Tampilkan postingan dengan label blogcomp. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label blogcomp. Tampilkan semua postingan

17 Sep 2019

Lomba Foto Astra – Anugerah Pewarta Astra 2019, Kolaborasi Astra x Perhumas Suarakan Indonesia Bicara Baik

launching lomba Anugerah Pewarta Astra dan Lomba Foto Astra-dokpri


Astra dan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas), pada 16/9 untuk kali pertama mengumumkan kerja sama dalam pelaksanaan Lomba Foto Astra – Anugerah Pewarta Astra 2019. Kedua lomba tahunan ini digelar, sebagai wujud apresiasi kepada fotografer dan penulis, baik dari kalangan media maupun masyarakat umum.
Melalui kerja sama ini, Lomba Foto Astra – Anugerah Pewarta Foto 2019 ini dapat menyuarakan Indonesia Bicara Baik melalui Ikon Kebanggaan Bangsa.

3 Sep 2019

MIS Group Dorong Pertumbuhan Koperasi Digital Melalui PRAJA 2019

Dok- PRAJA

Dalam lima tahun terakhir, Koperasi menunjukkan gejala peningkatan kualitas yang luar biasa berkat kerja sama dari berbagai pihak. Reformasi total koperasi, berhasil meningkatkan PDB Koperasi terhadap PDB Nasional. 

31 Jul 2019

Karena Tidak Ada Perumahan yang Seunggul Kota Wisata Cibubur

Gerbang Kota Wisata Cibubur- dokumentasi priadi

Didid-didid....-didid-didid..
Alarm handphone, mengusik lelap pada dini hari. Sementara badan maunya bermalas-malasan, masih pengin tidur lebih lama di atas kasur. --didid-didid-
Tangan ini menyambar sumber suara, yang ada di tatakan ranjang persis di atas bantal kepala. – didid--, tombol “STOP” dipencet, akhirnya menyudahi bunyi berisik.

Sembari mengumpulkan energi dan mengusir kantuk plus rasa malas, seperti biasa handphone langsung dinyalakan.  Tidak butuh waktu lama, dari layar smartphone benderang tanda aktif, hanya dalam hitungan detik bermunculan notifikasi, mulai WhatsApp, Email, Instagram, Facebook, Twitter.

27 Agu 2018

Peringati Harpitnas, Akulaku Gelar Lomba Blog berhadiah Total 15 Juta

laman muka Akulaku 


Hari Pesta Kredit Nasional (Harpitnas), digelar mulai 20 Agustus sampai 11 September 2018. Selama periode Harpitnas, konsumen dimanjakan dengan berbagai produk pilihan. Hari gini, mana ada produk idaman kalian dijual Rp.1.000,- setiap hari. Kapan lagi, bisa belanja simpel, praktis dan murah pastinya.

19 Mei 2017

Relaksasi Sederhana Tapi Dahsyat Khasiatnya



Herbadrink Saritemulawak -dokpri

Minggu malam, saatnya anak-anak belajar untuk mempersiapkan sekolah esok hari. Si Ayah mengerjakan beberapa tugas di laptop, didampingi minuman hangat Herbadrink SariTemulawak.
Saya yakin, anda pasti kenal temulawak dan tidak sangsi dengan khasiat yang terkandung di dalamnya. Temulawak adalah tumbuhan asli Indonesia, kini  telah tersebar di berbagai kawasan Asia Tenggara bahkan Eropa.
Saya sendiri sudah akrab dengan minuman temulawak sejak kecil, biasa membeli di tukang jamu keliling atau penjual jamu di lapak pinggir jalan. Biasanya saya gunakan sebagai penawar, setelah minum jamu yang rasanya pahit.

6 Sep 2016

Aa' RT Emang Keren

Semarak umbul-umbul dan bendera merah putih, tersebar diberbagai sudut komplek perumahan. Kaum muda hilir mudik, bahkan dari minggu pertama bulan agustus. Anak usia belasan mendatangi setiap rumah, mendata anak-anak untuk aneka lomba.
Persiapan Lomba Sepeda Hias -dokpri-
Sesuai kategori umur tersedia pilihan, ada lomba makan kerupuk, balap karung, membawa kelereng di sendok, tarik tambang, main bola, joget balon dan masih banyak lomba lainnya.
"Sepertinya, acara tujuhbelasan tahun ini bakal meriah" celetuk seorang bapak penghuni perumahan.
Saya pribadi mengamini dan merasakan sendiri, suasana tahun ini terasa beda dibanding sebelumnya. Ajakan bersih taman dan pasang bendera, diberitahukan melalui selebaran.

16 Agu 2016

Bagaimana Agar Penghargaan Sesuai Kebutuhan Penerima ?

Apakah penghargaan mesti dalam bentuk barang?
Menurut saya sih, tidak selalu. Namun penghargaan dalam wujud benda, sebagai bentuk atas kesungguhan pemberi penghargaan.
Menerima hadiah saat menang lomba -dokumentasi pribadi
Penghargaan bisa berupa penerimaan atas keberadaan diri, atau mempersembahkan sikap terbaik atas sesuatu yang telah dilakukan orang lain. Tiga ucapan yang bisa menjadi bentuk penghargaan, adalah kata "Terima Kasih", "Tolong", dan "Maaf".
Coba deh anda bayangkan !
Seorang Office Boy mengantar minuman, mendapat senyum dan ucapan terimakasih dari Presiden Direktur. Atau seorang marketing mendapat telepon dari Pimpinan perusahaan yang diprospek, diminta tolong datang menyediakan waktu meeting. Masih ada satu lagi, calon mertua minta maaf pada calon mantu atas sikap jutek saat kali pertama bertemu.

10 Jun 2016

Menjadi Ayah Hebat untuk Anak Hebat

Anaka-anak adalah penghuni masa depan, yang tak bisa kau kunjungi sekalipun lewat mimpi- Kahlil Gibran- (dokumentasi pribadi)
Almarhum ayah saya seorang guru SD, pembawaan beliau kalem dan relatif irit bicara. Pada enam anak- anaknya atau ibu sangat jarang marah, intonasi suara juga nyaris tak pernah meninggi. 
Seingat saya pernah dua kali marah, waktu saya masih berseragam merah hati putih. Itupun setelah dirunut, muasal kemarahan memang saya penyebabnya.

Warung kecil ibu di pasar kampung sedang banyak pembeli, saya menangis minta dibelikan mainan. Ibu yang sedang melayani pembeli tak segera menanggapi, tangis saya pecah bertambah keras. Bisa dibayangkan, betapa jengkelnya perasaan orang tua (hehehe).

11 Feb 2016

Kenangan & Mitos Gerhana Matahari Total Tahun 1983


Illustrasi Laskar Gerhana dipinjam dari Blogdetik
Kala itu tahun 1983, saya masih duduk di kelas 2 Sekolah Dasar (Awas, Jangan coba hitung apalagi tanya umur yak, Please Hehe). Pengumuman di RRI dan TVRI tentang peristiwa Gerhana Matahari Total (GMT), benar-benar membuat hati was-was. Kami teman sepermainan, membicarakan GMT sebatas nalar bocah kecil.
"Srengengene arep dipangan Buto Ijo"* ujar Suwito teman sebangku yang suka berkisah horor
(mataharinya akan dimakan buto/ raksasa warna hijau)

8 Agu 2015

Cara ODHA Menghindari Diskriminasi



Scientists at the Oregon Health and Science University have announced a positive step towards finding a cure for HIV (Image: Shutterstock)
Diskriminasi adalah sebuah akibat dari sebuah sebab,  ibarat bencana banjir perlu diketahui musababnya. Bisa saja banjir disebabkan pendangkalan dasar sungai, atau penumpukkan sampah di aliran air, atau bisa jadi berkurangnya daerah resapan air. Setelah dikenali dan diketahui penyebab banjir  baru mencari solusi, bagaimana mengatasi dan kemudian mencegah agar tidak datang kembali. Pada tahap mencegah butuh upaya panjang berkesinambungan, agar akibat demi akibat yang datang kemudian hari tidak akan terjadi.
Diskriminasi biasanya terjadi karena ketidaktahuan dan minim informasi, banyak aspek yang terjadi dibalik ketidaktahuan tersebut. Entah karena akses mendapatkan informasi sangat sedikit, atau karena latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan yang tak memungkinkan melek pengetahuan.
Tapi siapa berani menjamin orang berpendidikan lepas dari sikap mendiskriminasi, mungkin karena faktor tak mau ambil resiko (dalam kasus ini dekat dengan ODHA).
Seperti pada artikel saya sebelumnya, Peran blogger menepis stigma AIDS sanksi sosial begitu berat. Petugas kesehatan (dokter, perawat) atau bahkan mahasiswa, masih ada perasaan enggan berdekatan dengan ODHA. Beberapa artikel rujukan yang saya jadikan bahan bacaan, ternyata sikap petugas kesehatanpun juga cukup beralasan. Dokter atau perawat dan petugas rumah sakit yang menangani ODHA,  "terseret" juga tak lepas dari diskriminasi dari lingkungan atau masyarakat.  Tak perlu mencari dari mana "lingkaran setan" ini dimulai, bisa jadi semua karena masih minimnya informasi yang utuh tentang ODHA.
Sebuah survey pada 2002 dilakukan oleh Herek at al, tentang ekspresi nyata atas Stigma HIV/ AIDS  di Amerika. Pada tahun 1999 satu dari lima orang dewasa "takut" pada ODHA, dan 1 dari 6 orang mengaku "jijik" berinteraksi dengan ODHA.  Pada penelitian lain di tahun 2000 terhadap 5600 orang dewasa di Amerika,  1 dari 5 responden menegaskan ODHA layak mendapatkan apa yang diderita sekarang. Amerika yang terkenal dengan negara "bebas", masyarakatnya tegas memberi cap pada ODHA. Perilaku berhubungan seks bebas tanpa pengaman, dianggap biang keladi pelaku tertular HIV/AIDS.
Sebuah survey dilakukan di Indonesia, mewawancarai mahasiswa di Sulwesi Selatan. Empat diantara sepuluh mahasiswa mengaku enggan bergaul dengan ODHA, alasannya cukup jamak khawatir akan tertular. Saat mahasiswa ditanya lebih lanjut, seandainya ODHA tersebut adalah teman mereka. Maka keempatnya memilih lebih baik menjauhi, daripada menanggung resiko tak diinginkan di belakang hari.
Saya pribadi yakin sejatinya mereka kaum terpelajar bisa menggali informasi, lebih detil tentang epidemilogi penyakit menular. Bahkan mungkin mereka (kalau mau) akan cepat paham, mekanisme atau cara penularan HIV/ AIDS. Pada orang terpelajar seperti mahasiswa, akan tahu bagaimana cara untuk menyikapinya.
-0-o-0-
sumber ; sukabumi.web.id
Menghindari Diskriminasi
Tentu bukan upaya yang mudah merubah sikap masyarakat, hukuman sosial ini terjadi pasti dengan runut yang panjang. Menurut hemat saya pribadi sebagai orang awam, kunci menghindari diskriminasi adalah justru kesiapan menghadapi diskriminasi. Artinya secara mental ODHA musti dipersiapkan, bahwa akan terjadi kemungkinan di luar yang tidak terprediksi. Berada di sebuah lingkungan atau kelompok masyarakat, tak ubahnya seperti berada dalam samudra luas lengkap dengan ombak dan badai. Semua orang yang bukan ODHA -pun juga dimungkinkan,  mengalami entah diskrimasi, intimidasi atau apapun namanya. Meyakinkan bahwa siapa saja bisa mengalami diskriminasi, tanpa harus menjadi ODHA sekalipun.
Pembekalan mental ini sangatlah penting, mengingat tidak bisa seorang individu menuntut masyarakat. Mungkin peran psikolog yang mumpuni dan tahan banting, akan sangat berpengaruh pada ODHA.  Penguatan sisi religius dari ODHA juga sangatl penting, memberi penyadaran tentang apa tujuan hidup sesungguhnya. Semakin terasah kepekaan hati mendalami ajaran agama, niscaya akan mempengaruhi perilaku keseharian.
Selain aspek psikologis dan religius (agama) terus disuport, dengan gaya hidup sehat baik dalam hal konsumsi makanan atau tindak tanduk dalam bersikap. Merubah lingkungan pergaulan yang lebih baik, agar aspek yang mendukung pulih dan lebih sehat tercapai. Mungkin tak ada solusi yang ideal, semua pasti ada plus minusnya. Namun justru sebuah solusi yang dijalani dan diketahui minusnya, ibarat pintu baru untuk selalu melakukan penyempurnaan.
Moment Pernas AIDS V  tahun 2015 di kota Anging Mamiri, semoga menjadi tonggak mengangkat harkat dan martabat ODHA. Pemerintah melalui  Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) , semoga bisa menelurkan kebijakkan yang membuat ODHA bernafas lega. Bahwa ODHA juga manusia seperti yang lainnya, selayaknya mendapatkan perlakuan yang sama.
Sekali lagi ingin saya menggarisbawahi kalimat ini, kunci menghindari diskriminasi adalah justru siap menghadapi diskriminasi.(salam)

Referensi bacaan Stigma dan Diskriminasi ODHA