Home

18 Agu 2016

Manfaat Relaksasi dan Konsep Mindful Eating untuk Diet

Meet The Expert bersama lightHOUSE Indonesia & Liputan 6 -dokpri
Anda pasti tidak asing dengan kata Relaksasi !
Relaksasi berasal dari kata Rileks atau santai, yaitu kegiatan untuk melepas ketegangan. Bisa dengan berbagai cara, misalnya olah raga, menonton TV, membaca buku, rekreasi, bernyanyi, atau mengerjakan hobi dan masih banyak contoh lain.
Relaksasi bisa dilakukan siapa saja, bertujuan menghilangkan pikiran yang kacau akibat ketidakberdayaan seseorang dalam mengendalikan ego yang dimilikinya, mempermudah seseorang mengontrol diri dan memberi kesehatan bagi tubunya.
Coba deh, praktekkan
Kalau ada pancingan dari luar entah omongan dan suasana, terutama yang mengundang kemarahan. Segera Anda longgarkan pikiran, berpikir jauh kedepan dampak dari kemarahan sesaat. Biasanya yang terjadi, kalau marah omongan cenderung tidak terkontrol, kemudian barang dibuang atau dipecah.
Coba ingat
Setelah semua amarah mereda, barulah timbul penyesalan demi penyesalan. Teman akrab tersinggung dan menjauh, akibat ucapan kasar yang keluar dari mulut kita. Benda yang dibeli dengan harga mahal, sudah tak berbentuk lagi karena hancur saat emosi memuncak.
Saya mendapat ilmu tentang relaksasi, saat kelas Meet The Expert bersama lightHOUSE Indonesia. Acara yang diselenggarakan atas kerjasama dengan Liputan 6, bertempat di SCTV Tower lantai 19 daerah Senayan Jakarta Selatan.
Mbak Citra selaku narasumber tunggal, mengajak peserta untuk praktek relaksasi. Saya pribadi begitu menikmati acara ini, bisa melepaskan segenap pikiran yang ruwet. Ada satu lagi praktek mindful eating, tapi kita bahas satu persatu ya.
Acara Meet The Expert dimulai -dokpri
Yuk kita mulai !
Metode dasar ralaksasi adalah suatu proses melawan efek otonomis yang menyertai kecemasan dan ketegangan, sehingga akan menimbulkan counter conditioning.
Apa itu counter conditioning ? Adalah merubah perilaku  yang tidak diharapkan menjadi perilaku yang diharapkan dengan menggunakan asosiasi positif terhadap stimulus.
Ternyata counter conditioning sedang saya lakukan, karena lagi semangat menjalani diet. Saya mempraktekan dengan merubah mindset, terutama saat dihadapkan pada makanan favorit. Biasanya kalau melihat baso, cokelat, es krim, nasi uduk, atau makanan kegemaran lainnya, nafsu makan kita melonjak dua kali lipat.
Nah dengan relaksasi sebelum makan, kita bisa meredam "emosi" hendak menyantap ludes makanan dihadapan mata. Emosi sangat perlu dilatih, mulai dari menghadapi stimulus yang kecil. Ibarat kata akan lebih mudah memadamkan lilin, dibanding memadamkan api dalam wujud obor.
Manfaat relaksasi
  • Meningkatkan kesehatan secara umum dengan memperlancar metabolisme tubuh, laju denyut jantung, peredaran darah dan mengatasi berbagai problem penyakit.
  • Mendorong racun dan kotoran keluar dari dalam tubuh
  • Meningkatkan tingkat agrititas dan perilaku buruk dari dampak stress seperti konsumsi alkohol dan obat terlarang
  • Menurunkan tingkat egosentris sehingga hubungan intrapersonal atau interpersonal semakin lancar.
  • Mengurangi kecemasan
  • Meningkatkan kecerdasan pada anak, meliputi karakter kognitis, matematis, logis, karakter afektif, relational, kreatif dan emosional.
  • Meningkatkan rasa harga diri dan keyakinan diri
  • Mengurangi stress secara keseluruhan, mmeraih kedamaian dan keseimbangan emotional yang tinggi
  • Meningkatkan kesejahteraan.

Acara Meet The Expert semakin menarik, ketika seluruh peserta diajak praktek relaksasi. Pertama kami diajak memejamkan mata, kemudian menarik nafas dalam dan membuangnya sampai udara dalam paru terasa habis. Tak lupa mbak Citra memutar musik, dengan alunan nada yang ringan dan memancing ketenangan. Anda bayangkan music semacam Kotaro, atau Kenny G, yang arransemennya tenang dan menghayutkan.
Musik masih terdengar lembut, kemudian mata kami diminta terbuka. Pada layar putih tampak satu titik, kami mengikuti titik yang bergerak zig-ziag perlahan dari ujung ke ujung. Saat relaksasi harus didukung, posisi tangan dan kaki terbuka dan dilemaskan.
Silakan dilakukan sekitar lima menit (sebenarnya tak ada patokan waktu), saya sendiri merasakan pikiran menjadi lebih tenang.
-0o0-
Konsep Mindful Eating telah diuji secara klinis, sebagai metode makan yang ideal untuk tubuh. Kuncinya adalah focus dan sadar pada momen yang kita alami, yakni merasakan apa yang dialami oleh tubuh dan menyadari apa yang dimakan oleh tubuh, mulai dari rasa, aroma, tekstur, hingga warnanya.
Yang perlu diketahui, bahwa mindful eating dapat menimbulkan rasa kenyang dan puas terhadap makanan yang dinikmati. Tapi satu kata kuncinya, harus berupaya jujur pada diri sendiri.
Nah pada kelas Meet The Expert, setiap peserta dibagikan satu cokelat. Mbak Citra menyarankan, saat makan benar-benar dinikmati dan focus pada kegiatan makan tersebut.
Saya coba praktekkan dengan mulai mengamati bungkus cokelat, warna merah serta mengeja tulisan satu persatu. Kemudian menyobek kertas pembungkus, terdapat bungkus warna gold didalamnya. saya teruskan lagi dengan membuka isinya, terdapat wafer yang berselimut cokelat.
Sungguh menggoda perasaan lapar, dan ingin segera menghabiskan. Satu coba potek sedikit bagian ujung, dimasukkan mulut dan merasakan tekstur cokelat yang lembut. Kemudian potekan yang ada di mulut nempel di langit-langit, saya berupaya meraih dengan ujung lidah. Saya coba gigit sedikit lagi cokelat batang, menguyah secara perlahan dan menikmatinya.
Pada potekan kedua saya langsung ingat, bahwa sedang diet dan mengurangi makanan manis. Mendadak nafsu makan menyusut, dan tak ingin melanjutkan makan cokelat. Akhirnya coklet yang masih panjang, saya tutup dan masukkan dalam bungkusnya lagi.
Mbak Citra (berdiri paling kiri) bersama peserta kelas Meet The Expert -dokpri

Kalau saja Mindfull eating ini diterapkan setiap saat, saya yakin tak akan mengalami obestitas. Pun apabila diaplikasikan untuk hal diluar makan, misalnya mindful learning, mindful working, mindful networking, kok saya yakin hasilnya akan berdampak pada kehidupan yang lebih luas.

Tanpa terasa jarum jam sudah diangka lima, langit Jakarta tampak semakin gelap. Kelas Meet The Expert lightHOUSE Indonesia sampai diujung, meski mendung hitam tapi pikiran ini serasa tercerahkan. Terimakasih juga Liputan 6 sebagai fasilitator, dan terima kasih Mbak Citra narasumber hebat sore ini. (salam)  

4 komentar:

  1. waaw aya baru tahu nih ada konsep mindful eating..TFS mas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga baru ngeh dan ternyata keren :)

      Hapus
  2. Emosi mmg perlu dilatih biar kalem ngak meledak2 yaaa kak
    Ntar kalo kebanyakan meledak bisa stroke hehehe

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA