14 Agu 2022

Menjaga Pertemanan adalah Menjaga Harta Karun

 

Berkecimpung di dunia blog, membuka pintu pertemanan dengan para blogger. Saya dulu mengawali ngeblog secara serius, dengan bergabung dan menulis di Kompasiana. Forum luar biasa ini, seperti rumah terbuka bagi yang ingin memasuki.

Saya ingat kali pertama ikut Nangkring Kompasiana, sebagai warga baru disambut ramah para senior. Kemudian admin Kompasiana yang helpfull, membuat saya tidak minder dan apalagi mati gaya.

Di Kompasiana saya merasa menemukan wadah baru, belajar kepada senior lebih berpengalaman. Kala itu dengan tagline sharing and conecting, bagi saya benar-benar diimplementasikan penghuni Kompasiana.

Masing-masing Kompasianer dengan latar belakangnya, membuat ngeblog menjadi penuh warna. Sesekali percik permasalahan mengemuka, menjadi bahan perbincangan yang marak.  Riuh dan beda pendapat yang terjadi, membuat dinamika dan (lumayan) ada yang meningkatkan tensi.

Bagi yang suka blog competition, diberi kesempatan memenangi writing contest. Sementara bagi yang suka kumpul-kumpul, ada komunitas yang menaungi sesuai minat.

Saya yang pemula, mengamati dan mencari referensi, tak segan bertanya  ke sana-sini. Belajar bersikap siap menang sekaligus siap kalah di lomba blog, meski tetap saja kesal atau kecewa. Mulai ikut kegiatan di komunitas, perlahan tapi pasti menemukan lingkaran pertemanan baru.

Menjaga Pertemanan adalah Menjaga Harta Karun

Tahun 2015 saya menjadi admin komunitas Komik, bertugas mengkoordinri acara nonton bareng (Nobar). Menjadi admin Komik, membuka kesempatan kerjasama di lingkup dunia perfilman.

Kemudian membawa saya pada kegiatan di luar Kompasiana, yaitu launching product, media confrence, sosialisasi instansi pemerintah dan banyak lainnya. Membuat saya bergabung di komunitas blogger yang lain, dengan ragam program dan kegiatan.

 


Dunia bloggerlah, yang mengantarkan saya menjejakkan kaki di istana. Bersama 99 teman, menghadiri jamuan makan siang dengan orang nomor satu di Republik ini.  Bisa ngobrol dan kenalan dengan public figure, bertukar gagasan dengan serunya bersama orang orang pintar.

Benar, rejeki memang tidak kemana. Tetapi kita musti bisa memanfaatkan dengan baik, sehingga kesempatan bisa menjadi jalan rejeki.

Dan jauh melebih menang kalah lomba menulis, lepas dari sekadar kumpul berkomunitas. Atau lebih dari mendapatkan materi, kemudian menambah barang atau uang saku.

Ada satu tak bisa dihindarkan di setiap pertemuan, adalah bertambahnya daftar nama kenalan. Dari yang kenal selintas lalu, kenal biasa, kenal baik, kenal dekat dan akrab.

Ada kalimat motivator saya ingat, "Agar dapat diterima di satu lingkungan, jadilah pribadi baik yang membuat nyaman sehingga orang lain senang". Dengan disenangi orang lain, membuka kesempatan baik datang.

Menjaga pertemanan adalah menjaga harta karun, karena kalau tidak dijaga kita yang merugi. Kita hidup tidak hari ini saja, esok, lusa dan hari hari mendatang akan terbentang. Dunia terus berputar, yang saat ini berjaya bisa jadi berganti masa.

Teman-teman yang pernah kita sapa dengan baik, dimungkinkan kan menjadi jalan uluran tangan. Mereka akan suka rela membantu, mengingat budi baik pernah kita tanamkan. Ya, menjaga pertemanan bisa diibaratkan menjaga harta karun. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA