Home

1 Feb 2019

Sepiring Nasi Goreng Cintaku

dokumentasi pribadi

Jujur, keluarga kecil kami tidak berlimpah harta. Makan minum secukupnya, sandang, papan, rekreasi seperlunya.
Namun kami bisa mencipta bahagia, melewati segenap cuaca kehidupan dengan cara kami sendiri. Kami syukuri apa yang kami miliki, sehingga bisa berdamai dengan keadaan.

Saya meyakini, bahagia tidak selalu berbanding lurus dengan kepemilikan, harta bendawi hanya salah satu jalan menghadirkan bahagia datang.
Artinya masih banyak cara lain bisagditempuh, agar kebahagiaan bisa direngkuh siapapun tanpa pandang bulu. 

Saya dan istri cukup berhitung soal pengeluaran, satu dua rupiah begitu kami hargai, karena untuk mendapatkan (uang) butuh perjuangan.
Jangan sampai kejadian ‘besar pasak dari pada tiang’, karena membeli apa-apa yang tidak perlu dan kurang dibutuhkan.

Sebagai kepala keluarga, saya ingin mempersembahkan terbaik, memberikan pengalaman baru yang tidak terlupa pada anak istri.
Meskipun untuk mewujudkan keinginan mereka, dituntut memutar otak dan mencari strategi, termasuk menyisihkan pengeluaran harian.

Pengorbanan demi pengorbanan inilah, akan menjadi pupuk yang menyuburkan di lahan kasih sayang, kelak bisa disemai ketika tiba waktunya,

*******
"Yah, kakak pengin deh, makan nasi goreng di restaurant itu" rajuk si sulung.
Saya balas senyum, mencari jawaban yang tepat. Sebenarnya keinginan ini terbilang wajar, namun momentnya kurang pas, karena ada kebutuhan lain lebih mendesak.

Sebelumnya, kami mamang pernah makan di restaurant dimaksud kakak, untuk seporsi nasi goreng kesukaan dibandrol tiga kali harga di warung biasa.
Sementara masalah citarasa, justru nasi goreng di warung biasa lebih mak nyus dibanding buatan cheff di restoran.

“Nanti dulu ya kak, sekarang duitnya buat belanja yang lain,” saya menemukan jawaban.

Sebenarnya batin ini tidak tega, menangguhkan keinginan menikmati nasi goreng, namun keadaan sedang tidak memungkinkan.
sebagai orang tua saya punya kewajiban, mengajari anak, terdapat situasi bahwa tidak semua keinginan bisa dipenuhi seketika.

Tetapi semesta tidak tinggal diam, bahkan ketika seorang ayah membatin, suatu saat ingin membelikan nasi goreng di restaurant terkenal.
Hingga saya membaca pengumuman writing contest, diadakan blog platform kenamaan bekerjasama dengan restauran Thai Alley -- resaturant dengan makanan khas Thailand.
dokumentasi pribadi

Harapan saya menang sangat besar, mengingat reward disediakan cukup menggiurkan, yaitu makan sekeluarga di restaurant terkenal ini.
Dan, kalian pasti bisa menebak bagaimana endingnya. Ya, nama saya keluar sebagai (satu dari enam) pemenang.  Berhak menikmati sajian "eat for free", bertepatan dengan hari ulang tahun ketiga Thai Alley di Indonesia.

“Alhamdulillah,” saya mengucap syukur
Akhirnya kesampaian juga, mengajak si sulung bersantap nasi goreng, tetapi yang ini nasi goreng khas thailand di Thai Alley.
Nasi goreng thailand yang hendak disantap kakak, ternyata harganya jauh lebih mahal dibanding nasi goreng yang diingini.

Siang di hari libur, si ayah menebus harapan anak lanang. Binar bahagia terpancar dan membuncah, tampak pada air mukanya yang ganteng (namanya anak sendiri ya- hehehe).
Sepiring nasi goreng khas Thailand, satu paket dengan minuman rasa strawberry dan sebuah mainan kkhas anak-anak.
dokpri

Masih ada menu yang lain bisa disantap, akan menjadi pengalaman baru, bersantap kuliner dari negeri gajah putih.
Sungguh, hati ini tidak kalah senangnya, bisa mempersembahkan kebahagiaan untuk istri dan buah hati kesayangan.

Kasih sayang saya sebagai ayah dan orang tua, tertuang dalam setiap butir nasi goreng yang memenuhi piring lebar itu.

Kakak dan adiknya makan dengan lahap, tidak ingin melewatkan barang sedikitpun nasi goreng dipersembahkan sepenuh cinta.

8 komentar:

  1. Pretty! This was an incredibly wonderful post. Thank you for providing
    these details.

    BalasHapus
  2. Mau juga diajak makan, mas hahaha

    BalasHapus
  3. I have read so many posts concerning the blogger lovers however this post is really a good article,
    keep it up.

    BalasHapus
  4. Pgn nyobain jg nih nasgor Thailand, biasa makan nasgor jowo😀

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA