14 Agu 2016

ICST 2016 Saatnya Anak Muda Melek Investasi Saham

Launching ICST 2016 - dokpri
Lantai 2 gedung Indosat Ooredoo siang ini (11/8'16) terasa beda, saya melihat anak muda berjaket almamater kampus. Menilik dari warna jaketnya, saya bisa mengidentifikasi dari kampus mana mereka berasal. Ada yang dari Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, UPN Veteran, Universitas Islam Negeri, Universitas Trisakati, Universitas Bakrie.
Mahasiswa/wi hadir di gedung Indosat Ooredoo, menjadi saksi diselenggarakannya Kompetisi Indosat Stock Trading Contest (ISTC). Tahun 2016  ini adalah kali kedua, setelah penyelenggaraan ISTC tahun sebelumnya cukup sukses.

ISTC adalah salah satu cara membangun awarnes, bagaimana agar pasar modal dalam negeri dikuasai oleh orang indonesia sendiri. Saham sebagai konsep yang tidak mudah, sehingga peran mahasiswa sebagai intelektual muda bisa dilibatkan.

Alexander Rusli, selaku President Director and CEO Indosat Ooredoo, dalam sambutannya menyampaikan "Tahun ini  Indosat Ooredoo bekerjasama dengan PT. Trimegah Securitas Indonesia, TBK dan Bursa Efek Indonesia (BEI),  menyelenggarakan ISTC 2016. Telah disiapkan sebuah aplikasi, sehingga kompetisi ini bisa diikuti menggunakan smartphone. ISTC menjadi awal untuk anak-anak muda dan masyarakat, turut serta menyukseskan pasar modal".

ISTC telah menjadi program CSR pilar edukasi Indosat Ooredoo, bertujuan meningkatkan literasi keuangan terutama investasi saham di pasar modal khususnya bagi generasi muda Indonesia. Pada gelaran pertama ISTC tahun lalu, berhasil menjaring 8.819 calon investor baru. ISTC juga sebagai pelengkap, dari program "Yuk Nabung Saham" yang digalakkan BEI.

Bergabungnya Trimegah dalam program ISTC kali ini, sejalan dengan misinya yakni "educate and create wealth for the community though unique and professional experience". Program ini merupakan sinergi pihak-pihak yang memiliki visi yang sama, sehingga diharapkan bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan literasi keuangan.

"Kami ingin tanamkan kepada generasi muda, bahwa pasar modal merupakan salah satu roda penggerak penting ekonomi Indonesia. Dengan menjadi investor yang aktif di pasar modal, maka secara tidak langsung kita telah membantu perekonomian negara kita. Kami berharap ISTC dapat mencetak investor- investor andal di pasar modal. Saat ini online trading menjamur, artinya kita bisa mengakses langsung dan akan melakukan transaksi dari mana saja dengan dukungan teknologi digital yang sangat luar biasa. Sebagai perusahaan telekomunikasi terdepan, kami ingin menjadi bagian dari proses tersebut". Tambah Alexander Rusli
Mahasiswa/wi dari berbagai Perguruan Tinggi di Jakarta -dokpri-
Eduksasi literasi keuangan, peningkatan literasi keuangan akan meningkatkan kesejahteraan masayarakat. Karena dengan mengetahui produk keuangan, akhirnya bisa memanfaatkan produk keuangan untuk kesejahteraan.
O'ya kawan's
Tak terasa tahun 2016 Bursa efek Indonesia genap berusia 33 tahun,  pada acara perayaannya memberi penghargaan pada  24 emiten. Mereka telah berperan serta pada edukasi, literasai dan  inklusi, dan 24 emtien turut mengkampayekan juga mengarahkan karyawan menjadi investor di pasar modal Indonesia.
"Pasar modal Indonesia, selama 10 tahun terakhir adalah salah satu bursa dengan kenaikan index terttinggi di seluruh dunia. Untuk tahun ini sampai agustus kenaikan sekitar 20%, selama satu tahun sedikit dibawah Thailand" Ujar Hosea Nicky Hogan selaku Direktur Pengembangan BEI
 
Euforia menjadi investor dan menabung saham, secara rutin tengah berlangsung terlihat trend keaktifan investor. Sampai Desember 2016 sekitar 57 ribu perbulan investor aktif, saat ini jumlah investor naik 50%  atau lebih dari 85 ribu orang melakukan transaksi.

"Menabung saham adalah bicara investasi jangka panjang, jangan melakukan investasi untuk spekualasi tapi pakai untuk belajar investasi" tambah Hosea Nicky Hogan
Acara Launching ISCT 2016 semakin meriah, dengan kehadiran Dimas Raka Praditya pemenang ISTC 2015. Anak cerdas ini berbagai pengalaman, dalam mengikuti trading selama 6 bulan.

"Peserta lomba tidak hanya mahasiswa, tapi juga pensiunan, kontraktor, bahkan pekerja sekuritas sendiri. Setelah diseleksi ditentukan 15 peserta terpilih untuk training selama seminggu,  kemudian dipilih lagi mengikuti boothcamp selama tiga hari di BEI. Pada masa bothcamp, peserta mendapat kesempatan mendengar materi dari pakarnya, seluk beluk pasar modal, analisis pasar modal dan trading yang benar tidak spekulasi" Dimas berkisah dengan antusias.
Dimas Raka Praditya pemenang ISTC 2015. -dokpri
Saya cukup terpana, ketika Dimas Raka Praditya cukup fasih istilah saham. Pun dengan lancar menjawab pertanyaan, yang diajukan oleh pembawa acara siang hari ini. Termasuk berbagi rahasia penentuan pemenang, dinilai dari return juga cara menganalisa apakah spekulasi atau tidak.

Program ISTC 2 diluncurkan pada 11 Agustus 2016, pendaftaran dibuka bagi peserta program kompetisi diiringi program radshow ke delapan universitas di Indonesia. ISTC akan dibadi menjadi dua kategori, yaitu pelajar/ mahasiswa dan masyarakat umum.  Setelah itu peserta akan diundang, dalam boothcamp selama dua hari untuk mendapat edukasi mengenai pasar modal.

Untuk informasi lebih lanjut tentang program ISTC, silakan melihat di website www.indosatooredoo.com/stc ; twitter @indosatistc ; Facebook ; Indosat ISTC dan Instagram ; indosatistc  

2 komentar:

  1. Seru ini acara, sarat ilmu tentang financial khususnya investasi.
    Aplikasinya mau coba unduh. Ikutan lombanya yuk Mas Agung :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya musti belajar ilmu financial dulu mbak :)

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA