14 Apr 2017

Silakan Konsumsi Gula dan Perhatikan Batasannya

Asupan dengan kandungan gula-dokpri
Saya berasal dari keluarga, dengan ibu dan kakek dari garis ibu penderita diabetes. Pernah suatu waktu saya diminta pulang buru-buru, karena ibu masuk rumah sakit akibat penyakit diabetesnya. Badan ibu menggigil dengan bibir kebiru-biruan, selang beberapa menit akhirnya mereda.
Hasil konsultasi dengan dokter, kami seperti diajak introspeksi diri. Mengoreksi semua kebiasaan konsumsi,  baik makanan maupun minuman pun gaya hidup.
Kebiasaan ibu setiap pagi, minta disediakan minuman kopi dengan takaran gula lebih. “NasGiTel” atau singkatan dari Panas, Legi dan Kentel, menjadi pesanan ibu sebelum kopi diseduh.
Belum lagi ibu suka ngemil kue dengan rasa manis, seperti donat, kue gemblong, wajik ketan, dan aneka camilan manis lainnya. Kalau mau makan nasi, sukanya nasi yang baru matang dari rice cooker.
Syukurlah ibu cukup manut, ketika dibeberkan makanan pantangan yang harus dihindari. Meskipun tidak seratus persen menghindari, setidaknya ibu bersedia mengurangi konsumsi gula.
Mulai mengesampingkan gorengan, mengganti dengan konsumsi buah-buahan. Mengurangi makan nasi sebagai sumber karbohidrat, mengganti dengan banyak konsumsi sayuran. Bersedia berolah raga ringan setiap pagi, diimbangi dengan banyak minum air putih.
Terhitung selama satu tahun terakhir, kondisi kesehatan ibu alhamdulillah semakin membaik. Ibu tampak lebih muda dari usia sebenarnya, terpancar dari aura wajah dan semangatnya.
Konsumsi buah sebagai gaya hidup-dokpri
Sejak ibu pulang dari opname di rumah sakit, ternyata berpengaruh juga pada kebiasaan saya. Sebagai anak, saya terngiang pesan dari sebuah iklan televisi.
Dalam iklan digambarkan, seorang anak dengan ayah penderita diabetes. Kemudian ada satu narasi, bahwa si anak juga berpotensi terkena diabetes juga—korban iklan ga sih hehee.
Eit’s, tapi saya ambil sisi positifnya lho. Langsung merubah pola konsumsi dan gaya hidup, demi kesehatan tubuh sendiri juga. Menggali informasi dari banyak sumber, termasuk mengikuti acara bincang-bincang tentang gula.
-0o0-
sumber gambar ; infokuberita(dot)com
Sebagai orang Indonesia, lidah kita sudah sangat akrab dengan gula. Betapa dalam kehidupan sehari-hari, sejatinya kita sedang dikepung dengan makanan mengandung gula. Entah sayuran atau olahan lainnya, gula menjadi unsur yang “wajib” ada.
Mungkin karena gula mudah didapat, mulai dari pasar tradisional sampai pasar modern. Sehingga rasa manis menjadi favorit masyarakat, rasanya masakan tidak lengkap tanpa tambahan gula.
Padahal kalau kita mau membuka wawasan, gula dalam bentuk apapun dapat meningkatkan kadar gula darah. Karena semua bentuk gula, pada dasarnya merupakan sukrosa yang melalui proses pencernaan yang sama.
Saya dulunya penyuka gula, tubuh ini sempat melebar (baca gendut) mendekati bobot 1 kwintal. Kalau saya cermati gula menjadi musabab, membuat terjadinya peningkatan cadangan lemak di otot. 
Nah kalau kebiasan konsumsi gula berlangsung lama, sedikit demi sedikit terjadi timbunan lemak. Akhirnya menjadi sebab terjadi obesitas, relatif rentan terkena penyakit.
Trus gimana solusinya?
Cukup mudah, seimbangkan pola makan dengan olah raga yang cukup. Bagaimanapun juga olah raga berperan, untuk membakar kalori dan lemak yang berlebih.
Sangat tidak mungkin, kalau kita tidak konsumsi gula sama sekali. Karena gula tetap dibutuhkan tubuh, sebagai asupan untuk menambah energi. Tapi kita musti paham takaran, sehingga manfaat gula bisa kita dapatkan.
Berapa ukuran gula yang pas ?
Anjuran dari Kementrian Kesehatan, sebaiknya mengonsumsi gula 50 gram/ hari setara dengan 4 sendok makan. Sementara anjuran dari WHO, sebaiknya konsumsi gula 25 gram/hari setara dengan 2 sendok makan.
Nah mumpung badan masih sehat, tidak ada salahnya mulai merubah pola konsumsi dan gaya hidup. Merubah mind set, sehingga apa yang kita konsumsi adalah asupan yang bermanfaat. Saya tahu pasti tidak mudah memulai, tapi saya yakin pasti bisa kalau punya kemauan kuat – salam sehat-

13 Apr 2017

"Bakso Bom Mas Erwin" Wujud Inovasi Bakso Kekinian

Bakso BOM Mas Erwin Cabang Ciputat- dokpri
Apa yang terbayang di benak anda, saat mendengar kata “BOM”.  Kalau saya pribadi, langsung mengasumsikan adanya sebuah ledakan berasal dari granat. Yang namanya ledakan, ya pasti mengangetkan dong.
Bagaimana dengan Bakso Bom Mas Erwin ?
Pada bulan awal April ini, saya dikejutkan dengan sebuah spanduk yang dipasang di ruko Paris Residence Ciputat. Kebutulan rute setiap mengantar anak sekolah, adalah sepanjang Jl. WR Supratman Kampung Utan Ciputat.
Ketika ada pengumuman “gratis 100 mangkok Bakso Bom Mas Erwin”, sontak mendapat respon luar biasa. Group WA juga menyebar eflyer, berkaitan dengan kabar pembukaan Bakso Bom Mas Erwin Cabang Ciputat.
Kebetulan pada 5 april (saat pembukaan Bakso Bom Mas Erwin Ciputat), saya ada keperluan lain terpaksa tidak bisa ikut meramaikan. Tapi yang namanya rejeki memang tidak kemana, beberapa waktu kemudian “Komunitas Blogger Ibukota” posting pengumuman di Facebook.
Berisi ajakan Food Blogger, mereview Bakso Bom Mas Erwin untuk beberapa cabang. Mulai dari cabang Galaxy Bekasi, Blok M dan Cabang Ciputat. Bak pucuk dicinta ulampun tiba, saya langsung mendaftar untuk cabang Ciputat. Mengambil jadwal hari selasa (11/4’17), bersama dua teman blogger lainnya.  
Lokasi Bakso Bom Mas Erwin Ciputat cukup strategis, sangat mudah dijangkau dengan kendaraan. Dari stasiun Pondok Ranji, bisa dijangkau dengan transportasi online atau angkot.
Mas Yoyok (tengah) bersama blogger -dokpri
Kedatangan kami bertiga disambut Mas Yoyok, memperkenalkan sekilas Bakso Bom Mas Erwin.  Bakso Bom Mas Erwin berpusat di Bekasi, sebagai founder sekaligus owner Bapak Anke Dwi Saputro. Untuk menuntaskan rasa penasaran, saya membaca website tentang Bakso Bom Mas Erwin
Sejarah Bakso Bom Mas Erwin
Pada tahun 1989 Pak Erwin mulai berjualan Mie Ayam, tepatnya di kawasan Perumna 2 Bekasi Selatan. Pak Erwin lelaki kelahiran Wonogiri, kota ini terkenal sebagai kota bakso dan mie ayam.
Sejak awal sudah dirancang, bakso dengan kualitas tinggi bebas borax, formalin dan pengawet. Hal ini menjadi strategi mujarab, Bakso buatan Pak Erwin diserbu Konsumen. Inovasi dilakukan, dengan membuat varian isian dalam bakso seperti daging cincang pedas dan Bakso BOM Keju.
Rupanya inovasi ini semakin mengibarkan usaha Pak Erwin, semakin banyak peminat karena sensai rasa tidak ada di warung bakso lainnya. Pada 2015 membuka cabang kedua di Bekasi Timur, kemudian bekerjasama dengan Sentra Waralaba Indonesia (SWI) pada tahun 2016.
Pak Anke seorang penulis lulusan UGM Jogjakarta, membantu dalam mengembangkan bakso BOM Mas Erwin. Peran beliau sebagai consultan, mampu meningkatkan target penjualan. Pemikiran dan gagasan Pak Anke, dituangkan dalam bentuk buku yang sudah diterbitkan berjudul “The Death of Franchise”.
Kini Bakso Bom Mas Erwin menjadi merk dagang, berkat kejelian insting bisnis sang owner, Bakso Bom Mas Erwin berkembang dengan sistem franchise. Cabang Ciputat yang kami sambangi, menjadi cabang ke 18 Bakso Bom mas Erwin.
Pilihan bakso -dokpri
Semua produksi dilakukan di Pusat Bakso Bom Mas Erwin di Bekasi, kemudian pendistribusian dilakukan setiap hari. Hal ini sebagai upaya, agar bakso yang disantap konsumen dalam kondisi fresh.
Bakso Bom mas Erwin berani memberi jaminan 100% Halal, memiliki komposisi 10 kg daging dicampur dengan 1 kg tepung. Melalui proses yang sehat dan hygenis, bebas dari bahan tidak ramah seperti borax dan formalin.
Seperti kita ketahui semua, betapa borax dan formalin adalah bahan yang berbahaya jika termakan. Bisa menyebabkan mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar. Timbul rasa sakit saat menelan, penyebab mual dan muntah, diare, sakit kepala dan pemicu munculnya kanker.
Sebagai konsumen, kita musti pintar memilih dan memilah asupan. Apa yang kita masukkan tubuh, memiliki dampak terhadap kesehatan dalam jangka panjang.
Akhirnya, saat yang dinanti tiba !
Kami bertiga memesan Bakso Bom Mas Erwin, sepakat memilih jenis yang berbeda agar bisa saling mengambil foto.
Windah Saputro memesan Bom Beranak, Widya Candra pesan Bom Urat dan saya memilih Bom Keju. Total ada enam pilihan varian, selain tiga pilihan kami , ada Bom Pedas, Bom Iga dan Bom Granat.
Tiga Jenis pesanan kami -dokpri
Selain bakso ada juga tiga menu lainnya, yaitu mie ayam/ yamin, Mi ayam/ yamin Granat dan Mie Ayam/ yamin Ceker. Namun untuk awal opening, 3 pilihan mie ayam masih belum tersedia.
Tak sampai lima menit pesanan kami sampai, ujung lidah ini rasanya sudah tak sabar ingin menikmati citarasa Bakso Mas Erwin. Menilik dari penampilan mangkok cukup unik, ada bagian pinggir lebih tinggi sementara bagian lain relatif pendek. Kondisi ini cukup menguntungkan, ujung jari tidak kepanasan saat memegang pinggiran mangkok.
Mencermati Bakso Bom Mas Erwin, terdapat satu bakso paling mendominasi sekaligus BOM nya. Rupanya pikiran kami bertiga sama, Bakso paling besar berhasil menjadi pusat perhatian.
“Nah itu pasti ada anaknya” celetuk kami
Dengan sebuah pisau yang disediakan, kami penasaran dan ingin segera melihat apa yang ada di dalamnya.
Bakso Bom Beranak cukup unik, dalam bakso besar ada lima bakso ukuran kecil di dalamnya. Sementara untuk Bom urat, memiliki campuran urat lebih dominan. Sedang pilihan saya Bom Keju bisa anda tebak, di dalam bakso terdapat campuran Keju berwarna keputihan.
Daftar Menu Bakso BOM Mas Erwin -dokpri
Konsumen bisa menambahkan campuran sesuai selera, baik garam, cuka, sambal atau kecap. Untuk melengkapi bersantap Bakso Bom Mas Erwin, tersedia aneka pilihan minuman.
O’ya ada promo spesial, bagi ibu hamil bisa makan gratis di Bakso Bom Mas Erwin. “Program ini membuat semakin berkah” gumam saya dalam hati.

Untuk harga per prosi Bakso Bom Mas Erwin, berada di kisaran Rp.18.000,- s/d Rp.30.000,-. Anda yang mulai penasaran, yuk segera merapat di bakso Bom Mas Erwin terdekat. –salam sehat-

11 Apr 2017

Bekatul Cryspy Unjuk Diri di BFF 2017


BBF 2017 di Ecopark Ancol-dokpri
blibli.com Fun Festival (BFF) 2017, baru saja usai digelar di Ecopark Ancol pada 8,9 April 2017. Menjadi ‘showroom’ strategis Industri kreatif dan kekinian, sekaligus sebagai ajang menikmati festival musik dan festival seni.
Sepanjang rangkaian BFF 2017, diselenggarakan workshop karya seniman lokal, games, produk karya anak bangsa sampai kuliner. Panggung besar dan megah di central area, diramaikan penampilan musisi lokal dan international.
Sebagai Blogger saya merasa beruntung, berkesempatan hadir pada hari kedua pagelaran BFF 2017. Cuaca Ancol yang cukup terik tak menyurutkan semangat, mengetahui lebih dekat kegiatan super keren memantik penasaran.
Spanduk dan umbul umbul terlihat semarak, dipasang panitia mulai jelang pintu gerbang utama Ancol. Pengunjung dengan mudah dipandu, sampai lokasi diselenggarakan event akbar BFF 2017.
Setelah menuju ke Ticket Box, saya melakukan proses regristasi dan diberi gelang khusus. Gelang warna biru tua yang melingkar di pergelangan, sebagai alat untuk melewati pintu utama BFF 2017. Sungguh rasanya sudah tidak sabar, ingin segera menjejakkan kaki di arena BFF 2017.
Pada pintu gerbang tampak petugas standby, mempersilakan pengunjung dengan identitas resmi masuk. Kesan yang berhasil saya ditangkap, pengamanan yang dilakukan begitu ketat. Pengunjung tanpa gelang resmi, dijamin tidak bisa melenggang masuk ke arena BFF 2017. 
Booth yang berpartisipasi di BFF 2017-dokpri
Dari pintu utama, saya berjalan sekitar seratus meter ke tempat acara. Benar saja yang ada di benak, brand ternama dan industri kreatif turut meramaikan ajang bergengsi ini. Mulai dari Polytron, BCA, Go-Jek, Maxim, Telkomsel, Celebrity Fitness, Philips, Intel, Susu Milo, POS Indonesia dan masih berjajar brand terkenal lainnya.
Namun ada stand yang berhasil menyita perhatian, adalah brand lokal unik yang dihasilkan oleh anak muda keren. Posisinya tak jauh dari pintu masuk, tepatnya di deretan “The Big Start booth”.
Nampak  booth Wakatobi Eyewear, sedang menggelar program buy 1 get 1. Setiap pembelian satu kacamata Wakatobi, pembeli berhak menyumbangkan satu kacamata pada pihak membutuhkan. Mekanisme penyaluran kacamata, dikoordinasikan oleh Wakatobi Eyewear.
Masih berada di jajaran Big Start booth, terdapat  Savis Tea, Klen and Kind, Olmatix,  Cool Sugar Wax, Amazara, Stereo Dessert, Potme Farm, Leon Papperwork dan banyak industri kreatif lainnya. Jujur ada yang mengusik rasa penasaran, saat melintasi booth Joyciacookies yang memajang biscuit berbahan bekatul. 
Joyciacookies -dokpri
Anda tahu bekatul kan?
Bekatul adalah sisa kulit padi yang terbuang dari proses pemdesan atau pengosongan beras. Kalau di kampung halaman saya di Jawa Timur (atau dimanapun), bekatul biasanya dijadikan makanan ternak.
Bekatul kaya Vitamin B Kompleks (B1, B2, B3, B5, B6 dan B 15), serta tinggi kandungan antioksidan. Manfaat bekatul membantu menurunkan kolesterol jahat, membantu metabolisme lemak, memperlancar proses pencernaan dan masih banyak lainnya.
Anak muda kreatif bernama Yeziel, menghampiri ketika saya menyambangi booth. El sapaan anak kuliahan di Surabaya, menjelaskan singkat tentang rintisan usaha keluarga ini. Kebetulan dari keluarga besar, memiliki usaha mesin pengupas padi (slep). Kemudian setelah memutar ide, ketemu inisiatif membuat Bekatul Crispy.
Joyciacookies berdiri sekitar tiga tahun, memiliki empat pilihan rasa yaitu Natural, Coklat, Reselve dan green tea. Ada produk diberi label Vitjes Koekjes, dengan produksinya Bekatul oatmeal dan Bekatul Crispy.
Semua produk dibuat dari bahan pilihan, non MSG dan non pengawet melalui proses dipanggang. Karena mengusung konsep healthy, untuk gula diganti dengan palm dan mentega diganti butter.Masalah citarasa jangan diragukan lagi, antara renyah, gurih, sedikit manis dan lezat berpadu di lidah. 
El dengan Bekatul Cryspi - dokpri
Saat ini menjadi pemikiran adalah pengemasan, kemasan yang ada membuat biscuit rentan pecah saat pengiriman. Area pemasaran masih di Semarang, sekaligus sebagai pusat produksi. Saat ini menjadi target adalah Jakarta, sehingga terbuka peluang bagi yang bersedia menjadi stockies.
Tak jauh dari booth Joyciacookies, terdapat booth Olmatix dengan inovasi kekinian banget. Temuan tentang pengendalian perlatan eletronik, dengan memanfaatkan signal wifi. Perangkat pengontrol elektronik ini tepat, bagi keluarga sibuk yang jarang di rumah.
Karena bisa memantau lampu rumah, dari kantor atau perjalanan melalui smartphone. Sistem kerjanya cukup simple, tinggal download aplikasinya di smartphone. Kemudian bisa disetting dan dioperasikan.
-o0o-
Sebagai pengunjung sekaligus penikmat, saya merasa ajang sekeren BFF ini musti sering diadakan. Menjadi kesempatan industri kreatif tanah air unjuk diri, agar lebih dikenal dan ter-blow up.
Terus terang, seumur umur saya baru tahu ada biscuit berbahan bekatul. Saya yakin seyakinnya di daerah lain di Indonesia, pasti banyak inovasi makanan lain yang belum terangkat.
Apabila event semacam ini dibuat lebih banyak dan lebih sering, niscaya akan bermunculan anak- anak muda bertalenta lainnya. Pada saat bonus demografi tahun 2025 mendatang, bangsa kita akan menjadi kuat dan kokoh dari sektor ekonomi.

10 Apr 2017

Nongkrong di Hokben dengan Menu dan Suasana Kekinian

Rising Star Hokben- dokpri
Saya yakin, anda pasti tidak asing dengan nama HokBen. Saya kerap mengajak anak dan istri, makan di HokBen Bintaro Plaza pada akhir pekan. Selain dekat dengan rumah, anak anak cukup menggemari menu di HokBen.
Keluarga kecil saya hafal paket di HokBen, seperti Ureshi 1 dan Ureshi 2, Tanoshi, Kidzu Bento 1 sampai 4, Omiyage dan aneka menu lainnya. Penampilan tempat nasi yang unik, persis seperti potongan bambu sangat memikat hati. Dengan tempat nasi tersebut, porsinya cukup mengeyangkan.
Selain makanan menggugah selera, suasana di HokBen menyenangkan dan membuat anak-anak betah. Menawarkan Paket ‘Britday Party’, dengan penawaran fasilitas yang sangat menarik.
Menilik nama HokBen (dulu Hoka Hoka Bento), saya atau mungkin anda beranggapan adalah Restorant asal Jepang.
Ternyata salah kawan’s !
HokBen adalah Restaurant lokal asli Indonesia, berdiri pada tahun 1985 di daerah Kebon Kacang Jakarta Pusat. Memasang logo dua anak yaitu Taro dan Hanako, karena owner HokBen adalah pecinta anak-anak. Taro adalah anak laki laki yang suka berpetualang, sedang Hanako anak perempuan yang suka belajar.
Pada tahun 1990  membuka cabang di Bandung, kemudian untuk wilayah Jawa Barat merambah ke Kota Tasikmalaya dan Cirebon. Tahun tahun 2005 HokBen masuk Surabaya dan Malang,  sampai sekarang di Jawa Timur memiliki 13 outlet.
Tahun 2007 membuka layanan delivery  service, konsumen bisa order melalui telpon ke 1-500-505 (bisa disingkat 1500 SOS),
HokBen terus berinovasi, dengan meluncurkan website pada tahun 2008, untuk pemesanan secara online. Pada tahun yang sama mendapat sertifikat halal dari MUI, setelah melalui proses relatif panjang.
Konon untuk mendapatkan sertifikasi halal, seluruh stake holder atau vendor HokBen harus diaudit. Mulai dari pemasok daging sapi, daging ayam dan semua bahan baku harus diaudit oleh pihak berwenang. Selama ini HokBen selalu mendapat nilai A, artinya mendapat sertifikasi halal untuk kategori terbaik.
Tahun 2010 HokBen masuk Jawa tengah, ada di kota Jogjakarta,  Semarang dan Solo, kemudian ekspansi sampai Bali. HokCafe menjadi inovasi HokBen pada tahun 2012, bisa dijumpai di beberapa outlet seperti Pondok Indah Mall, Plaza Festival dan Karawaci.
Tahu ga kawan’s !
Ternyata pada 2013 melakukan rebranding, dari nama Hoka-Hoka Bento menjadi HokBen. Padahal dari dulu, saya pribadi sudah menyebut dengan sebutan HokBen.
Kami mengucapkan terimakasih kepada customer loyal, yang sering menyebut nama Hoka Hoka Bento dengan Hokben. Akhirnya sepakat dibuat short name “Hokben”, seperti yang sering diucapkan customer ” jelas Ibu Irma Wulansari selaku Communication Division PT Eka Bogainti.
--o0o--
Food Blogger Gathering with HokBen -dokpri
Outlet HokBen Blok M Plaza sabtu pagi terasa beda, Food Blogger berdatangan di Lower Ground. Karena bersamaan dengan jam buka, beberapa outlet terlihat masih bersiap siap.
HokBen sebagai restorant menu khas Jepang, sudah tidak perlu diragukan kualitasnya. Selama ini yang berlangsung, customer datang ke HokBen hanya untuk makan. Masih sangat jarang, customer menjadikan HokBen sebagai tempat nongkrong.
Nongkrong kini menjadi lifestyle kaum millenial, menjadi sarana bersosialisasi atau refreshing. Tak jarang anak anak muda berkumpul, sekedar melepas penat atau berdiskusi di lokasi yang nyaman. Nongkrong akan lebih lengkap, dengan makanan pendukungnya.
HokBen menjawab tren masakini, dengan menghadirkan menu kategori Snack, Dessert dan Drink. Dalam press releasenya Ibu Francisca Lucky, selaku Marketing Communication Group Head PT Eka Bogainti menyampaikan,” HokBen senantiasa mengikuti tren yang berkembang di dalam masyarakat Indonesia saat ini. Hal ini sebagai bentuk komitment HokBen untuk selalu menjadi bagian dari kebutuhan pelanggan dengan menjaga dan meningkatkan kualitas, baik dari produk yang disajikan hingga layanan kami.
Apa saja menu kekinian di HokBen?
Kategori Snack
Sakana Sticks adalah produk olahan ikan tawar yang dibalur dengan tepung khas HokBen. Terdiri dari dua varian, Sakana Sticks Original dan Sakana Sticks dengan taburan Nori/ Seaweed khas Jepang.
Kehadiran Sakana Sticks melengkapi kategori Tokyo Bites, seperti Takoyaki, Tori Popcorn, Shumai Furai & Shumai Steam.
 
Sakana Sticks
Kategori Dessert
Soft Pudding  adalah puding HokBen dengan rasa taro dan mangga bertekstur lembut, sangat cocok untuk menutup santapan di Hokben. Selain sebagai cuci mulut, bisa menjadi teman saat bersantai.
Soft puding ini memperkaya pilihan dessert yang sudah ada, seperti, Es Ogura, Es Sarang Burung, Kakigori, Soft Caramel Pudding dan Chocolate Puding.
Kategori Drinks
Adalah Ocha Lychee Tea, Ocha dengan campuran nata de coco dan buah Lychee. Merupakan pengembangan dari Ocha/ teh hijau, minuman segar favorit customer HokBen. 
Soft Puding dan drinks -dokpri
Tiga jenis menu baru pada tiga kategori, sebagai sebuah refreshment menu HokBen. Selain itu tentu untuk menarik minat kaum millenial, nongkrong atau ngobrol santai di HokBen. Kok saya jadi membayangkan, janjian atau nunggu teman sambil menikmati menu di HokBen.
Memesan Sakana Sticks, baik original atau dengan seaweed digoreng garing. Setiap gigitan terasa ‘taste’ ikan, terdapat unsur rasa sedikit gurih. Sambil ngemil Sakana stiks, memesan Ocha Lychee Tea yang adem dan menyehatkan.
Sedikit demi sedikit Ocha diteguk, menyegarkan tenggorokan yang mulai mengering. Jangan sampai ketinggalan daging buah Lechy, membuat ‘taste’ tea lebih menggoda. Agar lebih lengkap sajian, pusing taro atau manggo menjadi pilihan.
Menelusuri tekstur lembut puding, dijamin membuat lidah serasa bergoyang. Apalagi rasa taro yang unik dan mangga yang pas, bikin ketagihan ingin menikmati lagi dan lagi.
Kami berharap HokBen bisa menjadi pilihan yang tepat sebagai tempat berkumpul anda bersama orang- orang yang anda sayangi, untuk sekedar nongkrong ataupun ngobrol dan bersantai. Jadi datang ke HokBen tidak selalu hanya untuk makan yang mengeyangkan saja” tutup Francisca.
Kaum Millenial, biasanya selalu identik dengan yang unik dan antimainstrem. So, nongkrong di HokBen pasti asyik dan seru bingits. 
HokBen Blok M Plaza -dokpri