Gramedia
Pustaka Utama, bekerjasama dengan aplikasi noice (konten berbasis audio milik
anak bangsa) mengadakan bincang buku “Merawat Luka Batin” karya dr. Jiemi
Ardian Sp.Kj. Acara diadakan di Central Park dipandu Tiffani Afifa, seorang
content creator, dokter, dan penyanyi.
Tampilkan postingan dengan label buku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label buku. Tampilkan semua postingan
22 Mei 2022
17 Mei 2022
Indahnya Perjalanan Menjadi Orang Tua
Saya yakin, setiap orangtua pasti ingin buah hati yang soleh/ hah. Anak dengan tumbuh kembang sempurna, sehat baik fisik maupun mental. Harapan ideal tersbeut, sangat- sangat wajar. Meski untuk semua itu, sebuah prasyarat proses dengan sadar harus dijalani.
Orangtua
berusaha sebisanya, mempersiapkan putra putri sedini usia. Membekali kecakapan soft
skill dan atau hard skill, agar menjadi pegangan anak survive di masa dewasa. Kelak mereka, yang meneruskan estafet
kehidupan.
5 Mar 2022
Buku Understand-Inc People 2.0. Karya Erwin Parengkuan Diluncurkan Awal Maret 2022
Buku "Understand- Inc People 2.0", yang ditulis
Erwin Parengkuan, mengajak pembaca untuk mengenal diri sendiri, sekaligus
mengetahui kelemahan dan keunggulannya. Karena mengenal diri, bisa menjadi
fondasi penting dalam hidup. Jika hal ini sudah dilakukan, niscaya seseorang memiliki
kemampuan memperkecil konflik, meringankan beban pikiran, menemukan solusi yang
tepat, bahkan menjadi alat yang mampu membantu mencapai mimpi dan tujuan yang
diinginkan dalam hidup.
7 Des 2019
Belajar Mengelola dan Melepas Ransel Emosi Melalui Buku "Anger Management"
![]() |
dokpri |
“ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada
segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak maka
rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung) ” – HR.
Bukhari no 52 dan muslim 1599
saya pengin tanya, siapa yang dalam hidupnya tidak pernah marah sama sekali ? Saya yakin, jawabnya tidak ada.
Setiap orang pasti pernah marah, karena marah itu adalah fitrah. Masalahnya adalah, bagaimana cara orang tersebut mengekspresikan kemarahan.
15 Jul 2018
Kisah Perjalanan "The Best Contact Center in The World" dalam Buku "Journey to Find Happines in HalloBCA"
![]() |
Maskot HalloBCA dan buku Journey to Find Happines in HalloBCA -dokpri |
Saya pribadi – bisa jadi anda juga-, tidak asing
dengan HalloBCA. Namun, perjalanan HalloBCA menjadi the best contact center in the world, pasti tidak semua orang
mengetahui. Melalui buku ‘Journey to Find
Happines in HalloBCA,’ bisa membantu menjawab rasa penasaran masyarakat awam. Sekaligus pembaca
bisa menyerap inspirasi, semangat dan perjuangan tanpa kenal menyerah.
Sungguh saya tercerahkan, bahkan ketika baru membuka bab
‘Pendahuluan.’ Rupanya kunci sukses HalloBCA, terinpirasi dari hidup burung
elang. (oo, ini alasan dibalik pemilihan maskot HaloBCA—saya manggut-manggut).
8 Feb 2018
[Review Buku] Mengaplikasikan “Aplikasi Pencari Rejeki” dalam Keseharian
![]() |
membaca buku "Aplikasi Pencari Rejeki - dokpri |
“Rezeki datang karena kita berusaha
mencintai Sang Pemilik Rezeki. Rezeki model ini datang tanpa diduga, berlimpah
dan terkadang tidak sesuai logika manusia. Mari berlomba mencapainya” – Jamil
Azzaini
Buku berjudul “Aplikasi Pencari Rejeki” ditulis Wusda Hetsa dan Achi TM, memilih kalimat kekinian yang sedang happening.
Buku berjudul “Aplikasi Pencari Rejeki” ditulis Wusda Hetsa dan Achi TM, memilih kalimat kekinian yang sedang happening.
Aplikasi, sebagai representasi kehadiran
era digital saat ini. Kita manusia modern, pasti tidak asing dengan kata
“Aplikasi.”
Nyaris semua urusan hidup kita, dipermudah dengan kehadiran Aplikasi, yang dilahirkan oleh perusahaan start up.
Mulai pesan alat transportasi, pesan antar makanan, jual beli online,
pengepakan dan pengiriman barang, antar jemput sekolah, dan lain sebagainya.
Pendek kata, teknologi telah menghadirkan budaya kehidupan baru. Konon, semua yang semula manual bertransformasi menjadi digital.
Lalu apa, hubungan Aplikasi dengan rezeki ?
Rezeki, merupakan hak prerogatif Sang Pemilik Rejeki. Terdapat strategi
mendatangkannya, sehingga rejeki yang diterima berkah.
27 Agu 2017
Memamah Kisah dalam Novel Janadriyah - Sebuah Perjalanan –
![]() |
Novel Janadriyah , Sebuah Perjalanan -dokumentasi pribadi |
Coba bayangkan di benak anda, sebuah keluarga muda yang
tengah hidup di negara orang.
Tinggal di kontrakkan atau flat sederhana, hanya ada perabot minim dimiliki seperti karpet gulung dan kasur tiup.
Hidup jauh dari sanak saudara, kalau ada masalah tak bisa berkesah pada orang terdekat.
Tinggal di kontrakkan atau flat sederhana, hanya ada perabot minim dimiliki seperti karpet gulung dan kasur tiup.
Hidup jauh dari sanak saudara, kalau ada masalah tak bisa berkesah pada orang terdekat.
Rahmat nama ayah muda, mengajak istri dan anaknya
pindah karena bekerja di Riyadh Qatar.
Mai sang istri, sedang mengandung buah hati kedua. Masalah serius tiba-tiba menghampiri, ketika usia kandungan masih delapan bulan.
Mai sang istri, sedang mengandung buah hati kedua. Masalah serius tiba-tiba menghampiri, ketika usia kandungan masih delapan bulan.
5 Agu 2017
Sebuah Ajakan Memaafkan dari Novel “Anak Rantau” Karya A. Fuadi
![]() |
Novel Anak Rantau -dokpri |
Bagi kutu
buku dan pecinta novel, saya yakin nama A.Fuadi sudah tidak asing lagi. Novel Triloginya
yaitu ”Negeri 5 Menara”, “Ranah 3 Warna” dan “Rantau 1 Muara”, berhasil melejitkan
namanya sebagai penulis serta masuk rak best seller.
Sabtu
siang (5/8’17) bertempat di Gedung Pos Kota Tua Jakarta, Blogger hadir dalam
acara soft launching novel terbaru A.
Fuadi berjudul Anak Rantau. Suasana dan atmosfir masa lalu di Kota Tua begitu
terasa, seolah mengajak saya naik mesin waktu ke masa silam.
Kebetulan
saya sendiri seorang perantau, dunia rantau turut membenturkan saya menjadi pejuang
setidaknya bagi diri sendiri. Bayangkan saja, dalam perantauan kita musti belajar
tentang banyak hal. Mulai mengatasi masalah keseharian, perlahan-lahan mampu
berdiri di atas kaki sendiri.
Ada yang
istimewa lho, acara soft launching novel Anak Rantau dihadiri banyak peserta. Ada
yang datang dari Malaysia, Karawang, Jogjakarta, Padang, Bogor, Tangerang
Selatan dan banyak tempat jauh lainnya.
Begitu
tersanjung dengan antusiame peserta, Fuady mengutip sebuah hadist sekaligus
kepercayaan anak pesantren, “orang yang berjalan jauh untuk menuntut ilmu akan
didoakan Malaikat bahkan ikan di laut.” (cuplikan hadis ini pernah ditulis
dalam novel negri 5 menara)
Menurut
saya buku ini semakin keren, meskipun baru dijual secara online ternyata sudah ada yang membajak. Artinya buku ini calon best
seller dong, terbukti pembajak sudah mengendus gelagat tersebut.
-0o0-
![]() |
A. Fuadi dan Miftah Sabri - dokpri |
Kisah
dalam Novel Rantau sangat kekinian, bisa menjadi representasi dengan kondisi
yang terjadi di negara kita.
Sejak
Pilpres dan Pilkada yang begitu heboh, menyisakan luka yang tidak kunjung sembuh
sampai sekarang. Ada dua pihak yang saling berseberangan, selalu melihat satu
peristiwa dari dua sudut pandang.
“Kalau luka fisik bisa diobati, kalau luka
hati dan luka batin susah diobati,” ujar Fuady.
Tokoh
utama dalam novel Anak Rantau bernama Hepi, seorang anak kota yang diajak pulang ke
kampung ayahnya untuk diproses menjadi orang baik. Namun kenyataan di kampung si
ayah, Hepi menemukan teman baru dan orang orang yang terluka.
Salah
satunya adalah kakeknya sendiri, yang dulunya seorang pejuang dan dilukai oleh kebijakan
negara sendiri. Pada akhir novel, si kakek menemukan pencerahan bahwa sakit hati
hanya menambah luka, obatnya hanya satu adalah memafkan dan lupakan.
Tema merantau
bermula dari kampung halaman, yaitu romantisme Fuady akan danau Maninjau, kemudian
dibalut tema detektif yaitu kisah datuk dan anak muda terkena narkoba.
Namun
pesan kuat novel ini, sangat mendasar adalah mengobati luka untuk menumbuhkan
banyak maaf pada masa silam.
Buku
setebal 370 halaman ditulis selama 4 tahun, karena proses pengeraman ide dan
riset membutuhkan waktu tidak sebentar. Sempat kesulitan mengembangkan cerita, namun
setelah riset, wawancara dan permenungan akhirnya ketemu ruh cerita.
Untuk
melancarkan proses penulisan, Fuadi menempel mind map di dinding guna membantu garis besar tulisan. Demi
munculnya ide, si penulis tinggal beberapa waktu di kampung halaman, ngobrol dengan alim ulama,
tokoh adat dan perantau yang sudah kembali ke kampung.
Untuk
memperkuat kisah tetang narkoba, tak tanggung tanggung Fuady melakukan riset kepada
intel BNN.
Soft Launching
Anak Rantau semakin lengkap dan keren, dengan kehadiran Miftah Sabri CEO
Selasar. Miftah adalah orang yang membaca Anak Rantau sejak dalam bentuk draft, sehinga Fuady merasa
ada sidik jari Miftah di novel terbarunya.
“saat
membaca tokoh Hepi, saya seperti membaca diri sendiri” ujar Miftah.
Miftah
Sabri adalah seorang piatu, tak lama setelah lahir ke dunia ibunda langsung berpulang.
Kemudian dibawa ayahnya ke kampung, sangat bisa merasakan bagaimana suasana
hati Hepi.
Miftah
kagum dengan penulis yang bisa menulis dengan sederhana, novel Anak Rantau
ditulis dengan gaya bahasa sederhana. Berangkat dari point of view seorang Hepi
yang anak puber, benar benar keluar dari pengalaman pribadi Fuady yang pernah
dituangkan dalam Novel sebelumnya.
“Potret
yang ada di buku ini, bisa terjadi dan ada di seluruh daerah di Indonesia. Fuady
bagaikan sosiolog, memotret sebuah kampung yang mewakili kampung di negeri kita,”
tambah Miftah.
![]() |
Blogger dalam Soft Launching Anak Rantau -dokpri |
-0o0-
Dalam
commuter line menuju stasiun Manggarai, Novel Anak Rantau saya baca baca
sekilas. Dalam kereta merenungkan perjalanan hidup, pada usia yang kepala empat
banyak sudah peristiwa dihadapi.
Pada kisah
yang menyesakkan berpuluh tahun silam, rasanya sulit sekali menghapus dalam ingatan.
Memaafkan memang butuh perjuangan, namun kalau tidak dilakukan hanya menambah
luka semakin dalam.
Ternyata,
saya masih harus banyak belajar memaafkan pada orang yang pernah melukai diri
sendiri.
8 Okt 2016
Think Fresh, Mantra Meyakinkan Diri Dari Danny Oei Wirianto
![]() |
Danny Oei Wirianto - dok penyelenggara |
Bagi
saya pribadi, nama Danny Oei Wirianto sudah tidak begitu asing. Sosok di balik suksesnya
komunitas terbesar Kaskus, selain itu beliau berperan dalam pengembangan belasan perusahaan digital. Sebut saja Semut Api Colony, Klix Digital, MediaXasia, MerahPutih Inc., Mindtalk, Bolabob, DailySocial, Infokost.net, KrazyMarket, Kincir, Lintas.me, OneBit, semua nama yang saya sebutkan di bawah bendera Merah Cipta Media Group (MCM).
Melalui beragam upaya dan kerja keras, apa yang disentuh tangan dingin Danny seolah berubah menjadi emas. Perjalanan untuk menjadi "seseorang" bukan hal yang mudah, ada proses luar biasa dibaliknya. Pun Danny melalui kawah candradimuka, membuatnya bisa sekokoh karang.
Melalui beragam upaya dan kerja keras, apa yang disentuh tangan dingin Danny seolah berubah menjadi emas. Perjalanan untuk menjadi "seseorang" bukan hal yang mudah, ada proses luar biasa dibaliknya. Pun Danny melalui kawah candradimuka, membuatnya bisa sekokoh karang.
"Tahun pertama membangun bisnis, saya tidur di kantor" Ujar Danny saat acara Launching buku Think Fresh di Kinokinuya Plaza Senayan pada kamis 29/9'16.
Apapun
Yang Instan Itu Tidak Baik
(inspirasi satu - Buku Think Fresh - hal. 152 )
Lihat
saja, bahkan mi instan tidak diproses secara instan. Begitu pula kesuksesan,
tidak mungkin diraih secara instan. Untuk sukses, seorang akan melalui
masa-masa sulit yang penuh kerja keras dan pengorbanan. Banyak yang tidak
melihat bahwa keberhasilan dia adalah berkat adanya persiapan, kerja keras, dan
belajar dari kegagalan.
Cuplikan satu paragraf dari buku Think Fresh ini, bukan sekedar omong kosong atau sekedar teori belaka. Kalimat ini terasa dalam, karena ditulis/ dikisahkan oleh orang yang mengalaminya sendiri,
Danny
menuntut ilmu di Kendall College of Art and Design, Michigan, Amerika Serikat.
Untuk membantu memenuhi kebutuhan selama kuliah, mengambil pekerjaan sampingan
sebagai Office Boy.
Bayangkan
kawan, menjadi office boy, saya yakin tak semua orang sanggup melakoni. Apalagi bagi seorang berpendidikan, pasti ada pergolakan ego. Mungkin masih ada sebagian
orang menganggap, OB jenis pekerjaan dalam kasta tak diperhitungkan. Tapi siapa
nyana, Danny Oei Wirianto dengan gagah menjadikan batu pijakan. Kelak lelaki
rendah hati ini, bisa membuktikan bahwa seorang office boy pun bisa sukses.
![]() |
Danny Oei Wirianto - dok penyelenggara |
Hidup itu seperti bola
tennis, kata salah seorang rekan kerja saya, David Wayne Ika (inspirasi dua- buku Think Fresh hal. 38 )
Jika dijatuhkan ke sofa yang empuk, bola tennis tidak akan
melambung tinggi. Tetapi jika dijatuhkan ke tanah yang keras, dia akan
melambung tinggi. Hidup kita pun demikian, akan melambung tinggi atau rendah mengikuti
lingkungan yang kita pilih untuk kita tempati. Keberhasilan kita juga
tergantung pada kekuatan tekad serta usaha keras kita untuk mencapai hasil yang
kita inginkan.
SURROUND YOURSELF WITH POSITIVE PEOPLE
Danny melentingkan dirinya, melalui tempaan hidup satu diantaranya pilihan sebagai office boy. Ketekunan bekerja dan belajar, menjadikannya mahasiswa yang cerdas. Akhirnya banyak teman kampus yang ingin belajar darinya, Danny memutuskan berhenti sebagai office boy. Kemudian Danny mendapat penghasilan lebih, melalui pekerjaan yang baru sebagai pengajar.
SURROUND YOURSELF WITH POSITIVE PEOPLE
Danny melentingkan dirinya, melalui tempaan hidup satu diantaranya pilihan sebagai office boy. Ketekunan bekerja dan belajar, menjadikannya mahasiswa yang cerdas. Akhirnya banyak teman kampus yang ingin belajar darinya, Danny memutuskan berhenti sebagai office boy. Kemudian Danny mendapat penghasilan lebih, melalui pekerjaan yang baru sebagai pengajar.
Lihatlah
hukum bola tenis sedang terjadi, Danny membenturkan diri pada kerasnya hidup.
Bola itupun mengikuti sunatullah (hukum alam), melompat tinggi bahkan bisa lebih
tinggi lagi.
Inovasi, tidak hanya perlu dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan produk yang bisa menjawab kebutuhan orang banyak. Sebagai individu, kita pun perlu ber- INOVASI. (Inspirasi tiga - buku Think Fresh hal. 57)
Kita perlu sadar bahwa kemampuan untuk ber-INOVASI bukanlah hal yang kita bawa sejak lahir. Kemampuan itu tercipta dari kemauan kita mencari tahu.
Setelah lulus dan kembali ke Indonesia, Danny mengirim lamaran pekerjaan ke berbagai perusahaan. Kala itu lamaran masih difotocopy, sehingga kalkulasi biaya cetak portfolio lumayan besar. Pada tahun 1997, Indonesia baru beradaptasi dengan internet (btw saya masih ingat, dulu menjamur kursus komputer)
Setelah lulus dan kembali ke Indonesia, Danny mengirim lamaran pekerjaan ke berbagai perusahaan. Kala itu lamaran masih difotocopy, sehingga kalkulasi biaya cetak portfolio lumayan besar. Pada tahun 1997, Indonesia baru beradaptasi dengan internet (btw saya masih ingat, dulu menjamur kursus komputer)
Nah,
Danny putar otak menyiasati kondisi. Akhirnya menyajikan sesuatu yang beda,
yaitu membuat portfolio dalam bentuk softcopy. Sehingga bisa lebih efisien, tak
makan banyak budget untuk membuat lamaran.
![]() |
Launching Buku Think Fresh, di Kinokinuya Plaza Senayan (ki-ka ; Rene H, Danny Oei. W, Giring G -dokpri |
Beruntung
saya bisa hadir, di acara peluncuran Buku Think Fresh. Saat mengisi buku tamu di meja regristasi, disodori air mineral bertutup orange dengan tempelan Think Fresh. Dominasi warna orange terus berlanjut, mulai dari backdroup, ornamen di atas
panggung, sampai pernik- pernik di meja narasumber.
Kehadiran
Rene Suhandono sebagai pemandu acara, sungguh membuat acara hidup. Selain Danny
Oei Wirianto sebagai penulis, hadir Giring Ganesha penyanyi sekaligus sahabat
Danny.
Sepanjang
acara launching buku, sejak mulai sampai penutup hanya satu kata dapat saya simpulkan
"FRESH".
Seolah
tak sabar, saya membaca buku yang sudah ditandatangani sang penulis. Lembar
demi lembar saya buka, membaca kata demi kata seperti sebuah rangkuman
perjalanan penulisnya.
Think Fresh, menurut saya bukan sekedar kumpulan kalimat motivasi/ mantra. Namun kalimat yang
diolah, buah dari sebuah perjuangan panjang yang telah dilalui. Kalimat per kalimat
terasa dalam, sungguh itu benar saya rasakan sendiri.
Saya jadi ingat sebuah tausiyah dari ustad ternama, "Apa yang disampaikan dari hati akan sampai ke hati." itulah perumpamaan, yang bisa saya gambarkan dengan buku bercover orange ini.
Ilustrasi
dan warna yang diterapkan setiap halaman lain dari yang lain, sehingga mata ini tidak cepat
lelah saat membaca. Bayangkan saja, halaman per halaman dibuat berwarna-warni (tidak
monoton). Misalnya ada satu lembar, didesign dasar hitam dengan tulisan putih.
Lembar berikutnya, dasar merah dengan tulisan putih, begitu seterusnya. Tulisan
tidak hanya dituang dalam halaman biasa, tapi dibingkai dengan bulat, kotak, disertai
ilustrasi pendukung yang begitu menarik.
Pemilihan
front huruf juga beda-beda, menyesuaikan tema yang sedang dibahas. Ukuran huruf juga tak seragam, bisa jadi,
satu halaman isinya hanya satu kalimat terdiri empat kata. Saya berhasil dibuat
penasaran, kira-kira apa yang akan terjadi di halaman berikutnya.
Tak
perlu waktu panjang membaca, karena kalimatnya ringkas dan mengena di hati.
Dengan
ukuran yang mungil, buku ini praktis dibawa kemana-mana. Readable pokoknya, baik sambil nunggu di halte, naik commuter line sambil berdiri juga oke.
Saya sengaja mencuplik, hanya tiga kalimat inspirasi pada Buku Think Fresh. Padahal masih banyak kalimat lain, bertebaran di 177 halaman di buku ketjeh ini.
![]() |
Buku Think Fresh - dokpri |
Saya sengaja mencuplik, hanya tiga kalimat inspirasi pada Buku Think Fresh. Padahal masih banyak kalimat lain, bertebaran di 177 halaman di buku ketjeh ini.
Sungguh, menurut saya buku ini terlihat dipersiapkan dengan sangat teliti dan detil. Sampai-sampai mengajak
pembaca berpartisipasi, memberi tanda sticker apabila menemukan 5 kejanggalan.
Buku Think Fresh seolah representasi perjalanan hidup Danny Oei, berproses menjadi pribadi yang luar
biasa.
Kiprahnya
dibidang advertising yang digeluti, telah membawanya meraih beragam
penghargaan. Prestasi terbaru diukir dibidang bisnis dan investasi, yaitu Top 3
Best Mentors of Founder Institute in Asia (2013)
Jadi
kalau anda ingin merasakan sensasi lain membaca buku, beli deh Think Fresh.
Saya menjamin anda merasa beruntung, membeli sekaligus mengoleksinya.
"Royalti dari buku Think Fresh, akan digunakan untuk mewujudkan mimpi anak negeri"Ujar Danny saat acara (keren kan).
So jangan lama-lama,
segera ke toko buku. Jangan sampai kehabisan, ntar nyesel lho ! -salam Think Fresh-"Royalti dari buku Think Fresh, akan digunakan untuk mewujudkan mimpi anak negeri"Ujar Danny saat acara (keren kan).
2 Okt 2016
Kunci Itu Ada Dalam Diri Sendiri #ThinkFresh
![]() |
Buku Think Fresh, Karya Danny Oei Wiranto -dokpri |
Anda harus
percaya ! *MaksaNih
Bahwa
setiap manusia diciptakan special, makanya setiap pribadi adalah one
and only in the world. Tuhan menciptakan setiap manusia, tentu tidak
sembarangan atau sekadarnya. Sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga hanya
satu versi untuk satu orang.
Jadi deal
ya, tak ada yang menyamai diri anda apalagi mengcopy paste.
So, kenapa anda
harus minder, galau, rendah diri, merasa paling hina, nista. Padahal pribadi yang
seperti anda, dijamin tidak ada lainnya atawa hanya satu-satunya di dunia.
Sehingga anda bisa menjamin, tak ada yang bisa menyamai segala tindak tanduk
anda.
9 Des 2015
Panduan Menjadi Onlinepreneur dalam 5W1H Karya Yoris Sebastian
![]() |
Yoris S bersama Dian Sastro (dokpri) |
"Kita
berada di era yang terbaik, era di mana peluang terbuka untuk siapa saja, di
mana saja". Kaimat keren ini saya cuplik dari lembar Introduction, pada buku 5W1H karya Yoris Sebastian.
Siapa tak kenal nama Yoris Sebastian ?
Seorang praktisi kreatif, telah menyabet aneka
penghargaan bergengsi. Peraih International Young Creative Entrepreneur
of The Year Awards 2006 dari British
Council, kemudian tercatat
sebagai GM Hard Rock Cafe termuda di
Asia dan termuda kedua di dunia.
Pada April 2014, dinobatkan sebagai
salah satu The Progresive Figures
oleh Majalah Forbes Indonesia.
Rentetan prestasi Yoris yang lain tentu masih ada,
semakin mengokohkan namanya sebagai tokoh muda Indonesia.
31 Okt 2015
Sepotong Kesah dalam Secangkir Kopi
![]() |
Secangkri Kopi (dokpri) |
Pagi belum terlalu sempurna, langkah
kaki kecil itu sudah terlampau jauh menjejak. Yu Sukirah nama perempuan tangguh
ini, tubuhnya yang kurus ternyata menyimpan tenaga yang perkasa. Dua bongkokkan (ikatan besar) ranting
kering, mampu diangkat dengan punggungnya. Dua hari sekali menyusuri jalanan
dari sudut hutan dekat rumahnya, menuju pasar desa kecamatan terdekat.
Kebiasaan ini sudah dilakukan puluhan tahun, hingga anak gadis satu satunya
lulus Sekolah Dasar. Kang Parno sang suami biasanya turut mendampingi, lelaki
berkulit legam membawa lebih banyak bongkokan. Sebagai buruh tani Kang Parno
terpaksa absen jualan kayu, ketika musim panen padi beranjak datang. Seperti
dini hari ini Yu Sukirah berjalan sendiri, karena sang suami musti memetik padi
yang sudah menguning.
Kumandang panggilan subuh bergema, penanda
saat menghentikan langkah sarat beban. Saat melepas penat ditanggung punggung, menghempas
sesak terpendam di dada. Air wudlu membasahi wajah, kaki dan tangan, sejenak
menghantar aroma segar. Mukena lusuh terselip antara ranting digendongan, kini
membungkus tubuh kurusnya. Menyisakan sebentuk wajah kuyu, dan telapak tangan
dengan garis kasar. Menegakkan dua rakaat wajib tiada ditinggal, kecuali saat
siklus bulanan sebagai perempuan datang. Shalat adalah hakekat kehidupan, meski
hidup seolah berwajah tak ramah. Segala peluh yang ditanggung jatuh, mengalir
beriring manik embun dari sudut mata. Serangkaian bacaan bahasa arab imam
musholla, didengar sungguh meski tak dimengerti maksudnya. Beruntung doa yang
dilantunkan, memakai boso jowo halus
yang sangat dipahami. Usai menghadap pemilik kehidupan, ada rasa lega di dada.
Perasaan yang tidak bisa diterjemahkan, namun membuat Yu Sukirah terasa berlipat
semangat.
Jarak dari musholla ke pasar sudah tak
begitu jauh, ditempuh kurang dari setengah kilometer. Maka sambil menunggu
langit sedikit terang, satu kelaziman mampir di warung pojok lapangan. Hati
pemilik warung yang welas, pun seluas
lapangan bola disamping tempat
jualannya. Bu Sadilah sama sekali tak keberatan, menyediakan ruang untuk Yu Sukirah.
Membantu pekerjaan apapun sebisanya, bersama Yu Yem batur*(pembantu) tetap bertahun tahun. Mencuci piring dan gelas
kotor, serta menggoreng jajanan dagangan. Hingga semburat sinar pagi muncul, artinya
Yu Sukirah musti ke pasar menjual kayunya. Atas kerelaan membantu pekerjaan di
dapur, secangkir kopi dan gethuk menjadi upah. Tak ada kamus hitung hitungan
bayaran, yang ada ketulusan atas dasar rela dan direlakan. Saat menikmati
secangkir kopi, sembari duduk di atas dingklik di sudut dapur. Adalah momentum istimewa, yang melegakan rasa
menghempas sejenak duka. Kalau sedang sepi pengunjung, Bu Sadilah membuka
obrolan apa saja. Tak ketinggalan kopi menemani, berada di meja tempat empunya
warung.
![]() |
Kopi (dokpri) |
"Piye anakmu Yu.." obrolan
dimulai "jadi ngenger* di mana?" (*ngenger = bekerja sebagai pembantu)
Pertanyaan Bu Sadilah membuat gundah
mencuat, hati perempuan kurus seperti terkoyak. Cangkir kopi yang masih panas
diraihnya, disruput langsung beriring satu tarikan nafas panjang. Kopi
yang masih penuh uapnya mengepul, menghadirkan wajah Waginem anaknya. Gadis
tanggung sedianya ditawari bekerja di warung ini, namun tak kunjung menjawab pertanda
menolak.
"mboten ngertos saya budhe,
wong mau anaknya pengin jadi TKW di Arab" ujarnya berat
Aroma kopi masihlah lekat di indra penciuman,
sejanak melumerkan hatinya yang risau. Yu Sukirah perempuan tak berdaya, tetapi
perkasa memanggul beban hidupnya. Cawan ceper diraih dituang air kopi, agar
panasnya setidaknya sedikit berkurang.
Entah sensasi apa yang dihadirkan dari setiap sesapan, tapi ada satu perasaan
yang menjadi lebih ringan. Asap yang mengepul diresapi, dengan mata merem
sambil dihirup dalam. Dalam kesahajaan hidup yang utuh, ternyata tak mengambil
sepenuh hak untuk sebuah kenikmatan. Kenikmatan yang didapati dengan cara sederhana,
melalui secangkir kopi yang dituang di atas cawan kecil.
Kopi di warung Bu Sadilah terkenal enak,
yu yem menggoreng sekaligus ndeplok sendiri.
Kopi mentah dibeli dari langganan di pasar, hanya warung bu Mitro yang menjual
kopi jenis khusus ini. Meski harganya sedikit berbeda, namun rasa yang
ditawarkan tentu berbeda juga. Yu Yem yang telaten dan cekatan, menggoreng di
atas tungku menggunakan wingko (wajan dari tanah).
Kopi dibolak balik sampai menghitam, menyemburkan
hawa panas di sela sela biji. Setelah setiap butiran kopi dipastikan matang, dideplok mengunakan lumpang batu. Proses
ndeplok perlu beberapa waktu dan
kesabaran, sampai butiran demi butiran kopi matang hancur. Langkah selanjutnya serbukan
kopi disaring, memakai ayakan dengan lubang tipis. Agar kopi yang dihasilkan
dijamin halus, bisa larut dengan air saat disajikan.
"Yu yem,...kapan kapan aku diajari
goreng kopi kaya gini yo.."rajuk Yu Sukirah memendam penasaran.
"enak yo rasane,...." senyum
Sayem merekah bangga " iyo yu... nanti tak ajari"
Racikan favorit pelanggan terpenuhi, melalui
adonan tangan pemilik warung. Dalam takaran yang terukur, tersaji kopi nasgitel
alis panas, legi, kenthel. Dengan aneka pilihan jajanan, membuat secangkir kopi
terasa lebih nikmat. Pelanggan kebanyakan bapak bapak sepuh, datang saat malam
tiba. Mereka membincangkan keseharian dengan gayeng, ditemani secangkir kopi Bu
Sadilah. Penjual sayuran atau blantik sapi, hadir biasanya sebelum subuh. Cita
rasa kopi warung ini tersebar, melalui cara efektif yaitu mulut ke mulut.
Bu Sadilah adalah generasi pemula,
sedikit memendam gundah seperti Yu Sukirah. Anak mbarepnya sudah bekerja di
Mojokerto, sedang ragilnya kelas dua SMA di Magetan. Kedua anaknya tak ada yang
tertarik, meneruskan warung rintisan ibunya.
Ada kesah yang serasa turut tertuang,
beriring kucuran kopi diatas cawan. Semerbak aroma kopi yang menyentuh ujung
hidung, merampas sedikit kepedihan yang ditanggung. Dua perempuan berbeda
kelas, dengan cita rasa kopi yang sama. Saling gudo roso (berbagi perasaan) yang hinggap, meski dengan sudut
pandang sendiri sendiri.
Satu sruputan
kopi ditingkah potekan gethuk, mengganjal perut Yu Sukirah yang nyaris
keroncongan. Wejangan Budhe Sadilah yang mengalir, membuat kenikmatan kopi
semakin paripurna. Secangkir kopi tak lagi sekedar secangkir kopi, tetapi
menjelma sebuah perhatian dan ruang lapang.
Yu Sukirah datang dua atau tiga hari
sekali, bergilir jualan ranting kayu di desa lain. Sehingga ke warung Budhe
Sadilah, menjadi pengobat rindu pada secangkir kopi. Selain menjaga diri atas
rasa sungkan, kalau terlalu sering mampir.
"memang maunya anak sekarang sudah
beda" celetuk budhe Sadilah "penginnya dapat duit gedhe"
Tak gamblang maksud kalimat Budhe
Sadilah, bisa jadi mewakili perasaannya sendiri juga. Yu Sukirah hanya diam
mendengarkan, tak tahu musti menjawab dengan kalimat apa. Dirinya seperti
berada dipersimpangan, antara melepas dan menahan Wagiyem. Anak wedhok satu
satunya, kalau sudah punya kemauan cukup keras hati. Apalagi setelah melihat
teman semasa SD, menjadi TKW pulang membawa perhiasan dan duit banyak. Tapi Yu
Sukirah justru mengedepankan rasa khawatir, ketika mendengar berita TKW disiksa
majikan, atau pulang tinggal nama.
Secangkir kopi dengan aroma tak terkira,
sejenak telah mengusir kesahnya. Sruputan demi sruputan dilalui, menemani
sepotong pagi yang ke entah. Mengelupas rasa tak menentu, namun tak ada pilihan
kecuali dijalani. Secangkir kopi meninggalkan residu pekat, sepekat kebimbangan
batinnya. Secangkir kopi mengandung banyak hal, kadang sama sekali tak dipahami
perempuan setangguh Yu Sukirah.
"Budhe nuwun sewu langitnya sudah
terang, kulo pamit dulu" ujarnya sambil berkemas.
"Yo yu, sing ati ati" balas
pemilik warung.
![]() |
foto dipinjam dari http://slametriyadi.com |
Kerekatan batin dua perempuan ini,
terjalin erat melalui secangkir kopi. Aromanya yang ngangeni, menjadi hak siapa saja mengecap tanpa memandang kasta.
Langkah kaki yang sempat berat, mendadak menjelma ringan sarat semangat. Secangkir
kopi telah mengalirkan energi, bersama kelapangan hati pemilik warung. Meskipun
beban tetaplah beban, yang tak diketahui akan kemana bermuara. Bayangan Waginem
disimpannya, menjemput keringat demi keringat untuk dibawa pulang nanti siang.
Langganan:
Postingan (Atom)