6 Feb 2022

Peringatan Hari Gizi Nasional 2022

 

Indonesia, belum sepenuhnya terbebas dari masalah gizi kurang, stunting, dan obesitas. Melansir Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, bahwa prevalensi stunting sebesar 24,4%. Sementara data Riskesdas 2018, prevalensi obesitas pada Balita sebanyak 3,8% dan obesitas usia 18 tahun ke atas sebesar 21,8%.

Pemerintah melalui Kementrian Kesehatan, melakukan segenap upaya strategis guna mencegah dan mengatasi masalah gizi. Guna mencegah stunting, remaja putri dan calon ibu dianjurkan melakukan deteksi dini. Kemudian melakukan pemantauan, pertumbuhan, dan perkembangan secara rutin di Posyandu.

Saya merasa beruntung, bisa bergabung di kegauatan webinar yang diadakan Kemenkes dalam rangka Hari Gizi Nasional 2022. Tema yang diangkat adalah “Cegah Stunting Selalu Penting”.    

----

Kalau pada rentang 80 – 90an, kita akrab dengan istilah 4 Sehat 5 Sempurna. Maka di masa sekarang dikenal istilah “Isi Piringku”, kemudian kita dicerahkan dengan kandungan gizi seimbang. Ya, kandungan gizi seimbang sangat penting untuk ibu hamil. Karena gizi yang dikonsumsi sang ibu akan diserap janin, kemudian membantu meminimalisir terjadinya stunting.

Kandungan gizi seimbang, dapat membantu pembentukan kolagen untuk kebutuhan tulang rawan. Ibu hamil sangat dianjurkan, mengonsumsi ikan minimal 4 kali seminggu (porsi min 75-100 gram), 1-2  butir telur/ hari, susu, pangan hewani, dan lauk pauk. Pemenuhan gizi setelah bayi lahir, yaitu dengan pemberian ASI (0- 24 bulan—ASI eksklusif 6 bulan) dan dilanjutkan MPASI makanan lumat (6-9 bulan), MPASI makanan lembek ( 9-12 bulan), usia 12-24 bulan diberi makanan keluarga.

Menyoal pangan gizi seimbang, Kemenkes melalui Permenkes nomor 41 tahun 2014, memberi panduan.

  • Makan pagi ; makanan pokok 1 porsi , lauk hewani 1/2 porsi, lauk nabati 1/2 porsi, sayur 1 porsi, buah 1 porsi, gula 1 porsi, lemak 1 porsi, dan air putih/ mineral 2 porsi.
  • Makan selingan pagi ; makanan pokok 1/2 porsi, buah 1 porsi, dan air minum 1 porsi.
  • Makan siang ; makanan pokok 1 porsi, lauk hewani 1/2 porsi, lauk nabati 1/2 porsi, sayur 2 porsi, buah 1 porsi, lemak 2 porsi, dan air putih 2 porsi.
  • Makanan selingan siang ; makanan pokok ½ porsi, gula 1 porsi, air putih 1 porsi.
  • Makan malam ; makanan pokok 1 porsi, lauk hewani 1/2 porsi, lauk nabati 1/2 porsi, sayur 1 porsi, buah 1 porsi, lemak 1 porsi, susu 1 porsi, air minum 2 porsi.

Sumber lebih lengkap SINI  

 

Balita musti diperhatikan berat badannya, bayi minimal di atas 2,5 kg dengan panjang badan di atas 47 cm. Indikasi stunting bisa diketahui, apabila bayi berkali-kali diare. Maka sebaiknya segera diperiksakan ke dokter, agar bisa segera diatasi.

 

----

 

Siapa yang setuju pepatah “badan subur tanda makmur”?

Berat badan saya pernah mencapai satu kuintal, dan saya mendapati diri ini sakit. Bahwa gemuk, ternyata justru rentan dihinggapi sakit ini dan itu. Gangguan kesehatan masyarakat Indonesia, selain stunting juga obesitas atau kegemukan.

Soal obesitas bukan melulu karena kurang makanan atau aktivitas fisik saja. Pada orang dewasa atau remaja, kegemukan bisa disebabkan stres sebagai pemicu inflamasi yang mengakibatkan penumpukan lemak. Obesitas juga bisa disebabkan, karena meningkatnya hormon ghrelin jadi pembawaannya lapar.

 

Obesitas dalam jangka panjang, dapat menimbulkan dampak pada gangguan metabolik yang meningkatkan risiko individu obesitas, diabetes, stroke, dan jantung. Maka gizi seimbang, sebagai solusi menurunkan stunting dan mencegah angka obesitas naik.

Gizi seimbang berlaku untuk semua kelompok umur, dilakukan dengan mengkonsumsi aneka ragam makanan. Kemudian menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, mempertahankan berat badan normal, dan melakukan aktivitas fisik di semua kelompok umur.

 

---

 

Sehat bisa mahal bisa murah, semua tergantung sudut pandang setiap orang. Bagi yang terbiasa menerapkan gaya hidup sehat, bisa saja mendapatkan badan sehat dengan murah. Tetapi bagi yang sudah jatuh sakit, membutuhkan biaya mahal untuk mendapatkan kembali kesehatan.

Maka peringatan Hari Kesehatan Nasional 2022, sebaiknya dijadikan tonggak atau pengingat bagi setiap orang. Bahwa yang bertanggung jawab terhadap kesehatan, adalah diri sendiri. Bisa dimulai dari memperhatikan asupan, serta kebiasaan sehari-hari.

 

Semoga bermanfaat.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA