Home

1 Jan 2019

Lakukan Pekerjaanmu dengan Dedikasi



foto Ihsan dari Gozzip.id
Mungkin anda pernah melihat  (atau masih ingat) penampilan Muhamad Ihsan Tarore, kontestan ajang pencarian bakat ‘Indonesian Idol’.
Pada babak spekta II kala itu, Ihsan membawakan lagu berjudul ‘Untuku’ ciptaan Yovie Widianto – lagu ini pernah dipopulerkan alm Chrisye dan dirilis ulang Kahitna.
Kemana langkahku pergi

Selalu ada bayangmu

Kuyakin makna nurani

Kau takkan pernah terganti



Saat lautan kau seberangi

Janganlah ragu kau bersauh

Kupercaya hati kecilku

Kau tak akan berpaling


Ihsan tampak menghayati lagu ini, setiap lirik dinyanyikan begitu mendalam. Saya merasakan, pada lirik dengan melodi tertentu ada keharuan menyelimuti.
Rupanya sang ayah datang dari Sumatera Utara, khusus untuk menyemangati buah hati. Sehingga lagu dibawakan Ihsan, memang dipersembahkan untuk kedua orang tua.

Dimas Jayadiningrat salah satu dewan juri kala itu, memberi komentar (lebih kurang),” Kamu secara emosi, mendedikasikan lagu ini ke seseorang, jadi kamu punya emosi di lagu itu,” (tautan youtube ada di bawah)

Siapa sangka, lagu ini menyelamatkan remaja 17 tahun kelahiran Medan dari eliminasi, berhasil melaju babak demi babak hingga menembus grand final.
Pada ujung kompetisi, akhirnya nama Ihsan muncul sebagai juara pertama Indonesian Idol musim ketiga dan merubah jalan hidupnya.


Mendedikasikan Pekerjaan


Membaca artikel teman blogger dan beberapa nama penulis favorit, berhasil membawa saya hanyut di dalam tulisan tersebut.
Saya seperti hadir dan berada di dalam tulisan tersebut, turut menikmati suasana dan menyelami situasi yang tergambarkan dalam karya tersebut.

Tulisan yang memiliki ‘nyawa’ akan terasa, pada saat kita menelusuri kata demi kata yang dirangkai menjadi sebuah kalimat.
Tulisan seperti halnya sebuah karya lagu, apabila si penulis mendedikasikan untuk sesuatu atau seseorang, maka pembaca akan merasakannya.

Saya pernah membaca satu novel lebih dari sekali, diantaranya seperti “Para Priyayi” - karya Umar Kayam, “Di bawah Lindungan Kabah” karya Buya Hamka, dan beberapa judul novel lainnya.
Perasaan yang sama tetap saya dapati, seperti kali pertama membaca novel sedang ada di tangan. Saya masih saja dibuat takjub, terutama pada bab yang menjadi favorit.

foto koleksi pribadi
 
Artinya, baik Umar Kayam maupun Buya Hamka (dan beberapa penulis favorit lain) berhasil memberi nyawa pada karyanya.
Atau bisa jadi, cerita dalam novel tersebut didedikasikan untuk sesuatu atau seseorang, sehingga terasa hidup di benak pembacanya.

Lalu, bagaimana dengan tulisan kita? (tepatnya tulisan saya)
Seperti pepatah ‘di atas langit ada langit’, maka sudah semestinya setiap kita tidak mudah berpuas diri apalagi bangga dengan pencapaian.

Apalagi tulisan saya, termasuk kategori jauh dari kata bagus. Masih banyak tehnik menulis harus saya benahi, banyak ilmu menulis yang harus saya reguk.
Belajar pada teman dan atau penulis yang saya kagumi karyanya, menjadi strategi yang coba saya terapkan.

Pada point ‘mendedikasikan’ tulisan, saya yakin bisa menjadi alasan, mengapa sebuah tulisan bisa sebegitu tangguh dan kuatnya.
Seperti dua judul novel saya sebutkan di atas, adalah contoh karya tulisan yang kuat, karena terbukti bisa melampaui masanya.

-0O0-

Kehidupan berlaku sangat adil, bahwa setiap kita diberi waktu yang sama yaitu 24 jam dalam sehari untuk berkaya.
Yang membuat berbeda adalah cara setiap orang memanfaatkan waktu, serta cara menyikapi pekerjaan yang dikerjakan.

Ada orang yang menyertakan kesungguhan, sehingga lahirlah karya besar, yang mendapat perhargaan dari orang lain.
Ada yang mengerjakan dengan setengah hati, bahkan ada yang asal-asalan, sehingga apa yang dikerjakan tidak menghasilkan karya maksimal.  

Apapun jenis pekerjaannya, kalau dilakukan penuh dedikasi niscaya menghasilkan sesuatu yang unik dan berbeda.
Orang-orang yang expert dan berhasil di bidangnya, adalah mereka yang menyertakan kesungguhan dalam mengerjakan sesuatu.

Seperti tausiyah seorang ustad, “bahwa apa yang disampaikan (baca dikerjakan) dari hati akan sampai ke hati

Selamat Tahun Baru 2019 !!

2 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA