Hong Kong sebagai pusat makanan dan fashion, selain itu juga tempat menyenangkan bagi penggemar olahraga. Peristiwa atletik paling manarik dan inovatif, akan digelar bersamaan dengan Bulan Olahraga tahun ini. The Hong Kong Tourism Board (HKTB) mengajak anda, untuk menjadi saksi peristiwa Kelas Dunia ini.
Bersepeda yang begitu populer di Hong Kong, akan lebih terangkat dengan diadakannya Cyclothon Hong Kong pada 25 September.
Apa itu Cyclothon?
Adalah acara utama dalam Bulan Olahraga, dan Hong Kong akan mempersembahkan secara lebih menarik. Tahun ini akan digelar pada skala yang lebih besar, rute dibuat lebih panjang dari biasanya. Akan melintasi beberapa lokasi, yang menjadi landmark paling ikonik di Hong Kong.
O'ya Cyclothon tidak sekedar hiburan bagi penggemar bersepeda, tetapi juga untuk keigiatan sosial. Biaya pendaftaran setiap peserta, sebagian akan disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan.
Acara ini tentu akan semakin meriah, karena juga diselenggarakan motorsport internasional pertama di dunia pada 8-9 Oktober di Harbourfront Central.
Formula E HKT Hong Kong Eprix, adalah seri balap listrik pertama di dunia. Hong Kong Eprix akan melalui dua kilometer sirkuit perkotaan dengan medan lurus panjang, tikungan tajam, dengan pemandangan pelabuhan dan langit Hong Kong.
Untuk melengkapi lintasan motorsport kelas dunia, sebuah eVillage akan dibangun lengkap dengan fasilitas pertunjukan, zona anak, dan bilik permainan termasuk simulator balap Formula E untuk fans motorsport dan wisatawan.
Acara menarik lainnya sayang dilewatkan, adalah Hong Kong Tennis Open pada 8-16 Oktober. Atlet Olah raga tenis putri bertanding, akan memperebutkan hadiah sebesar USD 250.000.
Cross Harbour Race - dok. Leo Burnett Indonesia
Masih ada lagi Cross Harbour Race, adalah lomba renang bersejarah yang telah diselenggarakan pada tahun 1906 hingga 1979. Perlombaan ini telah melibatkan 1.000 perenang, menempuuh jarak 1.8km melintasi Victoria Harbour.
Pada Cross Harbour Race yang akan diselenggarakan pada 16 Oktober, Pengunjung diajak merasakan kembali euforia 35 tahun lalu.
Hong Kong pusat dari serangkaian acara kelas dunia, hal ini akan menjadikannya sebagai Asia’s World City. Untuk mengetahui informasi lebih detil, silakan berkunnjung ke web DiscoverHongKong.com .
Personel JKT 48 sebagai Brand Ambassador A&W Restorant -dokpri
Masih di awal bulan
September, A&W Restoran Gerai Cipete terlihat berpenampilan beda. Jurnalist dan
blogger tampak datang, menjadi saksi persembahan terbaru. Saya pribadi memang penggemar
menu A&W, mulai dari ayam goreng lezat yang beda dengan tempat lainnya,
Root Beer dengan rasa sangat khas tak ada di restoran manapun, tentu saja
kentang keriting yang Yummy. Masih ada lagi, Burgernya juga tak kalah lezat lho.
Pantai Padi ini tak jauh dari Kota Pangkalpinang - dok kelas blogger
Siapa tak kenal kota Pangkalpinang ?
Saya pribadi mengenal sejak awal tahun 90-an, kebetulan ada
saudara jauh dinas di kota ini. Kala itu saya sekedar mengenal nama saja, sembari
membayangkan rupa dan bentuk dari cerita saudara. Tak dinyana tersurat takdir
jua, menjejakkan kaki bersama teman-teman Kelas Blogger.
Sungguh sebuah kejutan, ketika kesempatan itu datang menghampiri.
Saya berkesempatan meliput, ritual tahunan yang bernama Cheng Beng. Saya akan
manfaatkan waktu sebaik mungkin, menikmati udara, air dan tanah Pangkalpinang.
Sekilas saya mengamati beberapa arsitektur bangunan, batin ini
menyimpulkan ada pengaruh gaya Tiongkok. Setelah membaca beberapa literatur
terjawab juga, keberadaan Pangkalpinang tak bisa dipisahkan dari
pengaruh kekaisaran Tiongkok di Asia Timur.
Coba saja
perhatikan !
Bangunan Klenteng tersebar hampir di seluruh kota, dalam
ukuran besar atau kecil sesuai fungsi dan kegunaannya. Pendem China atau makam
orang tua Cina, Pemakaman Belanda, bangunan dengan arsitektur Cina, penataan
pemukiman yang dipisahkan, banyaknya gang sempit sebagai bukti keterikatan kuat
dengan Tiongkok.
Saat kunjungan ke Pangkalpinang, saya sempatkan
berjalan menikmati suasana kota. Saya kerap berpapasan dengan wajah oriental,
dengan kulit cerah dan bentuk mata sipit. Keberadaan etnis Thionghoa memang tak
bisa dipungkiri, sebagai bagian dari masyarakat Indonesia.
O'ya, Pangkalpinang disebut dalam literatur sekitar
abad 17 lho. Pangkal artinya Pusat
Distrik (Distric Capital), sementara Pinang adalah sejenis tumbuhan palm yang
multi fungsi banyak tumbuh di Bangka.
Mulanya Pangkalpinang adalah sebuah kampung kecil,
berupa pangkalan pengumpulan timah. Daerahnya berawa-rawa, dengan sungai-sungai
membelah. Sehingga dapat dilayari kapal dan perahu, perjalanan bisa membawa
sampai ke muara.
Tempat Ibadah ini tak jauh dari pusat kota Pangkalpinang -dokpri
Pangkalpinang Masa
Kini.
Saya merasakan denyut kota yang dinamis, perekonomian
masyarakat bertumbuh ditunjang letak strategis di lintas International.
Berbagai upaya dilakukan Pemerintah daerah, untuk mengangkat nama Pangkalpinang
agar lebih dikenal masyarakat luas.
Pariwisata menjadi sektor penting dan seksi, musti mendapat
perhatian khusus dari pihak terkait. Endingnya mengerucut pada satu tujuan, yaitu
kunjungan wisatawan domestik atau mancanegara. Bayangkan kawan's,
setiap pengunjung membutuhkan penginapan, kuliner,
souvenir dan masih banyak lainnya. Kebutuhan wisatawan ini adalah potensi,
mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
Awal April
2016
Kedatangan kami bukan tanpa rencana, Kelas Blogger ingin
menyaksikan langsung puncak Cheng Beng. Tradisi
unik sekaligus ritual tahunan, masyarakat Thionghwa khususnya
umat Khonghucu. Acara serupa sebenarnya diadakan beberapa daerah, namun lokasi
Pekuburan Sentosa yang membuat acara di Pangkalpinang begitu istimewa.
Ritual Cheng Beng atau sembahyang kubur, sebagai perwujudan sikap hormat
masyarakat Tionghwa pada leluhur. Mereka yang masih hidup masa sekarang, masih sangat
mencintai dan menghormati orang tua, kakek nenek, sampai buyut dan seterusnya. Sampai sampai terjadi tradisi pulang kampung,
layaknya hari besar umat muslim.
Areal Pekuburan Sentosa -dokpri
Seluruh anggota keluarga menyempatkan diri berkumpul, termasuk perantau
dari luar kota atau luar negeri.
Sehari sebelumnya acara Puncak, mulai diadakan pembersihan kuburan.
Rumput liar sekitar pemakaman dicabut, nisan dinding berbentuk setengah
lingkaran setinggi satu meter-an dicat ulang.
Pria usia tigapuluhan saya hampiri, terlihat sedang mengawasi tukang
yang sibuk mengecat. Pak Hadi nama lelaki berwajah bersih, sengaja pulang dari perantauan
untuk perayaan Cheng Beng.
"Ini bukti
penghormatan, rasa cinta dan sayang pada leluhur. Kami membangun makam sesuai
kemampuan, sebenarnya memang tak ada pakemnya.Kalau keluarga yang punya duit, bisa
saja membangun makam leluhur secara mewah"Jelas Hadi
Tentu tak hanya Pak Hadi, saya melihat banyak keluarga lain datang
dengan rombongan. Prosesi yang dilakukan serupa, yaitu membersihkan makam dan
mengecat ulang. Setelah makan terlihat cantik, baru diletakkan sesaji berupa panganan. Tak lupa ada tempat dupa dan lilin untuk membakar
dupa, sebagai sarana mendoakan arwah leluhurnya. Pada ujung pembersihan
pemakaman, diberi uang-uangan kertas plastik warna kuning merah.
Eit's tunggu
dulu !
Untuk panganan sesaji dan buah-buahan, keluarga selalu memilih
kualitas terbaik. Menurut cerita seorang tukang di makam, biasanya harga tak
menjadi soal asalkan berkualitas.
Keluarga sedang membersihkan makan -dokpri
Pekuburan
Cina Sentosa
Pekuburan Cina Sentosa atau atau Tjung Hoa Kung Mu
Yen, dibangun pada tahun 1953. Memiliki luas sekitar lebih dari 19 ha, sampai
saat kunjungan saya terdapat sekitar 12.950 makam.
Meski areal pemakaman, jangan bayangkan suasana
angker dan seram ya. Kuburan sentosa jauh dari image tersebut, karena tertata rapi
dan rutin dibersihkan. Jalanan sudah beraspal halus, kendaraan bisa masuk pekuburan
tanpa parkir terlalu jauh.
Makam tertua adalah makam keluarga Boen, pernah
dipugar pada tahun ke empat pemerintahan Sun Yat Sen sekitar tahun 1915. Makam
dibangun dalam bentuk dan arsitektur unik, dihiasi dengan tulisan aksara Cina.
Pemilihan tulisan, secara tidak langsung menunjukkan strata sosial yang dikebumikan.
Lokasi Pekuburan Sentosa berada di perbukitan, wujud
penghargaan dan penghormatan orang Cina terhadap leluhurnya. Pekuburan Sentosa sumbangan marga
Boen, bisa dilihat dari tugu pendiri dibangun pada 1935. Pekuburan ini
didirikan oleh empat orang, Yap Fo Sun tahun 1972, Chin A Heuw tahun 1950, Yap
Ten Thiam tahun 1944 dan Lim Sui Chian
(wafat pada masa penjajahan Jepang).
Pekuburan Sentosa di Pangkalpinang -dokpri
Komplek pemakaman ini terbesar se Asia Tenggara,
memiliki arsitektur berbeda di setiap makam. Ada makam yang dibangun dengan
batu granit, konon pembangunannya menghabiskan dana ratusan juta. Bahan
bangunan berkualitas tinggi sebagai komponen, batu marmer yang terpasang didatangkan khusus
dari Itali.
Ada Tapinya !
Tak hanya keturunan Thionghwa boleh dimakamkan
disini, buktinya saya menemui kuburan Katholik. Selain itu terdapat
dua makam muslim, berada diantara ribuan makam yang ada. Hal ini menggambarkan,
toleransi beragama masyarakat sedang berlangsung.
Tampak nisan salib diPekuburan Sentosa -dokpri
Puncak Cheng
Beng - Senin 4 April 2016
Pagi belum begitu sempurna, jetlag akibat perbedaan
waktu Jakarta- Pangkalpinang belum juga lenyap. Langit pangkalpinang masihlah
gelap, jarum pendek jam menunjuk angka 01.30 dini hari.
"Yuk kita berkemas" ajak seorang teman blogger
Dengan mata setengah terpejam, saya memaksakan diri mandi air
hangat. Shower di kamar mandi penginapan cukup manjur, mengurangi rasa pegal dan
penat di badan. Peralatan "tempur" berupa Kamera, Tripod, Action Cam,
Recording dan segala macam sudah disiapkan.
Mobil yang mengantar kami sudah siap, driver tak kalah sigap ikut
menginap di tempat yang sama. Sesuai jadwal di rundown, acara dimulai pukul
03.00 waktu setempat. Untung dari tempat menginap menuju Pekuburan, hanya perlu 20 menit waktu tempuh.
Mengingat ini pengalaman perdana, kami datang lebih cepat
mengantisipasi parkiran penuh. Satu hal lagi, kami tak ingin kehilangan moment puncak
Cheng Beng.
Saat roda empat tiba di gerbang tempat tujuan, suasana masih gelap
dan lengang. Mobil pengantar leluasa masuk, melintasi jalanan yang membelah
areal pemakaman. Meski di luar masih sepi, ternyata di pusat perayaan mulai ada
kesibukan. Paithin, adalah central perayaan Cheng Beng setiap tahun.
Lokasi perayaan Cheng Beng -dokpri
Paithin atau tempat sembahyang, tempat mengirim doa bagi leluhur
yang yakin makamnya ada di Pekuburan Sentosa namun tidak menemukan fisiknya.
Saya menyaksikan aneka persembahan tertata rapi, berada di areal
Paithin. Sesajian buah-buahan (Sam Kuo), dibentuk menyerupai gunungan. Satu
macam buah dibentuk satu gunungan, ada buah
jeruk, apel, pear dan nanas. Selain itu
ada juga bentuk gunungan dari panganan, seperti kue bolu kukus, apem, kue ketan
(wajik), bika ambon, kue cucur dan macam kue lainnya.
Ada juga lho dua binantang, yaitu Kambing dan Babi siap panggang.
Kedua binatang ini disembelih, dibersihkan bulunya dan ditusuk dengan kayu.
Satu sudut di pelataran Paithin, menjadi tempat berdoa umat
khonghucu yang datang. Membawa beberapa dupa dengan ujung dibakar, pangkal dupa
digenggam dan diletakkan di dekat jidat. Sekitar 5 menit berdoa
di satu titik, kemudian meletakkan satu dupa dan berpindah ke titik berikutnya.
Saya tak begitu heran, kalau aroma dupa terasa memenuhi udara.
Cheng Beng sendiri artinya bersih/ terang, terbersit harap arwah leluhur
ada di tempat terang. Bisa jadi prosesi meletakkan satu batang dupa, simbol
agar terang itu sampai alam baqa.
Panggung berdiri di sisi kanan pelataran, diisi dengan hiburan musik
Tanjidor. Alat musik tradisional ini, kerap saya lihat pada acara kesenian
Betawi. Bapak- bapak usia lima puluhan ke atas, sebagai pemain musik khas ini.
Pengunjung ada yang naik panggung, menyanyi lagu berbahasa Mandarin. Terus
terang saya masih asing judul lagunya, tapi mendengar nada dan lirik lumayan sedikit
familiar. Lagu Mandarin memang mendominasi, namun ada beberapa lagu lama
diperdengarkan seperti "Kolam Susu" milik Koes plus.
Pelepasan Lampion saat Cheng Beng -dokpri
Aneka Sesajian di siapkan di Paithin -dokpri
Langit Pekuburan Sentosa masih gelap, meski tak selegam
sebelumnya. Sekitar pukul 04.00 waktu setempat, dilakukan pelepasan lampion.
Lampion disediakan oleh panitia, siapapun dipersilakan menerbangkan ke udara.
Caranya cukup mudah, satu teman memegang plastik bagian atas. Satu
orang lainnya membakar gabus, pastikan mengeluarkan asap agar lampion bisa
terbang. Bagi orang Thionghwa, pelepasan lampion tidak sekedar pelepasan saja.
Tapi saat lampion hendak terbang, ada doa dan harapan dipanjatkan.
Di ufuk sang surya merekah,
Bapak Muhammad Irwansyah, Walikota Pangkalpinang tampak datang, disusul Bapak Rustam Efendi Gubernur Bangka Belitung. Dua petinggi duduk sebentar, kemudian berkeliling di
sekitar Pekuburan Sentosa. Tak lupa menyapa keluarga yang usai sembahyang,
sembari berbincang sebentar. Moment berharga bagi keluarga leluhur, dimanfaatkan untuk berfoto
bersama dengan Walikota dan Gubernur.
Walikota Pangkalpinang Muhammad Irwansyah beserta Gubernur Bangka Belitung Rustam Efendi, menghampiri keluarga yang selesai berdoa di makam leluhurnya -dokpri
Sesaat dikerumuni juru warta, secara khusus Pak Gubernur memberi
pernyataan pers.
"Besar harapan tradisi tahunan Cheng Beng, bisa menjadi magnet
wisata di Pangkalpinang. Seperti tradisi Cap Go Meh, yang sudah melekat di daerah Kalimantan"
Jelas Pak Gubernur.
Saya pribadi merasakan, tradisi Cheng Beng memiliki keunikan yang mengagumkan.
Selain sekedar adat istiadat, sebagai cara mengeratkan tali kekerabatan.
Tradisi mudik yang terjadi saat Cheng Beng, berpadu dengan daya tarik wisata
religi. Ketika keduanya menyatu, maka jumlah orang yang ada di Pangkalpinang
saat Cheng Beng meningkat. Akibatnya percepatan perputaran roda ekonomi
terjadi, masyarakat sekitar juga yang merasakan dampak positifnya.
Semoga ada kesempatan lagi ke Pangkalpinang, ingin menikmati
panorama dan lokasi wisata lainnya. -salam-
Hay Guy's sudah taukah anda, acara RETRORUN - Run To
Give ?
Adalah acara lari anti mainstrem, dijamin lain dari
yang lain. Yup bisa dibilang anti mainstream, karena mengajak perserta lari ke
belakang. Sehingga Peserta dapat double impact, tak hanya diajak sehat tapi
juga fun.
Acara yang akan diadakan pada 18 September 2016, start dari areal FX Sudirman. Yang bikin acara
ini tambah keren, sebagian uang yang terkumpul dari acara ini akan didonasikan.
Jadi sudah sehat dan fun, ditambah ajakan untuk
mengasah kepedulian. Yuk jangan pakai mikir lama, segera daftarkan diri anda di
www.retrorun.co.id
Jangan lupa ajak teman, tetangga, sahabat, kerabat dan boleh lho dishare di medsos kalian. - salam sehat dan berbagi -
Hari Rabu ini istimewa, bertepatan dengan pembukaan
restoran Wendy's ke 50 di Gandaria City (GanCit). Saya menyaksikan ada yang
berbeda, dibanding dengan beberapa store Wendy's yang pernah saya datangi.
Yup, Wendy's mengangkat konsep design modern
industrial. Konsep yang diusung tampil maskulin, namun tetap alami dan berkesan
modern. Dominasi warna abu-abu, hitam, putih, serta sentuhan merah sebagai
warna signature Wendy's. Ditunjang interior yang berbeda, furniture modern
minimalis serta penataan cahaya ruangan yang nyaman. Tak ketinggalam digital
menu board, sehingga tampil sangat kekinian.
Bulan Agustus di negeri tercinta, identik dengan
perayaan ulang tahun Kemerdekaan. Bendera merah putih terpasang dan tersebar di
semua sudut, dengan beragam corak dan ukuran. Pun A&W Restaurant Indonesia tak
ketinggalan, memasang Dwi Warna turut memeriahkan hari bersejarah.
Paket National Promotion Day -Best Friend Forever (BFF)
Rooty Picnic Barrel -dokumentasi pribadi-
Blogger's diundang menjadi saksi, peluncuran National Promotion Day -Best Friend Forever
(BFF) Rooty Picnic Barrel. Bertempat di Restaurant A&W Cipete, Blogger's
larut dalam kemeriahan acara Executive Launch.
National Promotion Day dari A&W, menghadirkan
promo terbatas melalui paket combo hemat. Best Friend Forever Rooty Barrel,
cocok untuk dikonsumsi dua orang dengan harga mulai Rp.69.500,-. A&W
Lover's dapat mengumpulkan tiga edisi terbatas Rooty Beer, lengkap dengan
design maskot Rooty Beers A&W Restaurants.
Ruang Tungu Terminal # Bandara Soetta - dokumentasi pribadi
"Sebentar lagi pesawat akan mendarat di Bandara
Soekaro Hatta Jakarta - Slamat datang di tanah air tercinta" suara
pramugari terdengar menguasai ruangan pesawat
Tiba saatnya burung besi landing, setelah menempuh penerbangan dari Kuala Lumpur Malaysia.
Seperti biasa, saya jarang melewatkan detik-detik roda menyentuh daratan. Ada
perasaan lega, sampai di tempat tujuan dengan lancar dan selamat.
Areal Pemakanan Al Azhar Memorial Garden (dokumentasi pribadi)
Saya lahir dan
besar di kampung, ketika mendengar kalimat pekuburan identik dengan
menyeramkan.
Pekuburan di daerah saya di Jawa Timur, lazimya tak
lepas dari tanaman kamboja dan pohon besar ditengahnya. Kakak saya dulu sering bercerita,
kalau dipohon besar tempat makhluk halus tinggal. Maka ketika gelap mulai
datang, kalau terpaksa melintasi areal pekuburan sekuat tenaga saya berlari.
Masa kini jauh berputar, ketika saya pulang ke
kampung berziarah ke makam almarhum
ayah. Suasana seram masih saja terasa, meski karena perjalanan hidup rasa takut
itu kini sirna dengan sendirinya. Pohon besar yang dulu masih saja bertahan,
seolah tak tersentuh pergantian jaman. Setiap kali mengunjungi tempat ini, saya
tersenyum membayangkan masa kecil dulu.
-00-00-
Saya yakin, nama Al Azhar sudah tak asing dengan
warga Jakarta dan sekitarnya. Bermula dari nama Masjid di bilangan Kebayoran
Baru Jakarta Selatan, didirikan oleh tokoh ternama Buya Hamka. Kini Masjid Al
Azhar ditetapkan sebagai cagar budaya, keberadaannya dilindungi Undang- undang.
Sebagai Yayasan pendidikan, nama Al Azhar melekat
dengan image sekolah bagus. Kemudian berkembang dan berkembang, sejauh saya
tahu ada Universitas Al Azhar Indonesia, Lembaga Amil Zakat (LAZ), Tour &
travel, Al Azhar Memorial Garden.
Blogger's berkesempatan, mengunjungi Al Azhar
Memorial Garden di daerah Karawang. Dari Jakarta memakan waktu tempuh 1.5 - 2
jam via Tol Cikampek, dalam kondisi lalu lintas padat. Kalau memakai kendaraan
roda empat, dan melewati jalan bebas hambatan bisa keluar pintu Tol Karawang
Timur.
Sesuai koordinasi di group WA, sebelum jam 07.00 kami
berkumpul di meeting point. Pak Tubagus Encep yang paling jauh dari Pandeglang,
berangkat paling awal dengan kereta jam 4-an. Sebagian besar dari kami, usai subuh
sudah meninggalkan rumah.
Karena satu dan lain hal, keberangkatan kami molor dari
jadwal yang ditentukan. Sembari menunggu bus datang, kami manfaatkan waktu
untuk mengisi perut (maklum belum sempat sarapan hehe).
Perjalanan kami akhirnya sampai ditujuan, sekitar
pukul 11-an menjejakkan kaki di lokasi Al Azhar Memorial Garden. Areal seluas
25 Hektare ini, tepatnya berada di Jalan Peruri, Teluk Jambe Karawang Timur.
Areal Pemakaman Al Azhar Memorial Garden (dokumentasi pribadi)
Ada hal ini sangat kontras dengan pengalaman masa
kecil, dibanding ketika menjejakkan kaki di Al Azhar Memorial Garden. Tak ada
pepohonan rimbun menyeramkan, semua tertangkap asri di indera pengihatan. Jalanan
halus dipersiapkan khusus, juga terdapat pemisahan blok untuk memudahkan keluarga
mencari makam.
Al Azhar Memorial Garden untuk merespon kebutuhan
masyarakat, utamanya keluarga besar Al Azhar yang umumnya golongan menengah
atas. Mereka kebanyakan public figure, kesulitan mencari tempat pemakaman bagi
keluarganya. Namun tak perlu kawatir, masyarakat luas bisa kok memiliki makam di Al Azhar memorial Garden.
Ibu Maya dari Al-Azhar Memorial Garden, menerima kami
di kantor marketing. Secara khusus menjelaskan tentang hakikat kematian, dan
bagaimana sebaiknya memperlakukan jenazah. Bahwa tak boleh mencampurkan jenazah
muslim dan non muslim, selain itu tak sepakat dengan adanya konsep leasure
untuk pemakaman.
Bu Maya lebih detil lagi, menjelaskan secara spesifik tentang Al Azhar Memorial Garden
Melayani untuk
Kavling Makam Syariah
Sederhana
Makam khusus Muslim
Tinggi hanya 10 cm
Jalan setapak menjaga agar makam tidak terlangkahi
Bersih, Asri dan tertata rapi
Kepastian arah kiblat melalui Sertifikasi kiblat
resmi dari Kemenag kabupaten Karawang
Sementara
Syarat Makam Syariah
Liang lahat panjang 200 cm, lebar 80 cm dengan
kedalaman 150 cm
Meghadap kiblat
Makam sederhana, tidak ada bangunan apapun di atasnya
Makam tidak boleh diinjak & terjaga dari
terlangkahi dan diduduki
Penataan dan pengurusan dijalankan sesuai syariah,
didasarkan atas jual beli dengan prinsip sederhana dan rukun jual beli terpenuhi
Areal pemakaman hanya ditujukan untuk memakamkan dan
ziarah saja, tidak terdapat fasilitas lain yang menimbulkan pemborosan dan
berlebihan dalam pemakaman
Foto bersama di depan gerbang (dok gorup WA)
Blogger's diajak menyaksikan secara langsung, type
yang disediakan oleh Al Azhar Memorial Garden. Type Single (1.5 x 3.0 M) untuk
satu orang, Type Double (3.5 x 3.9 M) untuk dua orang, Type Family (3.5 x 7.5M)
untuk empat orang.
Layanan kavling Al Azhar Memorial Garden, sudah
termasuk perawatan sepanjang masa. Sehingga bagi pemesan tidak lag dipusingkan,
terutama dengan biaya perawatan bulanan.
Saya merenung dalam-dalam, memang tak ada yang salah
mempersiapkan tempat peristirahatan terakhir. Namun jangan sampai lupa ya
kawan's, tiga hal yang akan kita bawa usai tugas di alam fana. Yaitu Amal
Jariyah, Ilmu yang bermanfaat dan Doa anak yang sholeh. (wallahu a'lam)
Safari Run 2016, melintasi gajah saat berlari- seruuuu (dok.foto Team Safari Prigen)
Safari Prigenmerupakan salah satu taman konservasi,
yang dimiliki oleh Taman Safari Indonesia.Berada dalam satu naungan, dengan Taman
Safari di Cisarua dan Bali.
Meski dibangun setelah Cisarua, Safari Prigen ternyata lebih luas lho.
Berada di kawasan seluas 350
hektar, tepatnya di wilayah kaki pegunungan Arjuna di kecamatan Prigen
kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Saya membayangkan daerah Prigen saja sudah dingin,
sekarang ditambah di pegunungan pasti tambah Nyesss.
Safari Prigen merupakan lembaga konservasi,
penelitian edukasi sekaligus sarana rekreasi dengan berbagai program menarik seperti
Safari Adventure, Animal Educational Show, serta berbagai atraksi dan pertunjukan
kelas dunia yang melibatkan satwa.
Fasilitas lain seperti Tiger Cave Restaurant, dimana pengunjung bisa
bersantap menu istimewa ditemani harimau (serem-serem keren gt yak) Safari Water World, Dolphin Bay memberikan pengunjung
pengalaman berlibur dan belajar yang berbeda.Gimana ga beda, kita bisa berenang bareng
lumba-lumba.
Serangkaian kegiatan
dipersembahkan pada tahun ini, diantaranya Safari Run 2016 yang sukses diadakan pada Minggu, 8 Mei 2016 di Safari Prigen,
Pasuruan, Jawa Timur.
Antusiasme peserta cukup menggembirakan (dok foto Team Safari Prigen)
wah berpapasan dengan zebra, keren bingitz ya (dok foto- Team Safari Prigen)
Selfie dulu meski capek (dok foto Team Safari Prigen)
Sebanyak 800 peserta berpartisipasi,dalam ajang lari tahunan
yang diselenggarakan oleh Safari Prigen tersebut. I Ketut Gunarta selaku General
Manager membuka ajang lari sepanjang 5 km pada pukul 07.00 WIB.
Pasti seru ya
kawan's, berlari sambil merasakan sejuknya kawasan yang didesign laksana hutan.
Saat asyik berlari, berpapasan dengan gajah, zebra atau binatang anti
mainstream lainnya. Tapi jangan kahawatir, ada petugas yang menjaga sehingga
pelari dijamin akan aman-aman saja.
Tapi jangan sampai
terlena, karena sensasi berlari berpapasan satwa terus lupa lombanya (heehee).
Pada gelaran Safari Run 2016, akhirnya peserta Wahyudin menjadi penerima medali sebagai pelari pertama yang
mencapai garis akhir kategori pria. Sementara peserta atas nama Intan
Sari, keluar sebagai pemenangpada kategori wanita padahal usia belia masih duduk di kelas 2 SD.Para
peserta yang berasal dari berbagai wilayah sangat antusias mengikuti Safari Run
2016.
"Antusiasme peserta bahkan ada yang anak-anak dan
keluarga, Safari Run ini adalah bagian dari edukasi kepada peserta agar dapat
berinteraksi lebih dekat dengan satwa” Ujar I Ketut Gunarta
Kemeriahan Safari Run 2016 (dok foto. Team Safari Prigen)
Safari Run merupakan ajang lari tahunan yang dilaksanakan oleh
Safari Prigen. konsep fun run dengan track sepanjang 5 km melintasi kawasan
satwa Afrika. Dengan lokasi di kaki pegunungan Arjuna,
Safari Run menjadi satu-satunya ajang lari yang memberikan sensasi berbeda bagi
para peserta. Saya usul
pada panitia, kegiatan selanjutnya undang blogger yak hehehe *SambilLiatMasIdham&MasRully (Salam Lestari)
Euforia Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) masih kental
terasa, sejak ditetapkan MEA bersamaan datangnya tahun 2016. Era perdagangan
terbuka di negara Asean, membawa tantangan sekaligus angin segar bagi UKM
Indonesia. Tak dipungkiri, UMKM adalah sektor yang mampu menjadi penopang
perekonomian saat krisis pernah berlangsung di negeri tercinta. Maka dengan
datangnya era MEA, sudah smestinya UKM menjadi andalan agar semakin
diperhitungkan dalam persaingan global.
Product UKM yang ada di Smesco "Galeri Indonesia WOW" (dokumentasi pribadi)
Bag anda pecinta wayang golek, ada lho wayang golek di Galeri Indonesia WOW di gedung Smesco (dokumentasi pribadi)
Acara Smesco
DigiPreneurDay di gedung Smesco, sebagai satu upaya nyata mengedepakan product
UKM di tengah persaingan.
Memasuki Gedung Semsco lantai 2 di Jakarta Selatan,
saya disuguhi beraneka rupa produk UKM. Hiasan Kaligrafi terbuat dari kayu
jati, produk seni ini sangat keren dan begitu detil dalam membuatnya.
Apalagi menulis huruf arab, musti tepat meletakkan harakatnya (salut). Saya membayangkan
betapa penuh teliti dan konsentrasi tinggi, memahat huruf demi huruf arab sehingga
tampil begitu sempurna.
Selain itu masih banyak aneka kerajinan, taplak manik-manik dari Kalimantan Timu. Satu demi satu manik-manik diuntai dengan
benang, warna-warninya disusun agar membentuk sebuah gambar. Tas anyaman dari
Kalimantan Barat, topi khas Papua dengan burung cendrawasih yang diawetkan, kalung
dengan bandolan unik berupa jari burung.
Masih ada pajangan dari Palembang, adalah toples
gelas terbuat dari kayu mahoni. Hiasan rumah kaki seribu khas Papua, bersanding
dengan replika rumah gadang dari Sumatera Barat. Pada beberapa gerai tampak,
sambal, kopi luwak (kaleng dan scahet), wedang uwuh, abon Cabe. Masih ada gerai
yang menyulap kain perca, menjadi aneka hiasan menarik dan bernilai jual
tinggi. Masih di lantai yang sama, gerai alat musik gitar yang diproduksi UMKM
juga.
Tapi saya membatin, kalau penjualan hanya
mengandalkan pengunjung ke Smesco sepertinya kurang. Apalagi galeri Indonesia
WOW di Smesco bukanlah Mall, pengunjungnya pasti beda karakteristik dengan
pusat perbelanjaan.
Sambal HJ. Lina. juga dihadirkan di Smesco (dokumentasi pribadi)
Aneka hiasan yang terbuat dari kayu, menambah cantik etalasi rumah anda (dokumentasi pribadi)
Pertanyaan saya terjawab, di lantai yang sama
terdapat internet corner. Terpampang jelas di dinding tulisan e-commerce, berdamping dengan
situs jual beli online blibli(dot)com . Memang Internet menjadi satu solusi,
agar penjualan produk UKM yang dipajang bisa menembus dinding Smesco.
Apalagi Smartphone bukan barang istimewa lagi, sudah menjadi bagian gaya hidup masyarakat Indonesia. Bahkan menurut satu riset,
jumlah smarpthone melebihi jumlah penduduk Indonesia. Penggunaan telepon pintar di negara
tercinta, didominasi usia produktif untuk ativitas media sosial, browsing,
belanja online, hiburan dan travel.
Fenomena ini menjadi peluang, bagaimana promosi UKM bisa
menyebar dan viral melalui aktivitas online. Media sosial seperti Facebook,
twitter, Instagram, Pinterest, Youtube, blogging, google plus adalah ranah
medsos yang memiliki dampak luar biasa.
00o00
O'ya kawan's. Kehadiran saya di Smesco, untuk
menghadiri acara "Smesco DigiPreneurDay" mengetengahkan tema
"Content of the Power.
Narasumber Fery Adrianto sedang presentasi, dalam SmescoDigiPreneurDay (dokumentasi pribadi)
Apa itu
SmescoDigiPreneurDay?
Merupakan bagian dari kegiatan sosialisasi dan
promosi produk UKM, sekaligus menjadi wadah kalangan preneur di industri
digital agar memiliki kepedulian
terhadap produk UKM.
Sesi pertama bersama Fery Ardianto, beliau adalah
fotografer profesional dan dosen. Pada kesempatan istimewa ini, pemateri
mengulas tentang kekuatan fotografi.Bahwa gambar yang bagus adalah gambar yang "menggugah"
penikmatnya, meninggalkan kesan mendalam. Fotografi adalah bahasa gambar, untuk
menyampaikan dan menceritakan apa yang kita lihat.
Agar gambar yang dihasilkan bisa bertutur, maka perlu
dipersiapkan KONSEP sebelum memotret.
Apa saja konsepnya?
- ketahui sebanyak mungkin tentang daerah tujuan
- Lakukan survey kecil tentang hal yang akan menarik
untuk direkam
- Persiapkan diri untuk berkomunikasi dengan
masyarakat setempat
- Berimajinasi sepanjang waktu.
Satu gambar esai dari Fery Ardianto ditampilkan,
tentang seorang dokter bedah yang menangani operasi bayi.
Luar Biasa !
Gambar demi gambar tersebut
begitu"bercerita", hasilnya bisa mendatangkan simpati banyak pihak. Beberapa
lembaga internasional tergerak hati, memberi sumbangan untuk operasi bayi yang
butuh penanganan cepat dan biaya yang tentu tidak sedikit. (SALUT)
00o00
Sesi kedua menghadirkan Ahmad Zabadi, beliau Direktur
Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Secara
khusus mengungkapkan, "dua hal yang ingin kami kontribusikan yaitu
memajukan UKM dan UMKM dengan semangat digitalisasi dan mengoptimalkan
digitalpreneur untuk berkolaborasi memajukan UKM di pasar global"
Smesco Rumahku adalah laboratorium produk UKM
berkualitas dan etalase pemasaran produk UKM, tertantang untuk menjadi yang
terdepan dan kiblat bagi kemajuan UKM di tanah air. Karena itulah, Smesco
Indonesia menyelenggarakan kegiatan ini sebagai salah satu promosi
produk-produk UKM terpilih dari 34 paviliun Indonesia yang ada di Smesco
Indonesia.
Pada kalimat "semangat digitalasi dan
mengoptimalkan digitalpreneur", benak saya langsung tertuju pada budaya
bangsa Indonesia "gotong royong". Dengan gotong royong, masalah yang
dirasa berat akan dapat diatasi bersama. Bahwa pelaku UKM memang sangat perlu,
bergandeng tangan sekaligus mengembangkan wawasan agar seiring dengan era
digital yang berlangsung saat ini.
Kesan pertama saya masuk di lantai dua Smesco, terjawab
sudah dengan pernyataan Pak Ahmad Zabadi. Memang benar yang saya rasakan,
ruangan Smesco ibarat etalase produk UKM. Agar bisa bersaing di era MEA,
dibutuhkan inovasi dan focus pada kualitas sehingga konsumen enggan berpaling.
Menjadi sessi pamungkas, dua narasumber tampil
sekaligus adalah Farham Noor Rahman (Copy writing dan Blogger) bersama Putra
Agung (fotografer Instagram - TheFoodExplorer). Dua narasumber berbagi tips dan
trik, bagaimana membranding di medos. Apalagi era media sosial sebagai sebuah
kenyataan yang terjadi, kita musti memanfaatkan sebaik-baiknya. Pemanfaatan Hastag
ternyata berpengaruh, meningkatkan keterbacaan dan kunjungan ke akun
pemiliknya.
Medsos sebagai media promosi juga tak dipungkiri,
hanya strateginya saja yang perlu penyesuaian. Untuk hard selling biasanya efektif bagi produk baru, sementara soft selling lebih disuka bagi brand
yang sudah establish.
Produk ukiran dari pengrajin yang ditampilkan di Smesco (dokumentasi pribadi)
Sepanjang acara saya seperti mendapat "darah
segar", terutama tentang bagaimana memposisikan diri menjadi pelaku
medsos.
Acara SmescodigireneurDay , diselenggarakan tanggal
19 dan 20 April 2016. Bagi anda yang bisa menyempatkan waktu, bisa datang di
hari kedua (20/4'16). Khusus di hari
kedua, mengambil tema “Be Smart, Be Digital”, akan menghadirkan pembicara tak
kalah keren.
1.Jose Ricardo
Santos (Co-Founder bDigital : Online Business Builder for UKM
2.Andi Silalahi (Digital Practitioner) : The Winner
of Google Awards Asia Tenggara tahun 2010
3.Andi Wiryawan, UKM Business Owner (Carystyle.co.id)
Yuk saatnya mengasah kepedulian dengan melibatkan
diri, membantu UKM agar bisa bersaing dalam era MEA yang sedang kita hadapi.
(salam)