Home

11 Feb 2018

Laporan Tahunan DailySocial.id Perihal Startup 2017 dan Prediksi ke Depan


Startup Report 2017 - gambar atas (dailySocial.id), gambar bawah dokpri

Perkembangan tehnologi digital, tidak bisa dibendung lagi. Orang tidak perlu bersusah payah, demi memenuhi kebutuhan keseharian (contoh paling simple transportasi)

Data yang dilansir Daily Social, menunjukkan, bahwa ekonomi digital Indonesia sedang bertumbuh. Market yang besar –ditilik dari populasi--, tercatat di akhir tahun 2017, 177.9 juta pengguna internet via mobile, 132.7 juta user via laptop dan (ini angka luar biasa) 130 juta aktif bersosial media.

Power Lunch , Startup Review Now and Future,” sebuah acara keren yang saya datangi. Benar-benar membuka wawasan, tentang perkembangan sekaligus prediksi industri digital di Indonesia.

Diadakan di kawasan Senopati, Kamis 8 Feb’18, menghadirkan narasumber expert, yaitu Rama Mamuaya, CEO of DailySocial dan Danny Wirianto CMO of GDP Venture and Angle Investor.
DailySocial.id, media teknologi yang focus pada informasi,  edukasi dan riset inovasi.  Menjadi sumber dan penyedia data mengenai industri teknologi, membantu korporasi mengadopsi teknologi, melalui digital transformation dan corporate inovation.
Rama Mamuaya, CEO of DailySocial - dokpri
e-commerce salah satu industri yang dari beberapa tahun lalu hot banget di Indonesia.Meski ada  yang bilang industri e-commerce agak badly, tapi sebenarnya grownya masih lumayan, dengan pemain lokal dan asing .” Ujar Rama

Market e-commerce di indonesia, pada tahun 2017 menyentuh angka $ 7 juta—dilihat dari berbagai data salah satunya data dari amazon.
Pada tahun 2022 diprediksi naik cukup singnifikan, dua kali lipat atau di angka $ 15 juta dollar. Secara kooperasi, e-commerce di Indonesia akan berpengaruh terhadap ekonomi negara.

Meski masih dalam hitungan jari, (setidaknya ada) dua e-commerce lokal berhasil masuk dalam jajaran e-commerce unicorns.  Tercatat nama Tokopedia dan Bukalapak, sementara untuk kategori aplikasi ada gojek dan grab --total ada 4--.

FYI ; Unicorn adalah gelar yang diberikan pada suatu perushaan digital yang memiliki nilai valuasi (nilai dari suatu startup, bukan sekedar pendanaan yang diraih dari investor) lebih dari $ 1 miliar .

Fintech atau Financial technologi, salah satu instrument yang memiliki peranan besar, dalam mempermudah transaksi ekonomi digital.
Seiring dengan regulasi fintech yang semakin jelas, disertai teknologi pendukung yang semakin canggih.

Gojek dengan Gopay-nya, menguasai fintech aplikasi sebesar 50%. Sementara e-money dan tcash, menyusul di urutan kedua dan ketiga yaitu di angka 46% dan 40%.
Berada di prosentase 25% kebawah, tercatat ada Flazz, Line Pay, OVO, Brizzi. Sementara nama di luar yang saya sebutkan, berebut tempat di kisaran 4%.

Dampak dari tahun politik-- Pilkada 2018 dan Pilpres 2019, bidang bisnis digital media berpotensi mengalami pertumbuhan.
“Uang Politik,” akan disebar untuk kepentingan “belanja” kebutuhan politik. Mesin partai dan politikus, melirik media sebagai alat untuk mempengaruhi opini konstituen.

Selain fintech dan media, startup  tehnologi kesehatan semakin berkembang. Contohnya BPJS, kini mulai mengembangkan aplikasi untuk antrian dan konsultasi dokter.
Rupanya keluhan pasien –pengguna BPJS--, perihal panjangnya antrean direspon sangat cepat, dengan membuat startup kesehatan—keren ya.

Setiap tahun DailySocial.id mencoba mengumpulkan semua informasi mengenai ekosistem industry teknologi di Indonesia, dan mengemasnya dalam bentuk laporan singkat yang diharapkan bisa membantu para stakeholder untuk bias melihat gambar besar pergerakan industri di Indonesia. tambah Rama Mamuaya

Detil annual report selanjutnya, silakan klik DailySocial.id  (tersedia soft copy Startup Report 2017 )
-00o00-

Tak bisa dipungkiri, salah satu kendala ekonomi digital adalah keterbatasan talent. Kemudian tantangan regulasi, mempertemukan deal antara investor dan founder.
Investor cenderung menunggu, tidak ada gunanya menggelontorkan dana ke startup yang belum matang.

Danny Wirianto CMO of GDP Venture and Angle Investor,  memercayai perlunya memegang informasi sebelum memutuskan sebuah investasi.
FYI : GDP Venture, adalah venture builder  berdiri tahun 2010, memiliki focus pada dunia digital baik komunitas, media, commerce dan perusahaan yang menyediakan solusi di industry konsumen internet di Indonesia.
Tidak hanya focus sebagai venture capital, juga memberikan kontribusi dalam memajukan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 
Danny Wirianto CMO of GDP Venture & Angle Investor -dokpri
Data sangat penting, sebagai panduan dalam membuat sebuah keputusan. DailySocial.id, membuat panduan untuk membantu mengukur sebarapa potensi sebuah prospek bisnis.” Ujar Danny pada sessi kedua.

Pedoman investor dalam mengambil keputusan, salah satu faktornya adalah melihat tren. Indonesia sangat mudah dibaca, hanya melalui berita di media selanjutnya melihat efeknya.
Investor melihat tren media, memadukan dengan keinginan masyarakat.  Kemudian Investor akan memprediksi dari fenomena tersebut.

Walaupun setiap hari kami pasti membaca laporan yang ada dan melihat tren investasi dari dalam maupun luar negeri, tapi laporan tahunan ini sangat kami tunggu karena merupakan suatu executive summary tentang pergerakan industri startup beserta ekosistemnya di tahun yang lalu beserta prediksi perkembangannya di tahun berikutnya,” lanjut Danny.

Banyak Unicorn memilih tinggal di Singapore, padahal pengembangannya sebagain besar di Jakarta. Alasannya simple, infrastruktur di Singapore sudah jadi, Unicorn tidak pusing dengan kemacetan atau masalah transportasi.

Hal serupa juga terjadi di Indonesia, unicorn lebih memilih tinggal di Jakarta daripada di daerah. Beberapa kota besar di daerah, terkendala dengan akses internet yang belum stabil.

Sementara yang bisa dilakukan DailySocial.id, adalah menumbuhkan semangat entrepreneurship di daerah. Fenomena yang sedang terjadi, talent yang memulai startup di daerah, setelah maju baru pindah ke Jakarta.
 
Bagaimana supaya startup bisa dilirik investor?
Danny membocorkan 4 keyword, yaitu; starup yang membantu membuat duit, hemat duit, hemat waktu, paltfoam atau ekosistem yang membuat ketergantungan.

Seperti gojek, traveloka, Facebook dan beberapa startup lain, bisa menjawab empat persoalan tersebut.

Gojek, membantu orang menambah income–tanpa persyaratan rumit seperti melamar pekerjaan. Lebih hemat membayar gojek daripada angkot—sudah jelas--,  Gojek sudah pasti lebih hemat waktu. Ekosistem yang merupakan dampak Gojek tidak dihindarkan, seperti lahirnya Gofood, Goclean, GoBox, Gosend dan seterusnya.

Indonesia punya market yang besar, masalahnya adalah startup –kadang-- salah berpikir tentang profit melalui kalkulasi yang salah.
dkumentasi pribadi
95% startup gagal kurang dari 3 tahun, artinya hanya 5% survive lebih dari 3 tahun tapi belum tentu bertumbuh.
Sepuluh tahun lagi, tidak bisa menjamin startup yang sekarang berjaya akan tetap survive. Yang bisa survive bukan paling gede, tapi yang bisa beradaptasi dengan perubahan yang cepat.

Kami berharap laporan tahunan kami ini bisa bermanfaat bagi stakeholder untuk mendapatkan informasi yang berguna yang dapat dimanfaatkan untuk memajukan ekosistem teknologi di Indonesia,” tutup Rama. 

9 komentar:

  1. Ikut beginian saya jadi mgerti nih soal star up.

    BalasHapus
  2. Dua nara sumbernya emang kece, selaim memang sudah bergerak dan terlebih berada di circle utama perkembangan startup di Indonesia.

    BalasHapus
  3. Sekarang makin banyak aja startup. Tapi memang yang akan bertahan pastinya melalui berbagai tantangan

    BalasHapus
  4. Wahaaaa, menarik banget baca ulasan acara ini
    Thanks for sharing ya
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA