11 Des 2022

Konsep Pengasuhan di Desa Anak SOS Lembang

Anak adalah amanah, kehadirannya (semestinya) disambut suka cita. Anak adalah buah cinta, hadirnya melengkapi bahagia ayah bunda. Anak harta tak terkira, nominal angka tak sanggup mengukur kadarnya.

Namun demikian, tak semua keadaan berlaku ideal. Kerap terdengar istilah "anak haram", seolah si anak tak dikehendaki hadirnya. Saya tidak tega, menulis, mendengar dan mengucap kata tersebut. Masakan ada anak, dianggap aib sehingga ditelantarkan.

Faktan di lapangan, banyak anak tumbuh tanpa pengasuhan layak, orangtua berpisah, anak bertumbuh tanpa kasih sayang ayah dan atau ibunya. Di usia belasan membrontak keadaan, bersikap semau sendiri.

-o0o-

Lembang, udaranya bersih dan segar. Kaki ini menjejak di rumput basah, penanda hujan baru reda. Hari beranjak senja, rasa dingin menembus pori-pori. Kaos tebal, tak cukup untuk melindungi tubuh ini.

Saya di SOS Vilage's Lembang, tempat anak-anak "kurang beruntung dalam pengasuhan", disediakan tempat bertumbuh bahagia.  Pak Greg Hadi Nitihardjo (National Direktur), Pak Anna Jaes Tiano, Pak Trisno, Pak Deden , mereka pengurus SOS Village's.

Saya melihat wajah polos anak-anak, dengan bersit bahagia yang terpancar. Anak-anak diasup rasa sayang, dari ibu asuh dan pengurus. Desa Anak SOS, organisasi non profit yang concern terhadap anak-anak beresiko dalam pengasuhan. Memperjuangkan hak-hak dasar anak, khususnya dalam hal pengasuhan.

"Keluarga adalah bagian penting bagi seorang anak, maka keluarga harus dikuatkan untuk melindungi anak-anak," ujar Pak Greg Hadi

Selain mengurus anak-anak, SOS Village merangkul masyarakat sekitar. Setidaknya 3 komunitas atau 3 RW, dibina SOS Vilage's Lembang. Saya sempat ke desa pencut, berkunjung ke dua rumah binaan SOS. Ibu wangsih, keluarga binaan yang setiap hari membungkus krupuk. Setiap pax bungkus besar (isi 20 bungus kecil) si ibu mendapat upah 450 perak. Menurut pengakuannya, sehari bisa mendapat 9rb, kalau sepi mendapat 7ribu.

Nenek Sri dan suami, menanam bibit di lahan pinjaman ITB. Sekali panen labu bisa dapat 200 ribu, perbuah harganya seribu" jelas nenek Sri.

Desa Anak SOS Lembang, bagi saya seperti desa inspirasi. Bahwa hidup mustilah memiliki kemanfaatan, menjadi ladang kebaikan saat tiada kelak. Khairunnas anfa uhum linnas, "Sebaik-baik manusia adalah yang banyak manfaatnya".

(salam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA