17 Jun 2016

Solusi Masak Praktis Saat Berbuka & Sahur

Box Black Garlic - dokumentasi pribadi
Jelang ashar di bulan Ramadhan, adalah saat sibuk bagi ibu rumah tangga menyiapkan menu berbuka. Jam genting mendekat berbuka, biasanya badan lemas tenaga tinggal sisa-sisa. Bisa dibayangkan saat energi mulai habis, siapapun pasti enggan berpikir berat.
"Ayah, ntar mau buka pake apa?" tanya istri bersiap masak
"sudah beli makanan jadi saja" usul saya
Sebagai suami ada rasa iba, melihat istri repot memasak di dapur. Belum lagi kalau di tengah-tengah, ada saja bumbu atau bahan lain yang kelupaan dibeli. Alhasil masakan jadi kurang lengkap, tentu harus disiasati dengan mengganti dengan bahan lain.
Beli di warung tak terjamin juga lo kebersihan, kebetulan istri pernah mendapati hal tak mengenakkan. Ibu penjual di warteg, tak mencuci cabe saat akan membuat sambal. Kala itu istri melihat sendiri, cabe dari plastik langsung dituang saja.
Kesibukan di dapur, terjadi lagi pada dini hari mempersiapkan makan sahur. Bangun tidur wajah masih ada aroma bantal, di sisi lain ada kewajiban masak makanan. pasti bukan perjuangan ringan, masak sembari menahan kantuk.
Eit's tunggu dulu !
Ada Black Garlic,  solusi memasak sehat dijamin NO PORK ! NO MSG ! NO PRESERVATIVE ! 
Memasak menjadi praktis dan mudah, semua bahan dan bumbu sudah disiapkan team Black Garlic (BG). Setiap minggu anda bisa memilih ragam menu istimewa, yang dipersembahkan oleh Pakar Kuliner ternama William Wongso.
Seluruh bahan baku masakan sudah ditakar, kemudian dibungkus dengan bersih dan hygenis.  Dikemas dalam box berpendingin, untuk menjaga kesegaran bahan baku.
-00-
Minggu pertama bulan Ramadhan, keluarga kami memesan dua paket menu special. Pertama Daging Sapi Kawedanan dengan Tumis Toge, kedua Gulai Terjun dengan Tumis Ati Ampela.
Istri semula tak yakin, bisa memasak menu dengan aneka bumbu yang tak dihapalnya. Berangkat dari rasa penasaran, tak mengurungkan niat memesan dua menu tersebut.
Ketika order kami sampai di tangan, melihat tampilan paket BG sangat meyakinkan konsumen. Baik dari sisi kebersihan, apalagi keamanan bahan makanan terkesan mutlak sebagai jaminan. Kardus pada bagian luar, melapisi box berbahan sterofoam di dalamnya. Packaging seperti kami saksikan sendiri, kecil kemungkinan bahan di dalamnya terkontaminasi udara di luar box.
Bahan menu "Daging Sapi Kawedanan" dan "Tumis Toge" lengkap dengan bumbu-bumbu (dokumentasi pribadi)
Tak sabar istri membukanya, ingin menyimpan semua bahan dalam lemari es. Semua bahan dibungkus plastik, khusus daging dibungkus dengan cara vacum (kedap udara). Sungguh detil dan memudahkan istri, bumbu sudah siap pakai tak perlu diulek lagi.
"Bawang, cabe, kecap  sudah ditakar pas" gumam istri
Terselip kertas lembar panduan, berisi langkah-langkah memasak. Bahan mana yang harus dieksekusi lebih dulu, kemudian bumbu mana yang harus dicampurkan.
Jarum pendek mendekati angka lima, ibadah puasa baru masuk hari ketiga. Istri bersiap bak chef profesional, memasak menu BG yang sudah dipesan. Semua bahan dikeluarkan dari bungkus, mulailah Daging sapi Kawedanan dan Tumis Toge dimasak.
Satu persatu langkah diikuti, saat masak ketakjuban istri semakin membulat saja.
"Wah, dagingnya sudah empuk" ujar istri
Artinya tak perlu proses dari awal,  utamanya untuk mengempukkan daging. Semua bahan BG benar-benar siap masak, begitu sampai di konsumen. Sementara untuk tingkat kepedasan, istri punya takaran sendiri. Tiga cabe yang tersedia dikurangi satu, pada dasarnya kami memang kurang suka terlalu pedas. Sungguh serba praktis dan tidak ribet, tai tetap sehat tidak seperti masakan instant lainnya.
-TARAAAAA-
Dua menu BG siap menemani berbuka puasa, dimasak  hanya dengan sekitar tigapuluh menit. Waktu setengah jam, terbilang singkat untuk masakan yang menurut istri tak mudah mengolahnya. Melihat tampilan sungguh meyakinkan, tak sabar segera menikmati
Adzan maghrib berkumandang, kami sekeluarga menyegerakan berbuka puasa. Pertama minum beberapa teguk air, tak langsung santap makanan berat. Kebiasaan ini kami terapkan, makan nasi setelah sholat maghrib. Hal ini cukup efektif, agar menikmati makanan utama bisa santai karena sudah sholat.
Menu berbuka puasa siap disantap (dokumentasi pribadi)
Benar saja, lidah ini tidak bisa berbohong !
Daging Sapi Kawedanan yang kami santap, begitu nikmat dan menggoda selera makan. Bagaimana tidak, serat daging sapi begitu mudah terurai. Anak-anak begitu lahap makan, apalagi si kecil yang kelas TK baru berlatih puasa.
"Bunda hanya menambah garam dan gula secukupnya" jelas istri
BG sungguh sebagai solusi, terlebih bagi anda wanita karir yang sibuk tak punya waktu masak. Apalagi bulan puasa seperti sekarang, sangat menghemat tenaga tak menyita waktu istirahat. (salam) 

14 Jun 2016

Netizen Peduli Perubahan Iklim

Menteri Lingkungan Hidaup & Kehutanan, Dr. Ir Siti Nurbaya Bakar, M.Sc.(dokumentasi pribadi)
Sejak tahun 1990 para ilmuwan sepakat, bahwa pemanasan global adalah ancaman terbesar abad XX1. Prediksi ini tentu bukan sembarangan, kini sudah mulai kita rasakan. Contoh paling nyata dan sedang kita hadapi, adalah hujan turun tidak lagi pada hitungan musim. Bulan juni yang sedang berjalan di negara tropis ini, tak serta merta dibarengi cuaca panas.
Dalam sebuah koran nasional terkabar, bahwa Indonesia saat ini mengalami kemarau basah. Artinya hujan masih tetap hadir, tak peduli musimnya sudah selesai. Kalau orang Jawa di daerah saya, sering memberi julukan "Salah Mongso" (salah masa).
Apa yang kita saksikan dan rasakan, adalah akumulasi dari sebuah dampak yang cukup kompleks. Pembakaran hutan marak terjadi, bahkan beberapa saat lalu kita impor asap ke negara tetangga. Belum lagi akibat dari meningkatnya penjualan kendaraan bermotor, ditengarai sebagai salah satu penyumbang polusi udara ibukota.
Lapisan ozon perlahan tapi pasti akan lubang, sinar matahari yang jatuh ke bumi tak lagi punya filter. Bumi semakin panas, tentu berpengaruh pada kehidupan manusia. Akibat pencemaran udara pula, menyebabkan selimut atmosheric 37% lebih tebal dari sebelumnya.
Upaya penyelamatan tengah dilakukan, dengan diadakan "Confrence of Parties (COP 21) in Paris pada Desember 2015. Lintas negara berkomitmen, membuat kesepakatan penanganan iklim international yang baru. Hal ini sebagai tindak lanjut, atas kesimpulan U.N Framework Convencion on Climate Change (UNFCCC)
Sebagai persiapan, setiap negara membuat persetujuan outline post hingga tahun 2020. Kemudian ditindaklanjuti dengan aksi, berdasar kesepakatan Internasional yang baru dibawah arahan Intended Nationally Determined Contributions (INDCs).
INDCs sebagai dasar, bagi komunikasi setiap negara international. Untuk menentukan kebijakan, terkait perubahan iklim yang terjadi di setiap negara. INDCs akan mampu mencermikan ambisi setiap negara mengurangi emisi, mempertimbangkan keadaan dalam negri dalam kemampuan menganggulangi.
Sebagai Netizen, kita bisa berartisipasi dengan menyebarkan ajakan mengatasi keadaan yang sedang berlangsung. Dengan membuat statusatau informasi  di medsos, menggunakan Hastag #SelamatkanBumi. Siapapun harus peduli, ikut bergandengan tangan demi menciptakan iklim yang sehat.
Budaya membuang sampah pada tempatnya harus digalakkan (dokumentasi pribadi)
Melakukan dari hal kecil yang positif, sembari "menularkan" pada orang terdekat di sekitar. Seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak membakar kotoran sembarangan. Mengurangi penggunaan plastik, menghemat penggunaan kertas. Bepergian dengan menggunakan public transportation, memilih konsumsi kendaraan dengan BBM yang bebas timbal.
Anda bisa teruskan sendiri, hal apa yang bisa dilakukan demi kebaikan bersama. Kalau saja hal kecil dilakukan kontinyu dan disebarkan, perlahan tapi pasti akan menjadi sebuah gerakan besar. Kalau sudah menjadi sebuah gerakan, tentu akan menjadi sebuah budaya.
Siapa yang diuntungkan?

Kita semua masyarakat yang menikmati, udara bersih bebas pencemaran. Saatnya kita mulai dari sekarang, yuk sebarkan #SelamatkanBumi (salam) 

Pengaruh Puasa Terhadap Fungsi Kerja Otak

Mayapada Hospital di Lebak Bulus (dokumentasi pribadi)
Bulan puasa adalah bulan ampunan, saat menahan kesia-siaan mulai imsyak hingga bedug maghrib tiba. Tapi apakah setelah maghrib, artinya bebas mengkonsumsi makanan sesukanya?
Banyak makna dibalik ibadah puasa, pasti tak sekedar menahan makan/minum hingga kumandang adzan maghrib saja. Selain sekedar menahan lapar dahaga saja, ada tantangan lain seperti menahan pandangan, pendengaran juga segala niat tak baik demi perbaikan kualitas diri.
Berlangsungnya budaya ngabuburit, tanpa disadari (kadang) membuat konsumsi makanan semakin meningkat. Bagaimana tidak, bubur sumsum, kolak, es buah  dan aneka makanan manis saban hari dinikmati. Padahal kalau saja mau mau membuka mata, makanan manis sebenarnya pemicu naiknya gula darah.
Kalau pola makan justru tak bagus, tentu dampaknya bisa fatal. Puasa yang seharusnya menyehatkan, jadi sebaliknya akibat tak tahu ilmunya.
Masih diminggu pertama Ramadhan 1437 H, Mayapada Hospital Group menyelenggarakan Healthtalk dan Buka Puasa Bersama. Jurnalis dan Blogger diundang secara khusus, dalam acara yang mengetengahkan tema "Mempertahankan Fungsi Kerja Otak yang Optimal Selama Berpuasa".
Bapak Jonathan Taher selaku Chairman of Mayapada Healthcare Group,  dalam sambutannya mengungkapkan,"Team dari Mayapada Hospital ingin mendekat pada teman-teman media dan blogger, untuk mengabarkan upadate tentang Mayapada Hospital  utamanya yang ada di Lebak Bulus yang baru opening beberapa bulan lalu".
Hujan di luar Hotel Faimont tempat acara Healthtalk, terpaksa acara sedikit molor karena belum semua peserta datang. Setelah kumandang adzan terdengar, kami membatalkan puasa, sholat maghrib baru masuk acara inti.
Narasumber tunggal adalah Dr. Roeslan Yusni Hasan Sp. Bs, beliau Dokter Spesialis Penyakit Syaraf, Mayapada Hospital Tangerang.
"Kebiasaan kurang baik  sebagian masyarakat, adalah usai sahur dan sholat subuh dilanjutkan tidur lagi satu dua jam. Energi yang seharusnya siap dipakai, justru digunakan untuk tidur (apalagi nyenyak) yang berarti membuang energi. Maka kerap kita lihat ketika jam 12 siang,  orang  berpuasa banyak yang  kehabisan energi" Dr. Roeslan Yusni mengawali pemaparannya.
Sungguh saya mendapat pencerahan baru, ternyata kebiasaan ini salah. Memang tidak setiap hari saya tidur usai subuh, namun tindakan seperti ini musti dihindari. Fenomena kerap saya dapati, setelah sholat duhur banyak jamaah tidur di masjid.

Peranan Otak dalam Kehidupan
Manusia memiliki mekanisme sendiri, bagaimana strategi mempertahankan hidup. Caranya dengan mengambil kehidupan lain, yaitu memanfaatkan hewan dan sayuran untuk keberlangsungannya. Pun dalam persaingan kehidupan, mau tak mau harus saling "menjatuhkan" lawan/ kawan (tentu dengan cara sehat).
Otak kuncinya !
Otak adalah indentitas diri, seseorang tidak bisa hanya dilihat dari wajah atau organ apapun. Mungkin wajah sebagai penanda saja, tapi otak paling dominan menentukan karakter dan pembawaan seseorang.
Anda mungkin pernah membaca buku berjudul "Ganti Hati", tentang perjalanan hidup mantan Mentri BUMN Dahlan Iskan.  Demi keberlangsungan hidup, beliau pernah melakukan transpantasi liver di Hongkong. Kisah yang sama juga terjadi, pada pengusaha sekaligus musisi Setiawan Djodi. Pentolan group musik kantata Takwa ini, jantungnya diganti dengan jantung milik orang Brazil.
Buku Dahlan Iskan "Ganti Hati" (dokumentasi pribadi)
Dari dua kasus tersebut bisa kita lihat sendiri, beliau berdua tak  berubah baik sikap, perilaku atau pembawaan bahkan intelektualitasnya. Pak Dahlan Iskan yang kala itu sebagai CEO Jawa Pos, bahkan melejit karirnya sebagai Mentri di era Presiden SBY. Pun Setiawan Djodi tak jauh beda, masih bisa mengendalikan perusahaannya.
Tapi misalnya ada kasus orang diganti otaknya, maka dijamin akan berubah 180 derajad. Betapa perubahan pada otak, otmatis menyulap menjadi orang yang berbeda sama sekali. Hal ini pernah kita lihat, pada artis pemain Sinteron Gugun Gondrong. Beliau pernah terkena serangan tumor otak, terlihat dalam tayangan televisi sungguh menjadi orang yang berbeda.
Contoh paling sering dilihat stroke, bisa merubah orang yang terserang. Yang semula pembawaannya temperamen, bisa saja  mendadak berubah tanpa ekspresi.  Yang sebelumnya perfect dan banyak cakap, bisa saja menjadi pemurung dan pendiam.
Betapa perubahan sifat dan sikap, sangat-sangat dipengaruhi oleh kerja otak. Otak adalah pusat semua kegiatan, baik itu berpikir, mendengar, melihat, berbicara, dan semua kegiatan lain diproses oleh otak.
Seperti mata hanyalah menangkap pantulan cahaya, dibawa ke retina dan diteruskan lewat saraf dan diolah otak. Otak akan mengirim informasi, perihal nama atau jenis benda yang dilihat. Pun pada sistem kerja indera yang lain, semua dikirim ke otak dan diolah baru menentukan respon.
AHA, pencerahan saya dapati lagi !
Selama ini masih saja menganggap, identifikasi seseorang hanya dari permukaan luarnya saja. Bisa jadi permukaan luar (wajah), sebatas membantu menganalisa siapa yang dilihat. Nah kalau mengenal artinya lebih dalam lagi, yaitu tahu sifat, kelakuan yang menjadi output kerja otak.
--0o0--
Dr. Roeslan Yusni Hasan Sp. Bs, Dokter Spesialis Penyakit Syaraf, Mayapada Hospital Tangerang (dokumentasi pribadi)
Materi Healthtalk bersama Dr Roeslan Yusni semakin menarik, langit-langit ruangan Saphire Hotel Fairmont bertabur ilmu baru bagi saya (mungkin peserta lain). Apalagi perut sudah diisi dengan sajian lezat buka puasa, siap menyerap setiap materi dengan semangat.
Kawan's, tahukah kalian?
Ternyata manusia  baru tahu sistem kerja otak, setelah menemukan sistem kerja komputer. Komputer dibuat saat Perang Dunia II, sementara manusia mengetahui cara kerja komputer tahun 1962.  Komputer dan otak sama memiliki sirkuit, yang membedakan manusia punya moral sedang komputer tidak.
Eits, jangan kaget !
Dalam kode etik kedokteran, sejatinya tidak ada kaitannya dengan moral dan logika.
Seperti halnya tentang orientasi seks, mungkin kita dapati tak selalu selaras dengan gendernya. Seorang laki-laki semestinya tertarik pada perempuan, tapi nyatanya kita kenal istilah LGBT. Dalam ilmu kedokteran hal ini akan dimaklumi, karena orientasi seks adalah hasil kerja otak juga.
Kasus lain bisa diambil contoh, tugas dokter adalah hanya mengobati -TITIK. Tak perduli siapa yang sakit, apakah seorang penjahat, buronan atau pembunuh bayaran sekalipun. Apapun latar belakang orang yang sakit, mutlak bukan menjadi urusan dokter.
Moral adalah jawaban !
Moralitas  tergantung sirkuit yang ada di otak, diolah berdasar referensi  dan informasi yang diproses otak. Semua sistem kerja  brain teen, diimplementasikan menjadi sebuah tindakan, gerakan, ucapan.
Mendadak saya teringat surat Al Mujadilah ayat 11,  pada bagian akhir ayat tertulis ".... Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat..."
Ilmu pengetahuan adalah informasi yang disimpan otak, menuntun cara kerja otak untuk memutuskan suatu tindakan. Sementara iman dan ilmu, ibarat dua sisi uang logam saling mendukung dan menguatkan.
"Khairunnas Anfa Uhum Linnas" menjadi pas, bahwa sebaik manusia adalah yang bermanfaat. Tugas diri kita masing-masing, terus mengasah diri (baca otak) untuk menjadi sebaik pribadi yaitu yang bermanfaat.
Otak adalah organ paling berharga, begitu rusak sang pemilik otak akan berubah menjadi lain. Meskipun otak dilindungi tengkorak, sejatinya yang justru harus diperhatikan pada proteksi asupannya.
Asupan tergantung dari pola makan, semakin bagus asupan maka otak akan sehat. Otak secara umum tahan pada banyak hal termasuk bakteri, karena untuk masuk ke sel otak tidaklah gampang.  Tetapi hati-hati, begitu otak terinfeksi bateri sulit dicarikan obatnya.
Eh, saya dapat pencerahan baru lagi, tidak ada istilah tua untuk otak manusia lho!
Klasifikasi Usia Otak
  • Usia Otak dikategorikan remaja pada usia 25 tahun
  • Usia otak kategori muda  adalah sampai batas usia 67 tahun
  • Usia otak katergori paruh baya adalah sampai batas usia 90 tahun
  • Otak usia lanjut yaitu sampai batas 100 tahun
  • Otak dengan kategori lanjut usia berusia panjang yaitu di atas 100 tahun
(saya atau anda berarti masih kategori remaja atau muda donk - hehe)
 
Peserta Healthtalk Mayapada Hospital Group (dokpri)
Pengaruh Puasa dan Solusi untuk Kesehatan Otak
Kalau dipandang dari sisi logika kedokteran, sesungguhnya puasa membuat asupan ke otak berkurang. Utamanya pada siang hari, tak ada asupan sama sekali yang masuk ke otak. Akibatnya glukosa menurun, niscaya akan mempengaruhi kerja otak.
Otak butuh dua unsur asupan, yaitu glukosa dan oksigen agar bisa bekerja secara optimal. Glukosa didapat dari makanan, baik vitamin, protein, lemak, karbohidrat semua akan diubah menjadi glukosa. Semua unsur asupan tubuh, fungsinya untuk mendukung kerja otak. Seperti otak memerintah tangan mengangkat benda, kalau ototnya tidak diberi protein maka tak bisa berjalan.
Dalam kaitan ibadah puasa ramadhan, penurunan kerja otak tak bisa dijadikan alasan tidak puasa. Sebagai umat muslim yang taat, harus mencari solusi agar glukosa tidak turun secara drastis (turun boleh tapi jangan terlalu).
Bagaimana agar  kadar glukosa dan oksigen tak drastis berkurang, selama puasa ?
Sifat dan kejiwaan adalah hasil kerja otak, saat glukosa turun gampang marah  dan gampang stres. Selama puasa sebaiknya tubuh menyediakan glukosa pada level tertentu, agar otak tetap bekerja seperti yang diharapkan.
Konsumsilah buah  yang banyak air, air buah lebih lama tersimpan dalam tubuh. Beberapa buah dapat memanipulasi cairan tubuh, seperti pisang, melon, pepaya, semangka dan jenis buah yang kaya air lainnya.  Buah dengan porsi air yang banyak, mampu menahan cairan tubuh lebih lama.
Selain itu usahakan tidak dehidrasi, sehingga aliran darah stabil pasokan oksigen ke otak tak terganggu. Cari kegiatan yang aman selama puasa, tujuannya menghindari potensi dehridasi. Perbanyak kegiatan di tempat ber-AC, jangan terlalu banyak konsumsi teh atau kopi saat sahur.
Makan minum apapun sebenarnya tidak dilarang, asal tahu dan diperhatikan dosisnya. Hitungan dosis air yang ideal bagi tubuh, rumusnya adalah 1,5 cc/kg berat badan/jam. Kalau berat  seseorang 50 kg,  maka perjam butuh 75 cc air /jam (tinggal dikalikan 24 jam untuk kebutuhan sehari).
-0o0-
Saya merasa sangat beruntung, bisa memenuhi undangan dari Mayapada Hospital Group. Mbak Meta dari Mayapada sangat helpfull, team lain yang belum sempat kenal tak kalah ramah dan melayani kami dengan baik.
Pada ujung acara Bapak Arif Mualim selaku Direktur Mayapada Healthcare Group menyampaikan "Memang acara semacam ini baru kali pertama untuk Mayapada Hospital, tapi pasti bukan yang terakhir. Tak perlu menunggu sampai puasa tahun depan, akan ada acara selanjutnya yang mengajak media dan blogger".
Akhirnya Healthtalk keren ini harus selesai, sebelum berpisah dilaksanakan photo session. Banyak manfaat saya dapati, tentu memperkaya pemahaman baru. (wassalam) 

10 Jun 2016

Menjadi Ayah Hebat untuk Anak Hebat

Anaka-anak adalah penghuni masa depan, yang tak bisa kau kunjungi sekalipun lewat mimpi- Kahlil Gibran- (dokumentasi pribadi)
Almarhum ayah saya seorang guru SD, pembawaan beliau kalem dan relatif irit bicara. Pada enam anak- anaknya atau ibu sangat jarang marah, intonasi suara juga nyaris tak pernah meninggi. 
Seingat saya pernah dua kali marah, waktu saya masih berseragam merah hati putih. Itupun setelah dirunut, muasal kemarahan memang saya penyebabnya.

Warung kecil ibu di pasar kampung sedang banyak pembeli, saya menangis minta dibelikan mainan. Ibu yang sedang melayani pembeli tak segera menanggapi, tangis saya pecah bertambah keras. Bisa dibayangkan, betapa jengkelnya perasaan orang tua (hehehe).