5 Nov 2018

Siegwerk Dukung SOS Children’s Villages Jakarta Melalui Perpustakaan Digital

suasana di SOS Childern's Villages Jakarta - dokpri

Melangkahkan kaki di SOS Cibubur, tiba-tiba saya merasa sedang tidak berada di Jakarta. Pasalnya di atas lahan seluas 3,5 hektare ini, didominasi pepohonan rindang dan asri, jauh dari kesan polusi udara dan kebisingan.

Di tanah lapang berumput hijau, saya saksikan anak-anak berlarian dan tertawa. Wajah antusias dan girang tak tersembunyikan, bebas lepas tanpa beban kehidupan.
Anak-anak di SOS children’s Villages, berasal dari aneka latar belakang (abai pengasuhan). Anak-anak ini berada pada satu kondisi, yang seharusnya tidak mereka alami.

Kita pasti sepakat, bahwa hak setiap anak adalah bergembira. Hanya dengan perasaan (gembira) itu, anak-anak tumbuh dengan baik demi kehidupan di masa mendatang.
Satu hal terkait erat dengan kegembiraan anak, adalah hak pengasuhan yang mendukung bagi tumbuh kembang terutama pada usia emas (0 – 7 tahun).

Saya tanya pada anak-anak, bagaimana biar saya menjadi ibu berkualitas,” ujar Arista Saragih, ibu asuh di SOS Children Village’s Jakarta, saat berbincang dengan Blogger ” selama ibu ada pada saat kami butuhkan, ibu sudah menjadi ibu yang berkualitas bagi kami,” lanjutnya menirukan jawaban anak-anak.

Menyoal kualitas, SOS Children’s Villages terus berupaya bersinergi dengan berbagai pihak, demi memberikan yang terbaik bagi anak-anak.
Memasuki tanggal satu di bulan sebelas, SOS Children’s Villages bekerjasama dengan Siegwerk mendirikan perpustakaan digital.
Siegwerk adalah salah satu produsen international terkemuka, untuk tinta cetak dan solusi kemasan, label dan katalog. Siegwerk telah berpengalaman selama 180 tahun, memiliki keahlian mendalam mengenai prosedur cetak, dengan layanan berkualitas tinggi, sesuai filosofi-nya “Ink, Heart and Soul.

Perpustakaan digital, yang memberi pendidikan digital bagi anak-anak muda di SOS, sekaligus meningkatkan prospek kerja anak-anak di masa mendatang.
sala satu ibu asuh di SOS Childern's Villages -dokpri


****
Tujuh anak SOS usia belasan beraksi di atas panggung, mempersembahkan tarian japin dengan kostum khas daerah Aceh.
Gerakan mereka kompak seirama musik mengiringi, sesekali terdengar bunyi dari rebana yang dipegang oleh setiap penari.

Pada ujung tarian, dua penari menjemput Herbert Forker, CEO Siegwerk dan Gregor Hadi Nitihardjo, Direktur Nasional SOS Childern’s Villages Indonesia.
Kemudian menyusul tiga staf lainnya ikut naik panggung, menari bersama dua petinggi dan tujuh anak-anak SOS Childern’s Villages.

Suasana penuh suka cita, membuka upacara peresmian kerjasama dua pihak (Siegwerk dan SOS Childrens) melalui program “Digital Village, Digital Library dan YouthCan!”

kami memutuskan untuk mendukung SOS Childern’s Villages untuk meningkatkan standar digitalnya dengan meningkatkan perpustakaan yang ada menjadi fasilitas digital,” jelas Forker.

Kini di 15 rumah keluarga di SOS Childern’s Villages Jakarta, telah dilengkapi perangkat komputer, akses internet serta jaringan ke perpustakaan.
Selain itu, perpustakaan digital yang baru dibuka akan berfungsi sebagai pusat pembelajaran komputer bagi anak SOS yang membutuhkan pelatihan.
Seorang tenaga profesional sudah disediakan, untuk mengelola dan memelihara peralatan, fasilitas baru sehingga pendidikan digital tetap up-to-date.
Herbert Forker dan Greg Hardi Nitihardjo berfoto bersama anak-anak SOS Childern's Villages Jakarta - dokpri


***
Hallo bu Cicilia, Ibu Ayu dan Ibu Kristini, apa mendengar suara saya” Sapa Hardi melalui video call dengan tiga ibu asuh yang ada di SOS Jakarta.

Karena ada sedikit kendala teknis, sehingga komunikasi kurang berjalan dengan lancar. Namun ada satu point menarik yang saya tangkap, bahwa ada keluarga SOS Jakarta yang memanfaatkan fasilitas internet untuk berjualan online.

Waaw, ide yang luar biasa. Anak-anak SOS Jakarta, mulai sadar berwirausaha dan saya yakin bisa menjadi bekal kelak dewasa dan hidup mandiri.
Hal ini juga yang semakin menguatkan dukungan Siegwerk, terhadap program YouthCan! Milik SOS Childern’s Villages.

Dalam pemaparannya, Hardi menyampaikan, bahwa lebih dari 64 juta anak muda di seluruh dunia menganggur dan banyak lagi yang tidak memiliki penghasilan cukup untuk membangun kehidupan yang stabil dan mandiri.
Foto session team SOS Children's Villages Jakarta dan Siegwerk, di depan Perpustakaan Digital - dokpri


YouthCan! Memberdayakan kaum muda, membantu mereka mempersiapkan menuju kemandirian,”jelas Hardi.

Siegwerk tidak berhenti pada penyediaan fasilitas internet saja, namun juga mengirimkan karyawan sebagai mentor para remaja SOS Jakarta dqan dibantu pihak eksternal.
Sebagai bagian dari pelatihan, Siegwerk juga menyelenggarkan pelatihan karir, kelas TOEFL bahasa Inggris, program magang, pelatihan kewirausahaan.


SOS Childern’s Villages di seluruh dunia adalah mitra ideal bagi kami untuk mengidentifikasi dan bersama-sama melaksanakan proyek yang dekat dengan situs kami dan membuat dampak positif di masyarakat tempat kami beroperasi,” tutup Forker.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA