26 Jun 2023

Untuk Pintar tidak Harus Belajar di Kelas

Belajar tidak melulu, duduk di bangku sekolah menekuri buku dan atau tugas berat. Contoh negara Jepang, anak-anak sekolah taman kanak-kanak dikenalkan kemampuan sosial, berteman, menumbuhkan empati bukan hanya sesama teman tetapi juga dengan hewan atau tanaman peliharaan.

Dengan adanya dasar pendidikan tersebut termasuk kesenian, olahraga dan juga kemahiran bahasa Ibu, nantinya ilmu pengetahuan lainnya diharapkan lebih mudah diserap dan dicerna.

Orangtua bisa mengajak, anak usia dini menggunakan label perasaan untuk mendeskripsikan sesuatu. Menurut jurnal Big Life Journal, anak usia 3-5 tahun bisa mengekspresikan dirinya yang kadang direpresi dan justru membuat tertekan di usia nanti mereka dewasa.

Ajak anak-anak mengidentifikasi diri seperti, takut, sedih atau gembira. Lewat hal sehari-hari, misalnya ketika anak takut berinteraksi dengan hewan seperti anjing atau kucing, atau suara petir kala hujan.

Pertanyaan sederhana seperti “Apa yang membuatmu takut dengan anjing?” atau “Mengapa kamu menutup telinga ketika ada petir?”, menjadi penting untuk mengembangkan rasa empati ketika melihat orang lain memiliki perasaan yang perlu divalidasi.

Metode berikutnya adalah menggunakan karakter dalam cerita untuk menelaah perasaan atau situasi. Misalnya, dalam serial DOMIKADO yang menampilkan lima karakter Bea, Beo, Cis-Cis, Cricket dan Astrobek di Taman Domikado muncul berbagai situasi yang menampilkan bagaimana para karakter berinteraksi dengan lainnya.

Ada episode Astrobek sedih mengingat keluarganya dan dihibur oleh Kak Rachel Amanda. Astrobek sedih karena ternyata keluarganya tidak seperti keluarga teman-temannya yang menyiapkan makanan atau menuliskan pesan indah.

Menyaksikan bersama kisah tokoh DOMIKADO dan coba merelasikannya dengan keseharian bisa menjadi cara untuk komunikasi antar keluarga. Tidak hanya ekspresi atau perasaan sedih, tetapi kebahagiaan juga menjadi hal yang perlu dipahami serta dicatat.

Apa saja yang membuat seseorang senang atau gembira. Ketika anak usia dini mulai berkembang, tentu saja hal-hal yang menyenangkan ikut beradaptasi sesuai lingkungan dan kebutuhannya. Ambil contoh ketika anak menyukai sesuatu setelah sekian lama, tetapi tidak lagi menyukainya seiring berjalan waktu.

Hal ini juga bisa menjadi penemuan atas bakat baru atau hobi yang menyenangkan. Cis-Cis, di salah satu episode DOMIKADO awalnya sempat menyembunyikan bakat terpendamnya yang suka merajut.

Bagi Cis-Cis, ia masih ragu menunjukan ke orang lain. Jika diidentifikasi lebih jauh, perasaan-perasaan yang muncul juga merupakan kesempatan untuk berbagi peran bagi orangtua atau guru di sekolah. Menjadi suportif atau memfasilitasi perkembangan kemampuan sosial, pengetahuan baru atau sekadar mendukung hal-hal kecil yang penting bagi anak.

Masih banyak kisah-kisah seru DOMIKADO yang bisa disimak sepanjang 24 episode yang sudah tayang di Youtube DOMIKADO_ID. Setelah bertemu dengan sahabat DOMIKADO di live puppet show pekan lalu, DOMIKADO terus melanjutkan perjalananuntuk bertemu lebih banyak teman-teman.

Dari mulai learning center, sekolah PAUD sampai komunitas belajar serta guru-guru ikut berperan di Hari Seru bersama DOMIKADO. Akan ada kesempatan lainnya untuk bertemu dan nonton bersama serial DOMIKADO di komunitas-komunitas sahabat DOMIKADO termasuk program nobar mandiri yang bisa diadakan oleh semua teman.

Simak juga konten behind the scene pembuatan serial DOMIKADO dan episode spesial lainnya di Youtube yang tayang setiap akhir pekan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA