Home

2 Agu 2016

Adakah Hubungan Penyakit Jantung dengan Bobot Tubuh [Belajar dari Mike Mohede]

Minggu tanggal 31 Juli 2016, dunia musik tanah air dikejutkan dengan berita duka. Penyanyi bersuara emas Mike Mohede, meninggal dalam usia 33 tahun.
Kabar yang beredar di media, Mike meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung. Amin Yudhayani, Ibunda Mike mengungkapkan bahwa beberapa bulan terakhir Mike begitu menjaga berat tubuhnya.  Mengikuti program diet, minum multivitamin, dan melakukan berbagai hal untuk menjaga kesehatan tubuhnya.
Mike Mohede dalam sebuah acara - dokumentasi pribadi
Mike juga dikabarkan sangat rutin berolahraga akhir-akhir ini, semua itu dilakukan demi membuatnya tetap sehat. Namun maut berkata lain, serangan jantung justru membuat Mike berhenti melantunkan suara emasnya di Bumi.

Apakah hidup sehat dan berolah raga menjamin bebas serangan jantung?
dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt, selaku pendiri klinik lightHOUSE Indonesia, memberi pernyataan pers "Olahraga membuat jantung terlatih untuk memompa darah, sekaligus membuat pembuluh darah elastis, jadi bisa mengembang mengecil (kontraksi-dilatasi) sesuai dengan olahraga yang dilakukan. Bukan cuma otot saja yang dilatih. Tapi pembuluh darah juga dilatih. Ini menghindari hipertensi yg disebabkan karena pembuluh darah kaku. Aliran darah juga akan lancar mengalir ke semua organ tubuh".
Sebagai pakar bariatrik, yaitu cabang ilmu kedokteran yang menangani penyebab, pencegahan, dan pengobatan obesitas secara menyeluruh, meliputi pengaturan pola makan, olahraga, perubahan gaya hidup dengan pendekatan terapi perilaku, dr. Grace menambahkan, "tidak ada jaminan pasti untuk penyakit jantung. Makan dijaga apakah jaminan? Makan ngaco apakah jaminan sakit jantung?"


Sick fat disease
Timbunan lemak memiliki banyak fungsi, misalnya menghangatkan tubuh, cadangan makanan, membantu memproduksi hormon, meregulasi nafsu makan dan metabolisme tubuh. Namun, kadang lemak perut sebelah dalam terjangkiti sick fat disease atau adiposopathy yang akhirnya sel lemak tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya” tambah dr. Grace.
Sel lemak sebelah dalam malah memproduksi hormon dan protein, membuat pembuluh darah jadi kaku, tubuh jadi resisten terhadap gula darah, kolesterol tak terkontrol dalam darah, tidak dapat memproses asam urat dengan baik, dan sebagainya.
Ini membuat tidak selamanya orang gemuk bisa saja tampak sehat, dan yang tidak gemuk bisa saja terkena adiposopathy. Adiposopathy ini belum diketahui penyebabnya.
Lalu apakah orang yang berdiet memiliki jaminan sehat?
“Tergantung, Berdiet juga bukan jaminan bebas serangan jantung karena serangan jantung dipengaruhi pola hidup yang biasanya disebabkan oleh timbunan plak dalam pembuluh darah,” jelas dr. Grace, "setidaknya sudah ada usaha yang dilakukan untuk menghindari penyakit mematikan seperti yang diderita Mike Mohede".
Menurut dr. Grace, pembuluh darah kita tiap hari sibuk dilalui oleh sel darah, nutrisi dan, zat-zat lain. Seperti pipa air, pembuluh darah ini butuh maintenance karena setiap hari pasti ada kerusakan. “Kerusakan pada pembuluh darah terjadi terutama si manusia makan banyak gula atau tepung. Bila dilihat oleh mikroskop bentuknya tajam seperti kerikil yang membuat banyak baret di pembuluh darah” tambahnya.

Plak yang menyumbat
Lebih lanjut dr. Grace menggambarkan, baret ini akan ditambal oleh tubuh dengan bahan utama seperti trombosit dan kolesterol. Kolesterol ini dibawa oleh HDL dan LDL. LDL membawa kolesterol dari hati ke bagian yg butuh ditambal yang terkadang saking banyaknya sampai membentuk gundukan. Sedangkan HDL membawa kolesterol dari bagian yang ditambal ke hati sehingga membuat tambalan jadi mulus, dan bebas gundukan.
“Makan banyak daging merah berlemak, jerohan, santan, mentega akan membuat LDL tambah banyak, sehingga resiko gundukan lebih tinggi. Yang ditakutkan adalah gundukan ini akhirnya lepas, terbawa arus dan menyumbat pembuluh darah kecil,” ujar dr. Grace. "Misalnya, pembuluh darah yg menempel pada jantung (pembuluh koroner) dan otak".
Gundukan ini disebut plak. Menurutnya, plak ini tidak bisa hilang begitu saja meskipun sudah mulai hidup sehat. “Maka dari itu kita harus melakukan olahraga karena olahraga dapat membantu membuat pembuluh darah menjadi tidak kaku, sehingga agak lebih lebar. Bila ada gundukan pun arus darah bisa sedikit lebih bebas,” ajak dr. Grace. Lalu,

Kapan plak yang menyumbat terbawa arus?
Tidak ada yang tahu. Mungkin saja ini yang dialami oleh Mike sehingga menjadi penyebab kematiannya. (salam)

9 komentar:

  1. Aduuhh.. aku termasuk salah satu org penggemar makanan berlemak tuh.. tapi mulai sekarang aku udah kurangi sih. Jadi makan dikala benar2 ingin aja. Krn ngebayanginnya ada penumpukan lemak jadi menyeramkan :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya tuh setelah tahu tentang pelemakan, langsung termotivasi diet mbak :)
      say sudah turun 6 kg sekarang

      Hapus
  2. Diet nya gmn pak, bs turun 6kg?

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya pernah datang dan konsultasi ke Klinik lightHOUSE (untuk menangani obesitas)
      kemudian saya praktekkan.
      saya tulis pengalaman tsb (waktu itu baru turun 5kg) seminggu lalu sdh 6 kg
      Sekarang saya belum timbang lagi
      Berikut artikelnya ; http://sapa-ku.blogspot.co.id/2016/07/program-lighthouse-indonesia-solusi.html

      Hapus
  3. aku jarang olah raga nih...
    jadi harus mulai lagi...tapi mmg disesuaikan dg usia
    tengkyuh artikelnya mas....berguna banget

    BalasHapus
  4. Sejak punya anak saya jarang olahraga, makan tambah banyak karena kadang anak makan nggak habis saya yang ngabisin. Pernah nyaris tembus 90 kg, padahal tinggi cuma 170-an. Pengen turun 25-30 kg, biar seperti jaman bujang.

    Btw, Mas Agung bisa turun 6 kg gimana caranya? Dan itu berapa lama turun segitu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya pernah datang dan konsultasi ke Klinik lightHOUSE (untuk menangani obesitas)
      kemudian saya praktekkan.
      saya tulis pengalaman tsb (waktu itu baru turun 5kg) seminggu lalu sdh 6 kg
      Sekarang saya belum timbang lagi
      Berikut artikelnya ; http://sapa-ku.blogspot.co.id/2016/07/program-lighthouse-indonesia-solusi.html

      Hapus
  5. Aduuhh emang ngeri ya kalau udah bicara si silent killer

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA