Tampilkan postingan dengan label menulis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menulis. Tampilkan semua postingan

13 Feb 2019

Upayamu Memiliki Andil Terhadap Nasib Tulisanmu

dokpri

Saya meyakini, setiap tulisan membawa nasib sendiri, tulisan ibarat hasil kontemplasi, kelahirannya dipengaruhi oleh banyak faktor.
Setiap tulisan, baik yang baru terbetik ide, masih dalam bentuk konsep, sudah ditulis awal  atau draft (harus direvisi), masih tersimpan di dashboard, esensinya adalah tulisan juga.

Untuk topik yang sama, tulisan setiap orang dijamin berbeda, dipengaruhi proses tengah berlangsung dibalik tulisan tersebut.
Ada tulisan yang hasilnya biasa saja, ada yang mengesankan dan diingat pembaca, ada yang menginspirasi, bahkan ada yang diviralkan.

28 Jul 2018

Surat Dukungan Murid Sekolah Dasar untuk Atlet Indonesia di Asian Games 2018, Melalui “Ayo Menulis Bersama SiDU!”

(Kiri ke Kanan) Deputy Director APP Sinar Mas Irsyal Yasman, APP Sinar Mas Consumer Business Unit Head Sovan K. Ganguly, Staf Ahli Menpora Bidang Ekonomi Kreatif Jonni Mardizal, Menteri Pemuda & Olah Raga RI Imam Nahrawi, Managing Director Sinar Mas Saleh Husin, Wakil Direktur Bidang Pendapatan INASGOC Cahyadi Wanda, dan Atlet Bola Basket Nasional Vincent Kosasih (dokpri)


Lewat tulisanku, aku  ingin memberi pesan untuk atlet Indonesia yang akan bertanding di Asian Games 2018, agar selalu menjaga stamina,  jangan terlalu capek dan jangan makan gorengan ya.
Selamat berkarya dan memajukan Indonesia dengan prestasi.”

Pagi itu saya tersenyum haru, melihat dan mendengar sebuah video, dengan latar suara anak sedang membacakan surat dukungan untuk atlet di Asian Games 2018. Lebih kurang pesan anak-anak, seperti saya tulis di awal artikel ini.
Kemudian pada video yang sama, tampak Vincent, atlet basket nasional, membaca surat adik-adik tersebut sambil menyungging senyum.

11 Mar 2018

Menulislah dan Biarkan Tulisanmu Mengikuti Takdirnya (Buya Hamka)



dokumentasi pribadi

Bahwa setiap tulisan membawa nasibnya, saya meyakini hal ini. Tulisan ibarat hasil kontemplasi, lahir dari rahim pemikiran penulisnya.

Sajak “Aku” karya Chairil Anwar, novel “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Buya Hamka, kitab “Mukaddimah Ibnu Kaldun” karya Ibnu Kaldun dan seterusnya.

Adalah contoh (beberapa) nama-nama tulisan, yang telah menemukan takdirnya –berumur panjang dan dikenal banyak orang--.
Sementara tulisan saya (si penulis amatir dan abal-abal ini), tentu memiliki takdirnya sendiri (cepat dilupakan pembaca, hehehe).