Quote “Men Sana in Corpore Sano”, rasanya sudah tidak asing bagi kita. Saya
mengenal kalimat berbahasa Sansekerta ini, sejak berseragam merah hati putih. Artinya
(lebih kurang) “di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat”.
Quote “Men Sana in Corpore Sano”, rasanya sudah tidak asing bagi kita. Saya
mengenal kalimat berbahasa Sansekerta ini, sejak berseragam merah hati putih. Artinya
(lebih kurang) “di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang sehat”.
Kita semua merasakan, pahitnya dampak pandemi. Banyak diantara kita kehilangan pekerjaan, langit seolah gelap dan mau runtuh. Namun di sisi lain, kita disuguhi hikmah sangat luar biasa. Bahwa sisa kekuatan yang ada, kita berusaha survive meski tertatih.
Dan usaha rumahan dipilih, menjadi jalan ninjanya. Kita dituntut mengesampingkan ego, giat menawarkan dagangan ini dan itu. Yang biasanya kerja kantoran, tak lagi enggan mengantarkan pesanan.
“Selama itu halal, mengapa
musti malu,” ujar seorang teman.
“Hasil tidak pernah mengkhianati usaha”, saya yakin
teman-teman familiar dengan quote tersebut. Kalimat inspiratif yang
mengisyaratkan, bahwa orang akan mendapatkan hasil sesuai besarnya usaha dilakukan.
Orang-orang yang berhasil, lazimnya menyertakan kesungguhan dan kesabaran dalam
setiap usahanya.
Satu kata cukup
akrab ini, identik dengan JNE. Apalagi di era digital teknologi, sebagian besar
kita akrab berbelanja online.
Keterhubungan penjual dengan pembeli, diperantarai oleh kurir perusahaan logistik (ksatria JNE).
Sebagai penerima
paket, kita tentu senang kalau dilayani dengan sopan dan ramah. Kemudian didukung
penampilan rapi, sehingga memberi kesan profesional.
![]() |
gaya hidup era digital tak bisa lepas dari smartphone- dokpri |
![]() |
Acara press confrence JNE Pesta Bola -dokpri |