14 Okt 2016

Dukungan Indosat Ooredoo untuk Batik Indonesia

Koleksi Batik dalam "The Beauty of Indonesian Batik" -dokpri 
Batik sudah lekat dengan bangsa Indonesia, bahkan beberapa daerah sudah memiliki cirikhas batik sendiri-sendiri. Tengok saja beberapa daerah memiliki batik unik dan menarik, seperti Solo, Jogja, Pekalongan, Cirebon, Betawi, Sunda dan daerah lainnya. Setiap daerah memiliki corak dan warna berbeda-beda, juga arti dibalik motif batik yang tertuang dalam selembar kain. Hal ini tentu memperkaya khasanah budaya, semakin memperkokoh eksistensi Indonesia.
Batik adalah kekayaan tak ternilai harganya, selain sebagai brand juga menjadi warisan turun menurun dari nenek moyang.  Apalagi Batik Indonesia telah mendapat pengakuan dari Unesco, sebagai kekayaan non bendawi.
Batik tidak hanya sekedar selembar kain, tetapi mengadung simbol dan nilai filosofi dibaliknya. Dalam selembar kain batik, mengandung kisah, sisi humanis dan lokal wisdom/ kearifan lokal. Maka seperti kita lihat sendiri, setiap tanggal 2 Oktober dijadikan Hari Batik. Hal ini sudah sepantasnya dijaga, jangan sampai ada upaya claim seperti pengalaman tak mengenakkan beberapa waktu lalu.
Untuk mendukung eksistensi batik sebagai warisan budaya Indonesia ke pentas dunia, Indosat Ooredoo sepenuhnya mendukung acara "The Beauty of Indonesian Batik". Acara yang digelar bertepatan hari batik pada 2 oktober 2016, mengetengahkan koleksi istimewa dari designer Sjully Darsono.
Tak tanggung-tanggung,  karya Sjully Darsono akan kembali ditampilkan dalam acara Jamuan diplomatik Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Praha Republik Ceko pada akhir Oktober. Yang membuat acara semakin istimewa, parade busana tak hanya ditampilkan model profesional tetapi juga jajaran Management Indosat Ooredoo.
Selain koleksi Sjully Darsono, juga ditampilkan koleksi batik dari Ibu Ginanjar Kartasasmita, Ibu Aang Kunaefi, Komunitas Batikology dan karyawan Indosat Ooredoo.
Alexander Rusli selaku President Direktor dan CEO Indosat Ooredoo -dokpri
Alexander Rusli selaku President Direktor dan CEO Indosat Ooredoo, mengatakan dalam sambutannya "Upaya untuk menunjukkan identitas batik di kancah global tidak boleh berhenti sampai di ketetapan UNESCO. Kita harus membantu pemerintah untuk memperkenalkan batik kebanggan Indonesia, hingga ke pelosok dunia. Indosat Ooredoo selalu mendukung gerakan untuk memperkenalkan batik hingga pentas global. Dunia harus mengenal batik bukan hanya sekedar busana yang dipakai artis-artis Hollywood nantinya, tetapi sebagai simbol identitas bangsa Indonesia" 
Indosat Ooredoo menunjukkan kesungguhan, konsistensi dan dukungan lebih, demi pelestarian batik Indonesia. Hal ini diejawantahkan, dalam pembuatan portal www.batikology.org. Pada portal ini, akan diulas banyak informasi tentang batik. Mulai dari pengetahuan batik, tokoh batik, tips batik, hingga ragam batik.
Pada 2014 pernah menggelar dan mengangkat batik Pekalongan, karya Sapuan untuk mendukung kegiatan KBRI Swiss dalam program "Live Painting Show". Semantara pada 2015, memberikan penghargaan Batikology pada tokoh-tokoh perempuan. Tahun 2016 sebagai tahun ketiga, Indosat Ooredo menggelar program "The Beauty of Batik secara khusus di angkat batik dari daerah Jawa Barat.
Persembahan dalam Batikology -dokpri

Sebagai individu bagian dari masyarakat, kita bisa mendukung keberadaan batik lho.
Caranya sangat mudah, dengan membiasakan diri memakai batik di berbagai kesempatan. Tak hanya pada saat khusus misalnya pada acara hajatan, tapi bisa menjadi busana kerja sehari-hari atau juga baju yang dipakai keseharian.
Batik tak hanya diaplikasikan pada busana saja, tapi bisa pada aksesoris lain seperti taplak, bantal, sprei, korden. Masih ada lagi, batik bisa diterapkan pada sepatu, tas, produk kerajinan dan masih banyak produk lainnya. -salam- 

8 komentar:

  1. Yukk kita bantu memperkenalkan batik di kancah dunia.

    BalasHapus
  2. kita sebagai bagian dari bangsa indonesia jangan mau kalah dengan Indosat, yuk kenalkan anak2 dengan batik

    BalasHapus
  3. Cintai produk2 Indonesia
    I love batik ^^

    BalasHapus
  4. Bu Aang ada penerusnya nggak tuh ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. mustinya ada ya mbak :) suwun sdh berkunjung

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA