Home

2 Jul 2021

Pabrik Daur Ulang dan Pemrosesan Ulang Botol PET Terbesar dan Termutakhir Ada di Indonesia


Siapa bisa lepas dari plastik? Setiap hari kita, selalu berhubungan dengan plastik. Mulai dari belanja sayur, belanja di warung atau minimarket dan seterusnya.

Dengan jumlah penduduk sebegitu besar, kebutuhan pastik Indonesia meningkat sampai kapasitas 2,66 juta ton/ tahun (data Indonesia Plastik Asosiasi). 

Sementara problem kita, bahwa sampah plastik belum terkelola dengan baik, sehingga berdampak tidak bagus bagi lingkungan. Tak heran, kalau negara kita menjadi penyumbang sampah plastik laut cukup besar.

So, tugas kita tidak mudah. Etapi tungu dulu, dengan kerjasama tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Dan jawabannya saya temukan, tepatnya di penghujung bulan Juni 2021.

Ya, ada kabar baik !

Telah diresmikan pabrik daur ulang dan pemrosesan ulang botol PET menjadi botol baru, dibangun oleh PT Veolia Services Indonesia (Veolia Indonesia), perusahaan lokal yang berbasis di Prancis .

Pabrik dibangun di Pasuruan, Jawa Timur, menjadi pabrik PET terbesar di Indonesia dengan teknologi termutakhir. Sehingga proses daur ulang menjadi lebih efisien, dalam skala lebih besar untuk mengumpulkan, menyeleksi dan mengelola proses plastik.

Connie Ang, Presiden Direktur Danone Aqua, menjelaskan, bahwa Danone sebagai pioner ekonomi sirkular, berkomitmen mendukung Pemerintah Indonesia  menyelesaikan tantang sampah plastik di Indonesia, melalui gerakan #BijakBerplastik.

Keberadaan pabrik ini, sebagai upaya meningkatkan tingkat pengumpulan sampah plastik di Indonesia. Dapat memproduksi sebanyak 25.000 ton PET daur ulang setiap tahunnya,  sesuai standar keamanan pangan di Indonesia.

Mentri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyakini bahwa dengan investasi pabrik daur ulang botol plastik PET PT Veolia Services Indonesia dengan kapasitas produksi 25.000 ton/tahun ini dapat memperkuat ekosistem daur ulang dan ekonomi sirkular serta dapat meningkatkan tingkat pengumpulan sampah plastik di Indonesia.

 

Ini sebagai upaya dalam mendukung target pemerintah untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di laut hingga 70% pada 2025,” ujar memperin.

Dalam sesi diskusi Dr. Ir Novrisal Taher IM, Direktur pengelolaan Limbah Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menyampaikan bahwa peresmian pabrik  PET ini sebagai bagian dari milestone penting bangsa Indonesia. Keberadaan pabrik bisa menjadi sirkular ekonomi, menjadi narasi besar dalam pengolalaan sampah.

Apalagi secara nasional, tantangan pengolahan sampah plastik adalah masalah komposisi. Jumlah sampah plastik meningkat sangat tajam, selama pandemi trend belanja online meningkat.  Kebanyakan produk di online shop, mengandalkan plastik sebagai kemasan. Dan tidak semua plastik yang digunakan, memakai plastik yang bisa didaur ulang.

 


Dalam kesempatan yang sama, Karyanto Wibowo, Sustainbility Director  Danone, menyampaikan bahwa partnership Danone Aqua dan Viola dimulai sudah cukup lama. Pada tahun 2015, pernah menandatangani MOU tentang topik terkait air, limbah, dan energi.

Partenership bisa terjalin dan berjalan, karena kesamaan visi dari kedua perusahaan, yaitu mendorong topik terkait sirkularity. Danone sendiri memiliki target zero net CO2 pada 2050, dan 100% memakai kemasan bisa daur ulang pada 2025.

“Violia adalah mitra startegi Danone” tegas Kayanto

Masih menurut Karyanto, bahwa kerjasama dilakukan tidak semata mata komersil. Mencakup beyond komersil, yaitu kerjasama bisnis yang bersifat inklusif. Masih terkait ekosistem daur ulang, yang melibatkan banyak pihak.

Mulai dari bank sampah sampai tahap pemulung, sehingga semuanya yang berkesinambungan bisa diberdayakan.  Selain itu Danone bekerjasama dengan NGO Lokal, untuk mengurangi pekerja anak.

Danone-AQUA sendiri sejak 1993 dengan program PEDULI, telah mempelopori daur ulang plastik di Indonesia. Saat ini tercatat 70 persen dari bisnis danone sudah sirkular dengan menggunakan kemasan galon 19 liter, yang dapat digunakan kembali dan didaur ulang.

CEO Veolia, Sven Beraud Sudreau, mengakui selain Indonesia juga bekerja sama dengan sejumlah negara dalam membantu pengelolaan sampah plastik.

“Veolia Indonesia bangga bekerja dengan mitra strategis seperti Danone-AQUA dan dukungan kuat dari Pemerintah Indonesia,” tambah Sven.

Menandai peletakan batu pertama, dilakukan penekanan tombol secara virtual. Tampak pejabat dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian KLH, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Perangkat Daerah Kabupaten Pasuruan, Perwakilan Asosiasi Industri, Presiden Direktur Veolia Indonesia dan Presiden Direktur PT. Tirta Investama ( Danone- Aqua).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA