15 Agu 2022

Menggugah Selera dengan Kreasi Kupas Buah

 

Kita sepakat ya, mengonsumsi buah menyehatkan. Tapi uniknya, ada sebagian orang kurang suka buah. Anak saya pilah pilih soal buah, hanya buah tertentu yang disukai.  Buah yang masih dikategorikan camilan, dalam keseharian dianggap sebagai pencuci mulut.

Perhatikan kalau ada hajatan atau resepsi, letak buah ada di ujung setelah makanan utama.  Secara tidak langsung dianjurkan, makan besar setelahnya menyusul buah. Beberapa acara saya dapati, buah diganti puding atau kue manis.

 

Menurut ahli nutrisi, mengonsumsi buah dianjurkan sebelum makan utama. Bagi pelaku diet, sangat membantu mengurangi rasa lapar. Mengonsuminya setelah makan utama, memicu perut kembung. Kalau kalian pernah mendengar istilah perut ‘bega’, kemungkinan disebabkan makan buah  setelah makan nasi.

-0o0-

Kita beruntung, hidup dan tinggal di Indonesia. Negeri dengan tanah subur, nyaris semua tanaman tumbuh dan berkembang di atasnya. Beberapa buah identikkan dengan daerah, misalnya Apel Malang, Rambutan Aceh, Duku Palembang, Pisang Ambon, dan sebagainya.

Buah buahan dijual dengan harga sangat bersahabat, bahkan kita bisa menanam di rumah untuk dikonsumsi keluarga. Rsanya tidak ada alsan, kalau kita masih enggan mengonsumsi buah. Karena buah yang dibiarkan, lama lama busuk dan masuk sampah.

Balai Penelitian dan Pengembangan Kementan tahun 2011 merilis data, konsumsi buah masyarakat Indonesia hanya 34.55 kilogram/ kapita/ tahun. Masaih jauh dari rekomendasi FAO, yaitu 73 kilogram/ kapita/ tahun.  Standart kecukupan sehat, 91.25 kilogram/ kapita/ tahun.

Maka untuk menarik anak konsumsi buah, kita bisa menerapkan cara sederhana. Yaitu berkreasi dengan penampilan buah, memakai teknik mengupas lain dari kupas kebanyakan.

Saya pernah melihat, buah pepaya dimodifikasi begitu bagusnya. Pada bagian  kepala pepaya, dibentuk mirip kepala ikan menyusul bagian bawah ada sisiknya. Buah nanas, dipotong dan sajikan masih berada di atas kulit tebalnya.

Kita bisa menuangkan ide kupas buah, di buah apa saja hendak dikonsumsi. Sehingga semakin menarik minat, terutama anak-anak dalam mengonsumsi buah.-salam-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA