22 Okt 2022

Jakarta Film Week 2022 Ditutup dengan “Arnold is A Model Student


Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Yayasan Super Delapan Milimeter sukses menyelenggarakan Jakarta Film Week 2022. Festival film bertaraf internasional ini ditutup dengan selebrasi meriah, bersamaan dengan pengumuman keenam pemenang penghargaan Jakarta Film Week 2022.

Bapak Gumilar Ekalaya, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif DKI Jakarta menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan festival yang berjalan lebih baik di tahun keduanya.

“Saya melihat selama Jakarta Film Week 2022 berlangsung, dibandingkan dengan tahun lalu peningkatannya sungguh luar biasa. Satu kalimat yang bisa saya sampaikan adalah, kita sudah berada di jalan yang benar menuju perfilman Indonesia masuk ke kancah dunia. Antusias penonton sudah luar biasa, program juga sudah baik, insha Allah tahun depan kita bisa buat lagi yang lebih besar lagi. Sampai bertemu di Jakarta Film Week 2023!” ungkap Gumilar di malam penutupan Jakarta Film Week 2022, di CGV Grand Indonesia, Minggu, 16 Oktober 2022.

Terdapat enam kategori dikompetisikan tahun ini. yaitu Jakarta Film Fund Award dimenangkan oleh Bukan Anak Meriam Karya sutradara S. Gracious Prasetyo.  Sementara di kategori Global Feature Award (penghargaan film panjang internasional terbaik) dimenangkan oleh Before, Now and Then (Nana) karya Kamila Andini. Dengan special mention untuk film Huesera karya Michelle Garza Cervera.

Penghargaan khusus juri, diberikan untuk Before, Now and Then (Nana) yang disutradarai oleh Kamila Andini dari Indonesia sebagai pemenang Global Feature Competition dan special mention untuk Huesera yang disutradarai oleh Michelle Garza Cervera dari Peru,Mexico.

Kategori Direction Award atau (penghargaan film panjang Indonesia terbaik) dimenangkan oleh Mencuri Raden Saleh. Untuk Global Short Award (penghargaan film pendek internasional terbaik) dimenangkan oleh Nauha (Eve Of Eulogy). Sementara dua penghargaan baru, kategori pertama yaitu Global Animation Award dimenangkan film Tankboy karya Novella Lian (Singapore) dan special mention kepada Bro Dragon, The City Is Under Attack (Serangan Oemoem) karya Fajar Martha Santosa (Indonesia). Penghargaan terakhir yaitu Series of the Year dimenangkan oleh Yang Hilang Dalam Cinta, dengan sutradara Yandy Laurens dari Disney+ Hotstar. 

Program baru lainnya yang diselenggarakan adalah Producer’s Lab. Merupakan program kolaborasi antara Jakarta Film Week dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini dirancang agar para produser dapat mengusahakan nilai produksi yang lebih baik, menemukan penonton yang cocok untuk film mereka, dan memiliki daya saing yang tinggi guna memperoleh pendanaan alternatif dari sumber lokal dan internasional.

Producer’s Lab diadakan mulai 13 hingga 16 Oktober 2022, dengan 10 peserta terpilih. Di tahap akhir Lab, para peserta akan mengajukan proyek mereka untuk menunjukkan kemajuan mereka. Tiga peserta dengan potensi tertinggi akan dipilih untuk mengikuti Platform Busan 2023. Ketiga peserta tersebut yaitu Bunga Ineza dengan karya Generasi Ketiga, Janice Angelica dengan karya Nenek, dan Nick Musa dengan karya The Island in the South. Dengan karya-karya ini membuat para mentor yakin perfilman Indonesia akan berkembang lebih baik lagi.

Seluruh rangkaian Jakarta Film Week 2022 ditutup dengan pemutaran film penutup, yaitu Arnold is A Model Student, karya Sorayos Prapapan. Film ini sebelumnya World Premiere di Locarno Film Festival 2022 (Concorso Cineasti del presente competition) dan Asian Premiere di Busan International Film Festival 2022.

Penyelenggaraan tahun ini tidak kalah meriah dari tahun lalu. Semua kursi di ruang pemutaran film, di dua lokasi berbeda terisi penuh. Antusiasme penonton di tahun ini lebih besar terhadap festival ini. Jika tidak sempat hadir di pemutaran luring, penonton masih bisa menyaksikan sejumlah film pendek melalui platform daring Vidio.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA