![]() |
dokumentasi pribadi |
Bahwa setiap tulisan membawa nasibnya, saya meyakini
hal ini. Tulisan ibarat hasil kontemplasi, lahir dari rahim pemikiran
penulisnya.
Sajak “Aku” karya Chairil Anwar, novel “Tenggelamnya
Kapal Van Der Wijck” karya Buya Hamka, kitab “Mukaddimah Ibnu Kaldun” karya
Ibnu Kaldun dan seterusnya.
Adalah contoh (beberapa) nama-nama tulisan, yang telah
menemukan takdirnya –berumur panjang dan dikenal banyak orang--.
Sementara tulisan saya (si penulis amatir dan
abal-abal ini), tentu memiliki takdirnya sendiri (cepat dilupakan pembaca,
hehehe).