6 Apr 2019

Asyiknya Makan dalam Gelap di Earth Hour "Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center"


Earth Hour di Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center - dokpri

Melansir data WWF Bangkok, bahwa mengurangi pemakaian listrik hingga 73,34 megawatt selama satu jam, setara dengan pemghematan  41,6 ton karbon dioksida.

Pernah nggak, menikmati makan malam dalam gelap, iya tanpa lampu listrik. Saya pernah dong, pada acara Earth Hour 2019 di Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center.
Memang  sih, musti hati-hati, jangan sampai salah menyuap, satu sendok isi sambal semua –hehehe, makan juga harus pelan, dan akhirnya sekalian saya manfaatkan untuk mind full eating.


Meski gelap-gelapan, tapi saya senang, bisa bergabung dalam acara Earth Hours bersama terman Blogger dari BCC (Bloggercrony Community).
Sejak tahun pertama beroperasi (pertengahan 2015), tradisi memperingati Earth Hour sudah dilakukan Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center.

Kebiasaan positif yang diikuti hampir seluruh warga di dunia ini, sebagai upaya untuk melawan perubahan iklim yang tengah terjadi.
Kegiatan ini sangat bagus, bisa dilakukan mulai dari skup paling kecil, yaitu setiap individu, kemudian menularkan pada orang terdekat dan begitu seterusnya.

Sudah menjadi rahasia umum, perubahan iklim membawa dampak berbahaya, yaitu pada pemanasan global di bumi.
Maka jangan heran, udara siang di Ibukota Jakarta sudah panas, biasanya semakin bertambah panas, dan tidak jarang malam hari tidak kalah panas.
Ibu Duro, Director Sales and Marketing Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center -dokpri

Tema Earth Hour di Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center tahun ini, adalah “Bersinar dalam Gelap sebagai Terang atas Aksi Perubahan Iklim.”
Sebagai pembukaan, Durro Nafisah, selaku Director Sales of Manager, Aston Priority Simatupang Hotel and Confrence Center, menyampaikan dalam sambutannya, bahwa Aston Priority Simatupang Hotel and Confrence Center, sebagai salah satu property milik Archipelago International Indonesia, mendukung Earth Hour bersama 140 hotel lainnya.

Tidak hanya kegiatan tahunan semacam ini saja, Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center, telah melakukan kegiatan lain, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Kami meminimalisir pemakaian plastik” ujar Durro.
------

Sabtu,  30 Maret 2019, pukul 18.30, --   selepas maghrib, di Loby Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center, telah ditata rapi gelas berisi lilin membentuk 60 +
Tidak jauh dari gelas berisi lilin, sudah tersedia perangkat lukis lengkap dengan kanvas kosong, siap digambari maestro seni lukis Betawi Sanardi Adam.

Sanardi Adam, salah satu pelukis Betawi yang berhasil memajang karyanya di galeri nasional maupun internasional, bahkan lukisannya pernah masuk Istana Negara.
Dalam rangka Earth Hour, pria kelahiran 62 tahun lalu ini, akan melukis dengan cat fosfor yaitu cat yang bisa berpendar dalam gelap.

Peringatan Earth Hour, dimulai dengan penampilan adik-adik dari SD 01 Kebagusan, yaitu permainan perkusi, dilanjutkan tarian Yapong dan pembacaan puisi.
Tidak sekedar tampil berpusi lho, adik kelas satu yang membawakan puisi, telah meraih juara dua dalam lomba Puisi tingkat provinsi.

Selanjutnya atraksi Silat yang cukup keren, adik pesilat yang tergabung dalam Perguruan Silat Setia Hati ini, baru saja memenangkan pertandingan pada HUT TMII jakarta.

Menurut Sulamun, Kepala Sekolah SD 01 kebagusan, untuk mengembangkan bakat dan potensi dimiliki anak didik di SD kebagusan, telah diadakan 12 ekstrakulikuler.
ini adalah pengalaman pertama kali tampil di Aston, berharap akan berlanjut pada kerjasama lainnya,” ujarnya.

Dan sebelum lampu dimatikan selama 60 menit, penanda puncak peringatan Earth Hour 2019, kanvas yang tersedia siap untuk dilukis.
Untuk mengawalinya, jajaran management Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center, berkenan menorehkan satu goresan bebas di atas kanvas.
Jajaran management Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center menuangkan goresan di kanvas- dokpri

Kemudian Sanardi Adam, akan melanjutkan goresan-goresan di atas kanvas tersebut, untuk disempurnakan menjadi sebuah lukisan.
Dan bagaimana bentuk lukisan itu?, sembari menunggu sang maestro melukis, pengunjung kembali dihibur dengan nyanyian diiringi perkusi.

Eit’s tunggu dulu, jangan mengira perkusi ala SD 01 Kebagusan, memakai alat musik semacam seniman musik yang kerap dilihat di televisi atau konser musik, ya.
Adik-adik menggunakan perkusi sederhana yaitu ember plastik, Iya, ember yang biasa dipakai untuk menampung air.

Nah, ember plastik dibalik kemudian bagian tengah dililitkan tali untuk cangklongan, jadi bisa dikalungkan ke leher.
Kemudian pantat ember plastik ditabuh, menggunakan stick yang terbuat dari kayu, persis seperti pemain drum band gitu—keren dan kreatif ya.
penampilan SD 01 Kebagusan - dokpri
 
Saya sangat menikmati, ketika adik-adik membawakan lagu “Hujan Gerimis” dipopulerkan seniman legendarsi Betawi (alm) Benyamin Sueb.
E, ujan gerimis aje, Ikan teri diasinin, e jangan menangis aje, yang pergi jangan dipikirin”, saya yakin pas baca bagian ini sambil menyanyi – hehehe.

Tidak hanya dinyanyikan sesuai lirik asli, lagu yang sama dengan musik yang sama juga, liriknya dikreasikan dan dibuat seperti pantun.
Misalnya begini (ini misal ya) “Makan siang jangan sendiri Bang, sambil bawa camilan klepon, Kalau sedang di Simatupang Bang, jangan lupa mampir di Aston ” – hayo, nyanyi lagi kan—hehehe.

Sekira lima belas menit adik-adik tampil, akhirnya lukisan di atas kanvas selesai juga dan saya melihat padu padan warna membentuk karya unik.
Ada Ondel-ondel sebagai ikon Betawi, ada pohon melambangkan udara bersih, perkampungan identik dengan lingkungan, bangunan gedung ciri perkotaan dan matahari simbol kehidupan.

Garis yang telah ditorehkan management Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center, sengaja tidak ditutup dengan garis lain, tetapi dilanjutkan untuk menjadi satu kesatuan dengan lukisan.
Suasana Earth Hour -dokpri

Berikut hasil lukisan Sanardi Adam -dokpri

Menurut Sanardi, total dibutuhkan tujuh warna dicampur membentuk harmoni, dan kuning adalah warna yang mendominasi.
Pemilihan warna kuning bukan tanpa alasan, kuning tanda kecerahan, sebagai harapan akan kehidupan masa depan yang cerah.
Lestarikan Bumiku” tegas Sanardi, ketika saya tanya judul untuk lukisan yang dibuatnya

Selepas rangkaian acara pra Earth Hour yang mengesankan, mulai dinyalakan lilin yang sudah disiapkan di dalam gelas dan ditata di lantai.
Dan pada pukul 19.30 - 20.30 wib, sebagian besar lampu benar dimatikan, sementara pengunjung memanfaatkan cahaya yang ada (lilin,  Hp dsb)

O’ya, Aston Priority Simatupang Hotel and Confrence Center, menyediakan kaos Earth Hour serta pilihan set menu Eart Hour.

------

Asyik kali ya, makan Soto Betawi gelap-gelapan? Itulah yang saya rasakan, ketika menikmati sajian di lantai dua sepanjang Earth Hour berlangsung. 
Kami menggabungkan dua meja makan, dipakai berenam duduk berhadapan, menikmati sesuap demi sesuap makanan di piring.
Instagram BCC 

Selain soto Betawi, saya lebih banyak menyiapkan konsumsi potongan buah, maklum sedang menurunkan berat badan setelah sempat naik karena lalai.
Tapi bener deh, suasana makan malam menjadi asyik, syahdu, saya jadi bernostalgia dengan masa kecil di kampung -- waktu itu listrik belum masuk kampung. 

Spesial Earth Hour 2019, di Aston Priority Simatupang Hotel and Confrence Center menyediakan  pilihan set menu, seperti Soto Betawi, Toge Goreng atau Nasi Uduk dengan Bir Pletok
Tersedia juga menu sehat, yaitu Panache Garden Salad dan Green minty tea dengan harga serba Rp.60.000 ++.

Kalian, yang tahun ini belum bergabung, jaga-jaga saja untuk Earth Hour tahun depan di Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center ya, dijamin seru dan bakal ketagihan.

4 komentar:

  1. Wah iyaa ada efek baik ya mindful eating. Cakeeuppp nangkep sisi lain yaaaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trima kasih mbak Wawa, seneng bisa bergabung di acara BCC

      Hapus
  2. salah satu hal yg masih menjadi tanda tanya bagi saya mengenai peringatan earth hour adalah acara 'perayaan'nya di tempat2 umum. Memang konsumsi listrik saat mati listrik selama 1 jam bisa dihemat. namun bagaimana dengan konsumsi listrik pada saat sebelum dan sesudah jam mati listrik pada acara perayaan tsb?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dihitung penghematannya pas mati saja mas :)

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA