Home

24 Sep 2018

Familia Urban, Ketika Tumbuh Kembang Anak dimulai dari Rumah


Familia Urban by Timah Property, Real Estate Developer - dokpri


Rumah tempat kita berkumpul, Rumah tempat kita berteduh, rumah tempat ibadah kita, rumah adalah cermin jiwa. Nyaman terpelihara, dari panas dan hujan tak besar tapi bersih betah jiwa dan raga.” – Bimbo -

Kalau anda generasi 80-an – sambil nunjuk diri sendiri, hehehe--, bisa jadi membaca paragraf awal di atas sambil bersenandung.
Lagu berjudul “Rumah” yang dibawakan group musik Bimbo, pada masanya kerap muncul di layar TVRI.
Saat itu saya masih berseragam merah hati putih, sebatas menikmati melody tidak terlalu paham makna liriknya.

Setelah masa jauh berlalu, saya berkeluarga dan memiliki buah hati. Rumah menjadi kebutuhan utama, untuk membangun keluarga diidam-idamkan. Memutar ulang lagu ‘Rumah’ dari Bimbo – melalui youtube--, barulah saya bisa meresapi lirik yang dalam dan mengena dari lagu ini.

Bahwa rumah, menjadi pondasi dalam membangun karakter anak, sangatlah saya amini. Bahwa rumah adalah cikal bakal dari tumbuh kembang anak, -- apalagi ini—sejauh ini sudah saya alami dan rasakan.

***
Acara “Indonesia Property Expo”, yang diadakan rutin di JCC Senayan Jakarta, selalu padat pengunjung. Hal ini menunjukkan, bahwa kebutuhan rumah tidak akan pernah ada habisnya.

Seperti Sabtu ini (22/9’18), saya berkesempatan datang di booth Timah Property – Real Estate Developer. Timah Property hadir dengan Proyek “Familia Urban”, yang berada di kawasan hunian di daerah Timur Jakarta.

Berada di atas lahan seluas 176 hektare, Familia Urban saat ini focus pada pengembangan 4,4 hektare (dibangun hunian type 30/60 (200 unit) dan type 35/70 (105 unit)).
Untuk menuju lokasi hunian ini, terdapat beberapa pilihan akses TOL yaitu Pintu Tol Jatiasih, Bekasi Barat, Bekasi Timur dan Tambun.

Spesial di Pameran Indonesia Property Expo 2018, Familia Urban juga menggelar “Parenting Talk Show- Pengaruh Tempat Tinggal Terhadap Tumbuh Kembang Anak.”
Menghadirkan narasumber, Reynitta Poerwito, Bach. Of Psych., M.Psi, Psikolog Klinis Eka Hospital BSD, ada juga Zata Ligouw, Editor In-Chief Lolamagz.id serta sang pemilik gawe, Teguh Suhanta, Manager Realty Familia Urban.
(insert Teguh Suhanta)  Reynitta Poerwito,  Zata Ligouw - dokpri

Menurut Reynitta, Seorang anak bisa rentan terhadap stres, terdapat faktor lingkungan yang berperan. Menjadi tugas orang tua/ pegasuh/ pendidik, menyediakan lingkungan yang positif. Sehingga dapat menunjang perkembangan anak, sebagai upaya untuk menghindari pengaruh lingkungan negatif yang dapat merusak atau menghambat perkembangan potensi anak.

Membiarkan anak bermain di luar ruang, diyakini bisa meningkatkan motivasi dalam belajar. Membangun rasa percaya diri dalam bersosialisasi, sekaligus melatih sensor motorik.

Hunian yang menawarkan anak ruang gerak yang luas dan banyak hal yang dapat dieksplorasi, akan sangat membantu anak dalam mencapai tumbuh kembang yang optimal,” ujar Reynitta.

Hal ini juga disepakati Zata Ligouw, yang lebih memilih hunian jenis rumah tapak. Ibu tiga anak – dua diantaranya sudah remaja—ini, merasakan menapak di tanah membuat merasa lebih hidup dan lebih aktif.

(Pasti berbeda kalau memilih tinggal di Apartment, memiliki lahan terbuka yang relatif terbatas dan selebihnya dipenuhi bangunan beton. Penghuni punya dunia sendiri di kotak (baca kamar) tertutup, pada saat keluar pintu yang ditemui adalah lorong).

beraktifitas fisik di ruang terbuka, otomatis kemampuan motorik kasarnya juga akan berkembang lebih cepat,” jelas Zata.

Dalam pola asuh, Zata menerapkan pola komunikasi berbeda. Pada si bungsu (jelang delapan tahun), peran ibu lebih dominan. Sementara pada anak yang remaja, mulai diberi ruang untuk memilih, meski ada peran orang tua untuk mengarahkan.

Pengaruh lingkungan juga dirasakan zata, ketika masih tinggal di rumah lama dengan anak di sekitar rumah suka bicara kasar, akibatnya anak-anak menjadi terpengaruh.

Setelah akhirnya bisa pindah ke rumah dengan lingkungan yang lebih baik, otomatis anak-anak juga terpengaruh menjadi lebih baik.
Teguh Suhanta sedang menyampaikan pemaparan - dokpri

Nah, Familia Urban mempersembahkan hunian idaman, yang menyatu dengan alam dengan fasilitas ruang terbuka hijau, jalur pedestrian, halaman untuk anak beraktivitas fisik serta bersosialisasi antar penghuni.

Siapapun pasti sepakat, bahwa rumah pasti berafiliasi dengan lingkungan. Karakter anak terbentuk, kombinasi dari dalam rumah dan lingkungan tempatnya bersosialisasi.

Menurut Teguh Suhanta, telah disediakan fasilitas umum di Familia Urban, seperti mushola, sarana olah raga/ jogging track, dengan sistem keamanan 24 jam. CCTV saat ini dibangun bertahap, yaitu di kluster Gayatri, Ganesha dan Dharmawangsa.

Terkait dengan tumbuh kembang anak, Familia Urban menawarkan konsep “Green Space” dan “Walkable Neighbourhood.”

Saya jadi membayangkan pepohonan bertumbuh, selain sebagai upaya penghijauan, sekaligus berfungsi untuk menjaga kualitas udara. Anak-anak bermain dengan riang, sekaligus bersosialisasi dengan teman sebaya.

Sementara untuk konsep Walkable Neighbourhood, diwakili dengan banyaknya pedestrian dan brand gang. Sehingga penghuni dapat melakukan banyak aktivitas berjalan kaki, memungkinkan untuk bersosialisasi.   

Selain kawasan hunian, di Familia Urban sedang dikembangkan, Residential 28%, CBD (Central Bussines Distrik) 11%, Fasum/Fasos 3%, Greenery 11%, Ruko 5 %, Pond 9%, Main Boulevard 11%, Jalan Kawasan 22%.

Mumpung masih pameran, silakan datang ada promo seperti cashback, pengurangan suku bunga, biaya akad dikurangi, dan promo lainnya,” jelas Teguh.

Stand Timah Property ada di Hall B no 39-40, JCC “Indonesia Propery Expo” yang digelar tanggal 22-30 September 2018.

***
 
Familia Urban - dokpri
Lingkungan hidup yang terawat rapi, serasi rumah dan pekarangan lingkungan hidup yang baik idaman kita semua- Rumah yang indah belum tentu yang mewah, rumah yang baik yang asri dan harmoni” Bimbo

Pada reffrain lagu Rumah, saya teringat sabda Rasulullah SAW, tentang empat konsep kehidupan yang bahagia, yaitu : Istri solihah (dan suami yang soleh), Rumah yang nyaman, tetangga (lingkungan) yang baik dan kendaraan yang nyaman.

“Rumah yang nyaman” dan “Tetangga (lingkungan)”, memang menjadi konsep kebahagiaan manusia. Tapi nyaman dan baik, tidak selalu berkorelasi dengan luas, mewah, serba ada, tapi lebih pada pengelolaan dan penyikapan.

4 komentar:

  1. Jannati baiti ya kang. Pokoknya rumah itu jadi tempat segala hal tercurah. Lingkungan yang mendukung pun akan senang anak-anak bermain dan bertumbuh seiring zaman. Familia Urban peduli hal ini, selain mengembangkam hunian, tumbuh kembang anak pun dilakukan. Salute!

    BalasHapus
  2. Ngomong2 familia urban dah jd belom ya? Tahun kmrn kesana masih berupa lahan kosong gtu kaks..

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA