Home

18 Mei 2022

Kunci Berhasilnya Diet ada di Mindset


Siapa yang tak mau, punya berat badan ideal ?

Sebagian besar kita pasti mau, dong. Memiliki lingkar pinggang ideal, dengan otot tubuh teguh dan perut tidak buncit. Kalau badan bagus, memakai baju apa saja cocok tidak kesulitan mencari ukuran. Kalau berpose di foto, tidak lagi perlu menahan nafas —hehe.

Tetapi kenyataan berbicara lain. Karena kerap, keinginan tidak dibarengi tindakan. Pola makan sehat tidak dijaga, gaya hidup asa-asalan diterapkan.  Aneka gorengan menjadi hoby, asupan manis manis disikat habis.

Niat membuang lemak, nyatanya hanya terucap di mulut. Tidak dibarengi tindak laku, agar harapan menjadi kenyataan. Sementara tekad, seharusnya dibarengi usaha demi meraih berat badan ideal. Rasa lapar ternyata tidak hanya di perut, tapi ada lapar hidung, lapar mata, lapar lidah dan seterusnya.

Lapar mata --  Lapar yang muncul, karena tergiur warna hijau cendol, warna putih santan, cokelat tua gula aren. Dari pandangan inilah, yang menuntun tangan mengambil kemudian menyantapnya, padahal sedang tidak haus.

Lapang Hidung--  Lapar yang tiba-tiba datang, gara-gara “SENGGG” indra penciuman menangkap aroma harum makanan. Perut yang sebenarnya tidak lapar, goyah karena wewangian makanan.

Lapar Lidah – Lapar dari coba-coba incip-incip makanan. Begitu ujung lidah mencecap rasa nikmat, tak berhenti di situ. Dari yang seujung sendok, akhirnya satu piring makanan dihabiskan.

Dan lapar yang lainnya, silakan teruskan sendiri.

-00o00-

Tak dipungkiri, manusia membutuhkan moment untuk titik balik. Satu kondisi, untuk memperkuat tekad, mengalahkan segala keengganan. Saya merasa beruntung, pernah mendapati moment (titik balik) tersebut.

Ketika itu badan pernah kesakitan, tidak bisa bangkit dari tempat tidur. Setelah ke dokter, saya mengikuti serangkaian prosedur. Mulai sesi konsultasi, di USG, disuntik dan bertemu ahli nutrisi. Kalimat dokter bahwa ada potensi “pelemakan hati” terus terngiang dan susah dihilangkan.

Keputusan yang tidak boleh ditunda-tunda, adalah saya musti merubah gaya hidup. Menerapkan pola konsumsi makanan sehat, membayar sekian lama keterlenaan. Pikiran langsung terbuka, memilih memilah makanan jahat dan yang ramah bagi badan.

Kunci utama di mindset -- Pusat kerja manusia adalah otak. Otak ini bisa disetting, yang akan mempengaruhi tindakan sesuai informasi.

Dengan segala upaya saya berolahraga,  pagi, kegiatan yang biasanya sulit dilakukan. Udara dingin di luaran, sayang dilewatkan tanpa selimut tebal. Saya berusaha melewati konsumsi makanan kesukaan, butuh perjuangan berat melawan diri sendiri.

Saya membaca banyak referensi, penting berpikir “BIG GOAL” dalam diet. Maka kendala apapun musti dijabani, bahwa kesehatan lebih utama dibandingkan kesenangan sesaat.   Selektif terhadap makanan, aktif berkegiatan perlu perjuangan.

Diet perlu dibarengi merubah pikiran, yang akan mempengaruhi sikap seseorang. Memilih makanan dan kegiatan yang tepat, akan mempengaruhi kondisi menguntungkan tubuh. So, kunci diet ada di mindset.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA