nataatmadja, Medical Affairs Director MSD Indonesia,

MDS terpanggil turut aktif melakukan kampanye, salah satunya melalui talkshow sabtu pagi ini. Melibatkan Blogger dan media, untuk menyebarkan kegiatan melalui medsos. sementara untuk kegiatan di kalangan kedokteran, telah diadakan seminar atau simposium.

Mengapa diabetes type 2 ?
Menurut Prof Mahdi, diabetes type 2 adalah type yang paling banyak diderita, bahkan dari usia 28 tahun. Penderita bisa kekurangan insulin, atau kecukupan insulin tapi tidak berfungsi dengan baik. Sehingga penderita diabetes type 2 sulit dideteksi, kecuali melakukan test gula darah.
Dalam pencegahan diabetes tipe 2, keluarga memiliki peran penting. Melindungi, jangan sampai keluarga yang lain terkena diabetes. Menghindari faktor-faktor pemicu diabetes, dengan melakukan tes gula darah.

Keluarga harus memastikan, pasien mendapat penyuluhan, pengobatan, pengaturan makan(diet), dan pemeriksaan untuk mengetahui komplikasi-komplikasi serta melaksanakan gaya hidup sehat yang dijalankan terus menerus.

Saya baru tahu, ternyata  Jakarta adalah kota dengan angka prevalensi diabetes tertinggi di Indonesia. Menyimak penjelasan Dwi Oktavia Handayani, Kepala Bidang P2P Dinas kesehatan DKI Jakarta, saya juga mengetahui, bahwa sebanyak 260ribu orang di Jakarta dengan diabetes, hanya setengahnya yang mengetahui dan lainnya belum.
Maka melalui Posbindu, Dinkes DKI mengadakan pemeriksaan faktor resiko diabetes. Dengan melakukan cek lingkar perut, mengukur tekanan darah, menimbang berat badan dan tanya jawab tentang kebiasaan keseharian.
periksa gula darah-dokpri

Satu yag membuat saya salut, adalah peran aktif elemen masyarakat dalam pencegahan diabetes. Salah satunya adalah komunitas sobat diabetes, komunitas yang berdiri tahun 2014 dengan kegiatan online dan offline. Hadir pada kesempatan keren ini, dokter Rudi Kurniawan, selaku Founder.
Menurut dr Rudi, berdirinya komunitas ini, berangkat dari keprihatinan semakin banyak penderita diabetes usia muda. 1 dari 5 penderita dibawah 40 tahun, maka sejak umur 20-30 perlu dibiasakan kesadaran merawat diri sendiri.

-----


Mulai sekarang jangan tunda, untuk rajin beraktivitas fisik dan menjadi asupan. Semua demi kebaikan diri sendiri, demi mencegah faktir resiko diabetes. Yuk, #LindungiKeluargadariDiabetes.
foto session-dok WAG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA