15 Agu 2021

Todung Mulya Lubis Rilis Novel Menunda kekalahan

Todung Mulya Lubis, ternyata pembaca setia novel John Grisham. Tak heran, jika advokat ini berniat menulis novel dari pengalaman menangani berbagai kasus hukum selama lebih dari 30 tahun berkarier.

“Saya ingin menulis novel yang lebih populer, yang lebih mudah dibaca, mudah dicerna. Mudah-mudahan ada tempatnya dalam belantika sastra Indonesia,“ ujar Todung.


Dunia menulis sebenarnya bukan dunia baru, Todung sendiri telah menulis buku mengenai hukum ekonomi, hak asasi manusia, dan politik hukum. Disertasinya In Search of Human Rights: Legal-Political Dilemmas of Indonesia’s New Order 1966-1990 menjadi buku rujukan hak asasi manusia karena merupakan buku tentang hak asasi manusia pertama yang diterbitkan pada masa Orde Baru yang menolak hak asasi manusia.

 

Buku Menunda Kekalahan terinspirasi saat membela kasus Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, yang dituduh menyeludupkan narkoba dan oleh pengadilan dijatuhi hukuman mati.

Novel ini sekaligus refleksi atas pengalamannya memperjuangkan penghapusan hukuman mati selama ini.

 

Dirilisnya Menunda Kekalahan menjadi salah satu momen istimewa bagi Todung pada tahun ini. Novel berhasil dirampungkannya di tengah kesibukan sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia yang telah diembannya sejak tahun 2018.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA