17 Des 2023

Besar Upayamu Tak Serta Merta Menentukan Nasib Tulisanmu


Kalau sudah berusaha keras, maka sunnah yang didapat harusnya keberhasilan.  Namun, kalau kenyataannya belum berhasil, berarti ada orang yang yang berusaha lebih keras dibanding kita.” (alm) Gus Dur

Kalian familiar nggak, sajak “Aku” karya Chairil Anwar. Atau novel mega hits “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” ditulis Buya Hamka. Atau kitab “Mukaddimah Ibnu Kaldun” karya Ibnu Kaldun dan seterusnya.

Banyak tulisan berumur panjang, bahkan melintasi masa. Pun setelah penulisnya berpulang, karya tulisan itu terbukti masih hidup. Menurut saya tulisan ibarat buah kontemplasi, mau dilahirkan atau tidak terserah empunya. Kalaupun dilahirkan, niscaya kan membawa nasibnya sendiri.

Tugas penulis, terbatas pada berusaha keras. Mengerahkan kemampuan terbaiknya, untuk menjemput sunatullah. Tapi ingat, di dunia ini kita hidup tidak sendiri alias ada orang lain. Seperti petuah (alm) Gus Dur, ada orang lain yang menginginkan hal sama dengan kita. Maka ketika kita gagal, bisa jadi usaha orang lain melebihi usaha kita.

Tapi berhasil atau kalah bukan segalanya, karena hidup menjanjikan lebih banyak hal. Kita tidak berhenti pada satu peristiwa saja, berhasil dan tidak hanya sebuah tahapan. Setelahnya ada tahapan berikutnya, yang akan membawa nasib selanjutnya.

Saya meyakini, bahwa Chairil Anwar, Buya Hamka, Ibnu Kaldun, perlu ribuan tulisan untuk sampai pada karya mereka yang mengabadi. Karena untuk melahirkan tulisan yang baik, tidak ada jalan dan cara lain kecuali menulis, menulis dan menulis. 

Sehingga si penulis dijari konsisten, sabar dan meningkatkan ikhtiar. Dengan upaya keras, setidaknya membuktikan bahwa diri tidak menyia-nyiakan kesempatan. Bahwa usaha terbaik, telah dipersembahkan.

Meski demikian, nasib tulisan, tak bisa ditentukan penulisnya sendiri. Tetapi upaya sungguh-sungguh, bisa memberi andil terbukanya pintu keberhasilan . Persoalan tulisan mendapatkan apresiasi atau tidak, biarlah nasib dari tulisan itu yang akan berbicara.

Karena besar upayamu tak serta merta menentukan nasib tulisanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA