Home

15 Feb 2018

Run To Care "Yogyakarta Semarang 150 KM" SOS Childern's Villages Indonesia 2018.



runtocare.com


Olah raga lari, telah menjadi primadona. Terbukti baru sehari dibuka pendaftaran “Run To Care, “Yogyakarta-Semarang 150 KM”,  SOS Childern’s Villages 2018, telah mencatat sekitar 300 pelari – luar biasa bukan.

"Program Run To Care SOS Childern's Villages 2018, mengajak masyarakat peduli dengan anak-anak yang sedang kesulitan, sehingga mereka mendapatkan kembali kesempatan tumbuh menjadi manusia dengan kemampuan maksimal," Jelas Gregor Hadi Nitihardjo, selaku National SOS Childern's Villages Indonesia, saat "Run To Care Media Launch Event

SOS Childern's Villages Indonesia, berdiri tahun 1972 di Lembang Bandung. Sebagai lembaga non pemerintah yang fokus kepada pengasuhan anak berbasis keluarga, Saat ini sudah berkembang dan tersebar di 9 kota, mulai Banda Aceh sampai NTT.

SOS Childern Villages,membuatkan sebuah Villages dan membangunkan keluarga baru untuk anak-anak kurang beruntung.
Menyediakan ibu asuh dan keluarga baru secara permanen. siap memberikan perhatian dan asupan kasih sayang kepada anak-anak.

Setelah teruji puluhan tahun –dari 1972, terbukti anak-anak bisa mendapatkan kembali keluarga baru dan bisa lebih berprestasi.

Sekilas "Run To Care (RTC) SOS Childern's Villages"
RTC SOS Childern's Villages, sudah diadakan sejak  tahun 2016.  Kala itu menggandeng komunitas lari  dan pelari tunggal, selain mengikuti ajang lari sambil menggalang dana untuk pengasuhan dan pendidikan anak-anak

Menyusul pada RTC 2017, bertema “Run To Care Village to Village”, diikuti 74 pelari menempuh rute Cibubur – Lembang sejauh 150 KM.
Ki-Ka ; Gegor Hadi Nitihardjo dan Teku Adhitia Nugraha -dokpri

Dana yang terkumpul pada  RTC 2017, sebanyak Rp 454.479.971,- untuk merenovasi rumah tinggal dan fasilitas anak di Lembang, Semarang, Tabanan, dan Flores.

Pada tahun 2018, kembali dihelat event Run To Care SOS Childern Villages “Jogjakarta – Semarang 150 KM” 2018, mengetengahkan tema Empowering Youth Through Running,

Gelaran RTC yang ketiga ini, tetap mengusung konsep ultramarathon—seperti dua tahun sebelumnya.
Akan dilaksanakan pada 10-12 Agustus 2018, sesuai namanya mengambil rute Yogyakarta-Semarang sejauh 150 KM.

Kami percaya setiap membuat hal baik akan melahirkan hal hal baik juga, terbukti pada Run to Care 2017 menyabet gelar runner up Best Charity,” Jelas Teku Adhitia Nugraha, sebagai Project Leader Run To Care “Yogyakarta-Semarang 150 KM”

Hadir pada "Run To Care Launch" Hendra Siswanto dan Marianty Indira, keduanya pelari pada RTC 2017. Dua inspirator pelari ini, turut ambil bagian dalam RTC 2018.

Hendra berbagi pengalaman, saat mengikuti RTC 2017. Panita RTC sangat friendly dan care pada setiap pelari. Tidak hanya menyediakan makanan dan minuman, bahkan tempat beristirahat disiapkan.

Nama Hendra, kala itu keluar sebagai pelari tercepat dengan catatan waktu 23 jam 36 menit dan 5 detik.
"Dengan mengatur pacing 7 menit/ km, saya menargetkan finish dalam 24 jam, dengan waktu 6,8 dan 10 jam  untuk setiap 59 KM," ujar ayah tiga anak ini.

Sementara Anti -panggilan akrab Marianty, termotivasi mengikuti RTC karena merasa sebagai bagian dari SOS Childern's Villages.
Pada saat usia 8 tahun, Anti menjadi anak yatim piatu dan tinggal di panti asuhan. Anti menjadikan lari, sebagai cara untuk menyemangati anak-anak panti.
"Berlari dengan fun dan dari hati, membuat tidak terasa capek" ujar Anti

Senada yang disampaikan Hendra, Marianty merasakan support luar biasa dari panitia RTC. Semua menyemangati, mulai dari sesama pelari yang finish pertama sampai terakhir disambut antusiast oleh anak-anak panti.

"Semua yang terlibat dalam RTC dianggap keluarga, pelari bukan dianggap lagi peserta tapi sudah seperti keluarga," tambah Adit, panggilan Teku Aditia Nugraha.

Ki-Ka ; Teku Adhitia Nugraha, Gegor Hadi Nitihardjo, Marianty Indira, Hendra Siswanto, Carla Felany, Moderator -dokpri


Run To Care (RTC) “Yogyakarta-Semarang 150 KM” SOS Childern Villages 2018.
Membuka RTC 2018, secara simbolis diserahkan kaos dan nomor punggung peserta. Dari Gregor Hadi Nitihardjo  kepada Carla Felany dari komunitas LDR (Long Distant Run), sekaligus mewakili lebih dari 200 pelari pendaftar RTC 2018.

Saat ditanya moderator, tentang motovasi mengikuti RTC 2018, Carla menyatakan, bahwa lari bukan untuk mengejar prestasi tapi apa yang bisa diberikan dari berlari.

Gregor Hadi Nitihardjo menyerahkan kaos RTC 2018 kepada Carla Felany - dokpri


Ya. RTC 2018, ingin punya power bagi anak-anak SOS yang mengalami masa sangat sulit. Anak- anak punya potensi luar biasa, mereka yang sudah remaja sangat bisa dilejitkan kemampuannya secara maskimal.

Oya, Run To Care Yogyakarta-Semarang 150 KM, dilaksanakan bertepatan dengan International Youth Day yang diperingati setiap tanggal 12 Agustus.

SOS Children’s Villages Indonesia, mengajak para pelari dan masyarakat pada umumnya bersama-sama #JadikanAnakMudaHebat dengan mendukung pemberdayaan anak muda SOS agar mereka dapat mandiri dan berkontribusi kepada masyarakat.

Rute Run To Care (RTC) “Yogyakarta-Semarang 150 KM”

RTC 2018, start di Yogyakarta, race akan finish di SOS Children’s Village Semarang yang terletak di Kecamatan Banyumanik, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

runtocare.com



Race akan dimulai pada 10/8'18 pukul 22.00 WIB, dengan cut of time (COT) atau waktu maksimal diijinkan adalah 40 jam, atau tiba 12/8'18 pukul 14.00 WIB  

Tahun ini membuka 3 kategori, yaitu individu 150 KM, Relay 2 orang masing-masing 75 KM dan Team 4 orang, masing-masing 35- 40- 35- 40 KM

runtocare.com


Pendaftaran untuk umum, dibuka 13 Feb - 11 April 2018. Adapun crowdfunding melalui situs kitabisa.com dibuka pada 15 Mei - 31 Agustus 2018.

"Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membiayai pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi anak-anak muda SOS Childer's Villages Indonesia," Tutup Hadi Nitihardjo.

2 komentar:

  1. whoaaa jauh aja jaraknya... tapi keren deh SOS Children Village, semoga acaranya sukses yaa..

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung.
Mohon komentar disampaikan dalam bahasa yang sopan, tanpa menyinggung SARA