Home

16 Jan 2024

Relaksasi dan Mindful Eating untuk Diet

Relaksasi berasal dari kata Rileks atau santai, adalah kegiatan untuk melepas ketegangan. Relaksasi bisa dengan berbagai cara, misalnya olah raga, menonton TV, membaca buku, rekreasi, bernyanyi, dan lain sebagainya.

Tujuan relaksasi adalah menghilangkan pikiran yang kacau, akibat ketidakberdayaan seseorang mengendalikan ego yang dimiliki. Goalnya adalah mempermudah seseorang, mengontrol diri dan memberi kesehatan bagi tubunya. 

Setiap orang bisa memraktekan relaksasi, dalam menghadapi kejadian di keseharian. Coba saja saat ada pemicu, baik omongan atau kondisi yang mengundang kemarahan. Kalian bisa melonggarkan pikiran, berpikir jauh mengenai dampak kemarahan sesaat.

Dengan demikian, biasanya amarah sedikit mereda. Keadaan demikian musti dilanjutkan, agar rasa emosi terus mereda. Kita bisa memegang kontrol, atas amarah dan atau ego pribadi.

Lazimnya kemarahan, akan melahirkan penyesalan. Apalagi setelah mendapati reaksi, dari sikap teman yang dulunya  akrab tiba-tiba menjauh. Setelah benda yang dibeli dengan harga mahal, telah hancur saat emosi memuncak.

----

Saya beruntung, pernah mengikuti kelas Meet The Expert bersama lightHOUSE Indonesia  berkolaborasi dengan Liputan 6. Menghadrikan Citra selaku narasumber tunggal, kemudian mengajak peserta praktek relaksasi.

Menurut narsum, metode dasar ralaksasi adalah proses melawan efek otonomis yang menyertai kecemasan dan ketegangan, sehingga akan menimbulkan counter conditioning. Adalah merubah perilaku  yang tidak diharapkan menjadi perilaku yang diharapkan dengan menggunakan asosiasi positif terhadap stimulus.

Saya mempraktekan mengubah mindset tentang diet, misalnya saat dihadapkan makanan favorit. Yang biasanya nafsu makan melonjak melihat makanan kesukaan, maka saya coba redam "emosi" menyantap ludes makanan.

Ya, emosi sangat perlu dilatih, dimulai dari menghadapi stimulus yang kecil. Ibarat kata akan lebih mudah memadamkan lilin, dibanding memadamkan api dalam wujud obor.

Relaksasi sangat membantu meningkatkan kesehatan, memperlancar metabolisme tubuh, laju denyut jantung, peredaran darah dan mengatasi berbagai problem penyakit. Mendorong racun dan kotoran keluar dari dalam tubuh.

Relaksasi juga meningkatkan tingkat agrititas dan perilaku buruk, akibat stress seperti konsumsi alkohol dan obat terlarang. Menurunkan tingkat egosentris, sehingga hubungan intrapersonal atau interpersonal semakin lancar.

Relaksasi membantu meningkatkan kecerdasan pada anak, meliputi karakter kognitis, matematis, logis, karakter afektif, relational, kreatif dan emosional. Meningkatkan rasa harga diri dan keyakinan diri, meraih kedamaian dan keseimbangan emotional yang tinggi

Relaksasi bisa dilakukan secara sederhana, mula-mula memejamkan mata, menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya sampai udara di paru terasa habis. Agar lebih efektif, bisa dibantu dengan alunan musik menenangkan.

 


Konsep Mindful Eating sendiri telah diuji secara klinis, sebagai metode makan yang ideal untuk tubuh. Kuncinya adalah focus dan sadar pada momen dialami, yakni merasakan yang dialami tubuh, menyadari yang dimakan, mulai dari rasa, aroma, tekstur, hingga warnanya.

Mindful eating dapat menimbulkan rasa kenyang dan puas terhadap makanan yang dinikmati. Tapi satu kata kuncinya, harus jujur pada diri sendiri. Mindfull eating yang diterapkan, sangat membantu mengatasi obestitas.

Dan kita bisa mengaplikasikan untuk hal diluar makan, misalnya mindful learning, mindful working, mindful networking, dan yang lebih luas. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA