Tampilkan postingan dengan label KemenKes. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KemenKes. Tampilkan semua postingan

1 Des 2019

Jangan Pernah Meremehkan Penyandang Disabilitas


ANgkie Yudistia-dokpri

Belakangan sedang viral dan heboh, kabar tentang penunjukkan staf khusus Presiden Joko Widodo. Mereka adalah anak muda kalangan millenial, yang mendapat perhatian dari orang nomor satu di Republik ini.
Dan satu diantara tujuh nama stafsus hebat ini, tersebut nama Angkie Yudistia, beliau adalah penyandang tuna rungu.

Jauh hari sebelum namanya menanjak, saya pernah hadir dalam sesi sharing bersama Angkie.
Menyimak pemaparanya kala itu, saya menangkap dalam keterbatasannya, memiliki semangat yang luar biasa. Begitu antusias dan menggebu, ketika menularkan semangat kepada peserta yang hadir.

11 Okt 2019

Yuk, Cegah Gangguan Penglihatan dan Obesitas Sedini Mungkin !

dokpri

Beberapa waktu lalu, viral di medsos, video perempuan cantik yang mengaku lebih memilih lelaki gendut. Menurutnya, gendut itu menggemaskan. Kalau ini masalah selera yes, setuju kan. Di kolom komentar ada netijen nyeletuk, laki-laki six pack biasanya pacarnya ga*t**g – hehe. Baiklah, sebagai team penggembira tidak ikut-ikutan, mempermasalahkan gendut dan atau six pack.

10 Okt 2019

Setiap Kita Bisa Lho, Berkontribusi dalam Upaya Pencegahan Bunuh Diri

malline.com

Dulu, terlintas dibenak saya, bahwa bunuh diri selalu terkait orang yang tak berpunya atau putus cinta saja. Menurut saya, dalam dua situasi tersebut rentan putus asa. Sehingga tidak bisa berpikir jernih, dan ujungnya mengakhiri hidup lebih cepat menjadi keputusan diambil.

Tetapi paradigma itu mulai bergeser, ketika melihat beberapa pesohor dunia, meninggal karena bunuh diri. Public figure yang karirnya sedang cemerlang dan dikenal banyak orang, tetapi justru menjadi pelaku bunuh diri – ini yang membuat saya berpikir ulang.

9 Okt 2019

Jangan Mager Karena Sehat Itu Murah dan Sakit Itu Mahal !

dokpri

Kalau ada pepatah, “mempertahankan lebih sulit dibanding meraih,” maka saya sangat menyepakati, karena pernah (dan tengah) mengalami.
Dan demi mempertahankan gaya hidup sehat, sepagi itu di hari weekend pula, saya sudah di kantor Kemenkes Jakarta Selatan.

Healthies Run 5K Kemenkes RI yang diadakan 6 Oktober 2019, menjadi agenda yang cukup saya nantikan. Pasalnya Blogger dan peserta runner dari Kemenkes, akan menempuh 5 K dan tentu sangat menyenangkan.

21 Mei 2019

Yuk, Kendalikan Tekanan Darah dengan CERDIK !

dokumentasi pribadi


Kalau bicara hipertensi, saya merinding duluan. Pasalnya, tiga tahun silam waktu masih obesitas, saya terdiagnosa penyakit tidak menular (PTM) jenis ini.
Saya masih ingat kejadian menjelang sore, keluar dari ruangan dokter dengan perasaan was-was, namun menumbuhkan tekad baru.

21 Apr 2019

Menyoal Halal atau Haram Imunisasi

Halosehat.com

Sore itu, di WA Group wali murid sedang riuh, pasalnya ada beberapa orangtua menyampaikan kabar, anaknya pulang dalam keadaan menangis.
Usut punya usut, hari itu wali kelas mendadak berubah ketus, setelah mengetahui si anak tidak bersedia diimunisasi

Ya, saya dan istri masih, sekolah memberi edaran untuk orangtua (saya juga menerima) perihal surat persetujuan imunisasi.
Para orangtua (seperti orangtua kebanyakan) masih ragu, terutama menyoal halal dan haram bahan yang digunakan untuk vaksin.

14 Feb 2019

Menjadi Jumatik Cara Efektf Minimalisir Nyamuk DBD

Meet Up Heathies ; Ki-Ka ; Moderator, dr nadya, Bu Menkes, Dr Gia -dokpri

Sudah pada tahu kan, ciri-ciri nyamuk demam berdarah? Paling mudah, bisa dikenali dari tubuh dan kaki nyamuk yang belang hitam putih.
Demam Berdarah Dengue (DBD) sendiri, adalah penyakit endemis di daerah tropis, wilayah yang banyak air dan tumbuhan menjadi tempat nyaman bagi nyamuk aedes aegypty.

Blogger berkesempatan hadir, dalam acara ‘Meet Up Healthies diadakan Kementrian Kesehatan, bersama narasumber, dr Nadia dan dr Gia Pratama’.
Tema diangkat ‘DBD Bikin Baper’, eit’s tunggu dulu, baper bagi yang tidak tahu ilmu menanggulangi penyakit berbahaya ini pastinya.

7 Des 2018

Jauhi Penyakitnya (Aids) Bukan Orangnya !


Temu Blogger dalam hari Hari Aids 2018 -dokpri


Setiap tanggal 1 Desember, diperingati sebagai hari Aids sedunia. Saya bersama teman Blogger, turut memperingatinya dengan hadir di acara yang diadakan di gedung Kemenkes.
Jujur setiap mendengar penyakit Aids, saya pribadi (masih) belajar menepis anggapan kurang mengenakkan disematkan pada ODHA (Orang Dengan HIV Aids).

Dulu saya punya teman cukup ndableg, si teman ini lumayan suka ‘jajan’ (dia sendiri mengakui dan sering menceritakan kepada kami teman seusianya), sembari meyakinkan bahwa terkena aids adalah nasib buruk atau kesialan (begitu kesimpulan yang saya tangkap).

29 Nov 2018

Mengenal apa itu Thalassemia


foto dari akun twitter Efi Fadillah

Sebagai orang awam, jujur saya belum terlalu paham mengenai penyakit thalassemia. Menilik dari namanya yang enak didengar telinga, rasanya tidak menyangka, kalau thalassemia termasuk penyakit yang cukup berbahaya.
Setelah menghadiri seminar “Pemberdayaan Masyarakat, Dalam Upaya Pengendalian Kanker dan Thalassemia” di kantor Kementrian Kesehatan, baru saya tercerahkan tentang penyakit ini.

Konon, penyakit thalassemia tidak dapat disembuhkan, namun bisa dilakukan upaya pencegahan, yaitu dengan pemeriksaan darah (skrining thalassemia).
Pemeriksaan thalassemia sebaiknya dilakukan sebelum menikah, apalagi bagi pasangan dengan resiko tinggi, yang memiliki kemungkinan janin tertular thalassemia.

25 Sep 2018

Ajakan Kemenkes Eliminasi Kaki Gajah dalam Belkaga


Temu Blogger Kemenkes dalam tema Eliminasi Kaki Gajah - dok WAG


Apalah Kalian pernah melihat, orang yang terkena penyakit kaki gajah/ filariasis? Kalau belum, cukup mudah menemukenali tanda- tanda, orang dengan jenis penyakit ini. Sesuai namanya, penyakit ini ditandai dengan membesarnya kaki – bisa satu bisa dua-duanya.

Saat masih merantau di Surabaya, saya pernah menemui orang dengan kaki membesar. Jalannya agak miring ke kanan, karena tidak sanggup menyangga badan secara seimbang.
Kala itu saya berkesimpulan, orang yang saya lihat terkena penyakit Kaki Gajah/ filariasis.

30 Jul 2018

Peringatan Hari Hepatitis Sedunia 2018, Sebuah Ajakan Mendeteksi Hepatitis untuk Menyelamatkan Generasi Penerus Bangsa


ealthlineblog


Hari Hepatitis sedunia, diperingati setiap tanggal 8 Juli. Tahun ini, menjadi tahun ke 9 diperingati di Indonesia, melalui Kementrian Kesehatan. Tema hari Hepatitis sedunia di Indonesia, adalah “Deteksi Hepatitis Menyelamatkan Generasi Penerus Bangsa.”

Blogger mendapat kesempatan emas, memperoleh pencerahan dari Narasumber yang kredibel. Beliau adalah dr Wiendra Waworuntu, M Kes , Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular Langsung, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI.
Sebagai narasumber kedua, Dr. dr Andri Sanityoso, SpPD –KEGH, Sekretaris Jendral PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI)

2 Des 2017

“Women and Diabetes” Tema Hari Diabetes Sedunia 2017



Mentri Kesehatan,  Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp. M (K), memberi sambutan dalam peringatan hari Diabetes Sedunia 2017 -dokpri

Mengapa “Women and Diabetes”, diangkat menjadi tema, peringatan hari Diabetes Sedunia 2017. Menurut data, saat ini ada 119 juta perempuan dengan diabetes.
Kalau tidak segera diatasi, diprediksi akan terjadi peningkatan, pada tahun 2040, angka perempuan dengan diabetes akan mencapai angka 313 juta.
Pemaparan tersebut, disampaikan dr. Untung Suseno Sutarjo, Sekretaris Jendral Kementrian Kesehatan, pada peringatan hari Diabetes Sedunia, tanggal 29 November 2017, di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta.

8 Okt 2017

Situasi Lingkungan Kerja dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Jiwa



outsmartstress(dot)com

Kalau kita amati dan perhatikan, saat ini Ibukota sedang berbenah untuk moda transportasi baru MRT. Sementara waktu, masyarakat harus bersabar dengan kemacetan parah di beberapa titik.
Saya termasuk merasakan, ketika naik moda transportasi TransJakarta. Ruas jalan di perempatan Lebak bulus menyempit, akibat penggalian tanah untuk pondasi MRT. Bayangkan, dari Pondok Indah sampai Lebak Bulus, bisa memakan waktu tempuh sekitar dua jam.

7 Sep 2017

Blogger Mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)



Blogger Kesehatan saat melakukan KunLapTik di Sidorejo Kidul Salatiga - dok WA Group
Kesehatan menjadi harta paling mahal bagi kita semua, saking mahalnya sampai tidak terbeli oleh apapun. Orang rela menjual semua kepemilikan, demi mendapatkan badan sehat dan segar bugar.
Kemenkes sebagai pelayan masyarakat di bidang kesehatan, selalu berupaya memberi pelayanan terbaik dalam pembangunan kesehatan. Termasuk menggagas program yang mudah diingat dan mudah diaplikasikan, sehingga setiap individu dalam masyarakat semakin aware terhadap kesehatan.
Anda mungkin tak asing dengan program CERDIK, terdiri dari (C)ek kondisi kesehatan secara berkala, (E)nyahkan asap rokok, (R)ajin aktifitas fisik, (D)iet sehat dengan kalori seimbang, (I)stirahat yang cukup dan terakhir (K)endalikan Stress.
Menjaga kesehatan jauh lebih penting, dibarengi dengan upaya preventif sehingga kesehatan meningkat. Permasalahan kesehatan yang timbul saat ini, dipengaruhi oleh perilaku dan atau gaya hidup tidak sehat.
Germas atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, adalah sebuah gerakan solutif dari Kemenkes.
Apa itu GERMAS ?
Germas atau Gerakan Masyarakat Sehat adalah tindakan sistematis dan terencana dilakukan bersama sama oleh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan beperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.  
(Sesuai dengan instruksi presiden nomor 1 tahun 2017)
Apa Tujuan GERMAS ?
Agar masyarakat berperilaku hidup sehat, sehingga berdampak pada kesehatan badan dan terjaga. dengan badan sehat maka kita menjadi produktif, sehingga biaya berobat bisa ditekan.
Apa Saja Bentuk kegiatan GERMAS ?
  • Melakukan aktivitas fisik
  • Mengonsumsi sayur dan buah
  • Memeriksa kesehatan secara rutin
  • Tidak merokok
  • Tidak mengonsumsi alkohol
  • Membersihkan lingkungan
  • Membersihkan jamban
Kemenkes mulai focus pada tiga hal, yaitu pada ajakan melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi sayur dan buah dan memeriksa kesehatan secara berkala.
Sedang untuk empat hal GERMAS selanjutnya, membutuhkan keterlibatan lintas sektor. Semua Kementrian ikut terlibat dan mendukung GERMAS, bahkan melibatkan peran serta seluruh lapisan masyarakat.
Gerakan Masyarakat Sehat, sejatinya sangat sederhana bisa dilakukan siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
Contohnya, membiasakan bepergian dengan kendaraan umum. Coba kalau kita mau naik transportasi publik, bisa jalan cepat atau naik turun tangga sehingga tubuh menjadi sehat. Setiap gerakan tubuh yang melibatkan otot rangka, otomatis akan mengakibatkan pengeluaran energi.
Pola makan tidak usah ikut trend makan junk food, cukup konsumsi sayur buah-buahan. Jangan salah lho, buah dan sayur bisa ditanam dan dipetik  di pekarangan. Dengan memanfaatkan lahan yang ada di rumah, kita bisa konsumsi makanan real food.
So, segera konsumsi makanan seimbang, dalam setiap makan jangan lupa sertakan buah dan sayuran  
Setelah aktivitas fisik dan makan buah sayur, jangan lupa chek tekanan darah, kadar gula darah, cek kolesterol setiap enam bulan sekali. Ingat ya, tubuh gemuk tidak identik dengan kemakmuran. Bisa jadi simpanan lemak dan daging berlebih di badan, justru menjadi awal mula datangnya penyakit.
Menurut Data Riskesda, terjadi kenaikan prosentase pada penyakit tidak menular. Masih dari data yang sama. kanker adalah penyakit tidak menular paling tinggi. Hal ini disebabkan, karena gaya hidup serta pola konsumsi makanan tidak sehat.
Terus, apa hubungannya dengan Blogger ?
Negara Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta, hampir 40% dari total penduduk atau sekitar 106 juta penduduk aktif bermedia sosial.
Maka jangan heran, kalau banyak simpang siur berita bermula dari medsos. Berita fakta atau Hoax tumpang tindih, masyarakat awam susah membedakan sumber kredibel.
Acara Temu Blogger Kesehatan di Santika Hotel Semarang -dokpri
Peran Netizen atau Blogger dimulai !
Blogger dan atau netizen sebagai penggiat medsos, mempunyai peran dan fungsi penting dalam mengelola wall medsos.
Blogger dipandang sebagai medium tepat, bisa mempublikasikan program kesehatan sekaligus menyebarkan informasi positif. Blogger perlu mendapat informasi yang tepat, tentu berasal dari sumber yang tepat. Sekali sebuah isu diangkat dimedsos, relatif susah untuk ditarik atau dihapus. Jadi perlu hati-hati mengangkat isu di medsos, apalagi hoax kesehatan paling banyak,” Jelas Bapak Indra Rizon, SKM, M, KES selaku Kabag Hubungan Media dan Lembaga Kemenkes RI .
Berkaitan dengan peran serta Blogger di media Sosial, Kemenkes menggerlar acara ‘Temu Blogger Kesehatan, Mari Hidup Sehat dengan GERMAS’. Acara yang berlangsung di Semarang, pada  28 – 30 Agustus 2017, melibatkan Blogger kesehatan dari Jakarta dan Semarang.
Saya merasa beruntung, bisa terlibat didalamnya melalui Komunitas Blogger Cihuy. Pada hari pertama acara full di hotel Santika, membahas seputar GERMAS dari narsum kredibel. Hal ini tentu menjadi pembekalan bagi blogger, untuk memviralkan GERMAS di lini masa masing masing.
Pada hari kedua, Blogger melakukan kunjungan Lapangan Tematik ke Puskesmas Sidorejo Kidul berlanjut ke B2P2VRP Salatiga. -Salam GERMAS-

18 Mei 2016

Gaya Hidup Sehat Masa Kini

Temu Media Kemenkes (ki-ka) dr. Lily .S. Sulistyowati MM (Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) Kemenkes RI ; Mr. Sharad Adikary (Tech. Advisor of NCD, WHO Representative fo Indonesia ; dr. H . Muhamad Subuh, MPPM (Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemnekes RI ; Dr dr Ismoyo Sunu SpJP (K), FIHA , FICA (Presiden Elec PP Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) - gambar dokpri 
Gaya hidup sangat mempengaruhi kondisi badan seseorang?
Seorang perokok, tentu kondisi kesehatannya berbeda dengan bukan perokok. Peminum alkohol juga pasti tak sama, dengan kesehatan orang peminum air putih.
Pengetahuan saya tentang penyakit Hipertensi masih sangat minim, kini tercerahkan dengan hadir di acara Kemenkes dalam rangka Hari Hipertensi Sedunia.
Peringatan Hari Hipertensi Sedunia bukan berarti ajakan menyambut hipertensi, tapi lebih pada ajakan sekaligus mengingatkan akan bahaya Hipertensi.
"Tema -Ketahui Tekanan Darahmu- bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mencegah dan megendalikan Hipertensi". Jelas dr H. Mohamad Subuh, MPMM selaku Direktur Jenderal Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI.
Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukkan, dari 1 milyar orang penderita Hipertensi 2/3 berada di negara berkembang dengan penghasilan rendah - sedang.
Prevalensi Hipertensi diprediksi akan terus meningkat pada tahun 2025, sebanyak 25% orang dewasa di seluruh dunia terkena Hipertensi. Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang/ tahun, dimana 1,5 juta terjadi di Asia Tenggara.
Hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik, menyebabkan komplikasi seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner, Diabetes, Gagal Ginjal dan kebutaan (ngeri ya). Berdasarkan prosentase penyakit penyebab kematian tertinggi, 51% karena Stroke dan 45% Penyakit Jantung Koroner.
Prevalensi Hipertensi Nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 25,8% , tertinggi di Pulau Bangka Belitung 30,9% dan terendah di Papua 16,8%. Menurut data Sample Regristation System (SRS) Indonesia 2014, Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan penyebab kematian nomor lima pada semua umur.
Penyebab Hipertensi, dapat dibagi menjadi dua kelompok
  • Hipertensi Essensial atau primer yang tidak diketahui penyebabnya (90%)
  • Hipertensi Sekunder yang penyebabnya dapat ditentukan (10%), antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme) dan lain-lain.
Promosi Kesehatan berupa CERDIK dan PATUH, kini mulai digalakkan Kemenkes.
CERDIK, merupakan singkatan dari
  • C ; Cek kondisi kesehatan secara berkala
  • E ; Enyahkan asap rokok
  • R ; Rajin aktifitas fisik
  • D ; Diet sehat dengan kalori seimbang
  • I ; Istirahat yang cukup
  • K ; Kendalikan Stress
Program Cerdik ini untuk meningkatkan pencegahan dan pengendalian hipertensi, berbasis masyarakat dengan self awareness melalui pengukuran tenanan darah secara rutin di Posbindu PTM.
Sementara PATUH singkatan dari
  • P; Periksa kesehatan Secara Rutin dan Ikuti Anjuran Dokter
  • A ; Atasi Penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
  • T ; Tetap diet sehat dengan gizi seimbang
  • U ; Upayakan beraktifitas fisik dengan aman
  • H ; Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya
Pengobatan hipertensi merupakan pengobatan lama, dilakukan berkesinambungan/ terus- menerus sepanjang hidup. Bagi orang awam seperti saya (atau anda), beberapa hal sederhana bisa dilakukan untuk mencegahnya.
Pola Hidup untuk mencegah dan mengontrol Hipertensi ;
1. Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam dan lemak
2. mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal
3. gaya hidup aktif/ olah raga teratur
4. Stop Merokok
5. Membatasi konsumsi alkohol (bagi peminum)
Ketahui Tekanan Darahmu (dokpri)

Asupan yang masuk dalam tubuh kita, tentu akan mempengaruhi metabolisme tubuh. Tak ada salahnya setiap diri membuka wawasan, tentang kandungan yang terdapat pada makanan yang hendak dikonsumsi. Tak lupa pola hidup sehat harus diterapkan, demi menjaga kesehatan badan (Salam) #SayaLangsungIntrospeksi.