21 Jul 2015

Garuda Indonesia Bawalah Aku ke Danau Toba



Foto dipinjam dari  jurukunci.net
Maskapai kebanggaan Indonesia ini sudah begitu tersohor, menjadi jaminan pelayanan berkualitas prima. 
Saya mengenal nama Garuda Indonesia, saat masih belia berseragam merah hati putih. 


Dalam pelajaran sejarah indonesia pernah saya baca, kala itu Garuda Indonesia Airways (GIA) turut mewarnai perjalanan bangsa Indonesia. 
Terbang perdana pada 28 Desember 1949, membawa Presiden Soekarno dari Jakarta menuju kota Jogjakarta.

Sebagai anak dusun dari keluarga bersahaja, saya tidak berani bermimpi menjadi penumpang maskapai ternama.
Namun kekaguman begitu membuncah dengan kuat, hingga menumbuhkan harap di sanubari.

Sekelumit kisah masa lalu tak menyurutkan langkah, terus  berupaya semampunya melakukan yang terbaik. 
Kelak tanpa dinyana impian menjelma nyata, menjadi satu di antara jutaan penumpang maskapai Garuda Indonesia.

Pelajaran saya petik : Jangan meremehkan harapan. Cita-cita ibarat embrio yang siap berkembang. Kelak akan lahir di alam nyata
-0-o-0-
Garuda Indonesia
Sejak merantau ke Ibukota di awal tahun 2000-an, tak terhitung saya melakukan perjalanan dengan moda transportasi udara. 
Untuk urusan pekerjaan di luar kota, kantor tempat bekerja kerap mengirim saya. 

Bahkan pernah merasakan rute luar negri, menggunakan pesawat Garuda Indonesia juga. 
Mungkin inilah impian masa lalu terpendam kalbu, ibarat bunga bermekaran pada saat yang tepat.

Sebagai penumpang saya bisa merasakan, perbedaan layanan maskapai Garuda Indonesia dibanding maskapai lain.

Pemilihan terminal 2 di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), terkesan kuat bahwa Garuda Indonesia sejajar dengan penerbangan international. 
Susana terminal 2F untuk penerbangan domestik, jauh lebih nyaman dari penerbangan domestik terminal 1. 

Mulai proses check in,  kemudian menuju boarding lounge, sudah jelas kenyamanan saya rasakan. 
Menuju pesawat dari ruang tunggu tanpa perlu naik tangga, berjalan melalui lorong garbarata berkarpet merah. 

Masalah ketepatan waktu take off  tak perlu disangsikan, sebelum jadwal mengangkasa semua penumpang dipastikan sudah duduk di kursi pesawat.

Pramugari dan Pramugara cekatan dan ramah, senyum tak pernah lepas dari paras rupawan. 
Hidangan bercita rasa istimewa dengan pelayanan paripurna, melengkapi perjalanan semakin istimewa. 

Hiburan televisi menempel di belakang kursi, dipenuhi dengan content bermanfaat. 
Beberapa acara bermuatan budaya lokal Indonesia, disajikan sebagai pilihan alternatif penumpangnya.

Sensasi penerbangan bersama Garuda Indonesia memang sungguh beda, penumpang dimanjakan dengan Kenyamanan Kelas Dunia
-0-o-0-
Masjid Raya Medan (dokpri)

Istana Maimun Medan (dokpri)
Perjalanan dinas luar kota selalu berbatas dengan waktu, tak bisa pikiran lepas bebas dari pekerjaan inti. 
Berada di luar kota atau luar pulau hanya satu dua hari, setelahnya segera kembali ke Jakarta. 

Kalau sedang kepepet dengan urusan lain, datang pagi hari pulang dengan penerbangan sore hari. Menikmati jalan-jalan hanya sesempatnya, disela sela urusan pekerjaan yang utama. 

Itupun (biasnaya) alat komunikasi tidak henti dering berkirim kabar, perihal perkembangan pekerjaan dengan kantor pusat di Ibukota.

Kalau jadwal dipersiapkan dua hari satu malam, saya sungguh memanfaatkan kesempatan. Biasanya menyiasati dengan cara sendiri, menginap di hotel dekat lokasi tertentu.

Ketika berkunjung ke Medan, saya mencari penginapan tak jauh dari istana Maimun. Sehingga bisa berjalan kaki, untuk sekedar mengobati rasa penasaran di hati.

Bisa sekaligus menunaikan sholat lima waktu di masjid Raya Medan, dengan bangunan artistik berkesan heritage.

Namun kalau mau jujur,  masih ada satu tempat belum kesampaian, yaitu pergi ke Danau Toba Sumatera Utara. 
Tempat termashur ini belum pernah saya sambangi, padahal beberapa kali menjejak kaki di Medan. 

Justru daerah Deli Serdang yang jauh dari pusat kota, sudah pernah saya telusuri sebelum Bandara Kualanamu berdiri.

Danau vulkanik terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara, menjadi impian saya yang belum terwujud.
Danau Toba adalah tujuan favorit wisatawan domestik dan mancanegara, selain berastagi atau Bukit Lawan.

Bayangan Pulau vulkanik bernama Samosir di tengah danau, tak bisa dipungkiri begitu memesona sanubari saya. 
Belajar dari kisah masa kecil menanam mimpi, hal serupa kini saya coba lakukan.

Berupaya dengan penuh sungguh, berbagi kisah dan harapan melalui tulisan ini.
Garuda Indonesia dengan layanan spesial, saya tahu persis menyediakan rute ke Destinasi Impian

Selama "terbang" bersama Garuda Indonesia, sungguh saya merasakan pengalaman penerbangan yang berbeda. 
(salam)

2 komentar:

  1. Katanya garuda gak bisa ke luar negeri ya? Sempat dilarang bertahun tahun oleh penerbangan internasional karena keamanan. Belum tahu juga saat ini sudah bisa keluar negeri apa belum selain singapore dan malaysia

    http://beautyasti1.blogspot.com/2015/07/cara-merawat-rambut-rusak-akibat.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. setahu saya travel umroh sampai skrg masih pakai Garuda Mbak
      salam :)

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA