Home

2 Feb 2018

H2 Tepung Kelapa Alternatif Mencegah Penyakit Diabetes



H2 Tepung Kelapa dari Kalbe - dokumentasi pribadi
"Penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup, hanya bisa disembuhkan dengan merubah gaya hidup itu sendiriFX Widiyatmo

Penyakit diabetes, merupakan satu dari empat penyakit pembunuh tertinggi. Kebiasaan orang Indonesia, belum dikatakan makan kalau belum makan nasi tidak bisa dipungkiri.

Kini ada solusinya, dengan menambahkan tepung kelapa 25% pada takaran beras putih saat memasak—47 gram tepung kelapa untuk 185 gram beras. Setara 6-7 sdm tepung kelapa untuk satu cup beras--.
Hal ini dapat membantu menurunkan indeks glikemik (selanjutnya ditulis IG) pada nasi, menjadi IG rendah yaitu 49 (masih dibawah 55).

Dengan mencampurkan H2 Tepung Kelapa saat memasak nasi putih, maka nasi putih akan ramah pada penderita diabetes.

---0O0---
Ibu masuk rumah sakit, kamu buruan pulang.
Pagi itu, saya menerima chatting dari kakak sulung. Ibu kami yang sudah sepuh—jelang 70 tahun-, diopname di RSUD sudah hari ketiga.

Ibu, sakit apa?
Kata dokter, kena diabetes.

Percakapan singkat pagi itu, membuat saya tidak bisa tenang. Langsung pesan tiket kereta, dapat jadwal berangkat keesokkan hari—menyesuaikan pekerjaan.

Entah mitos entah fakta, almarhum kakek saya (ayah dari ibu) pengidap diabetes. Sekarang, ibu saya juga terkena diabetes.

Apa benar, diabetes adalah penyakit keturunan?
Saya tidak serta merta percaya, bahwa penyakit diabetes ibu akan menurun pada kami –anak laki-lakinya.
Pikir saya, selama asupan –penyebab diabetes- diperhatikan dan gaya hidup sehat dijaga, dampak didapatkan adalah badan sehat.

Sampai di kampung halaman –Jawa Timur--, saya menunggu ibu di Rumah Sakit. Kondisi kepayahan, nampak di raut muka ibu.
Beruntung, ibu semangat mengonsumsi makanan yang dianjurkan dokter, badannya mulai segar. Hari ketiga di Kampung, ibu sudah diperbolehkan pulang.

Saya masih ingat, kebiasaan ibu pada pagi hari. Kerap pesan dibuatkan kopi nasgitel (panas, legi, kentel) artinya gula lebih dari ukuran biasa.
Sarapan dengan nasi baru matang, itupun ibu selalu memilih jenis nasi pulen untuk dikonsumsi. Alasannya, nasi hangat dan pulen membuatnya lahap makan.

Kebiasaan ibu sejak muda, kini dibayar mahal dengan sakit diabetes yang diderita. Seingat saya, almarhum kakek saya, juga menggemari kopi nasgitel—jadi klop sudah.

Dengan penuh kesadaran, ibu merubah drastis pola makan. Kini pada usia 71 tahun, beliau rutin cek kesehatan ke Puskesmas.

Tebet, Akhir Januari 2018.
Saya beruntung, hadir pada acara “Cegah diabetes dengan CERDIK – Makan Enak Resiko Terkendali-,” diselenggarakan Kalbe bersama H2 Health and Happines.
Hadir di acara Health and Happiness - dokumentasi pribadi

dr Cindiawati Josito, MARS, MS, SpGK, ahli gizi Klinis, sebagai narasumber pertama, memberi pencerahan luar biasa.

Pada awal presentasi disampaikan,“Faktor gaya hidup dan pola makan akan meningkatkan resiko terjadi diabetes. Makanan mengandung gula, tinggi karbohidrat sebagai pemicu diabetes.”

Saya sepakat dengan pernyataan dokter Cindy, selaras yang pernah dialami ibu saya. Nasi baru matang—disukai ibu saya, notabene sumber karbohidrat dengan kandungan gula tinggi.
Belum lagi kopi nasgitel, sudah sangat jelas, kandungan gulanya juga tinggi. Masih ditambah camilan tradisonal, seperti lopis, timus, klepon, semua ada campuran gula merah.

Konsumsi gula menyebabkan berat badan naik, dengan tidak menurunkan berat badan maka resiko diabetes makin meningkat,” tambah dr Cindy.

Daibetes berkaitan dengan penyakit lainnya, seperti jantung, kolesterol, stroke. Orang dengan diabetes tanpa dijaga pola makan, ibarat mengundang penyakit lainnya berdatangan.

Tidak hanya gaya hidup dan pola makan saja lho, orang dengan diabetes musti meningkatkan aktivitas fisik. Mager (malas gerak) atau perilaku sedentary, akan memperparah sakit yang sudah diderita.

Sebaiknya hindari konsumsi karbohidrat sederhana, karbohidrat jenis ini cepat menyerap. Pilih Karbohidarat komplek, hindari konsumsi protein rendah lemak (gorengan).

Makanan dengan IG tinggi adalah makanan yang cepat dicerna dan diserap sehingga gula darah akan meningkat dengan cepat,” jelas dr Cindy.

Apa itu Indeks glikemik?
Ukuran seberapa besar, efek suatu makanan yang mengandung karbohidrat dalam meningkatkan kadar gula darah setelah dimakan, dibandingkan dengan glukosa atau roti putih.

Konsumsi makanan dengan IG rendah, membuat penyerapan lambat sehingga peningkatan kadar gula darah akan melambat.

Bagaimana mengidentifikasi makanan dengan IG rendah?
Cukup dengan memperhatikan kandungan serat – bisa didapat dari sayur dan buah. Kalau sedang makan sumber karbohidrat, imbangi dengan bahan makanan berserat dan protein.

Pada masa sepuhnya, ibu saya di kampung, mulai aware dengan kesehatannya. Sejak pulang opname dua tahun lalu, pola makan dan gaya hidup diperhatikan, beliau juga rutin jalan pagi. –semoga ibu saya sehat selalu, Amin.

Narasumber berikutnya, drg. Dyah Erti Mustikawati MPH. Beliau adalah Kepala Subdirektorat Diabetes Miletus dan Gangguan Metabolisme, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular Kementrian Kesehatan.

Permasalah dihadapi indonesia, meningkatnya penyakit tidak menular,” drg Dyah membuka presentasinya.

Empat penyakit tidak menular utama (Kardiovaskular, Kanker, Diabetes dan Paru Kronis), sebagai pembunuh tertinggi – 60%--.
Tapi, jangan kawatir. Empat penyakit tersebut dapat dicegah, 80% mengendalikan faktor resiko bersama.

Lima  langkah pencegahan
Stop Diet tidak sehat
Adalah diet dengan gizi tidak seimbang, perlu memperhatikan proporsi kandungan makanan seimbang.
Sesuaikan kebutuhan kalori perhari, perhatikan konsumsi GGL (gula garam lemak), imbangi dengan cara memasak sehingga berpengaruh pada kandungan makanan.

Kurang aktivitas fisik
Rata-rata masyarakat Indonesia, kebiasaan malas gerak sebesar 26.1 % -- normalnya 10 %. Kita semua punya tugas berat, menurunkan prosentase sebesar 16%.

Hal ini perlu dirubah, dengan membiasakan bergerak 30 menit perhari, 5 kali per minggu atau 150 menit untuk aktif bergerak.

Merokok/ Terpapar Asap Rokok
Asap rokok, tidak hanya berbahaya bagi perokoknya. Tapi berdampak, pada orang yang terpapar dengan asap.
Kemungkinan terjadi resiko terkena penyakit tidak menular (PTM), berbanding lurus antara perokok dan yang terpapar –ngeri ya.

Stop Konsumsi Alkohol
Sudah sangat jelas, kandungan alkohol sangat tidak baik bagi tubuh.

Diet yang tidak seimbang
Diet yang tidak seimbang, ditandai dengan kenaikan berat badan (muasal obesitas) berkorelasi dengan diabet. Pada saat angka obesitas meningkat, otomatis angka diabetes type dua juga meningkat.

Segera mengukur diri, dengan memodifikasi pola hidup. Kalau sudah berisiko diabetes, harus cepat ditangani.
Penyebab diabetes, musti diputus mata rantai. Kalau sudah terkena, tidak ada jalan lain kecuali mengendalikan.

Kemenkes mengenalkan program CERDIK
C = Cek Kesehatan secara teratur (untuk meminimalisir faktor resiko)
E = Enyahkan asap rokok (membiasakan suka menegur orang merokok)
R = Rajin berolah raga/ aktivitas fisik (kini banyak aplikasi mengihutung aktivitas)
D = Diet seimbang (sudah dijelaskan)
I = Istirahat cukup (orang kurang tidur, banyak waktu konsumsi makan lebih panjang)
K = Kelola stres (semakin stress larinya ke makanan)

Sampai pada pemaparan Narasumber kedua, banyak insight saya dapati. Sebagai bahan introspeksi diri, betapa masih banyak hal musti dibenahi untuk menjaga kesehatan.
-0oo0-

Dr. Didah Nur faridah, beliau Kepala Pengembangan Layanan Analisis Pangan, IPB, bertindak sebagai narasumber selanjutnya.

Menurut penelitian terkait diabetes, bahan pangan dengan IG rendah, membuat gula darah tidak akan cepat naik.
Tapi perlu diperhatikan, mentang-mentang produk makan IG rendah, porsi makan jangan dua kali lipat—sama juga bohong.

Beras semakin pulen, semaikn IG tinggi, nasi pera memiliki IG rendah,” jelas Dr. Didah.

Waw, pada point ini saya manggut-manggut. Teringat kebiasaan lama ibu—suka nasi pulen--, untungnya sekarang sudah ditinggalkan—Alhamdulillah.

Akan lebih baik, konsumsi bahan pangan dengan IG rendah, sekaligus dengan prosi seimbang. Misalnya, Spagety IG 40 (rendah, di bawah 55) jangan dikonsumsi terlalu banyak (200 gram).

Penambahan nasi dan tepung kelapa, ternyata manjur untuk menurunkan indek glikemik. Nasi memiliki IG 70 (IG tinggi , sudah di atas 55), degan dicampur tepung kelapa 20% IG menjadi sedang. Saat ditambah tepung kelapa sampai 25%, IG semakin rendah menyentuh angka 49.

Tepung kelapa dengan kandungan serat 22%, menyebabkan penyerapan glukosa terhambat, kerena terhambat serat dalam bahan pangan.
Serat mampu menghalangi asopsi (penyerapan) glukosa dalam darah, sehingga kadar gula dalam darah turun.
Searah jarum Jam ; dr Cindy, Dr. Didah, Bp. Widiyatmo, drg Dyah - dokumnetasi pribadi

Penjelasan Dr. Didah, related dengan penyataan Bapak FX. Widiyatmo, selaku Deputy Director Corporate Bussiness Development PT Kalbe Farma,“ Indonesia kaya kelapa, perkebunan kelapa terbesar kedua di dunia ada di Indoensia. Yaitu pekerbunan di kepulauan Riau,”

Tugas kita semua, adalah bagaimana memanfaatkan kekayaan alam untuk kesehatan. Kelapa yang diproses sedemikan rupa, bisa dimanfaatkan untuk menurunkan IG nasi.

Tepung Kelapa, memiliki kandungan serat pangan yang tinggi, baik untuk kesehatan pencernaan. Kandungan lemak jenuh dalam bentuk trigliserida rantai menengah, menjadi alternatif sumber energi bagi tubuh.

Tepung kepala, dikenal sebagai bahan pangan IG rendah. Sebagai akternatif sumber nutrisi, bagi orang yang ingin mencegah resiko terkena diabetes, maupun penderitanya.

H2 Health and Happiness, mengandung spirit mengajak masyarakat sehat dan bahagia. “ Dengan spirit tersebut, H2 ingin berkontribusi pada dunia kesehatan. Salah satunya dalam penanganan penyakit diabetes,” tambah Widiayatmo.

Slogan Fenus digaungkan H2 Health and happiness, terdiri dari Food, Exercise, Nutraceuticals  Stress reduction.
Produk H2 dari Kalbe - dokumentasi pribadi

-00o00-

“Assalamualaikum, buk sehat”
“Sehat, kowe piye, sehat to”
Percakapan rutin seminggu sekali via telepon, sungguh mengobati rasa rindu pada ibu di kampung. Terlebih mendengar nada suara yang jernih, penanda ibu dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.

“Buk, sekarang kalau masak nasi ditambah H2 Tepung Kelapa saja”
“Opo kuwi H2 Tepung Kelapa?”

Percakapan anak dan ibu, terasa gayeng dan penuh keakraban. Setiap kali telepon, kami ngobrol panjang lebar.

“Semoga sehat terus nggih buk”
“Kamu juga yo le” 
"Assalamualaikum" 
Percapakan siang itu ditutup dengan salam.

40 komentar:

  1. Setuju bgt kata-kata pak widy. Kalo mau sehat kita harus merubah gaya hidup menjadi lbh sehat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gaya hidup menentukan kualitas kesehatan ya mbak

      Hapus
    2. Perbanyak lg ahh Stok buah dan sayuran yg kaya akan serat.

      Hapus
  2. Tertampar sy membaca ulasan ini, semangat untuk mengubah pola hidup sehat saat ini jg

    BalasHapus
  3. Asupan gizi seimbang sangat berperan penting ya pak agung untuk menjaga kesehatan tubuh. Khususnya menjaga keseimbangan karbohidrat, nutrisi, kalori dan serat. Nice share pak agung.

    BalasHapus
  4. Awalnya kupikir nasi plus kelapa, malah jadi dobel karbo plus lemak, ternyata kalo dalam bentuk tepung malah bisa nurunin kadar glikeniknya ya :)

    BalasHapus
  5. Mhmmm..jadi tahu tentang indeks glikemik,harus merubah pola makan nih biar sehat terus

    BalasHapus
  6. Saya nih mager kalo di rumah bawaannya duduk dan makan aja hehe

    BalasHapus
  7. Kalau saya bukan kopi yg pakai banyak gula, tapi teh huhuhu. Saya penggemar gula :(
    Acara kmrn jd reminder buat hati2 sama gula, juga makan nasi berlebihan TFS

    BalasHapus
  8. Faktor gaya hidup memang jadi salah satu faktor ya mas. Aku jadi ingat pernah nemu remaja yang kena diabetes karena memang gaya hidupnya tak sehat :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. OMG, masih muda udah terkena diabetes :(

      Hapus
  9. Ngeri banget ya Diabetes jadi pembunuh nomor 4. Apalagi sudah banyak yg terkena penyakit ini dan tidak pandang bulu dan usia. Bahkan orang terdekat pun juga banyak yg kena ya. Untung sekarang ada solusi praktis atasi diabetes. Semoga membantu para penderita diabetes ya

    BalasHapus
  10. H2 tepung kelapanya aku udah punya, skrg penasaran sama chia seednya

    BalasHapus
  11. Nasi jadi harum pake H2 Twpung Kelapa

    BalasHapus
  12. Sedih ya, mas kalau mendengar ibu sakit. Ibu saya juga sakit diabetes dan meninggal krn adh komplikasi dengan ginjal. Bersyukur mas tau cara pencegahannya dengan cara CERDIK. Saya telat nih. Taunya setelah meninggal.. hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga kita bisa melakukan tindakan preventif ya kak

      Hapus
  13. inovasi nih di dunia kesehatan supaya makin sehat dan mendapat asupan serat yang cukup.

    BalasHapus
  14. Tepung kelapa dicampuri nasi, enyaaak

    BalasHapus
  15. Di sekeliling saya penderita diabetes dan mereka seakan tersiksa karena ga boleh sembarangan makan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mumpung masih sehat, yuk kita jaga sebaiknya

      Hapus
  16. Kakekku dari pihak ibu juga penderita diabetes mas Agung. Dulu sempat ngamuk kalau makannya diatur. Huhu aku kok ya takut diabetes juga

    BalasHapus
  17. Baca postingan Mas Agung ini aku jadi ingat punya prinsip nggak pernah membiasakan bikin wedang untuk suami baik teh atau kopi di pagi hari. Emang rada kurang biasa di masyarakat dan ada anggapan suami nggak diladeni tapi ya gimana lagi demi kesehatan. Kalau sekali-kali pas kepengen ya ga apa itupun gulanya dikit dan pakai gula jagung. Kalau hari biasa ya minum air putih aja biar sehat.

    BalasHapus
  18. Ternyata menerapkan pola makan dan gaya hidup yang benar itu ga mudah ya, mas Agung :) Setelah mengikuti acara ini setidaknya kita bisa lebih paham bagaimana kiat2 khusus mencegah penyakit diabetes melitus. Alhamdulillaah sekarang sudah ada solusi dari Kalbe Farma dengan H2 Tepung Kelapa kita berusaha menjaga nutrisi dan asupan terbaik bagi tubuh kita.

    BalasHapus
  19. Aku agak spoky sih dg penyakit ini krn bpkku penderita diabet. Takut menurun. Tp agak leganya karena ternyata diabet bisa dicegah dan dikendalikan dengan CERDIK

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA