22 Nov 2025

Menjadi Pelaku UMKM Musti Dibarengi Konsistensi

ilustrasi- dokpri
 

Bagi saya, pandemi justru membawa hikmah luar biasa. Keterhimpitan, kalau disikapi baik bisa memacu semangat. Meski tidak mudah, mau tak mau musti dihadapi.

Saya dan istri, kerjasama bahu membahu di masa sulit. Berjualan makanan siap santap, relatif cepat dan simpel. Pertimbangannya sederhana, makanan adalah kebutuhan pokok. Baik lapang atau sempit, setiap orang membutuhkan makan.

Namun kenyataannya, masa pandemi pendapatan menurun. Banyak pemutusan hubungan kerja, kami memutar otak agar tetap berjualan. Dan kami, akhirnya menjadi reseller.

Saya sedang sepi job, membantu istri berjualab. Foto –foto dagangan dikumpulkan, diposting, diberi caption, ditawarkan melalui medsos. Di beberapa group WA, kami bagikan dagangan.

Ada mie ayam frozzen, ayam olahan difrozzen, peyek, siomay, tekwan, pizza, sayuran, dan masih banyak dagangan lainnya. Sebagai reselller kami tidak perlu belanja, mengolah, menyetok, menyimpan dagangan. Cukup order, ketika beberapa pesanan sudah terkumpul.

Saya merasakan, bahagianya mendapat pesanan. Lebih-lebih si pemesan, orang yang belum kami kenal. Mengetahui kami dari medsos, atau mendapat rekomendasi dari orang yang lebih dulu belanja.

Meski kecapekan wira wiri, mengambil barang dan mengantarkan ke pelanggan. Sungguh, kami menikmati. Menghunjam rasa syukur, di masa sulit jalan rejeki itu terbukakan.

Keberadaan era digital sangat menguntungkan, kami promosi dengan murah dan mudah. Tak perlu space atau sewa ruko mendisplay barang, untuk bisa berjualan. Cukup melalui jejeringi yang dipunyai, selanjutnya terus menyebarkan infromasi.

Mudahnya Menjadi Pelaku UMKM Musti Dibarengi Konsistensi


Pemilik brand juga kreatif, mengadakan reward bagi reseller. Kami pernah mencapai penjualan bagus, mendapat bonus salah satunya logam mulia—alhamdulillah.

Ada brand makanan, tidak menempelkan merek di kemasan. Sehingga reseller bebas, membuat nama dan merek sendiri. Sistem yang unik sama-sama menguntungkan, membuat kerjasama berjalan panjang.

Dua pihak diuntungkan, bisa berkembang seiring sejalan. Apalagi di era digital saat ini, ketika akses pemasaran mulai tak terbatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA