Home

28 Mar 2023

Adriyanto Dewo dan Karya Filmnya !


Adriyanto Dewo, bukan nama baru di kalangan sinefil dan atau para filmmaker. Sudah aktif di dunia film sejak 2003 lalu, Adriyanto Dewo memiliki segudang karya, baik itu film pendek dan film panjang. Dari banyaknya karya-karya telah diproduksi, berikut rekomendasi film besutan Adriyanto Dewo yang rasanya sayang dilewatkan!

Sanubari Jakarta ;  Rilis pada April 2012, hadir dengan format omnibus yang berisikan 10 segmen berbeda. Adriyanto Dewo menyutradarai salah satu segmennya yang berjudul “Menunggu Warna”.

Segmen ini berkisah tentang pasangan sejenis antara Satrio dan Adam, yang bertemu di lampu lalu lintas. Satrio yang terjebak macet di lampu merah, kemudian melihat Adam diujung jalan. Satrio sangat menunggu lampu merah berubah hijau. Saat berubah hijau, Satrio langsung mendatangi Adam.

Hubungan asmara pun terjalin mulus. Mereka layaknya pasangan pada umumnya. Sampai pada akhirnya semua yang berjalan lancar itu terhenti. Satrio kembali pada situasi pertama saat lampu merah, dan bedanya ternyata lampu merah itu tak pernah berubah jadi hijau.

Tabula Rasa ;  film ini menjadi alasan Adriyanto Dewo ,membawa pulang penghargaan SutradaraTerbaik Festival Film Indonesia 2014. Dibintangi oleh Dewi Irawan dan Jimmy Kobogau, Bercerita tentang Hans, pemuda Papua yang kehilangan harapan untuk berkarir sebagai pemain bola. Ketika Hans hampir kehilangan harapannya untuk hidup, ia bertemu dengan Mak, pemilik rumah makan Padang (lapau). 

Di tengah perbedaan Hans dan Mak, mereka menemukan persamaan. Makanan merupakan iktikad baik untuk bertemu, dan lewat makanan dan masakan, Hans kembali menemukan mimpi dan semangat hidup.

Mudik ; Usai menyabet penghargaan sutradara terbaik di 2014, di 2020 Adriyanto Dewo kembali menyabet penghargaan. Kali ini lewat film Mudik, yang membawanya memenangkan penghargaan Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia 2020. Tak cuma menjadi penulis skenario, Adriyanto Dewo juga menyutradarai film yang dibintangi oleh Asmara Abigail, Putri Ayudya, Ibnu Jamil dan Yoga Pratama ini. 

Aida, seorang  perempuan yang melakukan perjalanan mudik bersama sang suami, Firman ke kampung halaman mereka sekaligus untuk menemukan solusi atas konflik rumah tangga yang sedang dihadapi. Dalam perjalanan tersebut, tak sengaja mereka terlibat dalam sebuah kecelakaan yang akhirnya merenggut nyawa suami orang lain.

Dalam prosesnya menghadapi kejadian yang tidak terduga ini, Aida dipaksa untuk menemukan jawaban yang selama ini tersimpan di dalam hidupnya.

● One Night Stand ;  Mengangkat sebuah cerita yang tak biasa. Tentang seorang pemuda bernama Ara harus hadir dalam dua perayaan besar dalam satu hari, pemakaman dan pernikahan. Dalam dua perayaan itu, ia bertemu dengan perempuan bernama Lea yang akan mengubah hidupnya. 

Panduan Mempersiapkan Perpisahan ; Karya paling baru Adriyanto Dewo, diangkat dari buku karya Arman Dhani berjudul Eminus Dolere. Menceritakan sepasang muda mudi terjebak pada sebuah hubungan yang tak tentu arah. Di saat sisi laki-laki ingin maju ke jenjang yang lebih serius, sisi wanitanya justru lebih memilih menikmati kehidupan yang bebas. 

Akting keduanya benar-benar mewakili problematika hubungan asmara anak muda yang banyak terjadi di sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA