28 Jun 2020

Pentingnya Pencegahan Alergi Sejak Dini dengan Asupan Nutrisi yang Tepat


Webinar Danone Spesialized Nutrition

Webinar bersama Danone, setidaknya menjadi pelipur alumni DBA ditengah pandemi. Kami dari angkatan pertama, dipertemukan dalam kegiatan virtual .

Dalam rangka Pekan Alergi Dunia (World Allergy Week), Danone SN (Spesialized Nutrition) Indonesia menggelar “Bicara Gizi” dengan tema “Menekan Potensi Alergi si Kecil dengan Deteksi Alergi dan Asupan Nutrisi yang Tepat Sejak Dini”.

Webinar bukan sekedar Webinar, Danone SN Indonesia memberikan kontribusi nyata sebagai upaya untuk membantu menangani alergi. Yaitu Allergy Risk Screener by Nutriclub, yang penasaran silakan dibaca sampai tuntas ya.

------

Saya pernah mendapati cerita, seorang ibu sedang sedih gulana. Sepulang kondangan, mendapati buah hati kulitnya bruntusan atau memerah.

Setelah diselidik dan dirunut, ketika di pesta si anak mengonsumsi jenis makanan, yang disinyalir sebagai penyebab alergi.

 

Si ibu tampak stres mencari obat, pun anak juga enggan keluar rumah karena malu. Sebagai orang luar apa daya saya, selain berempati sekalian mengambil hikmah.

Bahwa dampak alergi ternyata tidak hanya dari sisi kesehatan, tetapi ada dampak psikologis yang musti diatasi segera.

  

Bayangkan, kalau perasaan malu tidak segera diatasi. Apabila berkepanjangan, bisa jadi setelah besar akan menjadi pribadi minder.

dok DSN


-------

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menengarai adanya peningkatan angka kejadian alergi pada anak di dua dekade terakhir.

Sebesar 60%, disebabkan alergi susu sapi pada dematitis atopic. Alergi di 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), mampu meningkatkan resiko manifestasi alergi di masa mendatang.

Menurut  Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes, Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Alergi  pada anak, berpotensi meningkatkan risiko penyakit degeneratif, seperti obesitas, hipertensi dan sakit jantung. 

Dampak dari alergi pada anak, dapat mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan apalagi jika tidak segera didiagnose atau tidak ditangani secara optimal.

Bermula dari dampak kesehatan, akan merembet atau berpengaruh pada dampak ekonomi. Karena orangtua, musti mengeluarkan biaya ekstra untuk pengobatan si anak.

Masih menurut Prof Budi, alergi sangat penting dideteksi dan dicegah sejak dini dengan menelusuri riwayat keluarga. Alergi pada anak sangat mungkin diturunkan dari ayah, ibu, dan saudara kandung. 

Dan 7,5% disebabkan oleh makanan (susu sapi), ASI adalah makanan terbaik karena kandungan Oligosakarida-nya.

Oligosakarida sanggup menghasilkan prebiotik, yang membantu membentuk imun pada anak. Dan istimewanya, oligosakarida ini belum bisa diproduksi dalam susu formula.

ASI dengan kandungan nutrisi kombinasi prebiotik dan probiotik (SINBIOTIK), adalah salah satu nutrisi yang dapat mendukung system imun anak dalam menurunkan risiko alergi. 

Kombinasi dalam sinbiotik, dinilai lebih efektif dibadingkan dipisahkan (perebiotik saja atau Probioyik saja). telah teruji secara klinis, bekerja sinergis mendorong keseimbangan kolonisasi Bifido bacterium sehingga mendukung system imun dalam menurunkan risiko alergi si Kecil.

Alergi memiliki efek negatif, tidak hanya anak tapi juga orangtua. Seperti cuplikan kisah di awal artikel, anaknya menjadi malu kemudian ibu juga stres. 

Hal ini dialami mom influencer, Cacha Thalib, ibu dengan anak alergi. Pernah semalaman anak tidak tidur, karena ada bagian tubuh yang gatal dan musti digaruk. Dan si ibu akhirnya ikut tidak tidur, karena menemani si anak mengatasi rasa tidak nyaman.

Dok DSN

Dan dari kacamata psikologis, menurut Putu Andini, Psikolog dari Tiga Generasi, bahwa alergi memberi dampak psikologis, yang menyebabkan anak mengalami gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang dan hiperaktif serta lemas.

Sementara untuk orangtua, tentu merasakan kecemasan ketika mendapati anak menderita. Bahkan kalau cemas yang berlebihan, berpotensi memiliki perasaan depresi. 

Di kesempatan ini, saya ingin mengajak para orang tua untuk lebih menyadari pentingnya pencegahan alergi sejak dini untuk menghindari dampak negatif di kemudian hari,” imbuh Chacha Thaib.

----------- 

Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia, menjelaskan dalam sambutannya, bahwa untuk membantu orang tua mengetahui risiko alergi sejak dini, Danone SN Indonesia menghadirkan Allergy Risk Screener by Nutriclub .

Allergy Risk Screener by Nutriclub diluncurkan bulan Maret 2020, dan telah diakses lebih dari 20.000 kali oleh orang tua di Indonesia.

Tangkapan layar- dokpri

Tools digital ini, membantu orang tua maupun tenaga ahli mendeteksi risiko alergi si Kecil hingga membantu pemberian edukasi mengenai pencegahan alergi sejak dini. 

Caranya sangat mudah, cukup mengakses bit.ly/allergyriskscreener.

“Kami berharap dapat mengedukasi para orang tua tentang pentingnya dan langkah-langkah pencegahan alergi sejak dini sehingga orang tua dapat mendukung tumbuh kembang si Kecil secara optimal,”tutup Arif  Mujahidin.

4 komentar:

  1. Wah banyak juga efek alergi ke tumbuh kembang anak ya mas sampe bs hiperaktif juga. Ga main2 sm alergi deh.

    BalasHapus
  2. Alergi ini setahuku sejak dini bisa diketahui mas Agung. Aku sendiri penderita alergi cuaca, alergi debu, alergi makanan manis terutama manisan buah kering. Padahal itu kesukaan aku banget.

    Untuk mengatasi alergi, selain tes di lab.klinik juga menghindari dari pencetus alerginya.
    .
    Suka banget bacanya bahwa sekarang ada aplikasi untuk alergi ini. Semoga banyak yang bisa mengakses untuk terhindar dari alergi.

    BalasHapus
  3. Wah benar juga ya, alergi itu efeknya nggak cuma ke kesehatan saja ya tetapi juga ke mental anak bahkan mental orangtua-nya. Duh semoga si adik bayi nanti nggak alergi deh.

    BalasHapus
  4. klo aku sih alergi angin, klo udh kena angin (terutama malam) pasti bentol2 di area leher

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA