29 Mei 2016

Sadar Pentingnya Konsumsi Protein

Acara Nutrilite Hi Protein bersama Amway (dokumentasi pribadi)
Apa itu Protein?
Adalah senyawa organik komplek berbobot molekul besar, terdiri dari asam amino dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, kadang terdapat juga kandungan sulfur dan fosfor
Selama ini saya termasuk kategori awam terhadap protein, sebatas pemahaman zat yang dibutuhkan tubuh. Protein melengkapi dengan zat lain yang dibutuhkan tubuh, seperti vitamin, karbohidrat dan sebagainya.
Acara tentang Nutrisi bersama Amway yang saya hadiri, benar-benar seperti mendapatkan pencerahan. Betapa penting protein bagi asupan tubuh kita, dan memberi dampak besar bagi kesehatan.
Menghadirkan narasumber kredibel, Prof. Hardinsyah, Ms. PhD, beliau saat ini sebagai Ketua Umum Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan Indonesia (PERGIZI PANGAN Indonesia) dan Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI). Selain Prof Hardinsyah, ada narasumber ibu Maya Febianti selaku Marketing Product manager Amway.
Protein salah satu zat gizi yang penting, bagi tumbuh kembang anak, pembentukan otot dan pencegahan berbagai jenis penyakit. Protein juga bekerja sebagai neurotransmiter, pembawa oksgen dalam darah (hemoglobin) dan sumber energi tubuh.
Faktanya!
Sepertiga penduduk Indonesia masih kurang asupan protein, tapi bukan karena daya beli yang rendah lho. Masyarakat kita lebih banyak belanja makanan dan minuman jadi, yang paling mencengangkan adalah belanja rokok mencapai 12,3%.
Pola belanja kurang protein inilah, penyebab masyarakat kelebihan pangan karbohidrat dan lemak. Konsumsi buah, sayur dan pangan protein, prosentasenya masih sangat kurang.  Keadaan semakin diperparah dengan gaya hidup beresiko terhadap kekurangan dan kelebihan gizi, juga rentan terhadap dampak stress dan terpapar polusi. Pola makan yang kurang beragam, rendah protein, vitamin dan mineral sehingga gizi yang diasup tidak seimbang.
Saya pikir kuncinya hanya satu, kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap protein. Sebagian besar masyarakat, menganggap makanan sehat identik dengan kata "Mahal"
Protein bisa didapat dengan mudah melalui ;
  • Produk Kedelai (tempe atau tahu termasuk didalamnya kan)
  • Telur ( biasanya setiap rumah punya stock telur)
  • Biji dan kacang-kacangan (kacang panjang)
  • Produk Susu (ada susu kedelai, susu sapi dsb)
  • Daging ( termasuk unggas)
  • Ekstrak Jamur

Akibat bagi yang kekurangan protein
  • Sistem kekebalan tubuh lemah, dampaknya rentan pada penyakit
  • Gangguan fungsi liver, pembengkakan pada perut dan kaki
  • Pertumbuhan tubuh terganggu
  • Busung lapar (biasanya perutnya membesar)
  • Anemia (kurang darah)
  • Rambut rontok (kurang protein pada rambut)
  • Apabila terjadi secara terus menerus, bisa menyebabkan marasmus dan berakibat kematian.

Prof. Hardinsyah, Ms. PhD , sedang memaparkan materi (dokpri)
00-00
Saya punya teman team Nusantara Sehat, tenaga kesehatan dari program Kemenkes. Mereka ditempatkan di daerah pinggiran, kepulauan dan perbatasan. Kebetulan ada satu teman, ditempatkan di dekat hutan daerah Papua berbatasan dengan negara tetangga. Mata pencaharian masyarakat pedalaman, sebagain besar berburu di hutan. Meskipun penduduk juga menangkap ikan, ternyata masih saja terdapat kasus kekurangan gizi.
Kurangnya pengetahuanlah menjadi musababnya, mereka sering barter ikan dengan barang lain (biasanya tembakau/rokok). Saya miris dan prihatin mendengar kisah ini, justru bahan makanan sehat ditukar dengan barang merusak kesehatan. Padahal kalau dicermati, justru ikan atau daging sumber protein.
Menurut Prof Handinsyah, setiap jenis protein mengandung komposisi asam amino yang berbeda, tubuh perlu 9-11 asan amino esensial yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh.
Kita perlu menyadari vitalnya fungsi protein, tentu sayang kalau tidak dikonsumsi.
Fungsi Protein
  • Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
  • Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan tubuh yang rusak
  • Pembuat hormon sekaligus membantu sel mengirim pesan dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh
  • Membuat sistem imun atau kekebalan tubuh
  • Membuat enzim yang memfasilitasi reaksi biokimia seperti mengikat hemoglobin, mengangkut oksigen melalui darah
  • Sebagai cadangan dan sumber energi tubuh

--0o0--
Nutrilite Hi Protein dari Amway (dokpri)
Amway sebagai perusahaan direct selling terbesar di dunia, mempersembahkan Nutrilite Hi Protein.
Nutrilite sendiri menggunakan system pertanian organic, tanpa pestisida atau pupuk buatan. 6.400 hektare ladang organis Nutrilite tersebar di Ubaraja, Brazil, el Petacal, Mexico, Trout lake, Washington dan Agricultural Research farm California.
Nutrilite Hi Protein berbahan dasar kedelai, yang mengandung protein dengan asam amino esensial lengkap. Mengandung rendah lemak dan laktosa, serta bahan bebas kolesterol. Produk ini cocok dikonsumsi mulai anak usia 2 tahun hingga dewasa.

Berbentuk bubuk, sehingga mudah dikonsumsi untuk mendukung tumbuh kembang anak dan gaya hidup sehat optimal. Nutrilite Hi Protein dapat menjadi solusi bagi setiap orang, yang ingin menambah asupan protein tanpa tambahan kalori yang berlebihan.

4 komentar:

  1. Aku dulu pemakai produk nutrilite tapi semenjak harga melambung tinggi, agak pilih-pilih belinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih sudah berkunjung mbak
      salam sehat dan semangat

      Hapus
  2. Prof Hardin menjelaskan tentang protein dengan santai, jadi asik mendengarkan nya.

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA