18 Mei 2016

Gaya Hidup Sehat Masa Kini

Temu Media Kemenkes (ki-ka) dr. Lily .S. Sulistyowati MM (Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) Kemenkes RI ; Mr. Sharad Adikary (Tech. Advisor of NCD, WHO Representative fo Indonesia ; dr. H . Muhamad Subuh, MPPM (Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemnekes RI ; Dr dr Ismoyo Sunu SpJP (K), FIHA , FICA (Presiden Elec PP Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) - gambar dokpri 
Gaya hidup sangat mempengaruhi kondisi badan seseorang?
Seorang perokok, tentu kondisi kesehatannya berbeda dengan bukan perokok. Peminum alkohol juga pasti tak sama, dengan kesehatan orang peminum air putih.
Pengetahuan saya tentang penyakit Hipertensi masih sangat minim, kini tercerahkan dengan hadir di acara Kemenkes dalam rangka Hari Hipertensi Sedunia.
Peringatan Hari Hipertensi Sedunia bukan berarti ajakan menyambut hipertensi, tapi lebih pada ajakan sekaligus mengingatkan akan bahaya Hipertensi.
"Tema -Ketahui Tekanan Darahmu- bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mencegah dan megendalikan Hipertensi". Jelas dr H. Mohamad Subuh, MPMM selaku Direktur Jenderal Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI.
Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukkan, dari 1 milyar orang penderita Hipertensi 2/3 berada di negara berkembang dengan penghasilan rendah - sedang.
Prevalensi Hipertensi diprediksi akan terus meningkat pada tahun 2025, sebanyak 25% orang dewasa di seluruh dunia terkena Hipertensi. Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang/ tahun, dimana 1,5 juta terjadi di Asia Tenggara.
Hipertensi yang tidak mendapat penanganan yang baik, menyebabkan komplikasi seperti Stroke, Penyakit Jantung Koroner, Diabetes, Gagal Ginjal dan kebutaan (ngeri ya). Berdasarkan prosentase penyakit penyebab kematian tertinggi, 51% karena Stroke dan 45% Penyakit Jantung Koroner.
Prevalensi Hipertensi Nasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar 25,8% , tertinggi di Pulau Bangka Belitung 30,9% dan terendah di Papua 16,8%. Menurut data Sample Regristation System (SRS) Indonesia 2014, Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan penyebab kematian nomor lima pada semua umur.
Penyebab Hipertensi, dapat dibagi menjadi dua kelompok
  • Hipertensi Essensial atau primer yang tidak diketahui penyebabnya (90%)
  • Hipertensi Sekunder yang penyebabnya dapat ditentukan (10%), antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme) dan lain-lain.
Promosi Kesehatan berupa CERDIK dan PATUH, kini mulai digalakkan Kemenkes.
CERDIK, merupakan singkatan dari
  • C ; Cek kondisi kesehatan secara berkala
  • E ; Enyahkan asap rokok
  • R ; Rajin aktifitas fisik
  • D ; Diet sehat dengan kalori seimbang
  • I ; Istirahat yang cukup
  • K ; Kendalikan Stress
Program Cerdik ini untuk meningkatkan pencegahan dan pengendalian hipertensi, berbasis masyarakat dengan self awareness melalui pengukuran tenanan darah secara rutin di Posbindu PTM.
Sementara PATUH singkatan dari
  • P; Periksa kesehatan Secara Rutin dan Ikuti Anjuran Dokter
  • A ; Atasi Penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
  • T ; Tetap diet sehat dengan gizi seimbang
  • U ; Upayakan beraktifitas fisik dengan aman
  • H ; Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya
Pengobatan hipertensi merupakan pengobatan lama, dilakukan berkesinambungan/ terus- menerus sepanjang hidup. Bagi orang awam seperti saya (atau anda), beberapa hal sederhana bisa dilakukan untuk mencegahnya.
Pola Hidup untuk mencegah dan mengontrol Hipertensi ;
1. Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam dan lemak
2. mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal
3. gaya hidup aktif/ olah raga teratur
4. Stop Merokok
5. Membatasi konsumsi alkohol (bagi peminum)
Ketahui Tekanan Darahmu (dokpri)

Asupan yang masuk dalam tubuh kita, tentu akan mempengaruhi metabolisme tubuh. Tak ada salahnya setiap diri membuka wawasan, tentang kandungan yang terdapat pada makanan yang hendak dikonsumsi. Tak lupa pola hidup sehat harus diterapkan, demi menjaga kesehatan badan (Salam) #SayaLangsungIntrospeksi.

8 komentar:

  1. Kebetulan saya baru tensi kemarin, Alhamdulillah normal .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, salam sehat selalu mbak Ria amin

      Hapus
  2. Tensi saya normal. Alhamdulillah...

    Tapi tetap CERDIK dan PATUH harus dilakukan ya ��

    BalasHapus
  3. Wahh, keluarga mama saya tuh penderita hipertensi. Sayang saya ga tahu acara ini. Pengen nanya, apa hipertensi diturunkan? Kalau sekarang saya tekanan darah rendah, apa mungkin nantinya akan menderita hipertensi ya?

    BalasHapus
  4. saat ini banyak orang yang mengabaikan masalahtensi darah

    BalasHapus
  5. wew strokee dan jantung yahh........ penyakit surprise dan tiba-tiba yahh...>.<' gaswatt....

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA