Home

2 Okt 2016

Kunci Itu Ada Dalam Diri Sendiri #ThinkFresh

Buku Think Fresh, Karya Danny Oei Wiranto -dokpri
Anda harus percaya ! *MaksaNih
Bahwa setiap manusia diciptakan special, makanya setiap pribadi adalah one and only in the world. Tuhan menciptakan setiap manusia, tentu tidak sembarangan atau sekadarnya. Sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga hanya satu versi untuk satu orang.
Jadi deal ya, tak ada yang menyamai diri anda apalagi mengcopy paste.
So, kenapa anda harus minder, galau, rendah diri, merasa paling hina, nista. Padahal pribadi yang seperti anda, dijamin tidak ada lainnya atawa hanya satu-satunya di dunia. Sehingga anda bisa menjamin, tak ada yang bisa menyamai segala tindak tanduk anda.


Begini maksudnya, dijelaskan dengan contoh saja ya !
Boleh saja semua orang bisa masak sate, tapi sate yang dengan cita rasa khas anda, ya cuma satu. Boleh orang lain pintar meramu bumbu sate, tapi dijamin rasanya berbeda dengan bumbu sate buatan anda.
Siapa yang bisa mengukur, insting anda dalam menakar bumbu sate. Siapa yang bisa menjiplak intuisi anda, dalam memadupadankan bumbu sate versi anda. Jawabnya, tidak ada.
Nah, masih ada PR selanjutnya !
Anda harus berpikir, bagaimana agar sate dagangan anda diterima khalayak luas. Apalagi anda sudah punya modal, versi satu- satunya di jagat dunia ini.

Buatlah sate yang berbeda, agar asap sate, aroma sate, pedas dan ulegan kacang pada bumbu sate, gurihnya irisan goreng bawang, meresap di hati calon konsumen anda.

Carilah cara, bagaimana agar olahan daging bisa empuk, sampai-sampai pembeli tak kesulitan menguyah. Pilihlah arang yang bagus, sehingga tak menempel di daging saat digunakan untuk memanggang.

Buatlah cara tepat untuk promosi, agar orang tergelitik membeli sate anda. Pilihlah lokasi yang tak sulit dicari, sehingga mudah dijangkau pembeli. Berkreasilah dalam melayani, sehingga pembeli terkesan.   Begitu seterusnya, dan begitu seterusnya.

Mengutip kalimat (alm) Gus Dur, "Orang yang sudah berusaha keras itu, sunnahnya ya berhasil. Kalau masih belum berhasil, tandanya musti berusaha lebih keras lagi"

Kalimat atau mantra inilah, yang membekas di hati saya. Meski saya dengar pada awal tahun 2000-an, saya pegang sampai sekarang.
-o0o-
Btw, tulisan ini arahnya kemana yak ?
Begini, saya tuh abis baca buku keren berjudul "Think Fresh" karya Danny Oei Wirianto. Sayang donk, kalau buku ini saya baca sendiri. Maka saya sangat recommended, bagi kalian yang ingin belajar meyakinkan diri.

Karena tanpa disadari, kadang kita terbelengu dengan pemikiran orang sekitar.*ekspresisedih.  Danny Oei, selaku penulis sih bilangnya gini.

"Kita sering kan dicie-cie in temen" ujarnya saat launching buku Think Fresh.
Mau naksir cewek, dicomment "Cie, dapat gebetan nih ye". Meraih prestasi kerja, dicomment "Cie yang karyawan berprestasi datang". Bisa beli kendaraan baru, dicomment "Cie, mobil/motor baru nih"
Sebel ga sih *NadaSedihManja
Kalimat "Cie- Cie, kadang bisa membuat orang minder lho. Yang tadinya naksir, kalau mau ketemu gacoan jadi ngumpet dan gak pede. Yang meraih prestasi, kalimat tadi bikin nyegir dan ciut hati. Yang punya kendaraan baru, besoknya males dipakai.
Danny Oei Wirianto , saat launching buku Think Fresh di Kinokinuya Plaza Senayan (29/9'16) - dokpri

Siapa yang bisa merubah keadaan ?
Jawabnya bukan teman apalagi lawan, tapi diri-sendiri. Yup, DIRI SENDIRI *SengajadiCAPSLOK

Kita harus punya inisiatif, bagaimana mengatasi saat "dicie-cie in orang. Balas saja kalimat cie-cie tadi, dengan "Iya Donk" masak kalian gak pengin. Dengan -jawaban yang bertanya- seperti itu, saya kira seperti bumerang bagi si penanya. *KalauDiaNgerasa *KalauEnggakCuekinAja

Ada beberapa kalimat dari buku Think Fresh, yang menghunjam di kalbu saya *DalamBangetKalimatnya
A. Bahwa untuk mencapai keberhasilan, seseorang harus melalui berbagai kegagalan dan masa-masa sulit yang penuh kerja keras serta pengorbanan (hal 14)

-Sungguh saya pernah mengalami, saat menjadi marketing iklan. Bertubi-tubi penolakan demi penolakan saya rasakan, tapi rasa gentar tak boleh hadir. Sampai akhirnya ketemu pintu pembuka, ada client yang cocok dengan media saya. Tanpa dinyana hubungan berkesinambungan, menjadi pemasang iklan tetap selama beberapa tahun-.
B. Rasa ingin tahu akan mendorong kita, mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan membuat kita berani melakukan hal-hal yang baru (hal 30).

- Saat saya ingin memberi surprise, maka saya belajar menulis pada teman wartawan. Pada satu masa tertentu, saya "hadiahi" pemasang iklan dengan advetorial yang saya tulis sendiri. Tentu mereka senang, kerjasamapun berkelanjutan. Bahkan pernah, sstt, saya diajak bisnis di luar iklan- *BiarGaKedengarBos
C. Ketika kita dihadapkan pada suatu keadaan, secara alamiah otak kita akan mengumpulkan pikiran-pikiran positif dan negatif (hal 68).

- Pernah kan, menemui temen kantor yang nyebelin. Suka meremehkan orang lain, pintar mencari muka di hadapan boss. Saya pernah dijatuhkan, tapi saya tak mau ambil pusing. Saya timbang dan timbang, sikap yang harus ditunjukkan. Akhirnya yang penting bekerja dan bekerja, dan "hasil tak pernah mengkhianati usaha".
Mantra-mantra keren di buku Think Fresh -dokpri
Eit's, sudah itu saja dulu !
Jujur sebenarnya masih banyak mantra Danny Oei, tapi kalau ditulis semua gak habis-habis.
Dari pada penasaran, segera baca buku Think Fresh sendiri. Kan sudah dibilang, penghayatan setiap orang berbeda. Seperti kalimat di paragraf awal, saya diciptakan satu-satunya, pun anda diciptakan satu-satunya di bumi ini. Pasti banyak mantra favorit, yang pas dengan sikap yang anda pernah lakukan *DanTidakSayaKetahui.
Yang pasti kalau anda baca buku ini, smoga mengalami apa yang saya rasakan. Merasa menjadi orang ketjeh, tergerak melakukan perubahan dalam diri sendiri. *SuerIniMustiAndaBuktikan *BeliYaJanganPinjam
-0o0-
Launching Buku "Think Fresh" -dokpri

Danny Oei mengakui, umurnya sudah sama dengan ukuran sepatunya *BerartiKitaSeumuran. Terkait dengan mantra di buku Think Fresh, saya juga memiliki kisah yang relevan *BacaSampaiTuntasYa.

Ayah saya seorang guru SD, ibu memiliki warung di pasar kampung. Sebagai bungsu dari enam anak, saya melihat sendiri perjuangan orang tua. Tumbuh rasa kasihan, melihat ibu hutang sana-sini untuk memenuhi kebutuhan.

Sayapun menjadi anak penurut, hampir tak pernah berbuat ulah di rumah atau sekolah. Alhasil lancar-lancar saja dalam studi, bahkan bisa dibilang lumayan berprestasi. Sejak SD saya kerap, mewakili sekolah lomba mengarang. Saat SMA bergabung di teater, sempat maju lomba tingkat provinsi.

Melihat kesulitan orang tua, usai SMA saya memutuskan bekerja sambil kuliah di Surabaya. Meringankan beban orang tua, bagi saya adalah prestasi saat itu.

Sering melihat teman kampus nongkrong, pergi ke mall atau bioskop. Teman kost dapat kiriman dari orang tua, berupa transfer jatah uang bulanan. Mereka tak repot cuci baju dan setrika, karena memakai jasa tukang cuci atau laundry,

Sungguh, hati ini sedih sesedih-sedihnya. Kenapa saya tidak seperti itu, tapi tak tahu harus protes pada siapa. Sebagai anak yang tidak suka berontak, pelarian saya cukup jitu. Sering baca agenda kota di koran, mendatangi acara yang tertulis di kolom tersebut.

Saya akrab dengan seminar, sarasehan, pentas seni, pengajian akbar dan acara sejenisnya *AcaraGratisanPastinya. Beberapa nama beken saya jumpa, mulai dari ekonom, budayawan, sastrawan, politikus, seniman, artis hadir di forum-forum penuh inspirasi.

Sepeda kumbang tunggangan saya, seolah hapal seluk beluk jalanan kota Pahlawan. Meringankan kaki melangkah, menimba dan memuaskan dahaga ilmu. Dari manusia-manusia luar biasa inilah, saya serap banyak hal termasuk ilmunya. Satu kalimat yang mak "JLEB", adalah mantra dari (alm) Gus Dur di atas.

Rasa manis itu akhirnya terasa juga, saat hari kelulusan tiba. Keesokan hari usai wisuda, teman peraih nilai bagus bingung melamar pekerjaan. Sementara saya tidak mengalami, karena sudah bekerja dari awal kuliah. Secara mental saya lebih dulu terbentuk, dibanding teman yang kuliah tanpa bekerja.

Mantra-mantra di buku Think Fresh, sebagian saya alami dan rasakan. Sehingga tak jarang saya manggut-manggut, meresapi kalimat Danny Oei yang memang benar adanya.

Ki- Ka ; Rene Suhardono, Danny Oei Wirianto, Giring -dokpri

Eit's, ternyata hey ternyata *dibacaSambilNyanyiAlaRhoma.
Fase perjuangan juga dialami, oleh orang sebeken dan sekeren Giring Nidji. Pelantun lagu Laskar Pelangi ini, hadir di acara launching buku Think Fresh bersama Rene Suhardono sebagai pemandu acara

"Dulu tiga tahun memulai karir kerjanya latihan dan latihan ngeband aja" kisahnya.
Berbagai cara dilakukan, agar bisa menjaga semangat bermusik. Pernah tampil di acara sunatan massal, mengambil job di acara kawinan. Buah dari sikap "ndablek" berlatih (persistance), akhirnya mengantarkan nama Nidji menjadi band papan atas. Berkat kedisiplinan dan tak menyusahkan pengundang, Giring dan Band Nidji bertahan hingga sekarang.

"Pokoknya kalau ngundang, kami cuma pengin disediain cokelat dan buah" ujarnya.
Sementara saya pernah baca, ada artis yang minta fasilitas wah kalau diundang. Tapi namanya hanya bertahan sebentar, selanjutnya pudar bahkan hilang.

"Pada tahun kedua atau ketiga, biasanya akan mengalami penurunan" ucap Danny Oei "Tapi kalau kita tetap bertahan dan yakin, niscaya akan kembali naik kelas menggapai keberhasilan" tambahnya.

Sungguh, saya tak pernah mengukur keberhasilan dari sekedar kepemilikan bendawi *SemogaSepakat. Namun bagaimana dampak keberhasilan, bagi orang terdekat, lebih luas pada orang lain adalah parameternya.

Saya pernah terapkan pada diri sendiri, ketika penjualan iklan mulai lancar. Orang tua yang masih tinggal di kampung, saya ajak naik pesawat. Setelah ayahanda meninggal, kebetulan ada rejeki memberangkatkan ibu ke tanah suci. *InibukanPamerYa,Please

Keberhasilan seolah terasa sejati, saat di bandara melihat wajah sumringah ayah dan ibu terpancar. Wajah yang sama saya jumpa, ketika ibu mencoba baju ihramnya.
"Matur Suwun, ya Le" ucap ayah dan ibu menahan parau

Dua penggal kalimat singkat ini, tak sangka menjebol pertahanan. Air bening tak kuasa terbendung, mengalir dari sudut pelupuk mata.
Ibu saya (kanan) sedang di pelataran masjid Nabawi -dokpri
Bisa jadi anda melebihi kisah saya, atau mungkin belum berkesempatan melakukan hal yang mirip-mirip. Tapi yakinlah, kalau anda yakin pasti bisa.

Pada ujung tulisan, saya ingin mencuplik satu matra lagi di buku Think Fresh.
Banyak orang mengatakan "THINK OUTSIDE OF THE BOX." Pada kenyataannya tidak ada kotak dalam hidup kita. Jadi, kenapa kita harus membatasi diri dengan kotak?
Kotak itu sebenarnya adalah lingkungan kita. Jadi, lebih baik jika mengatakan "THINK OUTSIDE OF OUR ENVIROMENT." Kalimat "think outside of the box" hanyalah istilah yang menyatakan dan mendorong kita untuk berpikir di luar apa yang selama ini dan setiap hari kita pikirkan. Dengan kata lain, BERIMAJINASILAH !

Yup, berimajinasi adalah awal dari sebuah kenyataan. Jadi mulai lakukan sekarang, segera beli dan baca buku "Think Fresh". *TetepPromosi - salam sukses- 

22 komentar:

  1. Benar banget sesuai janji Allah.
    "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa pada diri mereka" QS 13:11

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih mbak Rossanna sdh berkunjung

      Hapus
  2. Bukunya menarik ya, agar kita selalu berfikiran positif dan bersemangat meraih kesuksesan.. nanti kalo k toko buku bisa beli lah :D

    BalasHapus
  3. Inspirasinya membuat solusi banget buat saya

    BalasHapus
  4. "Pokoknya kalau ngundang, kami cuma pengin disediain cokelat dan buah" ujarnya. Wah kerennyaa Nidjid :D

    Btw aku juga nangis pas bagian baca "Matur Suwun, ya Le" ucap ayah dan ibu menahan parau.

    Buku buku seperti ini bagus untuk mensugesti diri yang bagus bagus :D

    BalasHapus
  5. *kasih tisu*
    *jangan nangis om*
    Bagus tulisannya~ aku belom bisa nulis reportase acara dicampurin pengalaman pribadi yang ngena gini...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih mbak Una sdh berkunjung
      😊😊

      Hapus
  6. aku terharu mas agung dengan bagian memberangkatkan ortu ke tanah suci, btw aku suka banget buku ini..baru kali ini baca buku tentang motivasi sampai tuntass :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buku think fresh bener2 beda, tdk hny tulisan yg bikin cape baca
      Tp ada ilustrasinya kereen

      Hapus
  7. Buku yg keren buat motivasi diri :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimakasih mbak Yuli sdh berkunjung 😊👏

      Hapus
  8. Untung aku udah punya bukunya. :)

    BalasHapus
  9. Bukunya bagus banget. Sayang banget kalo gak bisa punya satu.

    BalasHapus
  10. Covernya bikin fresh apalagi dalamnya mantranya banyak yang menohok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari covernya sudah keren apalagi isinya

      Hapus
  11. Wah bukunya penuh dengan motivasi ya kak Agung.
    Bisa membuat semangat lo kalimat2 nya.
    Kalau boleh tau berapa harga bukunya kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Bowo, per eks 80rb an 👍👍😊

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA