9 Sep 2020

Jangan Kecil Hati Bunda, Tidak Ada yang Salah Melahirkan dengan Caesar !

 


Saya termasuk penentang, orang yang suka membandingkan proses persalinan caesar dan pravaginagan.

Ada pandangan, bahwa ibu melahirkan dengan caesar belum menjadi ibu seutuhnya.Ada pendapat lain, ibu memilih caesar karena tidak mau mules.

Ya, konon melahirkan pervaginagam perlu perjuangan ekstra keras. Tapi bukan berarti, ibu dengan persalinan caesar tanpa perjuangan kan.

Meski tak bisa dipungkiri, (data WHO) jumlah ibu melahirkan caesar pada 2015 meningkat dua kali lipat dibanding tahun 2000.

Kalau pada tahun 2000 di angka 16 juta persalinan caesar, maka pada limabelas tahun kemudian terdapat 30 juta di seluruh dunia.

Sementara di Indonesia, mengacu data Riskesdas 2018, prevalensi tindakan persalinan caesar di Indonesia berada di angka 17,6 persen.

Artinya ibu dengan persalinan secara caesar di Indonesia, juga terjadi kenaikan.Seksio sesaria merupakan tindakan efektif, menekan kematian ibu dan anak.

Dokter juga tidak begitu saja mengambil tindakan, tentunya semua demi keselamatan ibu dan si kecil.

 


Danone Specialized Nutrition (SN) mendukung apapun metode kelahiran. Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia,menyampaikan di webinar, bahwa Nutriclub akan meluncurkan Tes Potensi Caesar.

Apa sih fungsinya ?

Membantu orangtua, mengenali faktor risiko kelahiran caesar sejak awal sehingga bisa mempersiapkan yang terbaik untuk menyambut si Kecil.

Info lebih detil, bisa ke web www.nutriclub.co.id atau bisa kepoin IG @nutriclub_id

 -------

Komiten Danone SN melalui Nutriclub, sangat nyata salah satunya dengan diselenggarakan webinar “Optimalkan Imunitas Anak Kelahiran Caesar dengan Mikrobiota Sehat”.

Mengundang Jurnais dan Blogger, turut menyimak pemaparan pakar.Sebagai peserta, saya semakin obyektif melihat pilihan persalinan secara caesar.

Bahwa persalinan caesar adalah prosedur untuk menyelamatkan jiwa ibu dan anak-

 



Menurut DR. dr. Ali Sungkar, SpOG(K), DokterSpesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal, beberapa faktor penyebab persalinan caesar, adalahparitas, panggul sempit, ketuban pecah dini, pre-eklamsia, janin terlalu besar, kelainan letak janin, dan janin kembar.

Sementara pertimbangan non medis, misalnya psikis ibu yang dimungkinkan risiko melahirkan secara caesar.

Indikasi Caesarean meliputi ;  persalinan tidak maju, anak mengalami distress, posisi janin tidak sesuai, kembar/ triplet, kelainan letak plasenta, prolaps tali pusat, masalah kesehatan, hambatan jalan lahir, dan riwayat operasi caesar sebelumnya.

Masih menurut dr. Ali, metode kelahiran caesar dapat memengaruhi sistem imun anak. Melahirkan non pravaginagam, memengaruhi kolonisasi bakteri dan mikrobiota saluran cerna yang penting untuk perkembangan imunitas anak.

 

Anak dilahirkan pervaginagam, dikolonisasi oleh bakteri vagina dan fases ibu, termasuk di dalamnya lactobacillus dan Bifidobacterium.

Sementara anak dilahirkan dengan proses caesar, dikolonisasi mikrobiota yang dipengaruhi faktor eksternal yang memungkinkan terjadi ketidakseimbangan mikrobiota usus.

Gaes, kita juga perlu paham resiko caesar.

Pada ibu, kemungkinan terjadi infeksi, pendarahan pasca persalinan, reaksi anestesi, bekuan darah, luka operasi, cidera operasi dan peningatan resiko hamil berikutnya.

Resiko pada anak, yaitu pernafasan anak dan cedera operasi.

 


Prof. Dr. Moh. Juffrie, SpA(K), PhD,Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi, menyampaikan, bahwa kelahiran adalah titik yang menentukan sistem kekebalan tubuh untuk kehidupan di masa depan.

Mikrobiota saluran cerna mengandung jutaan mikroba, penting untuk mengembangkan sistem imunitas tubuh.

Dalam tubuh kita, terdapat 10 kali lebih banyak Microbial Cells dibandingkan Human Cells. Mikrobiota berfungsi penting untuk kesehatan dan penyakit yang telah diketahui.

Di tubuh manusia terdapat mikrobiota, yang mendukung fungsi normal tubuh. Dan kita bisa menemukan mikroorganisme, di rongga mulut, organ genital, saluran nafas, kulit dan saluran cerna.

Persalinan secara caesar, disinyalir menyebabkan terjadi ketidakseimbangan mikrobiota dalam sistem gastrointestinal.

Ketidakseimbangan inilah, yang memicu risiko terjadinya gangguan imunitas, termasuk alergi terhadap makanan.

Anak dengan Caesar, butuh waktu enam bulan untuk mencapai mikrobiota usus yang serupa dengan anak lahir normal.

Sehingga anak lahir caesar memiliki risiko lebih tinggi terhadap berbagai gangguan sistem imunitas.

Eit’s, jangan galau dulu bunda. Mikrobiota saluran cerna, didapatkan dari anak lahir dan berkembang hingga usia tiga tahun.

Periode tiga tahun yang penting ini, menjadi kesempatan membentuk mikorobiota sehat guna mendukung sistem imun si anak.

-----

Sepanjang penjelasan dua narsum pakar, saya seperti memunguti pencerahan demi pencerahan. Dan sekaligus penasaran, karena saya yakin di ujung pasti ada jalan keluar.

Inilah yang saya tunggu.

Sang Penciptamenghadirkan solusi bagi masalah dihadapi hamba-NYA, yaitu dengan diciptakan air susu ibu (ASI) eksklusif.

Pemberian ASI eksklusif, sangat membantu mengembalikan profil mikrobiota sehingga menjadi seimbang.

Pada ASI, mengandung lebih dari 200 spesies mikroorganisme yang dikenal sebagai probiotik dan human milk oligosaccharides atau yang dikenal sebagai prebiotik.  

Kombinasi probiotik dan prebiotik yang bekerja sinergis dan memberikan efek, dikenal juga dengan Sinbiotik, dapat membantu mempercepat kolonisasi bakteri baik dan meningkatkan jumlah bakteri baik seperti Bifidobacterium pada Si Kecil yang lahir secara caesar,” imbuhProf. Juffrie.

 


Jangan Kecil Hati Bunda, Tidak Ada yang Salah Melahirkan dengan Caesar !

Siapa tak kenal Cynthia Lamusu,seperti kita ketahui bahwa personel B3 melahirkan buah hati kembarnya dengan persalinan caesar.

Buah hati yang sangat didamba, setelah memasuki delapan tahun usia pernikahan dengan aktor Surya Saputra.

Cyntia hamil di usia 37 tahun dengan metode anak tabung (IVF), dengan janin kembar membuat resiko melahirkan pravaginagam lebih besar.

Akhirnya pasangan celebrity, mantap memilih persalinan caesar, tentunya dibarengi dengan tindakan pendukung.


 “
Kami meningkatkan intensitas cek ke dokter agar kesehatan ibu dan anak terus terpantau. Kami juga mempelajari berbagai hal tentang persalinan caesar termasuk risiko imunitas yang lemah dan potensi alergi yang lebih tinggi pada anak,” ujar Cynthia.

Seketika jiwa keayahan saya menyeruak, turut merasakan kelegaan mendengar kisahnya yang berhasil melewati proses persalinan caesar.

Dan seperti anjuran dokter, penyanyi jebolan Asia Bagus ini langsung menyusui si kembar dengan ASI eksklusif.

Masih menurut Cyntia, tak kalah penting adalah support system dari orang terdekat. Dan sang suami menjalankan peran ini dengan baik.

Bayangkan Surya Saputra yang terkenal itu, bersedia memijat dan mengelus punggung istri sehingga produksi ASI bagus.

Berkat support system orang terdekat, Cyntia bisa mempersembahkan kolostrum untuk Tjajana dan Bima.

Kolostrum adalah cairan pra-susu, dihasilkan 0 -48 jam pertama setelah melahirkan.Kolostrum mensuplai berbagai faktor kekebalan, dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi.

So, persalinan caesar atau pravaginagam jangan terlalu dipermasalahkan. Please, jangan berkecil hati, karena tidak ada yang salah dengan melahirkan secara caesar.

Semua demi kebaikan ibu dan anak.

Untuk para ibu yang masih ingin tahu seputar hal ini, atau ingin mencoba alat deteksi risiko kelahiran Caesar, yuk kunjungi www.nutriclub.co.id ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA