|
Blogger Kesehatan saat melakukan KunLapTik di Sidorejo Kidul Salatiga - dok WA Group |
Kesehatan
menjadi harta paling mahal bagi kita semua, saking mahalnya sampai tidak
terbeli oleh apapun. Orang rela menjual semua kepemilikan, demi mendapatkan
badan sehat dan segar bugar.
Kemenkes
sebagai pelayan masyarakat di bidang kesehatan, selalu berupaya memberi
pelayanan terbaik dalam pembangunan kesehatan. Termasuk menggagas program yang
mudah diingat dan mudah diaplikasikan, sehingga setiap individu dalam masyarakat
semakin aware terhadap kesehatan.
Anda
mungkin tak asing dengan program CERDIK, terdiri dari (C)ek kondisi kesehatan secara berkala, (E)nyahkan asap rokok, (R)ajin aktifitas fisik, (D)iet sehat dengan kalori seimbang, (I)stirahat yang cukup dan terakhir (K)endalikan Stress.
Menjaga
kesehatan jauh lebih penting, dibarengi dengan upaya preventif sehingga kesehatan
meningkat. Permasalahan kesehatan yang timbul saat ini, dipengaruhi oleh
perilaku dan atau gaya hidup tidak sehat.
Germas
atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, adalah sebuah gerakan solutif dari
Kemenkes.
Apa itu GERMAS ?
Germas
atau Gerakan Masyarakat Sehat adalah tindakan sistematis dan terencana
dilakukan bersama sama oleh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan
kemampuan beperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
(Sesuai dengan instruksi presiden nomor 1
tahun 2017)
Apa Tujuan GERMAS ?
Agar
masyarakat berperilaku hidup sehat, sehingga berdampak pada kesehatan badan dan
terjaga. dengan badan sehat maka kita menjadi produktif, sehingga biaya berobat
bisa ditekan.
Apa Saja Bentuk kegiatan GERMAS ?
- Melakukan
aktivitas fisik
- Mengonsumsi
sayur dan buah
- Memeriksa
kesehatan secara rutin
- Tidak
merokok
- Tidak
mengonsumsi alkohol
- Membersihkan
lingkungan
- Membersihkan
jamban
Kemenkes
mulai focus pada tiga hal, yaitu pada ajakan melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi
sayur dan buah dan memeriksa kesehatan secara berkala.
Sedang
untuk empat hal GERMAS selanjutnya, membutuhkan keterlibatan lintas sektor.
Semua Kementrian ikut terlibat dan mendukung GERMAS, bahkan melibatkan peran
serta seluruh lapisan masyarakat.
Gerakan
Masyarakat Sehat, sejatinya sangat sederhana bisa dilakukan siapa saja, kapan
saja dan dimana saja.
Contohnya,
membiasakan bepergian dengan kendaraan umum. Coba kalau kita mau naik
transportasi publik, bisa jalan cepat atau naik turun tangga sehingga tubuh
menjadi sehat. Setiap gerakan tubuh yang melibatkan otot rangka, otomatis akan
mengakibatkan pengeluaran energi.
Pola
makan tidak usah ikut trend makan junk food, cukup konsumsi sayur buah-buahan. Jangan
salah lho, buah dan sayur bisa ditanam dan dipetik di pekarangan. Dengan memanfaatkan lahan yang
ada di rumah, kita bisa konsumsi makanan real food.
So, segera
konsumsi makanan seimbang, dalam setiap makan jangan lupa sertakan buah dan
sayuran
Setelah
aktivitas fisik dan makan buah sayur, jangan lupa chek tekanan darah, kadar
gula darah, cek kolesterol setiap enam bulan sekali. Ingat ya, tubuh gemuk
tidak identik dengan kemakmuran. Bisa jadi simpanan lemak dan daging berlebih di
badan, justru menjadi awal mula datangnya penyakit.
Menurut
Data Riskesda, terjadi kenaikan prosentase pada penyakit tidak menular. Masih
dari data yang sama. kanker adalah penyakit tidak menular paling tinggi. Hal
ini disebabkan, karena gaya hidup serta pola konsumsi makanan tidak sehat.
Terus, apa hubungannya dengan Blogger
?
Negara
Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta, hampir 40% dari total
penduduk atau sekitar 106 juta penduduk aktif bermedia sosial.
Maka jangan
heran, kalau banyak simpang siur berita bermula dari medsos. Berita fakta atau
Hoax tumpang tindih, masyarakat awam susah membedakan sumber kredibel.
|
Acara Temu Blogger Kesehatan di Santika Hotel Semarang -dokpri |
Peran Netizen atau Blogger dimulai !
Blogger
dan atau netizen sebagai penggiat medsos, mempunyai peran dan fungsi penting
dalam mengelola wall medsos.
“Blogger
dipandang sebagai medium tepat, bisa mempublikasikan program kesehatan
sekaligus menyebarkan informasi positif. Blogger perlu mendapat informasi yang
tepat, tentu berasal dari sumber yang tepat. Sekali sebuah isu diangkat
dimedsos, relatif susah untuk ditarik atau dihapus. Jadi perlu hati-hati
mengangkat isu di medsos, apalagi hoax kesehatan paling banyak,” Jelas Bapak Indra Rizon, SKM, M, KES selaku Kabag Hubungan Media dan Lembaga Kemenkes
RI .
Berkaitan
dengan peran serta Blogger di media Sosial, Kemenkes menggerlar acara ‘Temu Blogger Kesehatan, Mari Hidup Sehat dengan GERMAS’. Acara yang berlangsung di Semarang,
pada 28 – 30 Agustus 2017, melibatkan Blogger kesehatan dari Jakarta dan Semarang.
Saya merasa
beruntung, bisa terlibat didalamnya melalui Komunitas Blogger Cihuy. Pada hari
pertama acara full di hotel Santika, membahas seputar GERMAS dari narsum
kredibel. Hal ini tentu menjadi pembekalan bagi blogger, untuk memviralkan
GERMAS di lini masa masing masing.
Pada hari kedua, Blogger melakukan kunjungan Lapangan Tematik ke Puskesmas Sidorejo Kidul berlanjut ke B2P2VRP Salatiga. -Salam GERMAS-