1 Mei 2019

Kunci Hidup Sehat Pada Mindset

dokumentasi pribadi

Saya yakin, setiap orang pasti punya pengin punya bobot ideal. Pakai baju apa saja enak dipandang, tidak kesulitan mencari ukuran pakaian. Kalau difoto, tidak perlu menahan nafas menutupi buncit di perut —hehe.
Kenyataannya, keinginan sering kali tidak sejalan dengan tindakan. Pola makan sehat dan benar tidak dijaga,  gaya hidup kurang sehat tetap saja diterapkan.


Aneka gorengan menjadi santapan kegemaran, makanan manis manis tetap saja disikat tanpa saring. 
Masih bermalas-masalan bergerak, ogah membiasakan diri untuk rutin berolah raga. Letak lapar bukan lagi di perut, tapi sudah pindah di hidung, mata, lidah dan seterusnya.

Saat bola mata melihat warna hijau cendol, langsung lapar mata, bergegas mengambil dan meneguk meski tidak haus. Tidak peduli, meski cendol (misalnya) memakai pemanis buatan atau batu es dari air mentah.

Ketika melewati tukang makanan, “SENGGG” hidung mencium aroma harum makanan. Sontak kaki berbelok arah, menuju sumber bau menggoda berasal. 
Alhasil tangan mencomot makanan ini dan itu yang berbau harum, meski  sebelumnya perut sudah diisi makanan.

Maksud hati sih, sekedar incip-incip sedikit saja makanan baru. Tapi apa daya, ujung lidah mencecap taste nikmat. Bermula dari incip seujung sendok, akhirnya sekalian satu piring dihabiskan.

“Pengin sih kurus, tapi kalo ada martabak gak tahan mau abisin sendiri”
“Gue tuh kalo minggu pagi, maunya molor sampai siang”
“Mumpung lagi di sini, makan saja sekenyangnya”
Begitu seterusnya dan setersunya...

-----
dokumentasi pribadi

Kadang, kita manusia butuh satu moment, yang bisa membalikkan paradigma dan keadaan. Moment untuk memperkuat semangat, sekaligus mampu merubah segala alasan yang membuat bimbang untuk hidup sehat.

Yes, saya mendapati moment tersebut ! 
Suatu malam tubuh saya sakit saat digerakkan, akhirnya saya medatangi klinik untuk mendical chek up.
Saya masih ingat, saat diUSG persis seperti ibu sedang hamil. Setelah itu selembar foto diprint, dokter menjelaskan gambar hitam putih.

Dari selembar foto, ditunjukkan bagaimana hati organ penting dalam tubuh ini hampir terjadi pelemakan. 
Bayangkan, kalau hati diselimuti lemak, tandanya diri musti waspada. Indikasinya sangat mudah, satu dari dua organ tersebut warnanya lebih putih.

Pikiran terpaut pada kalimat “pelemakan”, dokter menyarankan untuk merubah gaya hidup dan pola konsumsi makanan.
kemudian sesi konsultasi dengan ahli nutrisi, benar-benar memberi pencerahan kepada saya tentang asupan apa saja sebaiknya dikonsumsi. 

Selepas keluar klinik, pikiran ini benderang, mana makanan jahat dan atau yang ramah bagi badan. Bagiamana mengatur pola makan, sehingga bisa dicerna dengan baik. 
“Saya musti berubah”, bisik benak ini membulat.

Kunci utama di mindset !

Manusia ditasbihkan sebagai makhluk mulia, karena memiliki akal pikiran yang bisa mengelola ego. Mahkluk lain tidak memiliki akal, sehingga tidak bisa mengelola ego.
Otak adalah pusat yang mengatur atas diri, apabila disetting sedemikian rupa, maka pengaruh dari luar bisa ditanggulangi. 

Ketika otak diisi informasi yang membangkitkan semangat, maka semua kendala akan diterjang. 

Olah raga di pagi hari, adalah pekerjaan berat bagi pemalas. Udara pagi sedang dingin lebih enak mendekap selimut tebal. 
Menahan konsumsi makanan kesukaan, tentu butuh perjuangan melawan diri sendiri. Cake dengan lumeran cokelat di atasnya, siapa tak tergoda segera memasukkan ke dalam lambung.

Tapi kalau otak disetting tentang “BIG GOAL” (yaoyu badan sehat), maka apapun pasti akan dijabani. 
Kesehatan lebih utama, dibandingkan hanya menikmati kesenangan sesaat. Berpikir jauh kedepan, akan melunturkan segenap beban yang terlihat berat.

Olah raga memang melelahkan, tapi hasilnya sangat mendukung kesehatan. Selektif makan ini dan itu memang tidak mudah, namun penyakit sumber kesulitan. Mustilah dihunjamkan di benak, bahwa pikiran akan membentuk diri sendiri.

Diet adalah merubah mindset, akan mempengaruhi sikap seseorang. Dalam memilih makanan yang masuk lambung, memilih kegiatan yang menguntungkan tubuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA