8 Mei 2022

Sikap Konsisten itu Mahal

 

Konsisten (dalam hal baik), itu tantangannya luar biasa. Mensyaratkan kesabaran, ketekunan, dan usaha yang tak bertepi. Konsisten adalah kesetiaan pada satu hal, bersetia dalam jatuh bangunnya, bertahan dalam lapang dan sempitnya.

Orang-orang yang konsisten, lazimnya memiliki jiwa tangguh. Selanjutnya tinggal bagaimana beradaptasi dengan keadaan, sehingga bidang yang dikonsisteni selalu up to date.

Soal konsisten, tidak harus diukur dengan standart pencapaian perolehan. Tetapi bahwa dari orang yang konsisten, kita bisa belajar banyak hal. Tentang bagaimana mengelola diri, sehingga bisa memegang kuat pendirian.

Karena, konsisten itu mahal.

---

Teman-teman yang baru saja mudik, saya yakin akan menemui wajah-wajah orang di masa lalu. Entah teman semasa TK, SD, SMP. Atau orang yang membantu ibu di rumah, tetangga yang sudah pindah dan seterusnya. Termasuk orang-orang, bersetia dengan pergulatan pekerjaan yang sama.

Saya, punya langganan tepo tahu. Semasa berseragam merah putih, pedagangnya seorang nenek dibantu seorang ibu (anak nenek tsb). Sampai awal merantau, setiap mudik masih mendapati nenek masih melayani pembeli tepo tahu.  

Setelah (sekira) sepuluh tahun merantau, si penjual tepo tahu bergeser. Si nenek sudah meninggal dunia), dilanjutkan anaknya (ibu seumuran ibu saya). Dan yang membantu berjualan, adalah anak perempuan kakak kelas saya semasa SD.

Setelah saya berkeluarga, setiap mudik dan mendatangi lapak tepo tahu. Tongkat estafet diserahkan ke kakak kelas, si ibu dikabarkan sakit karena usia. Secara kasat mata, mungkin si penjual tepo tahu begitu begitu saja. Tetapi nyatanya, bisa membesarkan anak-anaknya. 

Anak sulung pemilik toko sembako, selain besar juga ramai pembeli. Anak yang sepantaran saya, merantau ke Bali sudah berkeluarga. Lebih dari sekedar itu, adalah saya jatuh kagum dengan sikap konsisten. 

Kesetiaan pada profesi, yang tidak bisa dibeli kecuali oleh orang tangguh. Bahwa konsisten, hanya bisa dibuktikan oleh waktu.

----

Bagaimana dengan kita? Adakah kesetiaan (pada hal baik) masih berlaku ?

Tak jarang, kita lekas bosan berpindah bidang pekerjaan. Dengan berbagai sebab dan alasan. Mereka yang bersetia, diidentifikasikan dengan sikap orang jadul.

Konsisten itu mahal. Tidak selalu disepadankan, dengan perolehan pendapatan. Tetapi orang konsisten, adalah orang luar biasa. Tinggal bagaimana memoles, agar beradaptasi dengan situasi. Ibu penjual tepo tahu, tak gentar perubahan dan badai ujian. Tak mudah tergoda berpindah jualan, meski dagangan (misal) sedang sepi pembeli. 

Sikap konsisten butuh ketangguhan, tidak mudah dijalankan bagi yang mudah tersulut keinginan lain yang menggiurkan. Konsisten bisa untuk segala pekerjaan, setia dengan bidang digeluti dan terus bertahan. Termasuk yang menekuni bidang kepenulisan, bersetia sangatlah diperlukan.

Ya, Konsisten butuh stamina tangguh. Karena konsisten itu mahal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA