30 Mei 2019

Dukung Implementasi Eco Airport, Bluebird Bersama Angkasa Pura II Hadirkan Layanan E-Bluebird dan E-Silverbird di Bandara Soekarno Hatta

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Noni Purnomo dan Direktur Pelayanan dan Fasilitas, PT Angkasa Pura II, Ituk Herarindi, mengibarkan bendera sebagai tanda diresmikannya pelayanan kendaraan listrik di Bandara Internasional Soekarno Hatta (29/5)


Bluebird menunjukkan komitmennya dalam merealisasikan kehadiran kendaraan listrik untuk melayani para pelanggan dan masyarakat dengan bersinergi dengan PT Angkasa Pura II. Melalui kerjasama ini, kendaraan taksi listrik baik Bluebird dan Silverbird akan hadir dan tersedia di area Kedatangan Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk melayani para penumpang. 

Acara peluncuran mobil taksi Bluebird di Bandara Internasional Soekarno Hatta diresmikan langsung oleh Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Noni Purnomo dan Direktur Pelayanan dan Fasilitas, PT Angkasa Pura II,Ituk Herarindi.

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Noni Purnomo mengatakan, "Kami sangat bangga dapat bersama-sama dengan Angkasa Pura II untuk memperkenalkan kendaraan listrik Bluebird kepada khalayak publik serta menawarkan sebuah pengalaman yang unik dalam bepergian dengan kendaraan listrik,”

“Kerjasama ini dapat terealisasikan seiring dengan kesamaan visi antara kedua perusahaan dalam mendukung kelestarian lingkungan, yang dimulai dari langkah kecil. Kami berharap dengan adanya armada taksi listrik kami di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta dapat menjadi dukungan dari Bluebird terhadap implementasi yang dilakukan oleh Angkasa Pura II dalam menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai Eco Airport.” tambah Noni.

Sebelumnya pada akhir April 2019, PT Blue Bird Tbk telah mencetak sejarah di industri transportasi Indonesia dengan meluncurkan mobil dengan tenaga listrik sebagai armada terbarunya untuk layanan Bluebird dan Silverbird, yaitu BYD e6 A/T dan Tesla Model X 75D A/T. Pada kesempatan tersebut, Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Bluebird sebagai penyedia taksi listrik yang pertama di Indonesia.

Presiden Direktur Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan beroperasinya taksi listrik Blue Bird semakin menegaskan konsep eco airport di Terminal 3 Soekarno-Hatta. “Keberadaan taksi listrik Blue Bird tentu saja membuat Terminal 3 semakin dikenal sebagai eco airport, sekaligus meningkatkan daya saing dan imej Bandara Soekarno-Hatta. Kami yakin taksi listrik ini juga membuat standar pelayanan bandara meningkat ke level yang lebih tinggi khususnya di sektor transportasi publik.”
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Noni Purnomo dan Direktur Pelayanan dan Fasilitas, PT Angkasa Pura II, Ituk Herarindi, beserta jajaran direksi dari kedua perusahaan berfoto bersama pada acara peresmian kehadiran kendaraan listrik di Bandara Internasional Soekarno Hatta (29/5).

Adapun saat ini Terminal 3 telah mengimplementasikan Intelligence Building Management System, di mana teknologi ini menjaga agar Terminal 3 beroperasi sebagai eco airport dengan mengatur pengeluaran air, penggunaan listrik, dan sebagainya.

Sistem lainnya adalah rain water system yang bisa memanfaatkan air hujan untuk digunakan sebagai air bersih. Terminal 3 juga memiliki teknologi recycle water system yang mampu mengolah air toilet untuk kembali menjadi air toilet sehingga dapat menghemat pengguaan air.

“Kerjasama antara AP II dan Blue Bird dalam menghadirkan taksi listrik ini diharapkan dapat menjadi stimulus agar konsep eco airport dapat menyentuh lebih luas lagi ke sektor lainnya di Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Muhammad Awaluddin.


Bluebird berencana untuk dapat mengoperasikan sebanyak 200 mobil listrik hingga tahun 2020, dimana perusahaan akan mampu menghilangkan 434,095 kg emisi CO2 atau konsumsi BBM sebanyak 1.898.182 liter; dan dengan penambahan 2000 unit mobil listrik pada periode tahun 2020 - 2025 akan mampu menghilangkan 21.704.760 kg emisi CO2 atau setara dengan konsumsi BBM sebanyak 94.909.091 liter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA