Tampilkan postingan dengan label Gaya Hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gaya Hidup. Tampilkan semua postingan

20 Apr 2017

Eksperimen Masakan Tanpa Repot Belanja

honestbee belanja lebih mudah -dokpri
Era digital tengah berlangsung, nyaris semua urusan manusia modern dimudahkan. Mulai pagi berangkat beraktivitas sampai pulang, mulai belanja sampai pesan makanan. Pendek kata semua kegiatan, bisa dikendalikan melalui smartphone.
Belanja sayur dan bahan makanan, biasanya menjadi rutinitas keseharian ibu-ibu. Coba saja perhatikan setiap pagi, tukang sayur “diserbu” ibu-ibu mempersiapkan menu sehari- hari. Biasanya pedagang sayur memilih lokasi tertentu, yang relatif mudah dijangkau di perumahan atau kampung.
Kadang masalah bisa datang, kalau cuaca sedang kurang bersahabat atau tukang sayur lagi libur. Sang ibu musti putar otak, apakah beli makanan jadi atau belanja ke supermarket.
Kini ada solusi, yaitu belanja melalui honest bee.
Apa itu honestbee?
Layanan belanja dan pengiriman on-demand untuk kebutuhan sehari-hari berbasis online. honestbee menawarkan cara berbelanja kebutuhan sehari-hari, melaui asisten belanja yang sudah ditraining.

Caranya, Sangat mudah kawan’s
  • Download aplikasi honestbee melalui playstore secara gratis (bisa juga via app store, Ios atau website).
  • Buatlah akun, dengan cara memasukkan alamat email dan membuat kata sandi—seperti akun sosmed.
Dengan dua langkah mudah, saya bisa mengeksplor semua fitur yang terdapat di aplikasi ini.
Untuk belanja, tinggal klik fitur chart yang menampilkan gambar keranjang belanja, kemudian klik "Start Shopping" di bawahnya. Barulah belanja kebutuhan dimulai, bisa sambil duduk-duduk di teras atau santai di ruang tamu.
Untuk memilih jenis barang, bisa di klik fitur "Department" atau "Sort". Pada fitur ini akan ada pilihan menu belanja, mulai dari Promotion, Recommended, Fresh Fruit and Vegetables, Drink, Bakery, Food Cupboard, Frozen Food dan masih banyak lainnya.
Mengenai fitur-fitur yang ada di honest bee, lebih afdhol kalau anda mencoba sendiri. Saya bisa memberi jaminan, tidak bakal ribet atau sulit menggunakan aplikasi ini.
-0o0-
Istri saya siap belanja, memilih menu spesial untuk santap keluarga. Setelah dipikir-pikir, dipilih “Tepek Ikan” dan “Tumis Buncis Ebi”. Sengaja pilih dua menu, bisa untuk makan siang sekalian untuk makan malam sih
Agar praktis dibeli Bumbu halus tepek ikan, gula jawa, santan, tepek ikan, dan nanas potong. Menu kedua yaitu “Tumis Buncis Ebi”, adapun bahan yang dibeli adalah bumbu halus, ati ampela, baby buncis dan tomato chery.
Setelah semua kebutuhan ada di masukkan keranjang, bisa dicheck melalui daftar belenja. Kemudian tertera "Total Belanja" dan "Check Out", berpindah halaman berisi daftar isian. Berupa alamat pengiriman, kemudian "TIME SLOTS" untuk memilih jam pengiriman, No Contact dan pilihan sistem pembayaran "Cash on delivery", atau "Credit card".
Setelah diisi lengkap, akan ada pemberitahuan order sukses sekaligus nomor order. Status belanja bisa dipantau alurnya oleh konsumen, mulai  "Confirmed", "Preparing", "On The Way" dan "Delivered".
Akan muncul foto dan nama "Shopper Bee" atau asistant belanja, tampak juga foto dan nama "Delivery Bee" atau pengirimnya.
Praktis bukan, sudah hemat waktu, hemat tenaga, kita bisa menunggu belanjaan sesuai pilihan waktu. Tidak perlu bermacet-macetan dan panas di jalanan, sehingga bisa memanfaatkan waktu untuk mengerjakan pekerjaan lainnya.
“Tepek Ikan” dan “Tumis Buncis Ebi”.
O’ya, ada info menarik !!
honestbee akan mengadakan “Lomba Masak Online”, yang akan berlangsung selama 6 periode. Untuk periode kesatu dan kedua, masing masing berlangsung selama 2 minggu. Sedangkan periode ketiga sampai keenam, masing masing periode berlangsung selama 1 minggu.
Lomba dimulai setiap hari jumat, pengumuman pemenang diumumkan setiap senin. Tema lomba diumumkan setiap kamis, jadi peserta bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin. Setiap periode lomba dipilih 5 pemenang, akan mendapatkan voucher belanja honest bee @250 ribu.


Untuk ketentuan menjadi peserta lomba ;

  • Follow akun IG dan FP @honestbeeid dan @kriyaindonesia.
  • Peserta harus membagikan info lomba, kemudian mention 5 teman.
  • Peserta boleh mengikuti semua periode lomba, teman yang dimention dalam share info lomba harus berbeda.
  • Peserta berbelanja bahan masakan melalui honestbee, Screen shoot share info lomba dan bukti belanja dan kirim via email ke tony.alexander@honestbee.com .  Untuk mendapatkan voucher honestbee senilai Rp. 50.000 (free ongkir), sebagai pengganti belanja bahan untuk masak.
  • Hasil masakan berikut resepnya, silakan diposting di  Instagran dan Facebook dengan hastag #masakjadimudah, mention ke IG dan FP @honestbeeid serta @kriyaindonesia.
  • Pemenang ditentukan berdasarkan, kreatifitas, cara masak yang mudah, jumlah like menjadi nilai tambah
  • Juri lomba dari pihak honest bee dan Resep Dapur Ayah.
Sudah masak untuk keluarga, punya kesempatan untuk menang pula. Dengan honestbee belanja jadi lebih mudah, bisa memanfaatkan waktu lebih banyak dengan keluarga.
honestbee untuk belanja lebih mudah -dokpri

14 Apr 2017

Silakan Konsumsi Gula dan Perhatikan Batasannya

Asupan dengan kandungan gula-dokpri
Saya berasal dari keluarga, dengan ibu dan kakek dari garis ibu penderita diabetes. Pernah suatu waktu saya diminta pulang buru-buru, karena ibu masuk rumah sakit akibat penyakit diabetesnya. Badan ibu menggigil dengan bibir kebiru-biruan, selang beberapa menit akhirnya mereda.
Hasil konsultasi dengan dokter, kami seperti diajak introspeksi diri. Mengoreksi semua kebiasaan konsumsi,  baik makanan maupun minuman pun gaya hidup.
Kebiasaan ibu setiap pagi, minta disediakan minuman kopi dengan takaran gula lebih. “NasGiTel” atau singkatan dari Panas, Legi dan Kentel, menjadi pesanan ibu sebelum kopi diseduh.
Belum lagi ibu suka ngemil kue dengan rasa manis, seperti donat, kue gemblong, wajik ketan, dan aneka camilan manis lainnya. Kalau mau makan nasi, sukanya nasi yang baru matang dari rice cooker.
Syukurlah ibu cukup manut, ketika dibeberkan makanan pantangan yang harus dihindari. Meskipun tidak seratus persen menghindari, setidaknya ibu bersedia mengurangi konsumsi gula.
Mulai mengesampingkan gorengan, mengganti dengan konsumsi buah-buahan. Mengurangi makan nasi sebagai sumber karbohidrat, mengganti dengan banyak konsumsi sayuran. Bersedia berolah raga ringan setiap pagi, diimbangi dengan banyak minum air putih.
Terhitung selama satu tahun terakhir, kondisi kesehatan ibu alhamdulillah semakin membaik. Ibu tampak lebih muda dari usia sebenarnya, terpancar dari aura wajah dan semangatnya.
Konsumsi buah sebagai gaya hidup-dokpri
Sejak ibu pulang dari opname di rumah sakit, ternyata berpengaruh juga pada kebiasaan saya. Sebagai anak, saya terngiang pesan dari sebuah iklan televisi.
Dalam iklan digambarkan, seorang anak dengan ayah penderita diabetes. Kemudian ada satu narasi, bahwa si anak juga berpotensi terkena diabetes juga—korban iklan ga sih hehee.
Eit’s, tapi saya ambil sisi positifnya lho. Langsung merubah pola konsumsi dan gaya hidup, demi kesehatan tubuh sendiri juga. Menggali informasi dari banyak sumber, termasuk mengikuti acara bincang-bincang tentang gula.
-0o0-
sumber gambar ; infokuberita(dot)com
Sebagai orang Indonesia, lidah kita sudah sangat akrab dengan gula. Betapa dalam kehidupan sehari-hari, sejatinya kita sedang dikepung dengan makanan mengandung gula. Entah sayuran atau olahan lainnya, gula menjadi unsur yang “wajib” ada.
Mungkin karena gula mudah didapat, mulai dari pasar tradisional sampai pasar modern. Sehingga rasa manis menjadi favorit masyarakat, rasanya masakan tidak lengkap tanpa tambahan gula.
Padahal kalau kita mau membuka wawasan, gula dalam bentuk apapun dapat meningkatkan kadar gula darah. Karena semua bentuk gula, pada dasarnya merupakan sukrosa yang melalui proses pencernaan yang sama.
Saya dulunya penyuka gula, tubuh ini sempat melebar (baca gendut) mendekati bobot 1 kwintal. Kalau saya cermati gula menjadi musabab, membuat terjadinya peningkatan cadangan lemak di otot. 
Nah kalau kebiasan konsumsi gula berlangsung lama, sedikit demi sedikit terjadi timbunan lemak. Akhirnya menjadi sebab terjadi obesitas, relatif rentan terkena penyakit.
Trus gimana solusinya?
Cukup mudah, seimbangkan pola makan dengan olah raga yang cukup. Bagaimanapun juga olah raga berperan, untuk membakar kalori dan lemak yang berlebih.
Sangat tidak mungkin, kalau kita tidak konsumsi gula sama sekali. Karena gula tetap dibutuhkan tubuh, sebagai asupan untuk menambah energi. Tapi kita musti paham takaran, sehingga manfaat gula bisa kita dapatkan.
Berapa ukuran gula yang pas ?
Anjuran dari Kementrian Kesehatan, sebaiknya mengonsumsi gula 50 gram/ hari setara dengan 4 sendok makan. Sementara anjuran dari WHO, sebaiknya konsumsi gula 25 gram/hari setara dengan 2 sendok makan.
Nah mumpung badan masih sehat, tidak ada salahnya mulai merubah pola konsumsi dan gaya hidup. Merubah mind set, sehingga apa yang kita konsumsi adalah asupan yang bermanfaat. Saya tahu pasti tidak mudah memulai, tapi saya yakin pasti bisa kalau punya kemauan kuat – salam sehat-

10 Apr 2017

Nongkrong di Hokben dengan Menu dan Suasana Kekinian

Rising Star Hokben- dokpri
Saya yakin, anda pasti tidak asing dengan nama HokBen. Saya kerap mengajak anak dan istri, makan di HokBen Bintaro Plaza pada akhir pekan. Selain dekat dengan rumah, anak anak cukup menggemari menu di HokBen.
Keluarga kecil saya hafal paket di HokBen, seperti Ureshi 1 dan Ureshi 2, Tanoshi, Kidzu Bento 1 sampai 4, Omiyage dan aneka menu lainnya. Penampilan tempat nasi yang unik, persis seperti potongan bambu sangat memikat hati. Dengan tempat nasi tersebut, porsinya cukup mengeyangkan.
Selain makanan menggugah selera, suasana di HokBen menyenangkan dan membuat anak-anak betah. Menawarkan Paket ‘Britday Party’, dengan penawaran fasilitas yang sangat menarik.
Menilik nama HokBen (dulu Hoka Hoka Bento), saya atau mungkin anda beranggapan adalah Restorant asal Jepang.
Ternyata salah kawan’s !
HokBen adalah Restaurant lokal asli Indonesia, berdiri pada tahun 1985 di daerah Kebon Kacang Jakarta Pusat. Memasang logo dua anak yaitu Taro dan Hanako, karena owner HokBen adalah pecinta anak-anak. Taro adalah anak laki laki yang suka berpetualang, sedang Hanako anak perempuan yang suka belajar.
Pada tahun 1990  membuka cabang di Bandung, kemudian untuk wilayah Jawa Barat merambah ke Kota Tasikmalaya dan Cirebon. Tahun tahun 2005 HokBen masuk Surabaya dan Malang,  sampai sekarang di Jawa Timur memiliki 13 outlet.
Tahun 2007 membuka layanan delivery  service, konsumen bisa order melalui telpon ke 1-500-505 (bisa disingkat 1500 SOS),
HokBen terus berinovasi, dengan meluncurkan website pada tahun 2008, untuk pemesanan secara online. Pada tahun yang sama mendapat sertifikat halal dari MUI, setelah melalui proses relatif panjang.
Konon untuk mendapatkan sertifikasi halal, seluruh stake holder atau vendor HokBen harus diaudit. Mulai dari pemasok daging sapi, daging ayam dan semua bahan baku harus diaudit oleh pihak berwenang. Selama ini HokBen selalu mendapat nilai A, artinya mendapat sertifikasi halal untuk kategori terbaik.
Tahun 2010 HokBen masuk Jawa tengah, ada di kota Jogjakarta,  Semarang dan Solo, kemudian ekspansi sampai Bali. HokCafe menjadi inovasi HokBen pada tahun 2012, bisa dijumpai di beberapa outlet seperti Pondok Indah Mall, Plaza Festival dan Karawaci.
Tahu ga kawan’s !
Ternyata pada 2013 melakukan rebranding, dari nama Hoka-Hoka Bento menjadi HokBen. Padahal dari dulu, saya pribadi sudah menyebut dengan sebutan HokBen.
Kami mengucapkan terimakasih kepada customer loyal, yang sering menyebut nama Hoka Hoka Bento dengan Hokben. Akhirnya sepakat dibuat short name “Hokben”, seperti yang sering diucapkan customer ” jelas Ibu Irma Wulansari selaku Communication Division PT Eka Bogainti.
--o0o--
Food Blogger Gathering with HokBen -dokpri
Outlet HokBen Blok M Plaza sabtu pagi terasa beda, Food Blogger berdatangan di Lower Ground. Karena bersamaan dengan jam buka, beberapa outlet terlihat masih bersiap siap.
HokBen sebagai restorant menu khas Jepang, sudah tidak perlu diragukan kualitasnya. Selama ini yang berlangsung, customer datang ke HokBen hanya untuk makan. Masih sangat jarang, customer menjadikan HokBen sebagai tempat nongkrong.
Nongkrong kini menjadi lifestyle kaum millenial, menjadi sarana bersosialisasi atau refreshing. Tak jarang anak anak muda berkumpul, sekedar melepas penat atau berdiskusi di lokasi yang nyaman. Nongkrong akan lebih lengkap, dengan makanan pendukungnya.
HokBen menjawab tren masakini, dengan menghadirkan menu kategori Snack, Dessert dan Drink. Dalam press releasenya Ibu Francisca Lucky, selaku Marketing Communication Group Head PT Eka Bogainti menyampaikan,” HokBen senantiasa mengikuti tren yang berkembang di dalam masyarakat Indonesia saat ini. Hal ini sebagai bentuk komitment HokBen untuk selalu menjadi bagian dari kebutuhan pelanggan dengan menjaga dan meningkatkan kualitas, baik dari produk yang disajikan hingga layanan kami.
Apa saja menu kekinian di HokBen?
Kategori Snack
Sakana Sticks adalah produk olahan ikan tawar yang dibalur dengan tepung khas HokBen. Terdiri dari dua varian, Sakana Sticks Original dan Sakana Sticks dengan taburan Nori/ Seaweed khas Jepang.
Kehadiran Sakana Sticks melengkapi kategori Tokyo Bites, seperti Takoyaki, Tori Popcorn, Shumai Furai & Shumai Steam.
 
Sakana Sticks
Kategori Dessert
Soft Pudding  adalah puding HokBen dengan rasa taro dan mangga bertekstur lembut, sangat cocok untuk menutup santapan di Hokben. Selain sebagai cuci mulut, bisa menjadi teman saat bersantai.
Soft puding ini memperkaya pilihan dessert yang sudah ada, seperti, Es Ogura, Es Sarang Burung, Kakigori, Soft Caramel Pudding dan Chocolate Puding.
Kategori Drinks
Adalah Ocha Lychee Tea, Ocha dengan campuran nata de coco dan buah Lychee. Merupakan pengembangan dari Ocha/ teh hijau, minuman segar favorit customer HokBen. 
Soft Puding dan drinks -dokpri
Tiga jenis menu baru pada tiga kategori, sebagai sebuah refreshment menu HokBen. Selain itu tentu untuk menarik minat kaum millenial, nongkrong atau ngobrol santai di HokBen. Kok saya jadi membayangkan, janjian atau nunggu teman sambil menikmati menu di HokBen.
Memesan Sakana Sticks, baik original atau dengan seaweed digoreng garing. Setiap gigitan terasa ‘taste’ ikan, terdapat unsur rasa sedikit gurih. Sambil ngemil Sakana stiks, memesan Ocha Lychee Tea yang adem dan menyehatkan.
Sedikit demi sedikit Ocha diteguk, menyegarkan tenggorokan yang mulai mengering. Jangan sampai ketinggalan daging buah Lechy, membuat ‘taste’ tea lebih menggoda. Agar lebih lengkap sajian, pusing taro atau manggo menjadi pilihan.
Menelusuri tekstur lembut puding, dijamin membuat lidah serasa bergoyang. Apalagi rasa taro yang unik dan mangga yang pas, bikin ketagihan ingin menikmati lagi dan lagi.
Kami berharap HokBen bisa menjadi pilihan yang tepat sebagai tempat berkumpul anda bersama orang- orang yang anda sayangi, untuk sekedar nongkrong ataupun ngobrol dan bersantai. Jadi datang ke HokBen tidak selalu hanya untuk makan yang mengeyangkan saja” tutup Francisca.
Kaum Millenial, biasanya selalu identik dengan yang unik dan antimainstrem. So, nongkrong di HokBen pasti asyik dan seru bingits. 
HokBen Blok M Plaza -dokpri

29 Jan 2017

honestbee Melayani Sepenuh Hati


Seorang ibu sedang belanja online -dokpri
Aktivitas belanja masa kini, tak lagi didominasi oleh kaum istri. Seorang suami sekalipun, tak perlu gengsi berbelanja. Beberapa tahun lalu setelah istri melahirkan, saya sempat mengambil alih tugas berbelanja. Biasanya memilih pada malam hari, menyesuaikan waktu setelah pulang kantor.
Anda pasti tahu sendiri, bagaimana macetnya lalu lintas ibukota. Pada jam berangkat atau pulang kantor, menjadi puncak kepadatan kendaraan. Saya sendiri butuh waktu satu jam lebih, dari daerah Jakarta Pusat menuju Tangerang Selatan.

25 Nov 2016

4 Style Rambut Tahun 2017 Chief Barber & Supplie Co

Chief barbershop Ciragil -dokpri
Tak bisa dipungkiri, kesan pertama saat melihat seseorang adalah dari penampilan. Rambut paling berperan dalam menunjang penampilan, baik dalam beraktivitas atau dalam pergaulan. Rambut juga mempengaruhi,  pada kecerahan sinar wajah pemiliknya.
Paras seganteng apapun, kalau rambut tak beraturan rasanya tak sedap dipandang.  Kalaupun wajah biasa saja,  tapi rambut tertata rapi niscaya akan mengundang simpati.

Sarapan Sehat Penunjang Pribadi Aktif

Biscuit belvita Breakfast -dokpri

Kaum urban di kota besar, adalah pribadi padat waktu dan aktif berkegiatan. Hampir semua usia produktif berperilaku sama, kerap bergegas keluar rumah usai subuh. Karena jam berangkat kantor bentrok, dengan jam padat lalu lintas.
Coba anda bayangkan,  kalau pukul lima sudah di jalan. Kapan harus menyiapkan sarapan, kemudian dimana harus menyantap sarapan. Sangat sulit mendapati sarapan "dengan semestinya", maksudnya bisa sarapan secara ideal dan seimbang.

18 Jul 2016

Program lightHOUSE Indonesia Solusi Mengatasi Obesitas

Acara Healthy Talkshow Liputan 6 bersama lightHOUSE Indonesia - dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt (tengah)  diapit Psikolog Tara de Thouars, B.A, M.Psi (kiri) dan dr. Sophia Hage, SpKO (kanan) - dokumentasi pribadi
Siapa sih mau gendut?
Setiap orang pasti ingin berpenampilan ideal, memiliki tinggi dan berat badan seimbang. Pakai baju apa saja pantas, tak repot cari ukuran karena tidak muat di badan.
Namun fakta berkata beda, keinginan kerap tak diiringi usaha nyata.
Pola konsumsi dan gaya hidup bagus tak diterapkan, sadar tak sadar menjauhkan diri dari bobot tubuh impian. Saya pribadi mengalami hal sama, kurang kuat niat mengerem konsumsi makanan. Ketika sudah bekerja dan memiliki penghasilan, beli apapun kapan saja sesukanya.
Meja di kamar kost, tak pernah kosong dari stock makanan. Suka ngemil biscuit atau snack pada malam hari, sembari nonton teve atau ngobrol dengan teman. Sering datang pada acara makan-makan, kesempatan mengeksplorasi kuliner baru.
Baru deh nyadar, setelah celana tak muat dan badan melar !
Pada acara Healthy talkshow bersama lightHOUSE Indonesia dan Liputan 6, saya mendapat pencerahan dari narasumber dr Grace Judio-Kahl. MSc. MH. CHt.
"Tubuh manusia ibarat motor, mesinnya terus nyala selama 24 jam. Meskipun manusia sedang  tidur, jantung, paru- paru tetap bekerja. Bahan bakar atau bensin tubuh, didapat dari makanan yang masuk ke dalam tubuh" Jelas dokter yang pernah mengeyam pendidikan di University of Tübingen, Jerman ini

12 Agu 2015

Anak Butuh Keteladanan [Sebuah Catatan Anak Bangsa]



ilustrasi dokumen pribadi
Saya sangat sepakat dengan peribahasa, air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga. Peribahasa yang sudah saya hapal di bangku SD, tak jauh beda dengan pepatah "Buah Jatuh tidak jauh dari pohonnya". Anak-anak adalah cerminan dari orang tuanya, karena sekolah paling awal ada pada ibu dan ayahnya. Dari rumahlah anak-anak dibentuk (atau terbentuk) karakternya, yang akan dibawa menyongsong kehidupan di dunia luar yang luas.
Saya belajar dari pengalaman masa lalu, mendapat asupan kasih sayang yang cukup. Meski secara materi pas-pasan, tapi kedua orang tua cukup waktu memberi perhatian. Kehidupan desa yang relatif rendah mobilitas, membuat ayah atau ibu ada saat kami membutuhkan. Sikap ayah yang bersahaja karena kondisi ekonomi, ditopang ibu yang cukup hemat dalam berbelanja. Pendek kata serupiah yang keluar dari kantong, musti sangat diperhitungkan kemanfaatannya. Semua keadaan masa lalu tersimpulkan dengan cara saya sendiri, otomatis membentuk karakter ketika dewasa dan merantau kelak.
Anak dan Keteladanan
Anak butuh figur yang sadar atau tidak akan dijadikan acuan, kemudian mereka akan menyontoh perilaku sang figur. Maka ruang ini semestinya diisi oleh orang tua, karena ibu atau ayah (semestinya) kerap ditemui dalam keseharian. Pada ayah dan ibulah serba memungkinkan,  anak-anak akan berbagi kisah dan kesah. Pada orang tua pula mereka akan mengajak berbicara, mencurahkan perasaan sekaligus meminta pertimbangan.
Ibu Elly Risman Musa seorang praktisi dunia parenting, mengungkapkan bahwa anak-anak adalah peniru ulung. Terutama pada anak usia Balita, menjadikan ayah dan ibu sosok yang dicontoh tindak-tanduknya. Pada situasi ini saya memosisikan sebagai pembelajar, berupaya semaksimal mungkin menjadi teladan yang baik. Sebagai keluarga muslim kami berusaha konsisten, mendirikan sholat lima waktu secara baik. Membiasakan membaca kitab suci setiap hari, berharap anak-anak melihat kemudian mencontoh. Konon nasehat terbaik bukanlah dengan ucapan semata, tapi justru lebih efektif dengan tindakan. Alhamdulillah anak yang kelas empat, menjaga sholatnya bahkan mengajinya sudah al qur'an. Sementara adiknya masih TK A, sudah mulai berlatih membaca Juz Ama.  
-0-o-0- 
Perihal keteladanan saya jadi ingat sebuah buku, "Menjadi Ayah Bintang" karya Neno Warisman. Pada sub judul "Ayah Sejati" terdapat penggalan kisah apik, sangat menginspirasi semangat dan jiwa keayahan saya.
Memetik kisah menggetarkan dalam buku tersebut saya berkesimpulan, seorang anak hebat niscaya lahir dan tumbuh dari ayah dan ibu hebat. Karena pada orang tua yang berperilaku baik akan "tertularkan",  sekaligus menjadi panutan anak-anak dalam menentukan sikap. Keteladanan menjadi kata kunci tidak bisa ditawar, tanpa memandang harta, jabatan dan semua kepemilikan. Siapapun orang-tua dengan profesi apapun, dengan kondisi sosial ekonomi yang bagaimanapun, bukan halangan untuk memberi keteladanan baik pada anak-anak.
ilustrasi dokumen pribadi
 Anak-anak dalam Permasalahan
Sebagai orang tua perasaan saya cukup miris, melihat anak-anak di lingkungan sekitar rumah.  Merasakan dan mendengarnya secara langsung, memberi kesimpulan mereka minim keteladanan. Sungguh saya merasakan pedih di hati, ketika mendengar anak belum genap sepuluh tahun berucap tak pantas. Pernah saat dengan roda dua melintasi sekumpulan anak, terdengar kata (maaf) "Bego" "Songong" "Goblok" "Payah luh" dan kata tak pantas lainnya. kejadian nyata juga pernah saya jumpai saat mengantar anak sekolah, seorang ibu mengumpat dengan kata tak semestinya pada anaknya.
(Maaf) "Dasar otak luh Bego" si ibu ekspresi wajahnya tidak bersahabat.
Sejauh pengetahuan dan keyakinan yang saya yakini, dalam ilmu agama ucapan orang tua laksana doa. Maka orang tua musti banyak belajar, agar tak sembarang berucap menghadapi buah hati.
Pada bilik-bilik kecil di warnet pernah mejumpai, beberapa anak berseragam merah putih sebagian lagi biru putih. Karena saya berada persis di bilik bersebelahan, mendengar obrolan dan celoteh mereka. Saya berkesimpulan mereka mengakses youtube, dan menyaksikan tayangan tidak sesuai usaianya. Situs-situs dewasa tak segan beramai-ramai ditelusuri, sambil cekikikan mereka mellihat gambar tanpa pakaian. Celetukan terdengar mengomentari yang dilihat, tentu dengan kalimat jorok dan tidak pantas. Sementara pada anak-anak usia awal belasan, terlihat mulai menghisap rokok di tempat umum.
Saya sepakat perkembangan tekhnologi tak bisa dihindarkan, masalahnya adalah bagaimana agar tekhnologi menjadi bermanfaat. Satu satunya jalan adalah memakai untuk hal positif, yang mendukung untuk perkembangan pribadi lebih baik.  Pertanyaannya dari mana anak-anak mendapat masukan, tak lain dari orang tua di rumah. 
Sering saya menjumpai pasangan muda mudi, menilik tampilannya dari keluarga berkecukupan. Berdua remaja pria dan perempuan mojok di cafe, tanpa canggung memanggil dengan sebutan "Yang" bersentuhan fisik. Sambil tertawa tak henti bercerita, tangan saling merangkul dan sebagainya. Pada hari libur kisah mirip terjadi di taman, dari wajahnya saya taksir umur belasan. Perilakunya seperti sejoli sedang kasmaran, si pria tak segan mengelus pipi pasangannya.
Kalau mau merunut kejadian serupa masih banyak lagi, membuat saya sebagai orang tua tambah prihatin. Kalau kebetulan kenal biasanya saya tegur dengan halus, tapi tak yakin apakah mereka akan berubah.  Keadaan yang terjadi pasti tidak tiba-tiba, ada benang merah panjang dibelakangnya. Tiba-tiba saya jadi berkesimpulan sendiri, perihal keteladaan orang tua di rumah.  Sebuah cuplikan puisi pernah saya dengar dalam sebuah acara, rasanya relevan dengan keadaan.
Di rumahmu ada pintu dan jendela,
Kau berusaha selalu menutupnya
Agar angin dan badai tak menerpa
Agar buah hati tak disentuhnya

Namun anak-anak akan tiba masa
Menempuh onak kehidupan
Melintasi badai masing-masing
Tumbuh menjadi pribadi mandiri
Situasai di dunia luar rumah sangat tidak terprediksi, maka membangun pondasi mental menjadi cara manjur mempersiapkan anak-anak.  Ketika tiba saat anak-anak lepas dari orang tua,  mereka siap menempuh perjalanan kehidupannya sendiri.
dokumen pribadi

dokumen pribadi

Mengatasi Masalah Anak
Saya pribadi biasanya berbagi pada teman, yang memiliki anak seusia anak saya. Ngobrol tentang cara menangani masalah anak, juga urun saran kalau terjadi masalah keseharian. Kalau ada seminar parenting tak segan datang, ilmu yang didapati tak enggan dibagikan. Meluangkan waktu khusus bersama anak, termasuk menemani jika mereka ingin ke warnet seperti temannya.
Namun tidak semua orang tua bersikap sama, ada yang abai tak mau tahu dan seenaknya. Bisa saja jumlahnya mereka lebih banyak, dibandingkan orang tua yang perhatian. Mungkin upaya saya ibarat setetes air di tengah sahara, mungkin saja efeknya tidak terlalu signifikan.  Namun setidaknya saya memulai yang saya bisa, minimal merubah sikap dari diri sendiri. Merujuk ulasan yang saya paparkan pada artikel ini, saya justru ingin focus pada orang tuanya.
Saya kira cukup menjadikan anak sebagai focus permasalahan, tanpa melihat sekian aspek yang berdiri dibelakangnya. Andai saja ada pihak yang mau merepotkan diri, melakukan kelas parenting dari lingkungan terkecil yaitu RT. Setiap bulan biasanya akan ada arisan untuk ibu-ibu, atau kegiatan kerjabakti bagi bapak bapak. Atau melaui majelis taklim di masjid terdekat, diselipkan pembahasan dengan tema pengasuhan dikaitkan agama. Misalnya saja tenaga sukarelawan parenting dihadirkan, meluangkan satu jam saja dalam kegiatan rutin tersebut. Siapa tahu upaya mulia ini bagai cahaya, dalam gelap pengetahuan dunia pengasuhan. Menurut saya sungguh tak adil terus menuntut sang anak, tanpa meminta orang tua memberi keteladanan. 
Coba kawan's mari kita bandingkan, antara dua strategi ini mana yang mujarab.
Cara pertama ;
"ayo nak segera tidur besok kamu musti bangun pagi" ujar ayah suatu malam.
Keesokan hari si anak benar bangun pagi, sementara ayahnya masih mendengkur. Kok saya gak yakin malam berikutnya si anak akan menurut, ketika dinasehati tidur cepat agar bangun pagi.
Cara kedua ;
Ayah membangunkan anaknya yang masih tidur, ketika pagi mulai menjelang datang. Sang anak pasti lebih termotivasi bangun, melihat ayahnya lebih dulu menyongsong fajar.
Pada cara kedua terdapat keteladanan, tanpa ajakan yang diabaikan sendiri oleh ayah.
Pada ujung artikel ini ingin saya cuplikkan, sebuah puisi abadi tentang anak dari kahlil Gibran.
Kaulah busur, dan anak-anakmulah anak panah yang meluncur
Sang Pemanah Maha Tahu sasaran bidikan keabadian
Dia merentangkanmu dengan kekuasaan-NYA
Hingga anak panah itu melesat, jauh serta cepat

Meliuklah dengan suka cita dalam rentangan tangan Sang Pemanah
Sebab Dia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat
Sebagaimana pula dikasihiNYA busur yang mantap

Menjadi orang tua ibarat sebuah proses pembelajaran panjang, akan menuai hasil kelak ketika tiba masanya. Betapa anak panah (anak-anak) yang melesat jauh serta cepat, berasal dari busur (orang tua) yang kuat dan mantap. (salam)